Beberapa waktu lalu forum membahas sunat perempuan. Awalnya sih nggak pengen ikut-ikutan, tapi trus… ada anggota yang ‘suaranya cukup berpengaruh’ ikut berkomentar tentang (manfaat) sunat perempuan-salah satunya, meng-i’tidal-kan syahwat- adalah ‘tidak ilmiah’.
Lalu ada postingan artikel lagi, menyebutkan bahwa sunat perempuan itu anjuran atau keharusannya tidak jelas. Ada lagi yang menulis, bahwa hadisnya Abu Dawud itu mursal, yaitu hadis yang kehilangan mata rantai riwayat karena tidak ditemukan di antara para sahabat Nabi. Selain itu, hadis ini hanya ada dalam Abu Dawud dan tidak ada dalam kompilasi hadis terkemuka lainnya.
Lho.. padahal haditsnya shahih. Coba lihat ya, berikut haditsnya:
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummu Athiyah (wanita tukang khitan):
أُخْفُضِي وَلَا تُنْهِكِي فَإِنَّهُ أَنْضَرُ لِلْوَجْهِ أَحْضَى لِلْزَوْجِ
“Artinya : Khitanlah dan jangan dihabiskan (jangan berlebih-lebihan dalam memotong bagian yang dikhitan) karena yang demikian lebih cemerlang bagi wajah dan lebih menyenangkan (memberi semangat) bagi suami” [Shahih, Dikeluarkan oleh Abu Daud (5271), Al-Hakim (3/525), Ibnu Ady dalam Al-Kamil (3/1083) dan Al-Khatib dalam Tarikhnya 12/291)].
Biasa itu ada pro dan kontra. Tapi gatel juga baca postingan kok semua yang tentang ‘negatif’-nya sunat perempuan. Pengen juga nih posting artikel SP yang isinya tentang sunat perempuan yang ‘positif’, supaya info yang keluar berimbang. Tinggal yang baca memilih, mau percaya yang mana. Dulu juga sunat pada laki-laki belum ada bukti ilmiahnya, tapi ya dilaksanakan juga kan. Setelah berabad lamanya baru terbukti secara medis. Kolom komentar di bawah sudah jadi thread panjang tentang manfaat dari sunat perempuan. Mungkin perlu ditulis postingan tentangnya juga nih.
Berikut artikel tentang sunat perempuan dicopas dari almanhaj. Beberapa poin penting:
• Sunat perempuan itu bagian dari syariat Islam. Tidak usah membantah apalagi membencinya.
• Sunat perempuan sifatnya menyempurnakan.
• Merupakan kehormatan bagi perempuan.
• Jika ada bagian yang dikhitan, maka sebaiknya dikhitan. Jadi kalau nggak ada, nggak dikhitan juga nggak apa-apa.
Tentang khitan/sunat bisa dibaca juga di sini.
http://www.almanhaj.or.id/content/851/slash/0
Kamis, 24 Juni 2004 21:12:39 WIB
HUKUM KHITAN
Oleh
Salim bin Ali bin Rasyid Asy-Syubli Abu Zur’ah
Muhammad bin Khalifah bin Muhammad Ar-Rabah.
Hukum khitan ini umum bagi laki-laki dan wanita, hanya saja ada sebagian wanita yang tidak ada pada mereka bagian yang bisa dipotong ketika khitan yaitu apa yang diistilahkan klitoris (kelentit). Kalau demikian keadaannya maka tidak dapat dinalar bila kita memerintah mereka untuk memotongnya padahal tidak ada pada mereka.
Berkata Ibnul Hajj dalam Al-Madkhal (3/396) :
“Khitan diperselisihkan pada wanita, apakah mereka dikhitan secara mutlak atau dibedakan antara penduduk Masyriq (timur) dan Maghrib (barat). Maka penduduk Masyriq diperintah untuk khitan karena pada wanita mereka ada bagian yang bisa dipotong ketika khitan, sedangkan penduduk Maghrib tidak diperintah khitan karena tidak ada bagian tersebut pada wanita mereka. Jadi hal ini kembali pada kandungan ta’lil (sebab/alasan)”.
[Disalin dari kitab Ahkamul Maulud fi Sunnatil Muththarah edisi Indonesia Hukum Khusus Seputar Anak dalam Sunnah yang Suci, hal 110-112 Pustaka Al-Haura]
http://www.almanhaj.or.id/content/800/slash/0
Kamis, 10 Juni 2004 10:11:08 WIB
HUKUM KHITAN BAGI WANITA
Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : “Apakah khitan (sunat) bagi wanita itu hukumnya wajib ataukah sunnah yang disukai saja ?”
Jawaban.
Telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan hanya dalam satu hadits, anjuran beliau untuk menyunat wanita. Beliau juga memerintahkan wanita yang menyunat untuk tidak berlebihan dalam menyunat. Tapi dalam masalah ini berbeda antara suatu negeri dengan negeri-negeri lainnya.
Kadang-kadang dipotong banyak dan kadang-kadang hanya dipotong sedikit saja (ini biasanya terjadi di negeri-negeri yang berhawa dingin). Jadi sekiranya perlu dikhitan dan dipotong, lebih baik di potong. Jika tidak, maka tidak usah di potong.
[Disalin dari Kitab Majmu’ah Fatawa Al-Madina Al-Munawarrah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Albani, hal 162-163, Pustaka At-Tauhid]
HUKUM KHITAN BAGI ANAK PEREMPUAN
Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’
Pertanyaan.
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’ ditanya : “Apa hukum khitan bagi anak perempuan, apakah termasuk sunnah atau makruh?”.
Jawaban.
Khitan bagi wanita disunnahkan berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallalalhu ‘alaihi wa sallam bahwa sunnah fitrah itu ada lima, di antaranya khitan. Juga berdasarkan riwayat Khalal dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Khitan itu merupakan sunnah bagi para lelaki dan kehormatan bagi para wanita”
[Fatawa Lajnah Daimah Lil Ifta’ 5/119]
SALAHKAH TIDAK MELAKUKAN KHITAN ?
Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’
Pertanyaan.
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’ : “Saya mendengar khatib di masjid kami berkata di atas mimbar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghalalkan khitan bagi para wanita. Kami berkata kepadanya bahwa wanita-wanita di daerah kami tidak dikhitan. Bolehkan seorang wanita tidak melakukan khitan ?”
Jawaban.
Khitan bagi wanita merupakan kehormatan bagi mereka tapi hendaknya tidak berlebihan dalam memotong bagian yang dikhitan, berdasarkan larangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.
“Artinya : Sunnah-sunnah fitrah itu ada lima ; khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak”
[Muttafaq Alaih]
Hadits ini umum, mencakup lelaki dan perempuan.
[Fatawa Lajnah Daimah Lil Ifta’ 5/119,120]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita-3 hal 121-122 Darul Haq]
POLEMIK KHITAN WANITA
Penting dibaca! Sila klik https://muslim.or.id/11314-polemik-khitan-wanita.html
834 responses to “Sunat Perempuan…”
Ahmed Wazir
Oktober 21st, 2009 pukul 21:16
Dear Sister, here’s another well written article on female circumcision and its importance in Islam
Although there is nothing in the Qur’an regarding the practice of
circumcision, whether male or female, there exist many ahadith or
sayings of the Prophet to show the important place, circumcision,
whether of males or females, occupies in Islam.
Among these traditions is the one where the Prophet is reported to have
declared circumcision (khitan) to be sunnat for men and ennobling for
women (Baihaqi). He is also known to have declared that the bath
(following sexual intercourse without which no prayer is valid) becomes
obligatory when both the circumcised parts meet (Tirmidhi). The fact that
the Prophet defined sexual intercourse as the meeting of the male and
female circumcised parts (khitanul khitan) when stressing on the need for
the obligatory post-coital bath could be taken as pre-supposing or
indicative of the obligatory nature of circumcision in the case of both
males and females.
Stronger still is his statement classing circumcision (khitan) as one of the
acts characteristic of the fitra or God-given nature (Or in other words,
Divinely-inspired natural inclinations of humans) such as the shaving of
pubic hair, removing the hair of the armpits and the paring of nails
(Bukhari) which again shows its strongly emphasized if not obligatory
character in the case of both males and females. Muslim scholars are of
the view that acts constituting fitra which the Prophet expected Muslims
to follow are to be included in the category of wajib or obligatory.
That the early Muslims regarded female circumcision as obligatory even
for those Muslims who embraced Islam later in life is suggested by a
tradition occurring in the Adab al Mufrad of Bukhari where Umm Al
Muhajir is reported to have said: “I was captured with some girls from
Byzantium. (Caliph) Uthman offered us Islam, but only myself and one
other girl accepted Islam. Uthman said: ‘Go and circumcise them and
purify them.’” More recently, we had Sheikh Jadul Haqq, the
distinguished head of Al Azhar declaring both male and female
circumcision to be obligatory religious duties (Khitan Al Banat in Fatawa
Al-Islamiyyah. 1983). The fatwa by his successor Tantawi who opposed
the practice cannot be taken seriously as we all know that he has
pronounced a number of unislamic fatwas such as declaring bank interest
halal and questioning the obligation of women wearing headdresses
At the same time, however, what is required in Islam, is the removal of
only the prepuce of the clitoris, and not the clitoris itself as is widely
believed. The Prophet is reported to have told Umm Atiyyah, a lady who
circumcised girls in Medina: “When you circumcise, cut plainly and do
not cut severely, for it is beauty for the face and desirable for the
husband” (idha khafadti fa ashimmi wa la tanhaki fa innahu ashraq li’l
wajh wa ahza ind al zawj) (Abu Dawud, Al Awsat of Tabarani and Tarikh
Baghdad of Al Baghdadi).
This hadith clearly explains the procedure to be followed in the
circumcision of girls. The words: “Cut plainly and do not cut severely”
(ashimmi wa la tanhaki) is to be understood in the sense of removing the
skin covering the clitoris, and not the clitoris. The expression “It is beauty
(more properly brightness or radiance) for the face” (ashraq li’l wajh) is
further proof of this as it simply means the joyous countenance of a
woman, arising out of her being sexually satisfied by her husband. The
idea here is that it is only with the removal of the clitoral prepuce that
real sexual satisfaction could be realized. The procedure enhances sexual
feeling in women during the sex act since a circumcised clitoris is much
more likely to be stimulated as a result of direct oral, penile or digital
contact than the uncircumcised organ whose prepuce serves as an
obstacle to direct stimulation.
A number of religious works by the classical scholars such as Fath Al
Bari by Ibn Hajar Asqalani and Sharhul Muhadhdhab of Imam Nawawi
have stressed on the necessity of removing only the prepuce of the
clitoris and not any part of the organ itself. It is recorded in the Majmu Al
Fatawa that when Ibn Taymiyyah was asked whether the woman is
circumcised, he replied: “Yes we circumcise. Her circumcision is to cut
the uppermost skin (jilda) like the cock’s comb.” More recently Sheikh
Jadul Haqq declared that the circumcision of females consists of the
removal of the clitoral prepuce (Khitan Al Banat in Fatawa Al Islamiyya.
1983).
Besides being a religious duty, the procedure is believed to facilitate good
hygiene since the removal of the prepuce of the clitoris serves to prevent
the accumulation of smegma, a foul-smelling, germ-containing cheese-
like substance that collects underneath the prepuces of uncircumcised
women (See Al Hidaayah. August 1997). A recent study by Sitt Al Banat
Khalid ‘Khitan Al-Banat Ru’ yah Sihhiyyah’ (2003) has shown that
female circumcision, like male circumcision, offers considerable health
benefits, such as prevention of urinary tract infections and other diseases affecting the reproductive organs. Recent findings also conclusively prove that it prevents cystisis in women.
SukaSuka
Viska
Oktober 21st, 2009 pukul 22:54
ow, ow, ow..
thank you so much!
hopefully parents search and read lots of information first, before making decision about khitan to their daughter 🙂
SukaSuka
Ahmed
Juni 22nd, 2010 pukul 21:23
Dear Sister. Here’s another finding on the benefits of Islamic female circumcision (hoodectomy) which I must share with you. In contrast to those who say that it affects women’s sexual feelings, there are many research studies proving that it actually improves the sex life of women. The latest is the recent study Orgasmic Dysfunction Among Women at a Primary Care Setting in Malaysia. Hatta Sidi, and Marhani Midin, and Sharifah Ezat Wan Puteh, and Norni Abdullah, (2008) Asia Pacific Journal of Public Health, 20 (4) accessible http://myais.fsktm.um.edu.my/4480/ which shows that being Non-Malay is a higher risk factor for Orgasmic Sexual Dysfunction in women, implying that Malay women experience less problems in achieving orgasm than non-Malay women. As you know almost all Malay women in Malaysia are circumcised (undergo hoodectomy) in contrast to non-Malay women who are not. This would suggest that hoodectomy does in fact contribute to an improved sex life in women rather than diminishing it as some argue.
Ahmed
SukaSuka
Viska
Juli 5th, 2010 pukul 15:11
very convincing!
you know what, when someone says that circumcision is not scientific.. it really makes me sad.. but i don’t know the scientific answer to argue..
now, i can argue with full confident 🙂
thanks ahmed!
SukaSuka
ceydaeren13
Januari 3rd, 2015 pukul 10:28
Esselamu aleykum,
I hope I’m not bothering you. My name is Ceyda. I’m a Turkish Muslim girl and I live in Istanbul. I’ve seen some questions about female circumcision on your blog.
I’m looking for information about female circumcision. Unfortunately we, as girls, are not circumcised like boys when we are kids in our country. Is it possible for an adult lady to be circumcised? Do adult ladies get circumcised in your country?
Thank you very much for your help.
Ceyda
ceydaeren13@yahoo.com
SukaSuka
ella
Juni 23rd, 2010 pukul 17:30
bagaimana tindakan kita sbgai bidan jika hukum sunat perempuan itu sunah menurut agama padahal menurut hukum ada undang-undang nya(tidak memperbolehkan)sedangkan masyarakat sudah menganut adat seperti itu?
ap yang harus saya lakukan sebagai bidan?
ap saya harus berbohong kepada masyarakat? padahal bohong kan dosa.
ap saya harus menerangkan hukum?
jika saya menerangkan hukum apa masyarakat memahami smua?
bagaimana qt menghadapi semua ini?
apa yang saya lakukan?
SukaSuka
Viska
Juli 5th, 2010 pukul 14:50
dear ibu bidan ella,
mmm.. begini pendapat pribadi saya..
tidak perlu melakukan sunat terhadap bayi perempuan, jika orangtua tidak meminta.
jika ada orangtua yang meminta, ibu bisa menjelaskan masalah sunat perempuan dari sisi hukum dan agama sekaligus.
dari sisi agama sendiri, saya cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa bila tidak ada bagian yang dapat “dipotong”, maka tidak perlu “dipotong” (disunat), dengan demikian hukumnya sunnah dan wajib, tergantung pada keadaan si bayi. ibu ella tentu lebih berpengalaman dan dapat menentukan; sambil berdiskusi dengan orangtua anak, apakah pada klitoris bayi ada bagian yang bisa “dipotong” atau tidak.
setelah itu, jika orangtua tetap memutuskan untuk sunat, mungkin dapat dibuat dibuat perjanjian bahwa kelak orangtua tidak dapat menuntut ibu akan satu dan lain hal perihal sunat ini. tapi tentunya ibu dapat meyakinkan orangtua bahwa sunat yang ibu lakukan tindakannya benar dan tidak berlebihan.
sejak adanya UU tsb saya juga jadi berpikir, bagaimana ya jika punya anak perempuan yang kondisinya memerlukan sunat, sementara bidan-bidan sekarang tidak mau lagi melakukannya. jangan-jangan orangtua malah lari ke orang yang bersedia melakukan sunat, padahal tidak mempunyai kompetensi medis. tentu hal itu malah sangat berbahaya dan dapat menimbulkan malpraktek. seharusnya pemerintah pun menyadari adanya kemungkinan ini sebelum membuat UU tsb ya, bu. atau minimal memberikan solusinya.
ribet ya, bu, tapi semoga tidak menyurutkan langkah ibu untuk membantu orangtua yang ingin menyunatkan anak perempuannya, sekaligus meng-edukasi mereka tentang tindakan sunat yang hanya dilakukan jika kondisinya memerlukan demikian.
wallahu’alam bissawab.
SukaSuka
jatyatmojo
Oktober 7th, 2010 pukul 11:13
xlo saya tahunya cuma khitan ttg laki2,,,
emangnya khitan buat permpuan ada???
tyus yg dpotg ap???
gag ngerti aq???
SukaSuka
Viska
Oktober 8th, 2010 pukul 10:46
hahaha..
yg jelas, baca dulu artikelnya sampai habis ya, baru nanti mengerti deh 🙂
singkatnya; khitan perempuan itu ada, sifatnya sunnah, dan hanya “bila ada bagian yang dipotong (klitoris)”.
