Hello Emirates!
Setelah melalui perjuangan berliku urusan atestasi dokumen, akhirnya kami tiba juga di kota di atas pasir ini, walaupun sampai saat ini belum pernah ketemu gurun padang pasir di kota Abu Dhabi (AD). Seperti layaknya kota-kota besar lainnya, pemandangan di AD adalah gedung-gedung pencakar langit, jalanan yang terstruktur rapi beserta mobil-mobil mewah bersliweran dengan kecepatan tinggi. Ngebut memang salah satu ‘masalah’ di kota ini—dengan angka kecelakaan yang cukup tinggi, berada di jalan raya untuk menyeberang saja rasanya betul-betul mengerikan. Meskipun sudah menyeberang di zebra-cross, tapi mobil-mobil ini tidak ada yang mau mengalah kepada pejalan kaki. Kitalah yang mau tidak mau harus mengalah, rela menunggu sampai betul-betul sepi kalau tidak mau tertabrak mobil. Penyeberangan underground hanya di tempat tertentu dan tidak semua zebra-cross berada tepat di persimpangan ber-lampu lalu lintas. Tapi jangan nekat menyeberang sembarangan ya. Banyak polisi menyamar yang bertugas di jalan, siap menangkap pejalan kaki bandel. Kalau tertangkap, Emirates ID kita disita dan disuruh ambil dengan denda 150 DHS 😉
Bedanya dengan kota-kota di negara lain tentunya adalah udaranya yang ‘hangat’ dan pohon-pohon kurma yang menghiasi tepi jalan. Pantainya berpasir putih dan bersih. Namun di saat musim panas begini, jangan harap deh pergi berjemur dan bermain pasir di pantai kecuali rela dipanggang sinar matahari. Tapi anehnya ya ada saja 1-2 keluarga yang bermain di pantai di kala matahari sedang mencium AD. Mal keren buat ngeceng juga banyak, sayangnya taman dan playground hanya banyak di sekitaran Khalidiya dan Corniche.
Soal Makanan
Soal makanan, terdapat 2 restoran Indonesia yaitu Sari Rasa yang bercita rasa Padang dan restoran Bandung, yang menunya macam-macam, mulai dari bakso, mie ayam, martabak, dll. Soal rasa, katanya sih ‘daripada nggak ada’ *nyengir lebar sekali*. Aku sendiri belum pernah coba karena suami emoh diajak ke sana. Katanya, ngapain cari masakan Indonesia lagi? Rupanya dia belum patah semangat berburu masakan Asia di AD yang rasanya jauh dari mirip *mungkin karena a la foodcourt?* Nanti jika sudah ke sana, akan aku tulis lagi review-nya. Ada juga katering oleh orang Indonesia yang mukim di sini, semisalnya ingin pesan bakso, pempek atau siomay serta masakan lainnya tidak perlu kuatir, ada kok.
Setelah sidak ke beberapa hypermarket seperti Carrefour dan Lulu, kondisinya juga tidak terlalu memprihatinkan bagi orang Indonesia—kecuali masalah harganya saja yang mahal. Sayur mayur seikatnya di supermarket tidak sampai 1 DHS. Bumbu dapur cukup lengkap, seperti pekak, jinten, cengkeh, kayu manis bahkan sampai cabe kering dan bunga pala pun tersedia. Rempah-rempah seperti jahe, laos, kunyit, kunci, serai dan daun jeruk, merupakan produk impor dari Thailand, juga tersedia. Hanya beberapa rempah seperti kencur, lempuyang, daun salam yang sepertinya tidak ada. Kemiri pun tidak ada, tapi bisa dibeli di Kedubes RI atau toko bahan makanan Indonesia, namanya Alfamart, dengan catatan masih ada stok. Maklum barang langka, cepat habisnya. Gula jawa juga tidak ada, aku pakai jaggery sebagai penggantinya. Mirip, tapi gula jawa manisnya lebih legit. Santan Kara juga ada, hanya kok packingnya 1 liter. Merk lain juga ada, tapi kok ada pengawetnya… Jadi ragu-ragu. Santan bubuk juga ada, bebas mau pakai yang mana. Tahu dan tempe juga ada. Kalau tempe harus beli di Kedubes atau Alfamart, tahu ada di supermarket seperti Green House atau Choitram. Indomie, kecap manis, kecap asin, juga ada—yang sempat terlihat produknya Indofood.
Oiya, di sini tidak ada saos sambel pedas botolan! Perlu diingat bagi penggemar saos sambel agar membawa saos sambel favorit dari Indonesia. Bahkan di restoran fast (junk) food pun hanya menyediakan saos tomat… Apa enaknya makan fried chicken pakai saos tomat. Walaupun merknya sama-sama Heinz, tapi entah kenapa saos sambelnya tidak masuk AD. Akhirnya kami pun sampai membawa-bawa saos sambel sendiri jika sedang ingin makan ayam goreng. Junk food seperti McD, KFC, Popeye, Pizza Hut, Domino’s Pizza, Subway, Dunkin Donut juga ada. Paket fried chicken isi ayam, kentang dan minuman harganya 25rb-an. Outlet yoghurt, shawarma (kebab), beef steak, Cold Stone, Baskin Robbins; adaaa. Café ala Italia? Ada. Yang nggak ada, warung bakso. Di food court mal ada beberapa outlet fast food Thailand dan Cina. Sayangnya tidak ada restoran Vietnam yang menjual Pho-noodle… Semoga belum ketemu saja *ngarep*.