-wallahu’alam bisawab-
SukaSuka
Ahmed
Maret 7th, 2011 pukul 11:14
Dear sister, here’s another interesting news item that may support the need for a hoodectomy (Islamic female circumcision):
Oral sex linked to cancer risk
US scientists said Sunday there is strong evidence linking oral sex to cancer, and urged more study of how human papillomaviruses may be to blame for a rise in oral cancer among white men.
In the United States, oral cancer due to HPV infection is now more common than oral cancer from tobacco use, which remains the leading cause of such cancers in the rest of the world.
Researchers have found a 225-percent increase in oral cancer cases in the United States from 1974 to 2007, mainly among white men, said Maura Gillison of Ohio State University. “The rise in oral cancer in the US is predominantly among young white males and we do not know the answer as to why.”
It is obvious that the only way men can acquire the HPV virus is through the oral stimulation of one’s partner’s clitoris which allows the virus to enter the mouth. The virus no doubt is harboured in the prepuce of the clitoris just as it has been found that HPV also resides in the foreskins of males, through the transmission of which cervical cancer occurs in females. Thus a hoodectomy could, by removing the area which habours the virus, significantly reduce or eliminate the risk of women transmitting the virus to their male partners.
SukaSuka
Viska
Maret 16th, 2011 pukul 11:06
hi again, ahmed!
thanks for Your concern sending me the information..
on so many levels, hoodectomy still brings contradiction and rejection..
I strongly hope that more medical facts will emerge eventually, and widely published..
so that people has no doubt about it.. agree?
SukaSuka
Ahmed
Maret 17th, 2011 pukul 23:21
Thanks, sister Viska
Yes, hopefully more evidence will emerge in the future so that people will come to accept female circumcision more widely just as many have accepted male circumcision due to its health benefits.
Hoodectomy has to be beneficial as it has an Islamic basis. Time will prove this – Insha Allah!
SukaSuka
Viska
Maret 30th, 2011 pukul 11:31
I’m 100% agree!
I wish more Moslems have faith on their own religion (Islam) just like You ;(
cos facts come out later, sometimes all we need is just FAITH to believe what haven’t proven
SukaSuka
Mahmud
April 11th, 2012 pukul 00:08
Mbak Viska sudah dikhitan belum ? 🙂
Sister Viska, have you been circumcised ? 🙂
SukaSuka
Viska
April 13th, 2012 pukul 23:07
saya sudah tanya ibu; menurut beliau sudah, alhamdulillah 🙂 itulah, rasanya jaman “angkatan tua” seperti saya dan teman-teman, rata-rata bayi perempuan begitu lahir langsung di-khitan dan sepertinya tidak ada masalah ya. tapi jaman sekarang banyak orangtua yang enggan mengkhitankan bayi perempuan mereka. kita pun tidak bisa memaksa karena memang masih ada pertentangan di antara ulama mengenai status hukum khitan pada perempuan. wallahu’alam bissawab 🙂
SukaSuka
Suryandari
Januari 17th, 2012 pukul 14:18
Sunat itu wajib bagi laki-laki mau pun perempuan.
Bagi laki-laki sunat adalah memotong penutup kepala penis, bukan penisnya yang dipotong, dengan salah satu tujuannya adalah agar area itu bersih dari endapan sisa-sisa kotoran dan membuka area sensitif.
Berkaca dari sunat laki-laki, maka sunat pada perempuan adalah membuka atau pun memotong penutup klitoris, bukan klitoris nya yang dipotong, dengan tujuan sama seperti ketika sunat laki-laki.
Dari segi ilmiah dan medis, inilah yang paling masuk akal karena menurut penelitian para ahli, penis dan klitoris sebenarnya adalah sama, hanya saja penis lebih berkembang karena hormon “kelaki-lakiannya” sedangkan klitoris hanya kepalanya saja karena hormon “kewanitaannya”
Jadi, esensi sunat atau khitan adalah membuang penutup penis bagi laki-laki dan membuang atau membuka penutup klitoris bagi perempuan.
SukaSuka
Viska
Januari 18th, 2012 pukul 21:48
wow, nice info kakaaak..
mudah-mudahan tiada keraguan lagi ttg sunat perempuan yah..
SukaSuka
Imah
April 11th, 2012 pukul 00:01
@Viska dkk,
Ini ada diskusi menarik tentang sunat pada wanita
http://kaferemaja.wordpress.com/2009/07/01/cantiknya-muslimah-bila-dikhitan-subhanallah/
SukaSuka
Viska
April 13th, 2012 pukul 23:13
woooow.. panjang sekali threadnya, sampai ratusan comments! wajib baca nih! mudah-mudahan semakin menguatkan niat pada orangtua untuk mengkhitankan putrinya ya.. trims sudah sharing link-nya di sini ya imah 🙂
SukaSuka
Ahmed
April 29th, 2013 pukul 15:03
Dear Sister
For more benefits of Islamic female circumcision also known as hoodectomy see http://www.umatia.org/2011/Safe%20Female%20circumcision.doc
SukaSuka
Viska
April 30th, 2013 pukul 20:45
I’ll go check on it. Shukran 🙂
SukaSuka
Ismah
Juni 12th, 2013 pukul 14:49
Tanya dunk hehehe
Saya wanita usia 25 thn, akan menikah dalam waktu dekat.
Setau saya di keluarga saya tidak ada wanita yang disunat. Semalam sya tanya ke ibunda saya dan dijawab memang saya belum pernah disunat dari bayi. Beliau bilang untuk wanita tidak wajib.
Apakah saya harus disunat juga ? Terus terang saya belum memberi tahu calon suami saya soal ini. Dia juga gak pernah bertanya ke saya. Kan lucu juga kalo pas malam pertama dia bilang ‘ loh, kamu belum disunat ya?’
Trus bagaimana dengan wanita mualaf? Saya ada 2 orang teman wanita yg mualaf dan 1 teman wanita yg bakal mualaf jg.
Terima kasih jawaban nya
Wassalam
SukaSuka
Viska
Juni 13th, 2013 pukul 19:52
Hahaha.. Justru kalau suaminya komentar begitu harus dicurigai dong, tau dari mana sudah sunat atau belum, pernah lihat yang sudah di sunat dan yang belum apa gimana, kok bisa bedain 😀
Ada yang mewajibkan, ada yang tidak. Untuk mewajibkan, bisa dibaca di artikel sebelumnya tentang khitan/sunat dalam Islam. Menurut pendapat yang mewajibkan, kewajiban sunat tidaklah gugur meskipun sudah dewasa, merujuk pada Nabi Ibrahim As yang berkhitan di usia 80 tahun.
Untuk yang mensunahkan, khitan pada perempuan hanya dilakukan jika ada bagian yg dikhitan. Jelasnya bisa dibaca pada postingan di atas ya.
Mau memilih yang mana tergantung keyakinan masing-masing, keduanya tidak ada yang salah ataupun benar, dua-duanya memiliki argumennya sendiri.
Demikian ya Ismah, semoga menjadi jelas. Selamat menempuh hidup baru, turut mendoakan semoga menjadi keluarga samara yang berbahagia dunia akhirat, aamiin ya Rabb 🙂
SukaSuka
RS Al Ikhlas
Agustus 20th, 2013 pukul 13:50
Untuk khitan wanita segala usia bias di Rumah Sehat Al Ikhlas dg alamat sbb:
Jl. Raya Kp. Utan – Setu, Desa Mekar Wangi No. 1 Kp. Rawa Banteng
Cikarang Barat, Kab. Bekasi
Telpon 021 82607507, Bidan Emma Yusuf 085216572140
Bidan Emma Yusuf juga sudah sering mengkhitan perempuan dewasa, baik mualaf maupun muslimah dewasa yang belum khitan waktu kecil, jadi untuk perempuan dewasa, jangan takut untuk berkhitan.
Khitan untuk perempuan dewasa sekalipun sangat ringan dan jauh lebih ringan daripada khitan pada laki-laki.
Insya Allah tidak sakit dan lekas sembuh.
SukaSuka
Viska
Agustus 27th, 2013 pukul 11:17
*noted
SukaSuka
fauzan
September 2nd, 2013 pukul 09:54
Terima kasih informasinya tentang RS Al Ikhlas,
Kalo boleh diinfokan juga biaya untuk khitan wanita dewasa.
Tunangan saya Insya Allah akan berkhitan sebelum nikah.
wassalam
SukaSuka
Viska
September 3rd, 2013 pukul 07:41
Selamat atas rencana pernikahannya.. Semoga segera lancar terlaksana, aamiin. Untuk informasi lebih lanjut mengenai biaya dsb mungkin bisa langsung menghubungi nomor yang tertulis di comment RS Al-Ikhlas 🙂
SukaSuka
fauzan
September 2nd, 2013 pukul 14:58
Ada info tmabahan dari TVRI Jawa Timur tentang khitan wanita
SukaSuka
Viska
September 3rd, 2013 pukul 07:41
Yuk dicermati…
SukaSuka
selvi
September 5th, 2013 pukul 08:50
@Mas Fauzan: Selamat ya….baidewey, teman saya (perempuan usia 20 thn) ada yg dikhitan di RS Al Ikhlas sekitar awal tahun 2013 ini.
Biayanya 425 ribu, termasuk obat bius. Bisa lebih murah jika tanpa bius, tapi gak kebayang dech kalo dikhitan tanpa bius.
Dia bilang setelah khitan agak perih sedikit, tpai dalam seminggu sudah sembuh.
Semoga bermanfaat informasinya.
SukaSuka
selvi
September 5th, 2013 pukul 08:59
Sori ….td saya tanya kawan saya lagi, bukan RS Al Ikhlas khitan nya, tp RS Nurhidayah di Jogjakarta…
Trus dia bilang kalo tanpa bius cuma dikompres pakai alkohol sebelum dikhitan….haduuh gak kebayang dech sakitnya kalo tanpa bius.
Maaf agak vulgar, yg dipotong adalah kulit penutup klitoris, jadi klitorisnya terbuka setelah dikhitan.
SukaSuka
selvi
September 5th, 2013 pukul 09:07
Sekarang teman saya itu sudah menikah, dia bilang sensasinya ehem-ehem, luar biasa…xixixixixixi
Gak nyesel dech, biarpun perih-perih.
SukaSuka
Viska
September 5th, 2013 pukul 10:21
Saran saya, bius aja deh… Hehehe…
SukaSuka
selvi
September 6th, 2013 pukul 11:12
@Viska: setuju mbak.
selain meminimalkan rasa sakit juga demi keamanan saat dikhitan. Kalo gak dibius, biss-bisa si pasien meronta saat dikhitan karena tidak tahan sakit, dan beresiko terpotong di bagian yg gak seharusnya dipotong.
Gawat kan kalo malah ‘kacang’nya yg terpotong…jd mutilation namanya seperti yang di Afrika sana.
Baidewey, Mbak Viska sendiri sudah dikhitan blum ? hehehehheh
SukaSuka
Viska
September 8th, 2013 pukul 20:29
Makanya khitan harus dilakukan oleh ahli… Apalagi untuk perempuan, nggak sembarangan.. Dunia medis saja melarang.
Alhamdulillah sudah dikhitan sejak saat lahir.. Hehehe.. Seperti bayi perempuan produk jaman dulu begitu lahir langsung dikhitan deh.. Soalnya kebanyakan teman-teman perempuan lain yang seangkatan juga demikian 🙂
SukaSuka
selvi
September 9th, 2013 pukul 09:04
Iya Mbak, Alhamdulilah saya juga sudah khitan waktu bayi.
Gimana rasanya ya kalao udah dewasa baru khitan xixixixix
Apalagi udah kerja trus harus minta cuti, mau bilang apa ke bos ? Bohong dosa loh xixixixi..
“Pak, saya minta cuti 3 hari, mau khitan …”
“Oh selamat ya buat anaknya yg mau khitan..”
“Bukan pak, saya yang mau khitan..”
“???????….”
SukaSuka
Viska
September 10th, 2013 pukul 09:08
Hahaha.. Ya nggak usah bohong, tapi juga nggak usah terbuka banget lah 😀 bilang saja ada keperluan medis, harus ke dokter.. 😉
SukaSuka
selvi
September 10th, 2013 pukul 11:07
Iya mbak, habis itu masuk kantor trus minta reimburse biaya medis.
Kwitansi nya tulisan ‘sunat’ dg nama ybs sebagai pasien nya ….. haahahahah….ketahuan dech…
Bisa-bisa malah dipesenin tumpeng sama teman-teman kantor hahahaha
SukaSuka
Viska
September 12th, 2013 pukul 21:46
Hahaha.. Selvi nih kyk pengalaman aja 😀 Ya udah, drpd tengsin ga usah minta reimburse deh.. Biaya malu jadinya 😀
SukaSuka
Shinta
September 13th, 2013 pukul 13:02
Buat mbak-mbak dan ibu-ibu yang merasa ‘sudah dikhitan waktu bayi’ saya ingin share pengalaman saya.
Waktu sebelum nikah tahun 2008, saya dan calon suami menjalani test kesehatan, termasuk dicek bagian kewanitaan saya.
Waktu dicek, perawatnya bilang “mbak belum pernah sunat ya ?” saya kaget karena ibu saya pernah bilang bahwa saya dan kakak perempuan saya sudah disunat waktu bayi.
Lantas saya jawab “sudah koq mbak, saya waktu masih bayi sunatnya”
Perawatnya lantas menjawab “mungkin cuma digores doank waktu bayi, ini kacangnya masih ada kulitnya”
Jantung saya lantas berdebar, lalu saya tanya ke perawatnya “Oh gitu ya mbak, trus gimana ?”
Perawatnya menjawab “Bisa disunat koq mbak. minggu lalu juga ada cewek yg disunat, umurnya 26 tahun”
Akhirnya saya memutuskan untuk diskusi dengan calon suami, dan calon suami juga sangat mendukung saya untuk sunat.
Selang beberapa hari, saya pun disunat oleh dokter, perempuan pastinya. Sakitnya cuma pas disuntik bius. Setelah biusnya hilang, agak berasa sedikit sakit salama 2-3 hari. Setelah itu alhamdulilah sudah tidak sakit lagi.
Dalam waktu kurang lebih 10 hari alhamdulilah sudah sembuh total.
Sekarang saya sudah menikah dan saya sangat merasakan manfaatnya. Bagian V saya jadi lebih bersih dan hubungan suami istri juga nikmat.
Untuk mbak-mbak dan ibu-ibu yang merasa sudah disunat waktu bayi, saya sarankan untuk periksa ulang bagian kewanitaannya, karena banyak yang cuma disunat secara simbolis dengan digores sampai keluar darah.
Jika ‘kacangnya masih ada kulitnya’ (seperti kata mbak perawat) artinya belum disunat secara benar dan dianjurkan untuk disunat ulang secara benar.
SukaSuka
Viska
September 13th, 2013 pukul 14:57
*colek Selvi
Shinta khitan di mana? Mungkin bisa diinfo di sini.
SukaSuka
Shinta
September 13th, 2013 pukul 13:04
Setelah tahu soal khitan wanita yang benar, alhamdulilah baru-baru ini kakak perempuan saya juga memberanikan diri untuk disunat di usia 38 tahun xixixixixi…
SukaSuka
Viska
Februari 11th, 2014 pukul 09:45
Shinta,
trus, trus, gimana ceritanya setelah sunat?
*kepo 😀
SukaSuka
shinta
September 13th, 2013 pukul 22:58
Aku dikhitan di Bandung mbak, di RS Al Islam Awibitung oleh Dr. Delle Heliani.
Waktu itu umurku sudah 30 thn…..waduh malunya
Kakak saya yg perempuan juga khitan di sana. Dr.Delle sudah sering mengkhitan wanita dewasa.
Mbak Selvi mau dicek kembali ?
SukaSuka
Viska
September 20th, 2013 pukul 10:19
Monggo yg butuh info khitan di Bandung, sila japri Shinta Dewi ya 😉
SukaSuka
Selvi
September 16th, 2013 pukul 11:49
@Mbak Shinta: Makasih infonya
@Mbak Viska: Waduh, mesti dicek ya mbak ? Ntar malam aku minta suamiku yg ngecek dech hehehehehehe…
Kalo ternyata kacangnya masih tertutup kulit, waduh gimana ya ???? Siap-siap tumpeng bikin hajatan dunk xixixixixixi
SukaSuka
Viska
September 20th, 2013 pukul 10:20
Selvi, gmn hasil ceknya semalam? 😀 mudah-mudahan udah oke ya, kalau enggak siap-siap cari alasan cuti ke bos deh 😀
SukaSuka
Firdaus
Oktober 1st, 2013 pukul 11:45
Wah kalo begitu saya msti cek ulang apakah istri saya sudah disunat apa belum.
Ngakunya sih udah disunat waktu bayi, tapi kalo ‘kacangnya masih ada kulitnya’ berarti mesti sunat ulang ya?
Siap-siap bikin hajatan neh hahahahaha
SukaSuka
Viska
Oktober 7th, 2013 pukul 22:23
Hehehe.. Tenang Pak, khitan wajib jika ada bagian yg perlu dikhitan kok. Kalau nggak ada, nggak perlu 🙂 tetapi ada yg meyakini bahwa khitan itu wajib. Silakan Pak Firdaus meyakini yg mana 🙂
SukaSuka
vemmy
Oktober 8th, 2013 pukul 11:54
Wiken kemarin aq reunian bareng temen- temen lama, cewek semua.
Pas ktmu juga dengan seorang temanku, Ina yang sudah 10 tahun ga ktmu.
Alhamdulilah teman lamaku itu sudah mualaf, nikah dg suami Muslim dan sudah dikaruniai 2 anak.
Langsung aja aku tembak dia ” In, jadi kamu udah disunat blum?”
Mukanya yang cantik lsngsung merah padam dan nggak bisa menjawab, tp akhirnya dengsn malu-malu dia menjawab kalo dirinya masih belum disunat.
“Padahal dari sejak mualaf, sebelum nikah suamiku udah minta aku disunat, tapi masih takut sampai sekarang” katanya sambil menghirup cafe latte.
Akhirnya bercanda, aku bilang begini ” Terakhir dapat undangan dari kamu itu undangan nikah, sekarang ditunggu undangan khitanan nya ya Mbak ”
Xixixixi…….:)
SukaSuka
Viska
Oktober 15th, 2013 pukul 17:20
Vemmy bagus nulis comment-nya kayak cerpen.. Beneran ya ada yang pada becandaan gini 😀
SukaSuka
vemmy
Oktober 20th, 2013 pukul 12:40
Hehehe. Makasi Mbak. Emang aku punya cita-cita jadi penyunat…..eh penulis tapi blum kesampaian karena masih sibuk mencari sesuap nasi ( dan sekarung intan berlian huahahahaha)
Beneran mbak, asli, swear ada koq bercandaan begini. Lah waktu itu aku yg bercandaain begitu ke temanku. Malah waktu itu di meja sebelah ada grup cowok-cowok loh mbak. Tapi kayaknya mereka lagi asik sendiri bermain tablet. Hadoooh malunya kalo sampai sda yg dengar hihihi.
Menurut aku sih bercandaan seperti itu bermanfaat loh mbak 🙂 buat mengingatkan para mualaf wanita bahwa sebagai wanita Muslimah juga dianjurkan untuk bersunat. Kan selain sunnah, juga bermanfaat bagi kebersihan dan kesehatan dan ehmmmm…buat hubungan suami istri.
Kan kalo makan pisang harus dikupas dulu kulitnya, sama dunk makan kacang juga harus dikupas dulu biar nikmat.
Makanya jeng, jangan ragu lagi ya, cepetan sunat kalo belum.
hihihihi….
SukaSuka
Viska
Oktober 21st, 2013 pukul 22:11
Hehehe.. Coba belajar nulisnya lewat blogging, kayak aku nih.. Bisa lewat smartphone, praktis kalau tetiba ada ide tapi males kembali ke laptop 😀
Hmm.. Ya bener juga sih, bagus buat saling mengingatkan. Kalau sudah teman dekat dan tau bagaimana orangnya mungkin nggak apa, karena kadang ada yang suka nggak mau disinggung masalah pribadi begitu 😉 *kedipkedip
SukaSuka
vemmy
Oktober 22nd, 2013 pukul 09:21
Iya jg mbak, mau bikin blog aja sibukk…bukkk..bukkk….
emank saya orangnya gitu mbak, suka bercanda huahahaha…alhamdulilah sampai sekarang blum ada yg musuhan sama saya 🙂
Kan kalo nanya begitu sesama cewek gpp dunk hehehe….tapi coba kalo cowok yang tanya begitu, bisa ditabok bolak-balik.
betewe, blog nya mbak viska koq banyak bener pembahasan soal sunat ?
Jangan-jangan mbak viska tukang sunat neh…..hayo ngaku
( kalo emg tukang sunat juga gpp, pekerjaan mulia loh, asal jangan jadi tukang sunat duit rakyat)
btw, blog nya mbak viska koq banyak sekali pembahasan soal sunat ? Hahaha…
SukaSuka
Viska
Oktober 25th, 2013 pukul 16:20
Harus gitu, banyak bercanda biar nggak gampang stres.. Hehehe..
Hish, cuma dua postingannya tentang khitan, masa banyak 😀
SukaSuka
vemmy
Oktober 28th, 2013 pukul 08:32
Iya mbak bercanda biar gak gampang stress. ini aku ada joke lucu, dulu baca d internet entah di mana, hihihihi
Sebuah klinik sunat berlokasi di kompleks ruko yang ramai,bersebelahan dengan sebuah salon yang juga ramai dikunjungi oleh cewek-cewek yang tentunya ingin terlihat makin cantik.
Masalahnya, cewek-cewek salon itu sering kali memarkir mobilnya sembarangan, persis di depan klinik sunat. Kan kasihan anak-anak ( dan juga bapak-bapak hahahaha) yang barusan sunat kalo mesti jalan jauh ke mobilnya, belum lagi malunya jalan sambil meringis dan memegang sarung, ketahuan dech habis disunat hihihihi.
Akhirnya para staff klinik sunat memasang tanda “PARKIR KHUSUS PASIEN” di depan klinik sunat, dan para cewek salon itu tetap saja bandel dan parkir di depan klinik sunat.
Maka para staff mengubah tandanya menjadi “PARKIR KHUSUS PASIEN SUNAT” dan tetap saja para cewek salon itu parkir di situ.
Tak kehabisan akal, akhirnya para staff memasang tanda “YANG PARKIR DI SINI AKAN DISUNAT”…
Hayo masih berani parkir di situ ?? hahahahahaha
SukaSuka
Viska
Oktober 30th, 2013 pukul 14:46
LOL
Mestinya koruptor juga tuh 😀 berani nyunat duit rakyat gitu…
SukaSuka
Taufiq
November 1st, 2013 pukul 10:12
Alhamdulilah saya diizinkan Allah untuk mengislamkan seorang wanita yang sebelumnya non muslim, yang mana wanita tersebut sudah menjadi istri saya yang sah.
Waktu menjadi mualaf, saya juga minta calon istri saya itu untuk dikhitan supaya sempurna Islamnya. Pada awalnya dia agak takut, tapi setelah dibujuk, juga dibantu oleh kakak perempuan saya, akhirnya dia bersedia untuk dikhitan.
Dia dikhitan di Jogjakarta, di RS Nurhidayah tepatnya, oleh Dr.Tri Ermin Fadlina, yang biasa dipanggil Dr. Mimin. Menurut Dr.Mimin, khitan pada wanita yang dilakukan secara benar justru sangat bermanfaat untuk kebersihan dan juga lebih nikmat saat jima.
Dr.Mimin menuturkan sekarang ini sudah lazim perempuan dewasa minta dikhitan, baik yang mualaf ataupun yang belum khitan waktu kecil.
Biayanya sangat terjangkau tidak sampai 500 ribu rupiah.
Sekarang kami sudah menikah dan merasakan manfaatnya. bagian farji istri saya sangat bersih dan Alhamdulilah dia selalu mencapai orgasme.
Buat akhwat yang ingin dikhitan bisa cari informasinya di sini:
http://www.rsunurhidayah.com/khitan–.html
SukaSuka
Viska
November 6th, 2013 pukul 19:50
Subhanallah, saya turut berbahagia membaca cerita Pak Taufik. Semoga menjadi keluarga samara, aamiin 🙂 terima kasih telah sharing kisahnya di sini dan semoga infonya tentang khitan dapat membantu mereka yang membutuhkan 🙂
SukaSuka
Naufal
November 6th, 2013 pukul 21:35
Saluuut buat Bro Taufik yang sukses mengislamkan istrinya bahkan sampai sukses membujuknya untuk mau dikhitan.
Calon istri saya sich Muslimah sejak lahir, tapi ngakunya belum pernah dikhitan karena di daerahnya ( Malang, Jatim) nggak ada tradisi khitan buat perempuan.
Terus terang sudah skitaran 6 bulan saya coba membujuknya supaya mau disunat, tapi selalu saja alasannya takut, sakit, dan buat wanita hukumnya tidak wajib.
Mungkin Bro Taufik bisa sharing bagaimana membujuk calon istrinya supaya mau dikhitan ? Insya Allah bermanfaat tips bujuk membujuk nya
SukaSuka
Viska
November 7th, 2013 pukul 15:55
Betul Pak Naufal, khitan wanita tidak wajib hukumnya JIKA tidak ada bagian yang dapat dikhitan. Jika memang berniat, mungkin sebaiknya memeriksakan dulu apakah istri bisa dikhitan atau tidak. Soal tipsnya bagaimana supaya istri mau dikhitan, ditunggu sharingnya dari Pak Taufik 🙂
SukaSuka
Vemmy
November 9th, 2013 pukul 21:22
@Bang Naufal yang afdal: gampang aja koq caranya supaya istri mau dikhitan 🙂
Kan kalo anak kecil supaya mau dikhitan diiming-imingi dibelikan mainan atau sepeda, atau jalan-jalan ke dufan dsb, kalo anaknya udah agak gede ipad, handphone, gadget laah. Kalo anaknya udah ABG mungkin mesti disogok pakai jalan-jalan ke Bali atau dibeliin motor hahaha.
Kalo mau bujukin istrinya supaya mau dikhitan, sogokan nya juga udah beda level bang. Coba dech diimingi cincin berlian, jalan-jalan ke Eropa, atau mobil BMW, pasti langsung bilang begini “Bang, kalo gitu sekarang juga dech aku sunat”
Tapi kalo isrinya pintar bisa juga bilang begini “Bang indent dulu mobil BMW nya, ntar kalo uda datang BMW nya, kita ke dokter sunat naik BMW nya yaaaa”
hahahahahah
SukaSuka
Viska
November 14th, 2013 pukul 15:29
Hahahaa..
Vemmy paling pinter deh becandain soal ini 😀
SukaSuka
tomi
November 10th, 2013 pukul 08:09
Wajar sih kalo wanita takut dikhitan, apalahi kalo udah dewasa, selain takut, juga malunya itu looh.
Tapi lain halnya dengan wanita yang satu ini, seorang mualaf, malah konsul ke sebuah RS dan menyatakan ingin dikhitan. Sayangnya RS tsb tidak atau belum menyediakan layanan khitan untuk wanita dewasa.
Mestinya ke RS Islam atau RS Haji mbak
http://www.mitrakeluarga.com/konsultasi-kelapagading/saya-ingin-di-khitan/
SukaSuka
Viska
November 14th, 2013 pukul 15:32
Betul Pak Tomi, praktek sunat perempuan selalu menimbulkan pro-kontra karena memang tidak (belum) dilegalkan secara medis, jadi tidak banyak RS yang dapat melakukannya.
SukaSuka
taufiq
November 12th, 2013 pukul 08:30
Pertama-tama saya ingin meluruskan pandangan tentang ” wanita perlu dikhitan hanya jika ada bagian yang bisa dikhitan”
Faktanya adalah, semua wanita yang belum pernah khitan, pasti di bagian (maaf) klitorisnya tertutup kulit, sama dengan laki-laki yang belum pernah khitan, pasti bagian ujung P nya tertutup kulit kulup.
Jadi faktanya adalah: Jika wanita tsb belum pernah dikhitan, pasti ada bagian yang bisa dikhitan.
Soal tips supaya istri atau calon istri bersedia dikhitan, saya akan sharing sedikit.
Kalo buat istri saya, memang tidak mudah dan perlu waktu. Sebelum dia jadi mualaf, saya sama sekali tidak pernah menyinggung soal khitan perempuan, karena saya takut hal itu justru akan membuatnya mundur.
Setelah dia mualaf, pas kami diundang ke acara sunatan keponakan saya, saya bercanda sama dia, saya bilang “Eh, sekarang kamu sudah Muslimah kapan sunatnya ?” Dia diam saja mesem-mesem aja. Rupanya pas saya bercanda begitu terdengar olah kakak perempuan saya yg punya hajatan sunatan anaknya itu.
Pas ada kesempatan kami bicara bertiga, kakak perempuan saya menjelaskan bahwa sebagai Muslimah juga dianjurkan untuk dikhitan. Ada teman kakak saya yg mualaf wanita juga baru disunat di usia dewasa. Dia bilang belum siap, takut, nanti aja katanya. Saya juga gak memaksa, biar tunggu dia siap aja.
Rupanya setelah itu dia sering buka internet cari cari info soal sunat untuk wanita. Akhirnya dia bilang mau disunat tapi takut sakit. Kakak saya bilang “Nanti kalo melahirkan lebih sakit daripada sunat”
Waktu Lebaran pertamanya sebagai Muslimah, dia tampil berjilbab. Setelah memuji betapa cantiknya dia berjilbab, saya bercandain dia “Sudah berjilbab tapi belum sunat hahahaha”
Terus dia bilang malu kalo harus ambil cuti. Ternyata Allah memberikan timing yang tepat. Dia ditawari pekerjaan baru. Setelah dia resign dari kantornya, masih ada jeda waktu kira-kira 2 minggu sebelum masuk ke kantor baru.
Jadi jeda waktu itu akhirnya dimanfaatkan untuk sunat. Setelah sunat istirahat di rumah 3 hari, hari ke 4 sudah bisa jalan-jalan ke mall. Gak sampai 2 minggu sudah bisa berenang di pantai.
Jadi buat Mas Naufal, tipsnya ya pantang mundur dan sabar aja 🙂
Buat wanita dewasa mualaf tidak perlu takut untuk dikhitan, prosesnya cepat dan sembuhnya juga cepat. Insya Allah jadi Muslimah yg soleha
SukaSuka
Viska
November 14th, 2013 pukul 15:27
Perihal pandangan “wanita perlu dikhitan hanya jika ada bagian yang bisa dikhitan” adalah fatwa dari ulama besar Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, demikian pula ulama Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’ (dapat dibaca keterangannya di atas). Jadi wanita yang memilih untuk tidak dikhitan (atau tidak mengkhitankan puterinya) juga tidak sepenuhnya salah karena memang ada fatwa yang mendukungnya. Seperti yang saya cantumkan pada postingan ini, khitan pada wanita bersifat anjuran, merupakan sunnah fitrah dan kehormatan bagi mereka yang melakukannya. Demikian, wallahu’alam bissawab 🙂
Terima kasih atas sharingnya, semoga mencerahkan bagi yang membutuhkan ya.
SukaSuka
Niar
Desember 6th, 2013 pukul 09:38
Alhamdulilah saya sudah disunat tahun 2011 lalu, padahal waktu itu umur saya sudah 40 tahun lho.
Saya sunat di bidan atas seizin suami. Maasih cara tradisional dengan digunting. Sebelum sunat dikompres es dulu karena tidak dibius. Untung nya bidan nya kerjanya cepat jadi krek-krek langsung selesai
Sebelumnya saya kira sudah disunat waktu bayi, tapi setelah dicek di bidan katanya masih ada kulitnya belum dipotong.
Biaya cukup terjangkau 250 ribu
SukaSuka
Viska
Desember 6th, 2013 pukul 17:58
Haaa.. Serius mbak Niar sunat lagi di usia 40 tahun? Subhanallaah.. Salut sekali mbak, demikian kuat niatnya untuk mengikuti tuntunan Islam ya *thumbs-up*
Lalu bagaimana mbak, ada perbedaan nggak sebelum dan sesudah sunat yang kedua? *colek Vemmy 😀
SukaSuka
Vemmy
Desember 13th, 2013 pukul 16:55
Selamat ya Mbak Niar 🙂 koq kita2 ndak diundang sich ( ngambekmode on)
Dikasih hadiah sunatan apa sama suaminya ??? wkwkkwkwkw
SukaSuka
Viska
Februari 11th, 2014 pukul 09:42
Vemmy, want to know ajaah.. Hahahaha 😀
SukaSuka
Niar
Desember 19th, 2013 pukul 22:09
Iya mbak, jadi waktu itu alhamdulilah saya ada rezeki untuk pergi Umroh ke Tanah Suci, jadi sebelum pergi, saya ingin memastikan jiwa raga saya sudah siap ke Tanah Suci.
Kebetulan waktu itu saya baca di internet bahwa banyak perempuan Muslimah yang waktu bayi atau kecil disunat cuma secara simbolis, cuma digores atau ditusuk jarum sampai berdarah, yang pada hakekatnya sama saja dengan tidak atau belum disunat. Akhirnya saya memberanikan diri untuk cek ke bidan, dan ternyata setelah dicek, bidan nya bilang “Bu ini (maaf) itilnya masih ada kulitnya, mau disunat saja kah ?”
Terus terang saya sempat mules saat bidan bilang begitu. Tapi tekad menjalankan sunnah melebihi rasa takutnya. Akhirnya saya memutuskan untuk disunat saja.
Awalnya saya mau sunat diam-diam tanpa sepengetahuan suami. Tapi setelah sharing dengan teman saya, akhirnya teman saya memutuskan untuk izin dulu ke suami. Ternyata suami juga sangat mendukung, jadi saya juga tidak ragu lagi untuk sunat.