Soal nasi dan lauk-pauk juga cukup berlimpah, asal tidak kuatir harganya. Berah putih, merah, bahkan beras basmathi untuk nasi biryani pun tersedia. Maklum, banyak imigran India di sini. Beras Thailand lebih mahal tapi rasanya kira-kira mirip beras paling enak di Indonesia, sekitar 50ribu rupiah untuk 2kg. Ah, beras putih lokal keluaran Lulu pun tidak jauh beda rasanya, 35rb/kg. Daging dan cumi sekitar 90-100rb/kg, udang sekitar 75rb/kg. Ikan seperti ikan Salmon, harganya malah lebih murah daripada di Indonesia, sekitar 125rb/kg. Ikan kembung juga sekitar 30rb/kg. Jenis ikan lain juga cukup banyak, hanya saja belum pernah coba. Ikan favorit kami selain Salmon adalah Nile Perch, rasa dan teksturnya mirip ikan kakap putih serta tidak amis. Harganya sekitar 100rb/kg. Harga ayam tergantung bagian mana yang dijual, misalnya paha atas 1/2 kg sekitar 30rb/kg. Untuk satu ekor ayam ukuran 1.1kg, harganya sekitar 40-50rb.an. Oiya, daging impor asal India atau Brazil, harganya lebih murah daripada daging impor asal Australia atau New Zealand. Katanya sih halal juga. Contohnya untuk beef cubes 1 kg harganya sekitar 50rb.an vs 80.rb.an.
Buah-buahan lumayanlah variasinya. Buah tropis seperti rambutan juga ada. Harganya 25rb dan isinya tidak sampai sepuluh. Pemakan buah seperti aku tidak akan terlalu kecewa, pir, anggur, lychee, kiwi, plum, peach, nangka dan duren Monthong juga ada—asal siap dompetnya. Maklum saja, impor dari Thailand. Oiya, tidak ada minyak goreng kelapa sawit di sini! Siap-siap menggoreng pakai minyak canola *belagu* yang harganya juga mirip-mirip di Indonesia, sekitar 17 DHS untuk 2 liter minyak. Jadi bagi para pencari kerja bisa kira-kira ya, mau minta gaji berapa. Belum lagi soal sekolah nih…
Bagaimana dengan camilaaan? Penting bagi yang punya anak-anak nih. Well, Malkist Roma, Astor juga adaaa… Jauh-jauh ke AD yang dicari Astor. Lays juga ada! Tapi tidak ada rasa rumput laut kesukaan kita. Kalau sekedar biskuit coklat sih, banyak. Yang menyenangkan tentunya wafer Loacker ukuran besar harganya hanya 17rb!
Soal Barang-barang
Elektronik harganya beda tipis dengan di Indonesia, mungkin selisihnya antara ratusan ribu hingga sejuta rupiah. Tapi untuk serinya, di Indonesia lebih beragam. Mungkin karena di Indonesia pasarnya lebih besar. Furnitur juga harganya tidak beda jauh. Mau yang kelas menengah bisa ke Home Center. Produk murah meriah? Ayuuuk ke Ikea. Produk kelas atas? IdDesign di Mall Al-Wahda boleh dilirik. Semua produknya kece, tak salah ujar-ujar berkata kalau “uang tidak pernah bohong” atau “ada harga ada rupa”. Untuk produk pakaian, sayangnya tidak ada Metro atau Centro di mana bisa cari baju dengan harga hore. Pernah liat iklan Debenhams, tapi belum ketemu. Sepertinya kalau beli baju di Indonesia saja pas sedang mudik dan great sale. Baju muslim dan kerudung? Teteeup, Blok A Tanah Abang atau Thamrin City dong. Mari, memperkaya negeri sendiri dengan shopping dalam negeri *nasionalis mode on*. Tapi sekedar info, abaya di toko-toko abaya di daerah Hamdan sekitar 80 DHS untuk model biasa, sedangkan yang agak keren >100 DHS, sedangkan di Madinat Zayed dengan barang yang serupa, harganya bisa 3x lipat.
Pada waktu tulisan ini dibuat UAE juga sedang giat-giatnya summer sale. Soal harga sih 11-12 saja untuk merk seperti Zara, Mango dan Next kalau sedang diskon. Cuma kemarin Next gila-gilaan diskonnya, 75% + buy 1 get 2. Makanya yang belanja kalap. Sepatu Converse untuk toddler juga harganya 300rb-an, sama seperti di Indonesia. Toko mainan anak seperti ELC dan Toys R Us pun ada, harganya juga sama. Mini kitchen di ELC sekitar 2.5jt.