Akhirnya saya janjian dengan bidan untuk disunat. Prosesnya cepat gak sampe 5 menit, tapi sebelumnya sudah dipesankan untuk cukur bulu kemlauan dan dikompres es dari pagi sebelum ke tempat bidan.
Alhamduliah sembuhnya cepat. cuma istirahat di rumah 1 hari, sesudahnya bias beraktifitas seperti biasa. Setelah 2 minggu sudah bisa kembali melayani suami hehehe.
Alhamduliah saya berangkat ke Tanah Suci dalam keadaan suci jiwa raga.
Manfaat yang saya rasakan luar biasa mbak. Bagian farji saya jadi bersihi dan hubungan pasutri juga Alhamduliah lebih nikmat. Sejak sunat saya juga selalu mencukur bulu kemlauan karena ternya suami saya juga lebih suka yang polos. Baru setelahnya saya menyadari ternyata mencukur bulu farji juga disunahkan.
Begitu sharing pengalaman nya mbak. Insya Allah buat kaum wanita yang sudah dewasa sekalipun jangan ragu untuk sunat jika memang belum.
@Mbak Vemmy: Malu atuh bikin hajatan, tapi koq saya ndak kepikir minta hadiah sunatan ya hehehehe.
Mohon maaf kalo agak vulgar sharingnya
SukaSuka
Viska
Januari 20th, 2014 pukul 20:28
Waduuuh sudah lama baru sempat cek blog… Makasih sharingnya mba Niar.. Semoga yang menginspirasi yang membutuhkan 😀
*nyengir sambil colek Vemmy
SukaSuka
Yunita
Februari 3rd, 2014 pukul 08:11
Assalam mualaikum,
Ada seminar menarik nih tentang Persalianan Syari’i dan Khitan Wanita, malah bisa langsung dilakukan khitan wanita on the spot hehehehehe
Oleh ahli khitan wanita Bidan Emma Yusuf
Lebih jelasnya klik di sini ya 🙂
http://griyasehat.info/seminar-persalinan-syari-khitan-wanita.html
Selamat berkhitan 🙂
SukaSuka
Viska
Februari 4th, 2014 pukul 16:12
Sila, sila..
Terima kasih infonya, Yunita 🙂
SukaSuka
Bunga
Februari 7th, 2014 pukul 12:02
Makasih infonya Mbak Yunita. Sangat menarik dan bermanfaat.
Wah, bahkan ada wanita non-Muslim yang ingin dikhitan setelah menyadari manfaatnya. Subhanallah.
Seperti juga khitan pada lelaki yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan, Insya Allah khitan paa wanita juga terbukti khasiat dan manfaatnya
SukaSuka
Viska
Februari 11th, 2014 pukul 09:14
Iyaa.. Semoga nanti akan ada penelitian tentang ini sehingga khitan pada perempuan bisa dilegalisasi secara medis 🙂
SukaSuka
linda
Februari 9th, 2014 pukul 23:02
Tindakan memotong kulit penutup klitoris sudah popular di Amerika dan Eropa sejak lama, dan sekarang mulai popular di Asia, seperti di Jepang dan Korea. Tindakan ini disebut hoodectomy dalam istilah medisnya dan banyak ditawarkan di klinik-klinik bedah plastic, termasuk belangan ini beberapa klinik bedah plastic di Inonesia.
Berikut adalah link ke sebuah klinik bedah plastic di Korea yg websitenya juga tersedia dalam bahasa Inonesia, berikut penjelasan dan gambar ilustrasinya.
http://www.wonjinbeauty.com/index.asp?locale=in&inc=body/Body_Contour_Vaginoplasty&view=03
(Mohon maaf, tidak bermaksud porno, hanya memberikan informasi bersifat edukatif)
Islam telah mensunnahkan tindakan khitan ini sejak berabad-abad lalu. Subhnallah
SukaSuka
Viska
Februari 11th, 2014 pukul 09:57
Linda,
Barusan aku cek link-nya.. Mantep yah, langsung kebuka dalam bahasa Indonesia.. Korea memang serius niyh menggarap wisata medisnya..
Cukup lengkap gambar dan informasinya, khitan perempuan bisa dilihat di bagian clitoral surgery ya? Dengan laser hanya 20-30 menit saja.. Di Indonesia gimana ya? Lupa nanya sama yang kemarin barusan khitan..
SukaSuka
vemmy
Februari 18th, 2014 pukul 17:25
Jangan sampai wanita Indonesia yang ingin dikhitan harus pergi jauh-jauh ke Korea tuh.
Makanya dokter-dokter Indonesia harus belajar gimana caranya mengkhitan perempuan secara benar
SukaSuka
Viska
Februari 21st, 2014 pukul 15:25
Vemmy, pa kabar?
Iya niyh aparat kesehatan kita masih berkutat di masalah khitan perempuan yg belum legal… Keduluan Korea deh. Padahal bukan negara yang banyak muslimnya loh.
SukaSuka
Nita
Maret 8th, 2014 pukul 12:40
Iya linknya sangat informatif, dalam bahasa Indonesia pula. Gambarnya juga sangat jelas tapi tidak vulgar.
Di Korea bedah plastik sudah menjadi trend. Lebih dari 50% wanita dewasa di Korea pernah melakukan bedah plastik, terutama di bagian mata dan hidung.
Untuk clitoral surgery, orang Korea, yang sebagian besar non-Muslim, tidak melihatnya sebagai ritual keagamaan. Mereka semata-mata menganggapnya sebagai bedah kecantikan di bagian genital wanita.
Selain terlihat lebih bagus bentuknya, juga bertujuan supaya hubungan seks lebih nikmat karena bagian klitoris menjadi terbuka. Juga bermanfaat dari segi higine atau kebersihan karena dengan dibuang kulit penutupnya, tidak ada tempat bersarang untuk kuman dan kotoran,
SukaSuka
Viska
Maret 11th, 2014 pukul 21:15
Iya mbak Nita, jadi wondering di Korea sana masalah khitan ini sudah legal secara medis atau belum, ya? Jika ya, tentu ada dasarnya. Dasar yang sama apa tidak bisa dipakai untuk melegalkan khitan perempuan di Indonesia..*mikir lagi*
SukaSuka
fina
Maret 13th, 2014 pukul 22:12
Di Korea, dan juga di AMerika dan Eropa, dasar yg dipakai untuk melegitimasi prosedur khitan atau hoodectomy dalam bahasa medisnya adalah prosedur tsb dilakukan pada wanita dewasa di atas 18 thn atas permintaan dan persetujuan ybs, dengan tujuan baik estetika / kecantikan ataupun tujuan supaya lebih menikmati hubungn seksual.
Di Indonesia juga ada klinik bedah estetika yang melayani prosedur hoodectomy tsb. Kawan saya yg non-Muslim juga ada yg menjalani khitan dg cara hooodectomy di Ultimo Clinic Jakarta.
SukaSuka
Viska
Maret 20th, 2014 pukul 17:25
*manggut-manggut
Bagaimana kabarnya legalisasi prosedur khitan perempuan di Indonesia, ya?
Mungkinkah sudah ada perubahan dari sejak tulisan ini dibuat *sambil googling-googling
SukaSuka
fina
Maret 13th, 2014 pukul 22:27
Untuk kalangan wanita etnis Tionghoa, yg notabene non Muslim, banyak yg melakukan operasi hoodectomy di klinik ini
http://drp-clinic.com/bedah-plastik-vagina/clitoral-hoodectomy/
Dokternya lulusan Taiwan dan Beijing
SukaSuka
Viska
Maret 20th, 2014 pukul 17:25
boleh dicatat nih bagi yang membutuhkan…
SukaSuka
dita
April 4th, 2014 pukul 20:07
Aku pasang video Youtube yang isinya tindakan sunat perempuan dengan cara clitoral unhoodeing atau hoodectomy.
Pelaksanaan sunat perempuan yang sesuai ajaran Islam.
Lihat bagian yang dipotong hanya kulup klitoris, bukan bagian lainnya.
Sunat pada perempuan dapat menjaga kebersihan alat kelamin dengan mencegah penumpukan smegma dibalik kulup klitoris, juga untuk menambah sensitivitas klitoris yang bermanfaat saat berhubungan intim.
Insya Allah bermanfaat infonya. Buat akhwat yang belum disunat jangan takut atau ragu untuk sunat.
SukaSuka
Viska
April 9th, 2014 pukul 12:07
Dita, link youtube aku copas ya..
Monggo buat masih ragu-ragu, sila dilihat..
SukaSuka
shila
April 14th, 2014 pukul 11:19
Seperti umumnya perempuan Muslim, aku disunat waktu umur 40 hari, kata bunda q.
Waktu nikah 2 bulan lalu, pas malam pertama, pas suami mulai ehmmm…ehmm, eh dia malah bilang “kamu belum disunat ya ?”
Aku jawab “sudah sunat koq, waktu umur 40 hari”
Suami bilang “ini kacangnya masih ada kulitnya”
Malah ditunjukin ‘kacang’ saya yang masih ada kulitnya, juga kotoran bewarna putih di sela-sela lipatan kulit kacangnya, dibersihkan suami q pakai cotton bud dan alkohol.
Suami bilang sunat aja lebih bagus.
Terus terang aku masih takut soalnya ngebayamgin nya aja udah ngilu, belum lagi kalo mesti minta cuti.
Buat mbak-mbak dan ajeng-ajeng yang punya pengalaman disunat saat dewasa, tolong dishare donk plisssss
Supaya aku nggak takut untuk sunat
SukaSuka
Fitri
April 14th, 2014 pukul 20:42
Hiiii…serem lihat videonya mbak Dita (-_-)
Sakit ga sih?
Trus, kalo kulitnya dah diilangin gitu, kena pakaian dalam ato pakaian ketat ga masalah?
SukaSuka
mayang
April 15th, 2014 pukul 07:09
@mbak shila dan mbak fitri:
Saya disunat waktu umur 29 tahun, sudah menikah, sebelumnya sudah lama disuruh sunat sama suami, tapi maju mundur gitu hehehe.
Alhamdulilah sakitnya cuma sedikit, pas disuntik bius aja.
Gak serem koq. Sunat cowok lebih banyak darahnya. Kulit yang diambil juga cuma sedikit sekali, seujung kuku saja.
Cari waktu waktu long weekend, trus ke kantor pakai rok panjang hitam, ga perlu pakai cd kan ga ada yg tahu juga. Seminggu udah sembuh dan 2 minggu sudah bisa test drive dengan suami tersayang.
Setelah kulinya diilangin, kan klito nya masih terlindung di dalam bibir v, jadi ga masalah kalo kena cd atau pakaian ketat.
Kebetulan saya hobi bersepeda, nah kalo pas naik sepeda itu jadi dapat sensasi tambahan yang agak geli – geli gimana gitu, ya aku nikmati saja hehehehe.
Saya disunat saat sudah menikah, jadi bisa merasakan perbedaan sensasi before after nya. Setelah sunat, sensasi nya alhamdulilah jauh lebih nikmat.
Buat wanita yang belum pernah sunat, jangan ragu untuk sunat, tapi juga jangan asal sunat, sebaiknya ke dokter atau bidan, pastikan dulu metode nya dengan membuang kulit penutup klito, bukan asal digores atau disayat.
SukaSuka
Viska
April 17th, 2014 pukul 22:05
Shila, Fitri, masih takut setelah denger ceritanya Mayang?
Good luck ya… *nyengir lebar
SukaSuka
Fitri
April 20th, 2014 pukul 15:52
Mbak Viska:
ahahaha…. #tutupmuka
Mbak Mayang:
makasih sharingnya
SukaSuka
Kipas Industri
April 16th, 2014 pukul 17:39
baru tau cara sunat perempuan
SukaSuka
mayang
April 22nd, 2014 pukul 08:17
@ mbak shila dan mbak fitri :
Usianya brp mbak ? Sudah nikah blum ?
Teman saya malah lebih unik lagi. Dia itu dulunya non muslim, ud nikah trus cerai.
Usia 34 thn, dia ketemu dg calon suaminya yg sekarang, muslim, akhirnya dia mualaf dan nikah lg dg suaminya yg sekarang.
Sebelum nikah, suaminya ,minta supaya dia disunat dulu heheheh
@ mbak fitri : gpp kalo mau tutup muka, saya jg waktu disunat gak berani lihat, saya tutupi mata saya pakai tangan, tau -tau dokternya bilang ‘ sudah kelar mbak’ dan saya ditunjukkan potongan kulitnya, cuma seujung kuku aja heheheh.
Sakitnya baru terasa 2 jam kemudian, pas biusnya habis.
Jadi kapan sunatnya mbak ?
SukaSuka
Viska
April 28th, 2014 pukul 20:44
Fitri, sebenarnya setelah lihat videonya Dita, kalau aku malah jadi ngeper.. Untung udah.. Horee! Hahaha.. Ini sih bukannya nyemangatin, ya 😀
Mayang, berasa sakit juga yah.. Tapi dikasih pain killer kan? Coba disemangati ini para perawan biar makin kuat niatnya untuk sunat 🙂
SukaSuka
mayang
April 28th, 2014 pukul 21:29
@mbak viska: sebenarnya gak separah itu kaleee…its really not that bad, secara klito perempuan kan cuma segede kacang jadi kulit yg dipotong juga cuma seukuran yang nutupin kacang itu, gak seperti punya laki-laki yang lumayan banyak kulit yg dipotong.
Kalo nggak percaya, coba tanya ke suaminya gimana rasanya waktu disunat. Atau jangan-jangan malah suaminya belum disunat hehehe.
Buat para wanita yang memang belum disunat, apakah madih perawan atau sudah ibu, jangan takut untuk sunat, tapi lebih baik sunat di dokter, atau minimal bidan. Jangan sunat di dukun. Dan sebelum sunat konsul dulu pastikan memang kulit penutup klito yang dipotong, bukan cuma digores atau ditusuk pake jarum, ntar bisa-bisa harus disunat ulang loh, jadi sakitnya dobel 2x hehehe.
Pastikan juga pake pain killer alias bius lokal. Soalnya kalo ga pake, dijamin menyesal dech sakitnya minta ampun. Sebelum disuntik bius dikasih krim atau spray anestesi, lumayan untuk mengurangi rasa sakit waktu disuntik bius.
@mbak fitri: hayo mbak, jangan gentar ya hehehe. Atau jangan-jangan udah sunat duluan neh ?
SukaSuka
Viska
April 29th, 2014 pukul 15:31
Ooo gitu ya? Habis lihat videonya Dita kyna kok yang digunting kayaknya lebar.. Apa karena di-zoom aja ya.. Hahahaa.. Mana pakai dijahit… Hadeuh mules deh, inget dulu waktu dijahit habis melahirkan… *drama 😀
Fitri, tuh baca penjelasan Mayang, nggak horor, melegakan.. Nggak ada drama deh.. Lanjutkan yah.. Nanti dilapor hasilnya di sini, ya.. Hehehe..
SukaSuka
Fitri
April 29th, 2014 pukul 19:47
Mbak Viska,
qiqiqi…takuut. Iya tuh, di video terlihat terakhirnya dijahit. hadehh…
Mbak Mayang,
baru ngebayangin disuntiknya aja udah ngeri…qiqiqi
dulu mbak mayang disuntik brp kali sih? katanya kalo sunat cowok itu disuntiknya berkali kali di beberapa tempat. Duh…ngeri bingit
trus seminggu sebelum sembuh itu apa bisa jalan normal ato gmn?
saya usia 22, blum nikah dan rencananya baru 3 th ke depan mikir buat nikah. Ato malah saya kepikiran mau niru mbak mayang aja, nanti aja disunat kalo udah nikah, mungkin rasa takut agak berkurang. Lagian nanti bisa bedain before/after spt mbak mayang.
SukaSuka
mayang
April 29th, 2014 pukul 23:28
@mbak fitri: dulu aku nggak sampe dijahit sich, mgkn anatomi tiap wanita agak beda. Yg di video mbak dita itu kulit penutup klito nya agak tebal, punyaku kecil dan tipis aja koq hihihi, skg malah udah plontos klito nya. Gak pake kulit lagi kekeke.
Kalo nggak salah disuntik 2-3 x, tp sebelum disuntik dikasih spray anestesi gitu, lumayan agak berkurang sakitnya.
Aku bilang sich, cabut gigi lebih sakit daripada disunat hehehe.
Waktu disunat sama sekali gak berasa apa-apa, waktu biusnya habis 2 jam kemudian baru agak berasa cenut-cenut gitu. Dalam 2 hari udah bisa jalan normal dan ke kantor seperti biasa. Waktu itu pas long weekend jadi ada waktu istirahat dan gak ambil cuti.
Dulu aku sunat juga mesti agak ‘dipaksa’ suami. Tapi setelah merasakan manfaatnya, mestinya dari dulu aja sunat, gak usah tunggu umur 29 dan sudah nikah hehehe.
Selain bermanfaat untuk hubungan pasutri, sunat juga bagus untuk kebersihan bagian intim. Dulu sebelum sunat aku sering ada kotoran warna putih di lipatan kulit klito. Sdtelah sunat gak pernah ada lagi kotoran putih itu.
Sunat aja mbak, gak petlu tunggu nikah dulu….ciayooooo hahahaha
SukaSuka
dina
Mei 2nd, 2014 pukul 09:04
Tahun lalu keponakanku yg cowok disunat dengan teknik laser. Gak dijahit. Lukanya lansung kering dan cepat sembuhnya. Langsung bisa pakai celana.
Beda banget sama adikku yg cowok yg sunatnya skitar tahun 2001 lalu, masih teknik biasa pakai gunting, abis sunat mesti pake sarung dan sebulan baru sembuh betul.
Pertanyaan ku, kalo buat cewek apakah sudah ada sunat laser ? Aku umur 28 thn, rencana nikah tahun depan. Pingin sih disunat tapi kalo liat video nya dita kayanya nger i juga digunting trus dijahit gitu.
Ada yang punya infonya ?
Makasih. Wassalam
SukaSuka
Viska
Mei 3rd, 2014 pukul 13:03
Dina, dsa-ku pernah bilang kalau khitan dngan metode gunting biasa lebih baik daripada laser. Cuma dulu nggak nanya dasarnya apa. Maaf nggak bantu jawab malah bikin tambah bingung 🙂 yuk googling dulu…
SukaSuka
Dyah
Juni 11th, 2014 pukul 00:18
http://m.mytrans.com/video/2014/03/19/1/40/314/28664/kontroversi-sunat-pada-wanita
Menarik tuh video Dr OZ tentang sunat wanita. Insya Allah bermanfaat
SukaSuka
Risma
Juni 14th, 2014 pukul 14:53
Hah…Deasy Bouman baru disunat umur 21tahun? Beneran? Kayaknya mulai jadi trend ya wanita dewasa melakukan sunat ?
SukaSuka
Dita
Juni 19th, 2014 pukul 00:06
Assalamu’alaikum.
Salam kenal. nama saya Dita.
Pertama-tama saya ingin mengungkapkan kegembiraan saya dengan adanya forum ini dan teman2 seperjuangan yang berjuang untuk memperkenalkan sunat perempuan yang menjadi sunnah Nabi ini.
Awalnya, saat membaca beberapa komentar diatas saya pikir saya akan banyak berkomentar di forum ini, tapi setelah membaca lebih lanjut, dan tambahan2 dari teman2 yang lain, saya sepertinya tidak perlu banyak komentar lagi, karena semua hal tentang sunat perempuan dari hampir semua teman2 disini sepertinya sama pendapatnya dengan saya. OOH, TERNYATA… ADA JUGA TEMAN SEPERJUANGAN YANG PIKIRANNYA SAMA DENGAN SAYA!!! (maaf emosional, hehehe…)
Tapi saya bilang hampir kan? hehehe… kalau boleh saya ingin mengatakan pendapat saya tentang sunat perempuan ini yang mungkin berbeda dengan pendapat teman2 yang lain:
1. Saya sangat terkejut melihat ada yang bernama Dita pada 4 April 2014 jam 20:07 mengatakan kalau dia pasang video youtube tentang sunat perempuan. Mohon maaf yang sebesar2nya pada yang bersangkutan, tapi yang pertama saya pikirkan adalah: ‘Wah, ada yang menyamar sebagai saya’ hehehe… Soalnya namanya juga sama2 Dita ya. Saya sebenarnya gak apa-apa ya soalnya insya Allah saya ikhlas tentang video itu, soalnya saya hanya ingin menginformasikan tentang proses sunat pada perempuan. Tapi tetap saya ingin katakan, kalau SAYA YANG MENGUPLOAD video itu, DITA YANG INI, hehehehehehehe… Saya ambil video itu dari video lain di youtube yang berasal dari Klinik Prabhash di New Delhi. Saya edit videonya karena ada juga prosedur tentang labiaplasty disitu, jadi supaya lebih jelas tentang prosedur sunat perempuan, saya potong videonya dari sekitar 4 menit jadi sekitar 40 detik. Saya bisa membuktikan kalau saya yang punya akun youtube itu kalau diperlukan. Dan saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada semuanya karena mungkin saya salah, saya mengtakan ini hanya karena bertanggung jawab atas video itu. Soalnya, Klinik Prabhash yang punya hak cipta video itu belum saya mintai izin untuk mengedit dan me-reupload editannya, kalau dituntut Dita mana yang mau tanggung jawab?? hehehehehe. Coz New Delhi jauh, kalo lewat telepon ribet urusannya, belum lagi saya gak bisa bahasa India. Hehehehehehee…..
Semoga saya tidak membuat keruh suasana.
2. Saya setuju kalau seorang perempuan itu disunat saat udah bisa memilih yang terbaik buat dirinya, alias sudah dewasa. Tapi maksud saya dewasa itu bukan sekitar 20 tahunan gitu, (waah kacau nanti kalo semua perempuan disunat umur 20-an, hehehe..) tapi maksud saya, yang disunat itu sebaiknya perempuan yang bukan yang masih bayi atau anak-anak. Kalau menurut ibu saya dan masyarakat sekitar di kampung saya dulu, usia yang tepat saat perempuan disunat itu sekitar umur 10/12-14 tahun, atau sudah ditandai dengan mengalami menstruasi pertama (remaja awal). Soalnya belum terlalu tua tetapi dianggap sudah bisa memutuskan yang terbaik untuk dirinya sendiri (kesannya tidak dipaksa orang tua). Tapi tentunya kita sebagai orang tua hendaknya mengajarkan tentang sunat perempuan dan manfaatnya pada anak perempuan kita sejak kecil sehingga dia tidak terkejut dan takut saat akan disunat saat awal remajanya.
3. Untuk teman saya Viska dan Dina, menurut yang pernah saya pernah baca, perempuan lebih baik disunat dengan memakai gunting karena dimensi klitoris jauh lebih kecil dari penis laki-laki. Sedangkan memotong kulup itu sulit dengan menggunakan laser. Kalau misalnya lasernya motong meleset dikit sekitar 1 cm pasti penis laki-laki masih bisa ditolong dengan dijahit, karena yang kena sebagian saja. Kalau klitoris??? lasernya meleset 0,5 cm aja bisa putus total klitorisnya, padahal niatnya hanya untuk memotong kulup klitorisnya aja. Dan tentunya akan mustahil/sangat sulit menyambung kembali kepala/glans klitoris yang putus. Saya tidak tau pasti, saya belum ahli dibidang itu, tapi menurut saya kalau bukan mustahil ya pasti sangat sulit mengingat di klitoris terdapat sangat banyak saraf dan seperti yang ilmu kedokteran bilang, sel saraf itu hampir bisa dikatakan tidak bisa diperbaiki jika rusak.
4. Manfaat sunat bagi perempuan adalah:
-untuk kebersihan; mencegah penumpukan smegma (kotoran putih-putih yang bisa menumpuk dibalik kulup klitoris yang belum disunat, yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan perlengketan klitoris),
-untuk mempercantik klitoris,
-untuk menambah sensitivitas klitoris (untuk kenikmatan seksual),
-dan untuk ciri khas bahwa perempuan yang disunat adalah muslimah (walaupun sangat banyak juga yang non-muslimah juga disunat) karena awalnya sunat bagi perempuan adalah ajaran Islam.
BUKAN untuk:
-mencegah perempuan dari nafsu yang liar, (yang benar aja?)
-membuat perempuan cepat punya anak,
-dan komentar2 negatif lain yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Selain itu, saya setuju sama pendapat2 teman2 diatas. (kecuali yang bahasa Inggris karena saya kurang ngerti, hehehee…)
Satu lagi, khusus buat admin (kalo saya gak salah Viska ya?), hati-hati sama komentar-komentar negatif di forum ini, kalo udah keterlaluan, delete aja. Trus kalo misalnya forum didelete sepihak sama WordPress dengan alasan macam-macam (nauzubillah) segera buat forum lagi dengan nama yang mirip biar wadah kita semua tetap ada. Dari yang saya lihat, forum di http://kaferemaja.wordpress.com/2009/07/01/cantiknya-muslimah-bila-dikhitan-subhanallah/ sudah dihapus, oleh admin. Tidak menutup kemungkinan kan kalau adminnya diancam pihak2 tertentu yang menolak sunat perempuan? (Astaghfirullahaladzim). Coz, itu forumnya rame, komentator buanyak, masa’ dihapus sih? padahal adminnya jelas-jelas mendukung. Kalau blognya expired pasti postingan2 yg lain juga dihapus, tapi postingan2 yang lain tetap ada dan blognya ada sampe sekarang tapi forum tentang sunat perempuannya lenyap.
Saya bilang gini karena takut aja sih forumnya kenapa2 (hiks), dan supaya admin tetap semangat mengelola.
Allah pasti menolong kita semua yang menolong agama-Nya.
ALLAHUAKBAR.
By the way, saya Ibu Rumah Tangga (maklum cerewet), baru melahirkan 1 anak laki-laki akhir tahun lalu.
Sudah disunat umur 14 tahun oleh dokter praktik di kampung, tanpa bius suntik, pakai bius semprot.
Maaf sudah sangat cerewet pada perkenalan pertama (saya merasa membuat blog dalam blog, saya juga tidak ahli membuat kalimat efektif, hehehe… ). Untuk selanjutnya saya akan berusaha lebih singkat.
Semoga bermanfaat.
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
SukaSuka
Kartika
Juni 22nd, 2014 pukul 05:45
Bu Dita, khitanbuntukbperempuan di usia 21 terlalu telat tidak? Lalu bagaimana proses khitan yang menggunakan bius semprot dari awal khitan sampai sembuhnya? Mohon penjelasannya ya Bu, referensi untuk saya yang belum sempurna khitannya.
SukaSuka
Viska
Juni 24th, 2014 pukul 21:34
Wa’alaikumsalam DIta,
Kenalkan saya Viska, ini blog pribadi aja, nggak ada adminnya.. Hihihi.. Ooh jadi ini “DIta” yang berbeda yah sama yang posting video? Salam kenal lagi ya 🙂 mungkin “Dita” yang itu berbaik hati share karena yang aslinya nggak nongol juga di sini.. Hahaha.. Saya sih anggap ini sebagai diskusi biasa, mduah-mudahan gak dihapus sama wordpress 🙂 nah bagi yang dari kemarin sudah bertanya-tanya, sekarang bisa langsung tanya ke ahlinya. DIta ada blog sendiri nggak? Kalau belum ada mungkin perlu buat lho.. Saya lihat banyak yang bertanya-tanya tapi nggak tahu kemana..
SukaSuka
mayang
Juni 22nd, 2014 pukul 17:00
Wah alhamdulilah tambah rame forumnya neh. Insya Allah bermanfaat dan bisa meluruskan berbagai informasi ngawur bin ngaco tetang sunat perempuan. Dan makin banyak perempuan yg menjalankan sunah ini dan merasakan manfaatnya.
@Kartika: Better later than never, begitu kata peribahasa. Umur 21 tahun baru sunat juga gpp koq. Saya malah umur 29 tahun dan sudah menikah waktu disunat hehehe. Ada komentar dari Ibu Niar di atas (tgl 6 Des 2013) yang baru disunat umur 40 tahun hihihihi.
Dulu waktu aku disunat emang pakai bius semprot atau spray anestesi, tapi bukan dari awal sampai selesai sunat. Bius semprot itu tujuan nya cuma u tuk mengurangi rasa sakit waktu disuntik bius. Soalnya daerah intim kan banyak sekali syarafnya, jadi kalo langsung disuntik lumayan tuh sakitnya (bisa-bisa batal sunat gara-gara takut sakit disuntik) jadi disemprot bius dulu, baru disuntik bius dan selanjutnya gunting beraksi hehehehe.
Gitu mbak, semoga membantu. Kapan sunatnya ?
SukaSuka
mayang
Juni 22nd, 2014 pukul 17:05
@Dita: wah ternyata ada pejuang sunat perempuan hehehehe.
Masalah ada orang lain yg mengatasnamakan anda untuk memposting video sunat perempuan tsb, kalo dipikir-pikir kan tujuan nya sama dengan anda, jadi anda ‘satu kapal’ dengan dia dan mempunyai tujuan positif yg sama.
SukaSuka
Viska
Juni 24th, 2014 pukul 21:35
Agree 🙂
SukaSuka
Dita
Juni 22nd, 2014 pukul 20:32
@Kartika: Kalo menurut saya sih, sama seperti mbak Mayang, better later than never. Walaupun menurut saya disunat umur 21 telat sih… tapi gak terlalu telat. Soalnya sekarang banyak juga perempuan yang disunat saat dewasa, 20-an gitu. Tapi kalau udah >30 tahun itu mah kelamaan. hehehe….
Pertama2 saya mau bilang kalau saya tidak ingat betul beberapa detailnya, coz itu dah lama ceritanya. Tapi yang saya ingat, saya memang biusnya tidak disuntik, tapi hanya yg semprot. Lalu setelah itu baru digunting kulupnya, sampai klitorisnya kelihatan semuanya. Terasa sakit sih, waktu digunting kulupnya, tapi entah kenapa menurut saya sakitnya enggak terlalu, jadi saya coba tahankan aja (lagian juga karena dipengangin sama abang2 dan kakak2 saya, hehehe…). Prosesnya kayaknya sekitar setengah jam, karena lukanya gak dijahit, langsung di perban aja. Kira2 15 menit setelah eksekusi baru deh lebih terasa perihnya. Terasa sampai 2 hari terutama saat mandi dan pipis, dan selama itu juga pake sarung sambil jalan agak ngangkang karena selain agak berasa cenut2, saya juga takut kenapa2 luka sunatnya kalau saya jalan normal. Sembuh total kira2 seminggu gitu lah. Setelah sembuh kadang2 terasa geli-geli gimana gitu terutama waktu ngebersihin bagian itu waktu mandi atau selesai pipis.(Semoga gak menakuti siapapun ya…. hehehehe.)
@Mayang: Iya dong, Mbak. Hehe….
Iya sih, cuma agak kesal aja… Trus kan saya juga niat ngejelasin video itu, jadi saya pikir forum perlu tau kalo saya yg upload video itu.
SukaSuka
Kartika
Juni 23rd, 2014 pukul 06:49
@Mayang : mbak sunat umur berapa? Terus itu disuntik di bagian klitorisnya atau di kulit klitorisnya mbak? Saya takut jarum jadi masih nyiapin diri juga antara dibius suntik apa dibius semprot seperti bu dita. Rencana sih ingin secepatnya sebelum puasa, supaya lebih bersih di bulan suci gitu. Tapi masih ragu untuk ngomong ke orangtua utk sunat lagi. Karena mama saya bilangnya saya udah disunat sejak bayi. Setelah dicek, kok kulupnya masih ada. Berarti belum sempurna saya sunatnya.
@Bu Dita : oh gitu ya bu, makasih penjelasannya. Saya juga inginnya disunat sebelum menikah biar gampang dirangsang suami. Tapi kalo dirangsang sndiri malah nggak peka2. Malah ngilu. Jadi saya putuskan sunat aja. Tapi bingung juga cari tenaga medis untuk prosesnya di Bandung sini. Saya pengennya disunat dirumah, biar gak malu gitu jalan agak ngangkang kayak ibu hehehe.. lagipula klitoris saya ukurannya kecil. Sempat terbesit untuk bius&sunat sendiri tapi takut gak rapih :))
SukaSuka
Kartika
Juni 23rd, 2014 pukul 06:54
Lebih takutnya lagi, saya tiba2 teriak lalu nangis walaupun udah ditutupin matanya saat digunting kulupnya. Kan malu, hehe..
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 15:09
@Kartika: aku sunat umur 29 tahun mbak, dan sudah nikah hehehehe. Disuntiknya persisnya di mana saya gak tahu soalnya emang gak lihat, kan posisi tiduran terlentang dengan kaki mengangkang, jd emang gak lihat, tp waktu jarum su tik beraksi, gak terlalu berasa sakit soalnya sudah disemprot bius. Trus lagi aku tutp muka pake tangan hihihihi.
Untuk Bandung ada posting di atas dari Shinta, yang sunat di RS Islam Awibitung Bandung. Coba konsul dulu aja, mungkin bisa dilakukan di rumah. Memang sih, halangan terbesarnya (kalo buat saya) itu bukan rasa sakit, tapi rasa malu hihihihi.
Warning: Jangan coba-coba sunat sendiri, berbahaya. Cari dokter atau bidan yg berpengalaman. Ntar bisa-bisa salah potong, kalo sampe terpotong klitorisnya pasti menyesal gak bisa orgasme lagi loh. Lagian kalo sampe ke UGD dengan luka di klitoris mau bilang apa di sana ?
Kalo takut teriak-teriak dan berontak (atau malahan lari kabur) saat disunat, bisa diikat di tempat tidur dan mulutnya disumpal dulu hihihihi.
Hayo minggu depan udah masuk puasa loh hihihihi..