Odol merknya macam-macam, ukuran 120gr harganya mulai dari 10rb. Sabun cair termurah adalah merk Lifebuoy, ukuran 750ml harganya sekitar 50rb. Sampo Clear ukuran kecil 15rb.an. Sabun pencuci tangan sekitar 25rb.an. Sunlight 500ml harganya 15rb. Molto 1.5 liter harganya 40rb. Deterjen merk Ariel 1.5 kg harganya. Menurut suami, harga pembersih muka pria lebih mahal, 50rb.an untuk tube medium. Vaseline atau Nivea malah mahal. Ya pake Jergens aja sik! Seri Soothing Aloe Relieve-nya bener-bener maknyusss ademnya di kulit, cocok dipakai di negara yang cuacanya panas begini. Untuk perlindungan bibir kering Sebamed lipbalm harganya 17rb saja, sedang merk Lobello keluaran Beiersdorf yang juga memproduksi Nivea harganya 20rb, lip butter sekitar 25rb. Lainkali akan mampir ke Sephora-nya AD. Hmmm… Tapi jangan kuatir, yang ditulis di sini itu harga produk merk umum, selalu ada produk merk lain yang harganya lebih murah atau lebih mahal. Apalagi ya… Jadi kesimpulannya… Untuk harga barang, bisa dikatakan kalau harga-harga di sini 2x lipat di Jakarta. Untuk lebih asik mantengin harga barang, bisa cek tabel daftar harga barang kebutuhan di AD di web ini, tinggal klik ya.
Soal Tagihan Bulanan
Tagihan listrik dan gas, sepertinya tidak jauh beda dengan di Indoesia. Tagihan listrik dan air sekitar 200 DHS sebulan, gas juga 200 DHS sebulan. Mahalnyaaa… Di awal saya sempat menulis, tagihan gas sekitar 7 DHS. Tapi ternya si abang gas cuma asal mencatat saja, karena waktu datang menagih kebetulan kita sedang tidak ada di tempat jadi dia tidak bisa masuk ke dalam untuk melihat meteran. Tapi yang cukup terasa, soal internet! Di sini jarang sekali ada hotspot, bahkan di Starbucks pun tak ada. Berlangganan tv kabel + internet lumayan bikin merem-melek. Bandingkan dengan langganan Firstmedia yang abodemennya 285b/bln + 100rb untuk open all channels dan unlimited data internet, di sini bisa kena sekitar 1.7jt/bln. Tapi kalau mau yang asal ada western channel saja sih biayanya sekitar 750rb/bln. Untuk lengkapnya bisa googling ke webnya etisalat atau du—penyedia jasa langganan internet dan tv kabel. Lalu berlangganan Blackberry unlimited di Indonesia 100rb, di sini dengan harga 250rb hanya dapat yang limited data. Jadi agak iri dengan para Filipino dan India yang punya paket khusus Pinoy dan Hindi untuk tv kabel dan telepon genggam. Maklum, rata-rata pekerja di sini dari Filipina dan India, disusul Pakistan dan Bangladesh. Orang Indonesia katanya banyak, tapi di mana ya? Masih kalah sama Pinoy yang bahasa Inggrisnya memang lebih bagus, jadi gampang diterima kerja di mana-mana*sigh*.
Soal Kendaraan
Jadi apa yang murah di Abu Dhabi? Mobil! Jaguar 2009 seharga seratus juta rupiah sajaaa.. Siapa tau ya, pengen coba icip naik Jaguar, berasa Mayang Sari.. Hihihi.. Honda Accord seri terbaru model basic seharga 200 juta rupiah saja. Untuk perkiraan, bisa cek harga mobil di dubizzle.com. Harga bensin di sini kelasnya Pertamax Plus harga Premium.. Lumayaaan.. Tapi parkirnya, lima ribu rupiah per-jam. Parkir di mall, gratis.
Oiya, jangan tanya soal motor ya. Di sini nyaris tidak ada yang naik motor kecuali delivery service. Itupun motornya sekelas Honda Tiger. Jika ada yang naik motor, sudah pasti motornya sejenis Ducati alias motor balap. Tidak ada gerombolan motor di jalan seperti di Jakarta. Senang ya… Tentu saja! Karena motor-motor di Jakarta kan tidak ada sopan-sopannya di jalan.
Perbandingan Biaya Hidup Jakarta vs Abu Dhabi
Sumber: Numbeo
Ah well, sepertinya semua sudah dibahas. Untuk sekolah dan apartemen akan dibahas di lain tulisan. Feel free to ask!
Note:
Maaf jika membingungkan antara rupiah dan dirham (AED/DHS). Sekedar info, kurang lebih 1 DHS = 2650 IDR atau googling currency converter untuk kurs terbaru.
49 responses to “Life: Restart”
puri
Februari 16th, 2013 pukul 09:49
mba…info dong..
suamiku dpt tawaran d gasco UEA
dy msh new sh klo dbidang oil&gas
kira2 klo rate awal pas nego gaji berapa yah?
SukaSuka
Viska
Februari 16th, 2013 pukul 12:14
Haloo Puri..
Biasanya rate tergantung experience sama jobdesc..
Klo experience lama trus kerjaannya ga banyak orang bisa, ya rate-nya lebih tinggi. Untuk kelas teknisi-teknisi gitu, exp 8 thn berkisar 3000-4000 USD. Biasanya mereka ambil D3 dari India gitu, rate lebih muraaah..
Jadi kalau gajinya sekarang tinggi, biasanya minta 2x dari gaji sekarang.. Kalau rendah, bisa 3x dari gaji yang sekarang 😉 Itu kira-kira aja, nggak mesti begitu. Semua kembali ke pengalaman dan jobdesc-nya ya.. Aku ada teman yang suaminya di-offer Gasco juga, kalo jadi serius nanti aku tanyaian emailnya ya.. 🙂
Oke, hope it helps!
SukaSuka
deasy franiza
Februari 22nd, 2013 pukul 08:48
K ssuamiku jg dpt. Taaawaran krj di gasco offernya. 3000usd bt. Di. Dubai atau ad suami istri. Dan anak 1 sekolah TK kr cukup ga. Uang segitu ya?bt keperluan hari2 trs bt. Nabung2.tlg balesanya ya..
SukaSuka
Viska
Februari 22nd, 2013 pukul 12:27
Hai Des… Masa cuma 3000 USD? Minta lebih lah… Coba nawar 4000 USD deh.. Patokan aja, biaya hidup sudah pasti lebih 2x lipat daripada Jakarta dan di Dubai biaya hidup lebih tinggi. Tapi sebenarnya soal biaya hidup tergantung life style, jadi bisa diatur mau hemat atau boros.
Kalau cuma suami sendiri sih kira-kira gaji banyak sisanya, tapi pikirkan juga tiketnya untuk mudik menengok keluarga.. Kan nggak mungkin suami pulang setahun sekali? Coba browsing di website airline-airline buat ngecek harga tiket ke Indonesia. Dan di sini nggak ada THR lho, jadi duit tiket harus disisihkan dari gaji atau bonus 🙂
Kalau di AD tapi sekeluarga, biaya hidup bisa ditekan, ga sering makan di luar dan shopping dan nggak harus nombok sekolah anak, mudah-mudahan cukup dan bisa nabung. Aku udah tulis ya berapa harga-harga sembako di sana berikut tagihan-tagihan gas atau listrik, coba kamu sesuaikan dengan biaya hidup kalian selama ini lalu konversikan 😉
Oiya, sekolah anak itu ditanggung kantor mulai SD dan umur 5 tahun. Jadi kalau anaknya mau sekolah TK, terpaksa kita harus nombok.. FYI enrollment fee untuk KG swasta (bukan internasional) sekitar 10.000 – 20.000 dhs per-tahun 🙂
Jelas ya? Kalau masih ada yang mau ditanyakan boleh tanya aku lagi 🙂
SukaSuka
deasy.franiza@gmail.com
Februari 22nd, 2013 pukul 12:41
Wah k trims ya ud bls..sng bgt..
K tnyata suamiku dpt housing di ruwais..kl di ruawis cukup ga gaji segitu?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
SukaSuka
deasy.franiza@gmail.com
Februari 22nd, 2013 pukul 12:48
K kl saran kk nawar gaji 4000. Itu. Mmgnya msh bs nabung ya selain bt biaya hdp sebulan .kk be tolonng. Rinciin ga bt. Sy. Biaya. Mkn,listrik,gas,telpon,biaya anak. Skolah yay yabg wajib2 gt k biasanya. Hbs brp ya k?kl. Di ruwais pk mata uuang apa ya?di kurs kan brp dolaar brp rp..maaf ya byk nanya soalnya msh awam bgt..makasi. Byk sblmnya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
SukaSuka
Viska
Februari 22nd, 2013 pukul 16:34
Deasy cepet nih balesnya, maap yaa tadi lagi jamnya urus rumah, nggak ngelirik blog deh 😉
Oh di Ruwais.. Iya kayaknya banyak orang Gasco di sana. Kota kecil berjarak kira-kira 3-4 jam perjalanan naik mobil dari Abu Dhabi. Masih masuk AD, mata uangnya sama DHS/AED. Kursnya kurang lebih 1 DHS = 2500 IDR. Pastinya googling aja di currency converter, kurs kan berubah tiap hari ya 😉
Biaya hidup di sana aku kurang tahu, tapi ya untuk amannya kalikan aja 2x biaya hidupmu sekarang berapa. Nah nanti bisa nabung banyak atau sedikit semua tinggal tergantung bagaimana kamu atur gaya hidup 🙂
Kalau mau tahu lebih detail ttg Ruwais, bisa kontak sama yang punya blog tinggal di Ruwais, misalnya mbak Ella di http://bintang-mylife.blogspot.com/ atau ada juga http://ruwaiscity.blogspot.com/.