SukaSuka
monyet86
Juni 23rd, 2014 pukul 15:30
Fifie Buntaran ternyata juga disyarati untuk disunat sebelum syuting film Nyi Roro Kidul
http://www.kfmpekalongan.com/2013/04/perankan-nyi-roro-kidul-fifie-buntaran.html
SukaSuka
Kartika
Juni 23rd, 2014 pukul 16:05
@Mayang : oh gitu ya mbak. Aduh malu juga ya kalau harus telentang terus ngangkang gitu. Tapi mbak mayang hebat ya akhirnya berani juga disunat. Terus terang saya masih ragu, bener kata mbak mayang bukan karena sakitnya tapi karena malunya hahaha. Apalagi biasanya nenek saya ga tahan bikin syukuran, kayak wkt saya kluar dari opname atau khatam quran. Saya takut beliau tiba2 bagiin snack dus atau katering dgn label “Khitanan Kartika”. Mending saya masuk ke toren aer deh mbak hahaha.. secara kuliah saya udah mau lulus tapi baru disunat. Iya nih sepertinya harus sunat minggu ini *hiks* mbak mayang setelah sunat pake sarung juga?
SukaSuka
Kartika
Juni 23rd, 2014 pukul 16:21
Tadi saya niatkan diri ke bidan dekat rumah, ditemani sahabat berdua kesana :
Saya : “Bu, bisa minta disunat? Tapi dirumah saya bu. Dekat ko.”
Bidan : “Sunat? Tumben teh. Bayi perempuan aja skrg ga ada yang disunat. Saya periksa dulu aja gimana?”
(Kemudian saya diperiksalah)
Bidan : “Ini mah kelentit (klitoris)nya kecil. Pake jarum diangkat kulit kelentitnya udah bisa.”
Saya : (karena saya takut jarum) “Hah pake jarum Bu? Ngga bisa pake gunting aja?”
Bidan : “Peraturan pemerintah mah gitu sekarang teh. Biar ga berdarah sama ga sakit. Kenapa teteh lebih milih yang sakit? Saya ga punya biusan kalau harus pake gunting. Gapapa?”
Saya : *pucet pasi*
Temen : “Badannya kayak balon sih Bu. Jadi takut sama jarum.”
Saya : “Kalau saya beli bius semprot sendiri, bisa bu? Nanti ibu tinggal ke rumah buat nyunatinnya.”
Bidan : “Bisa aja. Pake es dulu sejam juga bisa.”
Akhirnya kalau ga ada halangan, saya Insya Allah disunat hari Rabu. Haduh deg deg an. Mohon doanya semua, maaf saya sengaja ga ngundang karena saya malu *nyengir*
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 16:08
Ini kebetulan ada artikel menarik tentang sunat pada wanita dewasa, kayaknya makin ngetrend nih hihihih
http://m.okezone.com/read/2014/06/22/485/1002461/bolehkah-wanita-dewasa-disunat
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 16:14
@Kartika: ya begitulah resikonya. Suami aku dulu juga bilang mau bikin acara syukuran, karena dia merasa ‘sukses’ menyunati aku setelah 3 tahun aku menolak disunat. Aku bilang aku mau sunat tapi harus dirahasiakan.
Aku waktu habis sunat pakai rok hitam panjang dan ga pakai CD. Malu atuh pakai sarung hihihihi.
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 16:35
Satu lagi neh artikelnya. Iseng browsing malah nemu artikel bagus tentang manfaat sunat wanita
http://health.dekiben.com/2014/06/nih-untungnya-anak-perempuan-disunat.html
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 16:43
@Kartika: alhamdulilah…selamat ya neng.
Tapi sebelumnya pastikan dulu sama ibu bidan nya, bahwa kulit penutup klitorisnya harus dipotong sampai klitorisnya jadi terbuka, jangan cuma disayat sampe berdarah, nanti malah harus sunat ulang.
Dikompres pakai es dulu neng buat kurangi rasa sakitnya. Jangan lupa bulu itunya diplontos dulu ya.
Nanti sharing pengalaman kalo udah sunat.
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 16:55
@Kartika: teman nya udah disunat blum tuh, hehehehe…jangan-jangan belum disunat jg. Paket hemat aja, Sunat 1 Gratis 1 hahahaha
SukaSuka
Kartika
Juni 23rd, 2014 pukul 19:33
@Mayang : haha katanya dia udah waktu bayi. Tapi emang klitorisnya terbuka. Kebetulan dia udah nikah dan kata suaminya gampang dirangsang.
Kalau saya sih nanti udah bakal digunting kulup total mbak. Jadi ngga ada kulup yang kesisa. Karena emang tipis juga kulupnya. Cuman yang masih bikin degdegan itu sakit sama malunya itu. Malah sekarang kakak udah nyiapin air rebusan sirih. Katanya untuk ditetesin ke luka sunat nanti selain untuk antiseptik juga mempercepat kering lukanya. Tapi setau saya, ponakan saya yang disunat terus itunya ditetesin air sirih emang cepet sembuhnya, walopun harus jerit2 nahan perih pas ditetesinnya. Waduh nambah degdegan haha
SukaSuka
Kartika
Juni 23rd, 2014 pukul 19:40
Oh ternyata bukan ditetesi deng tapi kapas dicelupkan ke air sirih baru ditempelkan ke lukanya
SukaSuka
mayang
Juni 23rd, 2014 pukul 21:46
Kalo dulu aku cuma pakai betadine, alhamdulilah cepat kering lukanya. Selama masa penyembuhan jangan makan seafood karena akan membuat luka jadi lama keringnya.
Kakaknya perempuan? Udah disunat dengan benar blum?
SukaSuka
Kartika
Juni 24th, 2014 pukul 06:03
@Mayang : pas ditetesi betadine perih nggak mbak? Mnurut kakak saya sih gantian katanya harus pake betadine sama air sirih juga.
Kakak saya disunat benar umur 4tahun. Katanya sih ngga sakit karena disunat nya waktu masih kecil. Saya dulu nggak disunat karena emang susah dibujuk. Orangtua sempat pasrah untuk menyunatkan saya, apalagi katanya dulu waktu saya SMP pernah ketauan masturbasi hingga muncul keinginan orangtua untuk menyunatkan saya. Padahal sekarang kalo pegang klitoris sendiri rasanya ngilu2 geli.
SukaSuka
mayang
Juni 24th, 2014 pukul 09:34
@Kartika: ya perih-perih dikit lah. Namanya sunat ya pasti ada rasa sakitnya. Ya rasa sakit itu sudah merupakan ibadah dan anugrah. Seperti waktu puasa kita pasti menahan lapar dan haus.
Satu tips lagi, sebelum sunat jangan minum kopi atau teh, soalnya kafein itu membuat syaraf lebih peka, jadi biusnya kurang bisa bekerja dengan maksimal.
Jadi besok Hari H nya ya neng? Selamat ya. Gpp gak diundang sama Kartika, biar neneknya aja yg ngundang hihihihi..
SukaSuka
Kartika
Juni 24th, 2014 pukul 10:57
@Mayang : iya mbak makasih tips nya ya. Hari ini saya lagi menguatkan diri, hehe. Kalo teh sama kopi emang jarang konsumsi sih mbak. Paling hari ini nyiapin cukuran sama kurangi aktivitas berat aja. Wah malah disini udah pada bikin nasi kuning.. huhuhu. Tetangga udah ada yang tau kalau besok saya mau disunat.
SukaSuka
Viska
Juni 24th, 2014 pukul 21:40
Kartikaa..
Gimana sunatnyaa.. Lancar kan? Doa kami bersamamu.. Hehehehe..
Jangan lupa berkabar lagi di sini yaa..
SukaSuka
mayang
Juni 24th, 2014 pukul 12:24
@Kartika: cukurnya last minute aja gpp, pas sebelum sunat, kalo cukur sekarang besok udah tumbuh titik-titik malah kurang nyaman. Kalo ga ada shaving cream pake shampo juga bisa.
Wah infonya cepat sekali menyebar. Bsk tau-tau sekampung dateng ke rumah lagi hahahaha..tapi lumayan dapet amplop
SukaSuka
Kartika
Juni 25th, 2014 pukul 07:06
Alhamdulillah. Saya baru aja selesai disunat sekitar sejam yang lalu. Prosesnya lumayan singkat. Karena saya ga punya rok panjang, akhirnya minjem sarung punya kakak ipar. Saya duduk di kursi sofa, bidan “beraksi” dibalik sarung saya dengan lampu senter dan alat sunatnya setelah berkali2 memandu saya ucapkan syahadat. Kaki kiri kanan dipegangi sepupu sama kakak, sedang mata saya ditutup sama asisten bidan. Ketika kulupnya terasa dipotong, saya hanya bisa merintih2 nahan sakit. Setelah setengah jam selepas penyunatan, saya berbaring di tempat tidur sambil kipas2 miss v yang kelentitnya terbalut perban. Seperti sunat tradisional laki2 ya huhuhu.. tapi saya lega akhirnya bisa puasa dengan keadaan bersih.
SukaSuka
Viska
Juni 25th, 2014 pukul 13:39
Whaaa.. Congrats yaa.. Jangan lupa nasi kuningnya kirim ke KL 😀 gimana jadinya pake bius, nggak? Dijahit juga? Makaci dah langsung share ke sini yaa..
SukaSuka
Kartika
Juni 25th, 2014 pukul 14:23
Sama2 mbak viska, hehehe 😀 dibius semprot sebelum sunat sama dikasih es batu kelentitnya sejak shubuh biar agak mati rasa. Tapi tetep aja ngilu pas dipotong kulupnya. Huhuhu. Kalau dijahit nggak sih mbak, langsung diperban yang sebelumnya diolesin betadine salep. Perihnya wuuh..wkwkwk. Jalan aja ngangkang.
SukaSuka
Dita
Juni 25th, 2014 pukul 17:25
@Kartika: Wah… selamat ya mbak Kartika sekarang udah disunat. Aku baru tau kalo sunat bisa dilakukan di sofa ya? Soalnya seumur2 saya kalo ngeliat orang disunat, terkhusus sunat perempuan, ya disunatnya di tempat tidur, atau kalo di dokter ObGyn disunat di tempat tidur yang ada penahan kaki yg buat melahirkan itu itu. Saya dulu juga disunatnya di tempat tidur.
Bidannya gak kesulitan tuh Mbak? Kalau harus nyunat dibalik sarung dan pake senter? Kalau dulu saya sewaktu disunat dari pinggang kebawah terbuka aja gak pake apa2, setelah disunat baru pakai sarung.
Enggak sesakit seperti yang dibayangkan kan? Apalagi kalo udah dibius. Menurut aku kuncinya emang harus siap dulu. Soalnya ada juga temanku yang disunat beberapa tahun lalu, dia umur 19 tahun, dia sampe nangis dan menjerit2 waktu disunat, padahal udah dibius, karena dia masih ketakutan untuk disunat.
Oh, iya mbak kalo boleh tau yang kulit yang dipotong kira2 seukuran apa ya? Kulupnya mbak bawa pulang enggak? Hehehe… terus teringatnya di Bandung jam 06.00 pagi udah bisa sunat ya? soalnya kalo disini jam segitu pasti banyak yg masih tidur..hehe… Trus biayanya berapa ya mbak? Lalu obat apa aja yg dikasih? Cuma buat referensi. (Maaf keponya lagi kumat)
Oh iya gimana kabar terbarunya sekarang? masih terasa sakit? jalannya masih ngangkang2? Kapan hajatannya mbak? Siapa aja yg udah tau mbak baru disunat? hehehehehehe….
Semoga menjadi muslimah yang taat beragama, aamin.
SukaSuka
Kartika
Juni 25th, 2014 pukul 20:18
Biayanya 250 bu krn bius semprot dibeliin kakak. Emang janjiannya jam 6 sih karena kata bidannya sndiri makin pagi makin cepet sembuh. Tapi ga tau juga. Lagian diadain pengajian juga sih tapi buat tetangga sekeliling aja.. sama mama -_- jam 8 pagi, jadi gak lama setelah proses penyunatan. Mnurut saya sih mau tiduran di tempat tidur atau duduk di sofa sama aja asal bisa disunat. Emang sarungnya dibuka sampai pinggang kok, karena susah juga kalau bidannya masuk sarung kan prosesnya juga setengah jam an. Agak lama. Sekarang kelentitnya kerasanya nyut2an, perih, agak panas. Apalagi kalau ditetesin betadine. Kadang sampe ngejerit. Ga jauh beda sih sama anak cowo yang baru sunat. Ya begitulah.
SukaSuka
Kartika
Juni 25th, 2014 pukul 22:18
Untuk obatnya cuma dikasih obat tetes aja sama analgesik. Tapi kalo mau pake betadine diperbolehkan sama bidannya.
SukaSuka
mayang
Juni 27th, 2014 pukul 12:43
@Kartika: Selamat yaaaa, sori baru sempat ol hehehe.
Banyak yg datang ke rumah? Lumayan dunk amplop nya hehehe….
Kalo sudah sembuh total nanti baru kelihatan bentuk barunya yang imut, kayak sebutir mutiara…
Gimana masih berasa sakit ? Mestinya sudah bisa beraktifitas sih, biarpun blum 100 %
Besok puasa sudah afdal laaah..
SukaSuka
Dita
Juni 27th, 2014 pukul 16:48
Berhubung besok sudah memasuki bulan Ramadhan, saya ingin mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin. Mohon di maafkan jika ada salah dan khilaf 🙂
Dan juga buat yang baru disunat, semoga cepat sembuh yaa…:D Kabarin terus perkembangannya ya.
SukaSuka
mayang
Juli 1st, 2014 pukul 10:26
Buat yg masih belum sunat (baik laki-laki atau perempuan) atau belum sempurna khitan nya, masih bisa melaksanakan khitan selama bulan puasa.
Tidak ada hukum yg melarang untuk berkhitan selama bulan puasa, malah saya pernag lihat di TV, ada beberapa daerah yg malah biasa penduduknya melakukan khitan di bulan puasa, konon katanya lukanya malah cepat sembuh kalo sunat pas puasa.
Jadi pas Idul Fitri nanti Insya Allah sudah bersih lahir batin
SukaSuka
Viska
Juli 1st, 2014 pukul 11:49
Buat Dita,
Aku baru lihat blog ini via laptop, waduuuh gravatarnya vulgar sekali yaa.. 😀 Selama ini di iPad cuma muncul namanya saja.
Mohon maaf sekali, terpaksa aku hapus. Blog ini ada bercerita tentang pentingnya menutupnya aurat, tiba-tiba ada foto aurat perempuan yang diekspos (meskipun cuma gravatar), rasanya aku jadi jengah, maaf ya 🙂
Betul kita nggak ngomong jorok, gambarnya pun nggak jorok, kalau belajar biologi dulu pun dibahas mengenai vagina dan bagian-bagiannya. Hanya saja aku secara pribadi yang merasa nggak nyaman melihatnya ada pada blog ini 🙂
Toh jika ingin melihat gambar yang ilmiah bisa di-google dan lihat di tempat lain. Kita menghindari postingan ini dihapus oleh wordpress kan? Jadi aku pilih main aman saja deh, karena blog ini isinya nggak cuma tentang sunat perempuan 🙂
Demikian, harap maklum ya.. Terima kasih atas perhatiannya.
SukaSuka
Dita
Juli 2nd, 2014 pukul 16:51
@Viska: Astaghfirullah! Oh maaf, mbak , saya lupa. 😦 Di tab saya juga enggak keliatan foto gravatarnya, mbak. Udah lama juga gak OL dari laptop. Saya sama sekali tidak bermaksud porno, loh mbak. 😦
Itu foto dari satu tahun yg lalu, waktu itu ada satu forum, banyak yg minta nunjukin gambar klitoris yang udah disunat. Jadi saya pikir saya jadikan gravatar aja supaya tiap ada yg nanya tinggal nunjuk. Niatnya cuma sekedar mau bagi info aja. Tapi lama2 risih juga, jadi vulgar gitu, jadi rencananya mau diganti fotonya tapi kelupaan. Untung mbak Viska ngingetin.
Baru tadi deh diganti fotonya. Nanti sekalian saya ganti foto yg sama di akun Youtube, deh. Biar sekalian jadi bukti kalau memang saya yg upload video yg kemarin itu.
Sekali lagi mohon maaf ya mbak, kalo mbak merasa gak nyaman gara2 gravatar saya. 😦
Postingan saya yang kemarin bisa di munculin lagi, mbak? Gravatarnya kan udah diganti. Trus video yg di share mak Dita yg satu lagi dari youtube jg mbak hapus, ya?