SukaSuka
deasy.franiza@gmail.com
Februari 22nd, 2013 pukul 18:47
Ngga apa2 kk pastinya lg sibuk td,aku. Blsnya cpt ya hehehe kr lg. Antusias nanya ini itu,maaf ya kl. Ganggu..suamiku br jg. Gogling tnyata ktnya mmg standarnya 4000 usd ggp salarynya,tp ga tau ya msh bs. Dirubah atw ngga kr applynya ud masuk dan di baca hrd gasco..
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
SukaSuka
Viska
Februari 24th, 2013 pukul 20:31
Baru apply kan belum wawancara? Nanti kalau udah wawancara kan bisa nego lagi 😉
SukaSuka
deasy.franiza@gmail.com
Februari 24th, 2013 pukul 21:06
Hehehe blh. Ya k nanti nego lg…makasi sarannya ya…kk betah disana?ceritain dong ttg kehidupan dirantau??kl kk. Sempet. Aja ya…makasi banyak k slu blsin aku..
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
SukaSuka
Viska
Februari 24th, 2013 pukul 23:52
Ya nanti kalau sudah dipanggil untuk interview lalu ada offer dari mereka, baru deh nego-nego gaji 😉 Iya nih udah ada niat mau nulis cerita tentang hidup di rantau, eh kok belum kesampaian.. Hehehe.. Nanti kalau udah update, dibaca yaa 🙂
SukaSuka
sita
September 10th, 2013 pukul 22:12
aslkm mba viska, saya sita…mau nanya kira kira untuk adco, sbg operation engineer range salary ny brp y? btw mhn info email y mba…trims
SukaSuka
Viska
September 12th, 2013 pukul 21:48
Siap Sitaa.. Email dikirim 🙂
SukaSuka
Lenny
Oktober 31st, 2013 pukul 16:53
Hi Viska! i just found ur blog! its so exciting!… did u just move to AD? r u still living here? which area? oya, namaku Lenny, moved one year ago… its so frustating cant find indonesians here… except that KBRI which i went one year ago to get my visa done, never got any chance to get back there yet… >.< seneng banget tau ada org Indo di sini… hwaaaaa… salam kenal yah Viska 🙂
SukaSuka
Viska
November 6th, 2013 pukul 19:43
Halo Lenny!
Maafkan telat banget balesnya, baru pulang dari liburan 🙂
Masa sih nggak ketemu orang Indonesia? Banyak loh padahal. Aku sering ketemu pas belanja di Carrefour 😀 Ada pengajian rutin seminggu sekali bagi yang muslim, ada juga perkumpulan untuk yang kristiani. DWP Abu Dhabi juga punya kegiatan seperti kursus bahasa Arab dan gamelan. Ada pencak silat untuk anak-anak setiap Jum’at pagi di halaman KBRI.
Orang Indonesia banyak yang mukim di sekitar Khalidiya. Aku dulu di Airport Road. Lenny tinggal di mana? Sayang sekali aku sudah pindah dari Abu Dhabi, baru saja 2 bulan yang lalu 😦 Tapi kalau berkenan, nanti aku kenalkan dengan teman-teman Indonesia deh…
SukaSuka
eva
Desember 12th, 2013 pukul 08:37
Mba viska, tanya..
Suami dpt tawaran di Schlumberger saudi arabia. As electronic tech. Rate Ѝƴª brp yaa mba? Barangkali tahu atau mgkin ªϑª tman ÿª♌g bekerja disana.. Mohon info.. Thanks 🙂 oyaa.. Kalo urus visa brpa lama?
SukaSuka
Viska
Desember 12th, 2013 pukul 12:59
Eva, nanti biar temennya temenku yg hubungi ya.. Slumbersi itu oil service company, kisaran gajinya beda sama oil company.. Semua juga tergantung berapa lama pengalaman suamimu, pekerjaan terakhirnya, dll.. Mungkin nanti bisa tanya sama yang bersangkutan lebih jelas, tapi info soal suamimu juga harus lebih lengkap. Oke 🙂
SukaSuka
eva
Desember 12th, 2013 pukul 13:23
Huwaaa dibalas.. Aseeekkk:-D
Total experience 8yrs, pkrjaan terakhir e.tech @Halliburton Indo(baru 2th). Tadinya dpt offering di schlmberger brunai. Tp visanya g di approve:(
$зKåяάΩğ ditawarain di saudi. Saya ℳ∂υ̲̣◦ tanya jg brp lama kalo urus visa saudi? Apa harus lewat agen? makasii infonya yaa..
SukaSuka
Viska
Desember 15th, 2013 pukul 15:18
Gmn Eva, udh di-email sama temennya temenku 😀
SukaSuka
Habib
Januari 14th, 2014 pukul 15:46
Mbak Viska,
Saya mau nanya, untuk penghasilan apa kena pajak juga seperti di Indonesia?
Semisalnya tidak kena pajak, mengurus SPT gimana ya mbak?
Terima kasih.
Salam,
Habib
SukaSuka
Viska
Januari 20th, 2014 pukul 20:33
Salam dik Habib (habis dipanggil mbak :P)
Maaf baru balas ya..
Di UAE penghasilan tidak kena pajak, mantap yah..
Apabila tinggal di luar negeri selama lebih dari 6 bulan maka tidak wajib membayar pajak. Nanti ketika mengurus SPT cukup menyertakan kopian visa saja.
Demikian ya, selamat bergabung dengan warga Indo-UAE 😉
SukaSuka
Habib
Februari 4th, 2014 pukul 16:00
Mbak viska,
Mau nanya lagi dong, tawaran saya ini dari service company.
Total yang mereka tawarkan 3000 USD. Status saya sekarang masih lajang mbak. Kira2 cukup gak ya untuk hidup disana?
Terus perusahaan ini beralamat di Musafah ICAD II. untuk sewa rumah yang dekat kantor ini ada gak ya mbak?
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Habib
SukaSuka
Viska
Februari 4th, 2014 pukul 16:11
Iya dik Habib,
Perusahannya apa nih? Total itu udah termasuk uang sewa apartemen belum? Ada kok apartemen yng bisa disewa di sekitar Mussafah. Coba cek di dubizzle ya. Kalau single sih rasanya cukup ya. Sudah cek tabel living comparison di postingan saya? Hitung dengan cermat, plus tambahan harga tiket mudik ya.
Lalu yang penting lagi, pendidikan terakhir apa dan experience berapa tahun? Sebagai hints, pendidikan S2 dengan pengalaman sekitar 12-15 tahun kisaran gajinya antara 12rb -15rb USD. Jadi sarannya, jangan ragu untuk nego lagi gajinya. Sekarang mereka kekurangan orang dengan dilarangnya orang-orang Arab masuk UAE, jadi posisi tawar kita lebih kuat. Jangan kuatir, jika sudah sampai di-offer, mereka sudah serius. Takut juga mereka kalau sampi kehilangan kandidat, artinya kan mereka harus mulai lagi proses mencari kandidat dari awal. Jadi jangan ragu-ragu untuk nego, ya.
SukaSuka
Habib
Februari 5th, 2014 pukul 08:55
Mbak Viska,
Nama perusahaannya weatherford laboratories.
Sudah termasuk untuk sewa apartemen itu mbak.
Saya sudah coba negosiasi lagi gajinya. Katanya sesuai grade di perusahaanya saya cuma dapat segitu mbak.
Pendidikan saya S1 pengalaman sudah 7 tahun mbak.
Salam,
Habib
SukaSuka
Viska
Februari 11th, 2014 pukul 08:10
Habib, saya japri ya.. Mwaap baru pulang liburan, nggak liat-liat blog 😀
SukaSuka
Rita
April 30th, 2014 pukul 03:27
Hi mbak sy mau pindah ke abu dhabi 2 bln lagi kemungkinan..klo tempat tinggal yg enak dkt mussafa dimana ya? Jauh ga dari al raha? Btw masih ada istri indo teman mbak yg di sana? Btw buat lenny moga bisa ketemu di sana..
Regard
SukaSuka
Viska
Mei 1st, 2014 pukul 20:17
Halo Rita,
Teman-teman masih banyak yang di sana. Mau dihubungkan sama yang mana nih.. Hehehe.. Perkumpulan buibu Indo ada.. Arisan, pengajian untuk yang muslim, pertemuan doa untuk yang nasrani, semuanya rutin setiap minggu.
Untuk lokasi Musaffah, tinggal di Al-Raha atau Khalifa City masih dekat lah.. Coba sambil cek google maps ya..
SukaSuka
Rita
April 30th, 2014 pukul 03:33
Btw ada perkumpulan istri2 indonesia ga mbak? Klo ada jadwal and contact person dong? Thaks
SukaSuka
yani
April 30th, 2014 pukul 09:17
Mba viska, saya dah baca sekilas tulisannya. Pengen make sure lg boleh ya. Saya keluarga dgn 3 anak (9, 4, dan 2 tahun). Biaya hidup sebulan di jakarta skrg sekitar 15 juta termasuk sekolah 2 orang anak (tanpa cicilan rumah dan mobil) . Klo di abu dhabi biaya u/ keluarga seperti saya perbulannya kira2 brp? Termasuk rumah dan sekolah ya…apa kira2 40 jt/bln sdh ok?
Makasih…
SukaSuka
Viska
Mei 1st, 2014 pukul 20:22
Halo Yani, untuk amannya sih biaya hidup di Jakarta kalikan dua itu sudah cukup. Teman yang punya 3 anak, pengeluarannya sekitar 6-7rb dirham sebulan (kurleb 20juta). Kan rumah dan sekolah sudah ditanggung kantor. Tapi semua tergantung gaya hidup masing-masing keluarga ya, bisa kurang dari itu, bisa juga lebih.