Panggilnya Mbak aja dong :), saya belum lewat 30 tahun…
Smoga blog-nya tambah rame…
SukaSuka
Viska
Juli 2nd, 2014 pukul 17:44
Alhamdulillah kalau cuma kelupaan.. Iya nanti aku retrieve lagi komentarnya. Eh gimana, gamau dipanggil nama, kudu pake “mbak”? Hihi maap deh mbak Dita.. Emang suka sok kenal aku sebut nama aja sama yang komentar di blog 😀
Soal link video iya emang aku hapus. Biar nanti pada googling sendiri deh di youtube, atau bagi yang butuh bisa langsung japri ke mbak Dita aja minta linknya langsung. Soalnya sejak ada link video itu, akhir-akhir ini cukup banyak pengunjung yang mampir ke sini lewat term di search engine “it*l gede” “it*l panjang” “it*l cewek” “kelent*t ABG” dsb.. Dilihat dari bahasanya aja nggak ilmiah, sepertinya bukan bermaksud mencari info tentang sunat perempuan 😦
SukaSuka
Dita
Juli 2nd, 2014 pukul 18:17
Okelah, makasih ya mbak.:)
SukaSuka
Viska
Juli 4th, 2014 pukul 09:05
Sip 🙂
SukaSuka
naa
Juli 4th, 2014 pukul 19:26
assalamua’laikum,aku mau tnya dong wktu baby aku udh disunat.aku bru menikah nih tpi knpa kalo lgi foreplay ssh bgt ya transang & kalo kelamaan jdi sakit.aku bingung deh.
mohon jawabannya.trimakasih
SukaSuka
Dita
Juli 4th, 2014 pukul 23:20
@ Naa:
Wa’alaikumsalam.
Bisa saja karena klitoris mbak masih tertutup kulit. Ciri2nya biasanya memang susah dirangsang (walaupun bukan itu aja penyebabnya). Kalo soal sakit kemungkinannya dua, pertama, yg paling sering, karena mbak baru nikah, jadi belum terbiasa aja klitoris mbak kena rangsangan. Yang kedua, rangsangan suami terlalu keras/kasar, kalo itu kan bisa dikomunikasikan sama suami. Gimana nyaman dan enaknyanya sama mbak lah.
Untuk mbak yang merasa sudah disunat waktu bayi, saya sarankan untuk periksa ulang bagian kewanitaannya ke dokter atau bidan, karena banyak yang cuma disunat secara simbolis dengan digores sampai keluar darah. Juga karena mbak terangsangnya lama saat jima’.
Sunat pada perempuan yang benar (menurut Islam) itu yaitu harus dengan memotong kulup kiltoris sampai glans (kepala) klitoris terbuka. Atau kalau dalam bahasa medis nama prosedurnya hoodectomy/prepucectomy/clitoral unhooding.
Jika setelah periksa nanti ‘kacangnya masih ada kulit kulup klitorisnya’, atau kepala (glans) klitoris mbak masih ada kulit kulup, artinya mbak belum disunat secara benar dan dianjurkan untuk disunat ulang secara benar. Kalau klitoris udah kebuka, berarti dulu memang mbak udah disunat.
Sebelum sunat pastikan dulu sama dokternya, bahwa kulit penutup klitorisnya harus dipotong sampai klitorisnya jadi terbuka, jangan cuma disayat sampe berdarah, nanti malah harus sunat ulang lagi.
Jangan lupa diskusi dan minta izin suami karena itu juga sangat mendukung kita sebagai istri untuk sunat.
Saya sudah menikah dan saya sangat merasakan manfaatnya. Bagian V saya jadi lebih bersih. Kalau dulu sering ada smegma di balik dan disekitar kulup klitoris saya. Bentuknya juga lebih cantik dan imut. 😀 Dan sekarang jadi lebih sensitif dan gampang dirangsang.
Maaf kalo agak vulgar, ya.
SukaSuka
elrina
Juli 5th, 2014 pukul 00:06
Assalam mualaikum semuanya.
Saya kebetulan bekerja di sebuah salon waxing yg cukup ngetrend di Jakarta, dan biasa melayani brazilian waxing yang menghilangkan seluruh bulu di daerah intim wanita.
Sejak kira-kira 2 tahun lalu, saat topik sunat perempuan ramai dibahas di internet, saya mulai ‘iseng’ memperhatikan organ intim para wanita yang melakukan brazilian waxing itu.
Dari hasil pengamatan saya, setelah mengamati ratusan atau mungkin ribuan organ intim wanita, ternyata masih jarang sekali yang sudah disunat secara benar. Rata-rata bagian ‘kacangnya’ masih tertutup kulit, padahal banyak dari mereka yang berjilbab loh.
Ada seorang customer tetap saya, wanita etnis tionghoa yg mualaf (sering dijemput suaminya di salon, suaminya pakai baju koko dan peci, akhirnya customer saya itu yg cerita sendiri kalo dia itu mualaf) malah sepengamatan saya, bagian ‘kacangnya’ terbuka tanpa ditutup kulit, sepertinya malahan dia yg sudah disunat secara benar.
Sepertinya PR nya masih banyak nih buat Mbak Dita dan para ‘pejuang sunat wanita’ hihihihi..
SukaSuka
Dita
Juli 5th, 2014 pukul 00:11
@Elrina:
Salam kenal, mbak Erlina. 🙂
Betul, memang begitulah keadaannya.
Mbak sendiri udah disunat belum?? Hayooo. 😀
SukaSuka
naa
Juli 5th, 2014 pukul 09:12
tapi mba aku masih canggung kalo harus priksa kedokter,tpi kalo priksa sndiri jg krg ngerti;(.
brati harus punya kbranian dulu kali yaa..
kalopun hrs disunat lgi,bingung jg nnt izin ke misuanya malu yg ada aku bs diledekin sm dia;(.
aku bs mnta tolong cb share foto klito yg msh tertutup g mba buat perbedaan.thq..
SukaSuka
naa
Juli 5th, 2014 pukul 12:44
heemmpphh,trnyata kyanya msh ada sdkit kulit yg mnutup klito sya mba;(
pdhl wkt baby udh disunat,apa perlu disunat lagi??
SukaSuka
Dianty
Juli 9th, 2014 pukul 08:09
Gimana mba naa. . Udah disunat apa belum?
SukaSuka
elrina
Juli 5th, 2014 pukul 14:19
@Dita: kyknya kebanyakan wanita muslimah itu sudah “disunat”waktu bayi, tp cuma digores aja sampe berdarah, dam dalam pikiran mrk “saya sudah disunat koq waktu bayi” padahal kondisi klitorisnya masih tertutup kulit sama saja dg belum disunat.
Rata-rata customet brazilian waxing saya usianya 20an-40an tahun, jd waktu zaman mrk msh bayi, mungkin sunat wanita secara benar belum terlalu dikenal, asal digores sampai berdarah sudah dianggap sunat.
Beda dg yg mualaf, mungkin mrk baru mualaf kurang dari 5 tahun lalu, jd sudah mulai ramai tuh sunat wanita yg dilakukan dg benar hehehe.
Makanya buat yg merasa “saya sudah disunat waktu bayi” silakan cek ulang dg benar, yg sudah menikah bisa minta bantuan suaminya.
SukaSuka
elrina
Juli 5th, 2014 pukul 14:28
Kalo aku sich, sudah disunat dunk. Agak telat sih, waktu SMP umur 15 thn baru sunat. Ceritanya tuh waktu kecil ibu saya mau menyunatkan saya, tapi bapak bilang gak usah.
Nah pas saya umur 15 thn, pas liburan sekolah, nenek saya datang dari Aceh. Kebetulan saat itu ada anak tetangga lg sunatan, dan nenek tanya ke ibu saya ‘Elrina sudah disunat waktu kecil kan?’
Ibu saya gelagapan menjawabnya, akhirnya ibu saya cerita kalo waktu bayi saya belum disunat soalnya bapak bilang gak usah.
Nenek langsung bilang ‘Elrina harus disunat secepatnya, ini mumpung lagi libur’
Ya pasrah dech saya, bbrp hari kemudian ada bidan datang ke rumah dan saya langsung disunat di rumah. Sakit sih, tp cepat sembuh koq hehehehe
SukaSuka
elrina
Juli 5th, 2014 pukul 14:31
Selain sunat atau khitan, yg juga disunnahkan adalah menghilangkan bulu kemaluan. Hasilnya jadi lebih bersih, rapi dan Insya Allah lebih disukai suami.
Kasih info aja buat mbak-mbak yang masih suka piara ‘hutan belukar’ sambil promosi brazilian wax hihihihihi.
SukaSuka
elrina
Juli 5th, 2014 pukul 14:42
@Naa:
Pas jima pun klito yg sudah terbuka akan menerima rangsangan lbh baik daripada yg msh ditutup kulit.
Jd lebih baik sunat aja mbak, ga usah malu sa,a suami, ntar jg dia ikut nikmatin hasilnya
SukaSuka
naa
Juli 5th, 2014 pukul 15:03
iya nih mba nnt aku mau coba bilang pelan2 ke misua,siapa tau dia bs ngrti & rela bersedia aku disunat lgi.heheheee
sembuhnya paling cpet & paling lama brpa hri ya,& ada info ga nih buat bidan/dokter sunat di daerah jakarta timur lokasi aku di jakarta timur soalnya.trimakasih mba..
SukaSuka
elrina
Juli 5th, 2014 pukul 21:02
Bilang aja ke misua, pasti didukung koq. Istri mau melaksanakan sunnah nabi koq dilarang, Insya Allah pasti suami mendukung.
Asal suami siap dan rela ‘gencatan senjata’ selama 2 minggu sampai luka sunat sembuh totaal baru ‘bertempur’ kembali.
Jakarta Timur aku belum ada info, tp di atas ada posting ttg Bidan Emma Yusuf di Bekasi yg berpengalaman mengkhitan wanita dewasa. Jaktim ke Bekasi kan dekat aja mbak.
SukaSuka
Kartika
Juli 5th, 2014 pukul 21:59
Maaf mbak2, saya baru online lagi wkwkwk. Jadi gini loh, luka sunatan nya udah sembuh 90% dan emang kelihatan pelontos sekali kepala klitorisnya. Cuman kalo pas pipis atau mandi kerasa ngilu2 geli gitu. Agak nggak nyaman sih. Gimana caranya ya supaya nggak sering ngerasa geli? Atau nanti saya terbiasa sendiri?
@Elrina : disunat umur 15 tahun gimana rasanya mbak? Sharing ceritanya dong 🙂
SukaSuka
naa
Juli 5th, 2014 pukul 22:10
@mba kartika gimana mba persiapin mental buat sunatnya mba??
sya baca tulisan mba aja udh ngilu2 gitu klitonya,jdi agak takut disunat.
trs apa semua ttgga pasti tau kalo mba abis disunat??
SukaSuka
Dita
Juli 5th, 2014 pukul 23:27
@Naa: kalo malu atau takut itu wajar lah, apalagi mau disunat pas udah dewasa dan menikah. Kalau harus membuka aurat saat disunat (atau saat masih periksa aja), itu wajar. Namanya juga disunat mbak. Kalau saat disunat boleh2 aja membuka aurat.
Kalau sakitnya, namanya juga ada kulit bersaraf yg dipotong mbak, pasti sakit lah, tapi hanya sedikit aja kok (apalagi kalau dibius) dan sembuhnya lumayan cepat.
Tapi yang penting ikhlaskan saja niat kita untuk menjalankan sunnah Nabi, dan untuk membahagiakan suami. Kalau niat nya begitu insya Allah sunatannya berjalan lancar.
Untuk foto alhamdulillah saya ada. Buka aja FB saya: Dita Anugrah Ayu (terus add saya 🙂 ), trus buka album foto tentang sunat perempuan. Maaf ya kalo nanti fotonya agak vulgar.
Juga, kalo mbak berani, bisa liat proses sunatannya di Youtube, nama videonya “Pelaksanaan Tindakan Sunat Perempuan Clitoris Unhooding”. (Sebaiknya dilihat pas udah disunat aja, mungkin agak serem :D).
SukaSuka
Dita
Juli 5th, 2014 pukul 23:56
@Elrina: Pas bener yg mbak bilang. Menurut saya alangkah lebih baik kalau mbak juga memberitahu costumer2 mbak tentang sunat perempuan yang benar. Ini PR kita bersama sebagai sesama perempuan, muslimah khususnya. Selain itu, saran saya: buka aja layanan sunat perempuan di tempat BW mbak, jadi setelah di-BW, trus disunat, kan cocok!… hehehe 😀 Btw, tempat BW mbak ada dimana?
Wah… saya dulu juga pas SMP kelas 2, umur 14 tahun. Sharing pengalamannya please… 🙂
Menurut saya itu usia ideal untuk sunat mbak. Kalau disunatnya waktu bayi atau anak-anak, menurut saya terlalu cepat, karena klitorisnya belum tumbuh sempurna. Bisa jadi kalau disunat saat bayi/anak2, prosedurnya sudah benar dengan memotong kulup klitoris, tapi karena kulup klitoris bayi/anak2 juga masih sangat kecil, memotongnya tidak maksimal (yg dipotong cuma setengah). Sehingga masih ada kulup yg menutupi klitoris. Bisa juga dalam keadaan yg langka, kulup klitoris bisa tumbuh kembali karena disunat terlalu cepat. Karena bayi dan anak2 kan masa pertumbuhan, bisa saja kulupnya tumbuh kembali. Hal yg hampir tidak mungkin kalau disunat waktu remaja (usia ideal) atau dewasa.
Mungkin hal-hal diatas yg membuat perempuan yang disunat waktu bayi/anak2 cenderung memiliki klitoris yang masih tertutup kulit kulup.
Jadi menurut saya ada usia yang terlalu cepat (kurang baik), dan ada juga usia ideal bagi perempuan untuk bersunat. Tapi tidak ada kata terlambat untuk disunat. 🙂
SukaSuka
Dita
Juli 6th, 2014 pukul 00:16
@ Kartika: Udah disunat nih yeee… 😀
Lukanya udah kering kan? masih terasa nyeri?
maaf, lukanya enggak ngoreng kan?
Terasa ngilu dan geli setelah disunat itu biasa mbak, coz area kepala klitoris dulunya tertutup, sekarang udah kebuka, itu karena belum terbiasa aja mbak. Kalau terasa geli2 nikmatin aja mbak hehehe… 🙂
Tipsnya:
1. Lapisin kepala klitoris pake kapas
2. Sementara (atau selamanya) jangan pakai celana dalam yang ketat.
3. Oleskan krim/losion (yang cocok buat daerah kelamin) pada kepala klitoris dan luka sunatnya.
4. Kalo pas ‘test drive’ nanti, bilang sama suami buat pelan2 dan lembut merangsangnya.
5. Kalo setiap mandi dan habis pipis, bersihin daerah itu dengan lembut.
Mudah2an bermanfaat yaa… 🙂
SukaSuka
naa
Juli 6th, 2014 pukul 02:13
oke mba dita thq informasinya,
nnti aku coba cek ulang aja dulu kali ya ke bidan kalo bnr sunatnya belum bener nnt bru aku minta disunat ulang;(
aduuh,degdegan juga sih ni jantung
tpi gpp demi kebersihan & ksehatan yaa
SukaSuka
naa
Juli 6th, 2014 pukul 05:18
Seneng tapi dagdugdagdug deh,tdi pas sahur coba cerita ke misua soal sunat.
pertama sih dia kaget aku bilang mau coba dicek ulang ke bidan soal sunat,eh bnerkan dia malah ketawain aku.dia bilang loh ko bknnya wkt bayi km udh disunat?? jdi malu,tpi akhirnya dia mau coba ngrti.malah dia dukung mski aku smbil diledekin trs sm dia.blm sunatin anak udh sunatin istri.hehe tpi dia kliatan antusias sih,atau mngkn udh merasakan yg aneh kali ya sm klito aku.jdi dia yg penasaran loh mnta cpet2 aku dicek,& rencana besok kita mau kebidan yg biasa mengkhitankan bayi prempuan ga terlalu jauh dri daerah rmh kami.yaa mudah2an berjalan lncar yaa meski dagdug2 nih mau tau apa kata bidan
SukaSuka
elrina
Juli 6th, 2014 pukul 07:49
Ok dech aku sharing pengalaman hehehe.
Setelah nenek memberi ultimatum saya harus disunat, deg-degan juga sih, tp alhamdulilah ibu selalu menenangkan saya.
Sampai hari H nya, pagi-pagi habis sholat subuh saya disuruh siap-siap. Gak lama trus bidan datang ke rumah bersama 2 ibu-ibu. Bidan lalu membentangkan kain putih di atas ranjang saya, buat alas. Bidan jg menyiapkan alat-alatnya. Air sebaskom, sabun, handuk, cukuran, obat-obatan, dan yg paling membuat ngilu, gunting kecil.
Trus saya disuruh lepas pakaian pinggang ke bawah dan duduk di alas kain putih. Bidan lalu mengajak saya baca doa dan solawat. Trus bagian kemaluan saya dibasuh dengan air dan sabun, dan dicukur. Itu pertama kalinya saya dicukur (eh malah sekarang berprofesi jd tukang braz wax hahahahah)
Aneh juga rasanya melihat itu saya plontos kembali, jd berasa kyk anak kecil lg hahahaha. Habis itu bagian klito nya dikompres dg kapas yg dicelup alkohol sampai berasa dingin.