SukaSuka
yani
Mei 1st, 2014 pukul 22:02
Ok, jd living cost sekitar 20 jt ya…
Suami di offer all in, jadi kurleb 20 jt + sewa rumah + sekolah 2 anak (kira2 total pengeluaran ga akan lebih dr 60 jt rupiah/ bln ya?)
Perhitungan saya biaya sekolah anak yg ga terlalu mahal sekitar 5 juta rupiah/ bln/anak. Sisanya 30 jt rupiah/ bln buat sewa rumah. Iya ga mba? Karena di offer all in, saya harus menghitung dengan cermat rumah dan sekolah biar tidak meleset total pengeluarannya.
SukaSuka
Viska
Mei 2nd, 2014 pukul 07:51
Yani, all in itu maksudnya lumpsum ya? Kalau mau detail sih baiknya jangan pakai hitungan kasar ya, nanti melesetnya jauh.. Hehehe.. Untuk living cost, coba buka numbeo.com untuk tabel yang lebih update, nanti bikin perbandingan living cost antara Abud dan Jkt, trus bikin daftar pengeluaran rutin sebulan berdasarkan tabel perbandingan itu. Untuk apartemen dan sekolah, tergantung apartemennya kayak apa dan sekolahnya mau di mana ya, kan fee-nya beda-beda. Nah sambil buka google maps untuk cek lokasi, cek harga apartemen di dubizzle.com, buka web sekolah incaran lalu liat school fee-nya berapa, baru deh bisa dihitung detail. Saya ada posting daftar sekolah-sekolah di Abud (beserta websitenya) kalau mau bisa dicontek. Selamat menghitung yaa..
SukaSuka
indik indah
April 16th, 2015 pukul 16:29
Bermanfaat sekali kak postingannya 😊terima kasih
SukaSuka
Viska
April 18th, 2015 pukul 07:06
Sama-samaa.. Mohon diingat itu postingan beberapa tahun lalu, mungkin sekarang banyak perubahan.. Misalnya kurs DHS1 = IDR3500 😉
SukaSuka
catur
Juli 3rd, 2015 pukul 06:19
Halo mbak viska, saya dpt tawaran 13rb AED utk didaerah Ruwais, rencana mau bawa keluarga dg 3 org anak (7th, 4th, dan 3th) utk housing sdh dpt dari perusaahaan, dan biaya sekolah dicover max 30rb AED/th per anak..kira2 berapa biaya hidup per bulan disana..trims
SukaSuka
Viska
Juli 28th, 2015 pukul 14:56
Iya mas Catur. Maaf baru balas dan mohon maaf saya kurang paham untuk daerah Ruwais, lumayan jauh dari Abu Dhabi — sekitar 240km. Tapi komunitas orang Indonesia di sana cukup banyak, kok 🙂 Seingatku di atas ada juga yang pernah komentar tanya soal Ruwais dan saya pernah tuliskan link blog rekan Indonesia di Ruwais, coba mas Catur scroll ke atas, ya.. Good luck 🙂
SukaSuka
Sella
September 18th, 2015 pukul 21:24
Hi Mbak Viska… salam kenal yaa
Suami saya diterima pindah kerja di abud, lokasi kantornya di al reem island, kemudian untuk biaya tempat tinggal diberi jatah 7000 aed, punten mbak minta rekomendasi tempat tinggal dengan budget segitu dong😊 terima kasih banyak.
SukaSuka
Viska
September 20th, 2015 pukul 22:17
Salam kenal juga, Sella.. Itu allowance dapatnya per-bulan? Setau aku sih (dulu) owner mintanya dibayar per-tahun. Mudah-mudahan ada ya, yang minta dibayar per-bulan. Punten, aku kurang paham daerah Al-Reem… Dulu nggak punya temen yang tinggal di daerah situ sih 😀 Kalau di city center, Electra St banyak apartemen yang affordable. Coba cari di dubizzle yaa.. Good luck dan selamat menempuh hidup baru 🙂
SukaSuka
Sella
September 21st, 2015 pukul 05:54
Mbak Viska sorry aku salah ketik deh… 70.000 maksudnya heheh3😁 ok deh mbak tks ya… kalau aku sudah disana bagaimana cara menghubungi teman2 komunitas pengajian dsb nya mbak? Suami saya make sure kalau disana saya tidak sendirian, karena suami akan sering ke site😊
SukaSuka
Viska
September 21st, 2015 pukul 22:36
Ooh.. Kalo tahunan sih insyaAllah lebih banyak tawaran sewanya daripada yang bulanan. Dapatlah ukuran studio atau 1BR.. Dah cek dubizzle belom? Happy hunting, ya..
Soal jadwal pengajian aku dah pernah posting.. Coba cek, ya… Judulnya Update: Perkumpulan Ibu-ibu Indonesia di Abu Dhabi. Mau bikin hyperlink eh dari henpon gabisa 🙂
SukaSuka
Sella
September 22nd, 2015 pukul 01:01
Sipppp mbaakkk… tks so much ini sangat membantu sekalii😘 udah hunting mbak..udah kirim email segala ke agen propertinya tp blm ada balasan satupun😀 sepertinya harus via telpon biar cepet😆 mbak viska semoga someday kita bisa ketemu yahh 😉😉😊
SukaSuka
Viska
September 22nd, 2015 pukul 08:42
Alhamdulillah… semisal suami dah ke sana duluan, bisa aja langsung survey ke unit yang dimaksud… nanti konfirm ke manajemen building, bisa langsung nego sama landlord… gak usah sama agen juga bisa kok… malah hemat biaya fee agennya 🙂 jadi sekarang hunting bikin daftar flat yang diincer… semoga dimudahkan, dilancarkan..
Mudah-mudahan ada waktu dan kesempatan, ada jodohnya kita bisa ketemu 🙂
SukaSuka
Sella
Oktober 2nd, 2015 pukul 01:34
Hi mbak viskaaaa…. aku datang lagi untuk nanya2 niiihhh ini pertanyaan titipan suamiku sbnrnya hehehhe😊 mau tanya untuk biaya hidup disana sekitaran berapa untuk 2 adult dan 1 baby.. klo gak slah mbak viska udh nyebutin cost living di atas, tp aku blm menemuka ulasannya😆 mohon dibantu ya mbak…
Pertanyaan kedua, dokter anak disana gimana mbak? Yg bagus di rs mana ya?
Pertanyaan ketiga, untuk urusan bank, perlu/boleh buka rekening disana? Karena nanti saya dipastikan utk transaksi transfer2 ke indonesia buat bantu keluarga… nahh utk transfer2 lebih baik via western union gt atau internet banking gt?
Saya nantikan balasannya ya mbak….thank you so much😘
SukaSuka
Viska
Oktober 2nd, 2015 pukul 22:29
Hai juga… Langsung jawab, ya…
1| Ulasan kayak apa nih maksudnya… Kalaupun dibahas kayaknya udah gak relevan lagi, secara udah 2 tahun gak di sana dan harga-harga dah berubah pastinya. Udah cek numbeo.com belom, nih? Amannya sih, kalikan 2 dari pengeluaran sekarang. Asal bisa jaga gaya hidup, dijamin cukup deh 🙂
2| Alhamdulillah selama di sana anak-anak gak ada yang sakit parah, jadi gak pernah ke dokter atau ke RS. Paling batpil aja, gak perlu sampai ke RS. Kantor suami pun punya klinik khusus untuk pegawai berobat. Jadi maaf gak bisa bantu niy. Tapi banyak RS besar kayak Burjeel, Al Noor dst, pastinya punya paediatrics deh 🙂
3| Ya perlu lah buka rekening di sana, apa suamimu mau terima gaji tunai dalam amplop 😀 Dulu sih suami aja yang buka rekening, aku enggak. Kami pribadi, lebih suka kirim ke uang ke Indo lewat money changer, kayak Al Ansari atau UAE Exchange yang rate-nya lumayan bagus. Nanti setelah masuk ke rekening kita di Indo, baru deh transfer via e-banking. Tapi gak mesti gitu yah, itu sih preferensi kami aja 🙂
4| You’re welcome!
SukaSuka
Sella
Oktober 8th, 2015 pukul 01:04
Sipppp banget mbak…makasiiii banyak lhooo infonyaaaa 😊
SukaSuka
Evi
Februari 2nd, 2017 pukul 08:34
Sangat membantu sekali ..tks infonya..sayang untuk biaya sekolah gk di info…
SukaSuka
Viska
Maret 28th, 2017 pukul 19:35
Ada di postingan tentang sekolah, Mba.. ada daftar sekolah-sekolah beserta webnya, nanti ada info soal admission and fee. Lebih update daripada postingan saya yang sudah hampir 4 tahun lalu 😊
SukaSuka
Nurina
Mei 18th, 2017 pukul 17:43
Halo Mba, aku dt tawaran jd Executive Assistant di Dubai. Salary katanya kisaran usd 2000-2500, dpt apartemen studio full furnished, asuransi kesehatan, & transport. Kira2 udah sesuai pasaran blm ya?
Trus ada info utk bawa binatang peliharaan gak? Rencana aku mau angkut 7 ekor kucingku, krn gak mungkin ditinggal di Indonesia.
SukaSuka
Viska
Mei 28th, 2017 pukul 22:24
Halo juga, Mba.. Adoi maaf kelewatan balasnya 😅 Punten Mba, posisi Executive Assistance di oil company kah? Maafkan, kalau bukan engineering saya kurang tahu 😊
Soal kucing bisa aja dibawa, tapi biayanya lumayan mahal. Dulu teman bawa kucingnya dari Abu Dhabi pindah Bangkok, sekitar 6-9rb dirham untuk seekor kucing; dari vaksinasi, surat dokter, clearance dari pihak custom dsb. Tapi mudah-mudahan kalau dari Indo lebih murah 😊
Kalau berat di ongkos, kasihkan saja pada mereka yang bersedia memelihara InsyaaAllah disayang juga. Saya juga kalau tinggal di Indo, mau saja momong satu.. Hehehe..
SukaSuka