Habis itu 2 ibu-ibu itu masing-masing memegang kaki saya yg posisinya sudah terbuka. Saya disuruh mengucap bismilah dan bidan beraksi dg gunting kecilnya. Sakit sih tp ya saya tahan, tp beberapa detik saja sudah selesai. Bidan langsung memberi obat di luka sunat nya, bubuk kuning gitu, mungkin ramuan tradisional.
Trus saya disuruh mengucap alhamdulilah dan tiduran sebentar sambil asisten bidan mengipasi kemaluan saya. Bidan sempat menunjukkan potongan kulitnya, trus dibungkus kain putih dan dikubur di belakang rumah.
Sebentar kemudian, rasa sakitnya sudah agak berkurang dan saya boleh bangun dan pakai sarung. Bisa jalan dengan agak ngangkang tapi kalo duduk justru sakit soalnya tertekan luka sunatnya, jadi lebih baik tiduran aja.
Nenek gembira sekali, saya dipelukin dan diciumin hehehe (skg sudah almarhumah, hikzz, i miss u )
Lewat 3 hari udah bisa jalan normal dan pas masuk sekolah udah sembuh total.
Bbrp tahun lalu, waktu sunat wanita mulai ramai di internet, sempat terpikir ‘sunatnya udah bener apa cuma digores doang ya ?’ Tp setelah saya cek ternyata udah terbuka klito nya hehehehe.
Begitu pengalaman saya disunat, Insya Allah bermanfaat, terutama buat yg belum disunat.
SukaSuka
elrina
Juli 6th, 2014 pukul 08:10
Aku praktek Braz Wax di salon berinisial H (maaf ga bisa sebutkan nama lengkapnya, ga enak kalo ada customer aku yg lihat aku posting di sini soal sunat perempuan)
Selama ini sih aku blum pernah bahas soal sunat perempuan dengan customer aku, cuma mengamati aja hehehe. Masa aku msti bilang ‘ belum disunat ya mbak ?’
@Kartika: Selamat ya barusan disunat. Coba kepala klito nya dioles pakai olive oil atau minyak zaitun dech mbak. Kalo habis braz wax, ada bbrp customer yg kulitnya agak sensitif biasanya diolesi dg olive oil jd lebih nyaman sih.
@Naa: Bener kan kata saya, suami mendukung. Nanti kalo mau sunat, pastikan kulit penutupnya yg dipotong, jgn cuma digores aja
SukaSuka
naa
Juli 6th, 2014 pukul 09:32
mba erlina makasih ya info pnglamannya..
saya baru aja kelar priksa nih stgh jam lalu,kalo pagi bidan agak sepi brsama suami ksna.
aduh hasilnya krg memuaskan,b2 ditemani suami bidan bilang wkt baby mgkn sunatnya blm benar & kalo mau sunat ulang bisa.alhamdulillah sih trnyata si bidan bs mnwarkan org dwasa juga utk sunat.
hemph rasanya tmbah malu aja suami bs dgr lgsg bgitu,kita cuma liat2an aja pas bidan bilang bgitu.
abis itu suami tnya aku,kmu tuh gimana maunya??
mau ttp disunat lgi,km siap ga??sakit loh,aku aj dulu disunat sakit,km deh yg tentuin kpn maunya aku ikut mau km aja. dgn wajah sdkit kaget+melas dia blg bgitu mba.
mgkn dia agak shock kali ya,kita kan br 2bln mnikah msh ya gitu deh mba.. mgkn mikimnrnya klo aku disunat lama kali ya smbuhnya jdi lama jg utk bs itu lgi.hehehe
bidan sih menawarkan kalo mau rabu aja gmn,mulai skrg cb dipersiapin mentalnya dulu.
ya aku sih oke2 Ami, tpi aku jg mnta spy ortu&mertua gtau soal ini.. bs tmbah malu aku biar ckup aku,suami & bibi dirumah nnt yg tau &bntu urus aku.&nnti sunatnya jg dirumah ikut2 mba kartika sm yg lainnya gitu.
dibantu doa biar lancar & mnta info apa aja sih yg hrs dipersiapkan wanita sblm disunat??
SukaSuka
elrina
Juli 6th, 2014 pukul 10:16
@Naa: Bidan nya di mana ? Kalo berkenan boleh di share di sini, mungkin ada rekan muslimah lain yg di Jkt Timur jg yg ingin dikhitan.
Perhatikan jadwal menstruasi aja. Paling bagus kalo sunat pas selesai mens sampai bersih, jd 2 minggu ke depan ud tidak terganggu mens. Sama braz wax juga begitu.
Yg paling penting, spt kata Mbak Dita, IKHLASSSSS, artinya kita sadar bahwa kita melaksanakan sunnah Nabi, dan juga bermanfaat untuk kebersihan, kesehatan, dan keharmonisan rumah tangga, Insya Allah diberi kelancaran dan rasa sakitnya bisa diminimalkan.
Jangan lupa cukur bersih sebelum sunat, atau kalo mau coba braz wax juga boleh hahahah
SukaSuka
elrina
Juli 6th, 2014 pukul 10:22
Suaminya suruh siap ‘gencatan senjata’ selama 2 minggu mbak. Masa gitu aja dia ga bisa ? Hehehehe…kan masih bisa melakukan aktifitas romantis yg lain, spt sahur atau buka puasa bareng, dsb.
Iya, pihak ortu dan mertua ga perlu tau lah urusan begini, jaga privacy aja.
Hari Rabu pas pilpres dunk ? Habis nyoblos terus sunat ya ? Hahahah.
Ntar pas Idul Fitri udah sembuh total mbak
SukaSuka
Viska
Juli 8th, 2014 pukul 14:55
Ini komentar Erlin bikin ngakak aja.. 😀
SukaSuka
naa
Juli 6th, 2014 pukul 11:13
mba erlina,oiya nih mba aku lupa kalo rabu pemilu.hehe pantes si bidan main tembak rabu aja.
trs gmn y mba,aku jg msh aktf krja kalo abis sunat brpa hari sih stlahnya wkt kita bs aktfts kmbali normal??
kalo rabu kan bs ditemenin suami jga,biar dia tau perjuangan wanita disunat.hahahahaaa sblm nnt liat prjuangan istrinya melahirkan gitu.
braz wax tmpt mba di daerah mana??
kira2 daerah jaktim ada ga ya??
SukaSuka
elrina
Juli 6th, 2014 pukul 11:35
Aku di Jkt barat salon braz wax nya.
Kalo Jkt Timur coba ke Nirma Waxing di Jatiwaringin. Tp lebih baik sehari sebelum sunat kalo mau braz wax.
Gini aj mbak, kan Rabu emank libur pilpres ( jangan golput dg alasan sunat ya..) bablas aj sampai Senin depan. Izin aj bilang ada urusan mendadak ( paling resiko nya gajinya juga kena sunat hehehe)
Senin depan masuk kerja Insya Allah sudah bisa beraktifitas normal. Cuma urusan ranjang harus tunggu 2 minggu ya.
Stuju mbak, suruh suami temenin aja biar dia tau perjuangan wanita menjalankan sunnah Nabi yg satu ini.
SukaSuka
Kartika
Juli 6th, 2014 pukul 14:46
@Naa : ya gitu sih ga ada persiapan khusus kok mbak. Paling kata mbak mayang aja jangan minum minuman kafein tinggi soalnya bakal meningkatkan sensitivitas syaraf jd pas dipotong kulupnya nggak terlalu sakit. Jujur sih sakit, saya aja nangis diem2 pas pamit tidur siang hahahahaha pokoknya nggak jauh beda sama sunat anak cowo biasa sih mbak.
Anyway, makasih sarannya buat mbak dita, kebetulan lukanya udah cukup kering dan udah keliatan bentuk barunya.. walopun agak sedikit fragile (rawan) ngeliatnya, karena warnanya yang pink masih agak ngilu rasanya gak mau tersentuh apapun. Tadi saya coba urut kepala klitoris nya pake baby oil malah jadi tegak klitorisnya. Bahaya bisa batal puasa. Jadi saya balut kapas aja. Pengalaman sunat cewe dewasa itu unik, ga separah yang abis dioperasi implan atau apapun yang makan uang jutaan penyembuhannya, tapi kita jadi kayak anak kecil lagi, diusap rambutnya waktu ditetesin obat ke luka sunat, ditenangin, dibujuk2, malu tapi enak hehehe.
SukaSuka
Kartika
Juli 6th, 2014 pukul 14:48
@Elrina : waktu disunat, nangis atau merengek2 nggak mbak? Saya aja umur 21 masih agak manja selepas disunat hehehe.. makasih udah sharing ya mbak 🙂
SukaSuka
Erin
Juli 6th, 2014 pukul 20:14
Sy umur 25th udh nikah tp blm sunat, tempat tinggal sy jauh dri bandung n jogja yg ada rs utk tempat berkhitannya, suami sy jg nyuruh sy sunat, cz ditempat tgl dy kebanyakan cewek pd sunat pk dukun kampung, sy kn malu msa disunat sm dukun kampung ntr mertua tau dong, trs lgian kn ga tw yg disunat kelentitnya atw kulupnya tar malah jgn2 dipotong kelentitnya.
SukaSuka
Via
Juli 7th, 2014 pukul 00:21
Ngiluuuuu deh baca postingan2 diatas,
@ kartika : emg kulup kacangnya di potong smua ya? Ngilu bgt dong kalo gt, takut ah ga mau sunat
SukaSuka
naa
Juli 7th, 2014 pukul 04:43
@via emng kdgrannya udah ngilu duluan sih mba,tpi adanya blog ini & pnglaman2 wanita yg udh dewasa aja bs dikhitan aja itu udh ad jawaban yg pas dr kontroversi SP yg skrg udh jrg org lakukan tp trnyata di blog ini bnyk crita msh ada wanita yg brani melakukannya.
alhamdulillah,bbrpa hri lalu sy menemui blog ini & insyaallah rabu saya berani disunat mba.
SukaSuka
Anita
Juli 7th, 2014 pukul 07:40
alhamdulillah ketemu jg forum ttg SP,usia sya 22th sya baru mnikah sebulan lalu,sejak baby sya blm dkhitan krn ibu bilang sya sakit2an.
& pagi sehabis subuh ini alhamdulillah sy bru disunat,berkat dorongan suami & ibu mertua yg seorang bidan.
Wktu disunat tdak trlalu sakit,tpi ttp aja nangis krn takut smbil pegang tngan suami.efeknya baru saat ini trsa panas & perih di klitoris sya.& rasa malu tdi msh ada saat bk aurat di dpn ibu mertua.kan mau gmau pasti nnt kluarga besar tau dong.
dan menulis di forum ini aja smbil ngangkang,dikipasi sm suami.hehe
smpai dia cuti kerja sehari buat urus aku hri ini,jdi trsa sprti ank kcil sih dimanja gitu.
ibu mertua blg lbh cpet disunat lbh baik,bln puasa gini jg lbh bagus agar lbh cpet kering luka sunatnya.
yg bikin ksian nih,suami ngipasin smbil ngeluh dikit… aduh ini kpn smbuhnya ya,kalo g tahan mau test drive gmn.hehehe
SukaSuka
Dita
Juli 7th, 2014 pukul 07:15
@Elrina: Wedeww, jangan langsung gitu juga mbak, bisa2 costumernya kabur gak balik lagi. 😀 Bilangnya pelan2 lah mbak, secara bertahap, jgn mbak jelasin smuanya di hari itu jga. Trus mulainya dari pelanggan setia dulu, kan udah kenal.
@Kartika: Sama2 mbak, semoga bermanfaat.
Wah, beneran kan mbak, sunat perempuan itu menambah sensitivitas klitoris? Itu masih dioles baby oil dikit aja udah begitu mbak, gimana nanti waktu test drive sama suami?? hehehehehe… 😀
Gimana dengan manfaat yg lain mbak? sebelum disunat apa sering ada kotoran putih-putih (smegma) ? Kalo sekarang gimana?
Sama kita mbak, dulu saya juga nangis saat disunat. Lebih karena takut daripada sakit. Alhamdulillah gak sampe meronta2. Saat masa penyembuhan juga sering merengek2, sama abang2 dan kakak2 saya, sama cowok saya juga… 🙂 Karena dulu belum menikah, jadi gak bisa merengek sama dia.
@Erin: Makanya kasih tau dong, mbaknya didaerah mana? -_- biar yg lain jga bisa bantu.
@Via: Sebaiknya dipotong smua mbak, biar kepala klitorisnya kelihatan semua. Kalau kulit kulupnya cuma dipotong setengah, kotoran putih2 (smegma) masih bisa numpuk dibaliknya. Masa’ udah sakit, belum sempurna pula sunatnya.
Kebanyakan pertama2 liatnya memang ngilu, mbak. Tapi ikhlaskan aja, persiapkan diri untuk sunat. Nanti kalo udah sunat biasanya gak ngilu lagi baca postingan seperti diatas. Malah, nanti mbak yg bisa posting untuk sharing pengalamannya. 🙂
Sampai saat ini, yang pernah saya lihat, tidak ada perempuan yang menyesal setelah disunat, dengan metode memotong kulup klitoris (hoodectomy). Yang banyak, menyesal knapa baru disunat setelah dewasa dan menikah… hehehe 😀
SukaSuka
Dita
Juli 7th, 2014 pukul 07:20
By the way, tanggal 9 Juli nanti, mari kita mamilih capres yang mendukung sunat perempuan yang benar. 😀 Dengarkan suara hati anda…
@Admin: kalo yg ini berbahaya karena dianggap kampanye, hapus aja. 🙂
SukaSuka
Viska
Juli 8th, 2014 pukul 14:58
Hahaha.. Kacaau.. Blog pun tak luput dari kampanye 😀
SukaSuka
Dita
Juli 7th, 2014 pukul 07:55
@Anita: Selamat ya mbak… 🙂
Sunatnya sudah yg bener kan mbak? Maaf, yg dipotong kulup klitorisnya? Apa mbak lihat potongan kulitnya? Dipotong sebesar apa? Disunatnya dengan apa?
Bilangin aja sama suami, harus tahan nafsu dulu. Ini bulan puasa lohh… 😀
Lagian mbaknya lagi sakit…
SukaSuka
naa
Juli 7th, 2014 pukul 09:19
@dita maaf mba dita dulu disunat umur brpa??
SukaSuka
Erin
Juli 8th, 2014 pukul 00:06
Sy org pemalang mba..
SukaSuka
elrina
Juli 8th, 2014 pukul 00:42
Alhamdulilah tambah ramai neh forumnya, Insya Allah bermanfaat dan semakin banyak Muslimah yang menjalankan sunnah Nabi yg satu ini.
@Kartika, Anita: Selamat ya, semoga cepat sembuh.
@Erin, Naa, Via: Hayo siap-siap disunat, siapa lagi yg mau daftar ? Pemalang kan Jateng, ke Jogja masih bisa lah, sebelum arus mudik mulai rame.
SukaSuka
Dita
Juli 8th, 2014 pukul 01:14
@Naa: umur 14 tahun. Kenapa mbak?
SukaSuka
Ratna
Juli 8th, 2014 pukul 02:38
saya tertarik membaca komen2 mengenai khitan perempuan dewasa dr mbak semuanya, kalo bisa tolong saya dikirimi foto2 hasil mbak2 yg telah dikhitan via japri, dan mudah2an ada juga perempuan yg non muslim yg ikut komen, baik yg sdh dikhitan maupun yg blm dikhitan, apalg non muslim yg tionghoa kayaknya tidak pernah ada yg komen/ikut pertisipasi dlm pembahasan disini. apakah perempuan tionghoa yg non muslim ga ada yg berkhitan?
SukaSuka
elrina
Juli 8th, 2014 pukul 07:44
@Ratna: ada customer braz wax saya yg tionghoa mualaf sih mbak. Kalo pas lg braz wax dia, kelihatan bgt klitonya yg plontos tanpa kulit penutup. Tp saya sih gak pernah tanya-tanya soal sunat sama dia, takut ganggu privacy orang lain.
Kalo tionghoa non muslim, yg cowoknya sih banyak yg disunat demi kesehatan, tp untuk wanitanya kyknya blum pernah dengar.
SukaSuka
Viska
Juli 8th, 2014 pukul 14:44
Ramainyaa.. Sila lanjutkan.. Tapi buibu, aku minta kalau ada yang minta saran yg private, japri aja yaa ke ybs.. Jangan di-share di sini, malu ahh.. Hehehe.. Matur tengkyu atas perhatiannya..
SukaSuka
mayang
Juli 8th, 2014 pukul 17:19
Baru sempat online lagi neh….
Wooooowww ramai sekali yaaaaa..
Bikin sunatan massal aja sekalian hahaha.
SukaSuka
mayang
Juli 8th, 2014 pukul 17:27
@Kartika: wajar dunk kalo setelah sunat, klitonya jd tambah sensitif, soalnya sebelum sunat kan tertutup kulit, setelah sunat jadi plontos jd lebih sensitif.
Justru itu yg dicari kan? Apalagi bagi yg sudah menikah akan terasa sekali manfaatnya.
Kebetulan saya hobi bersepeda, jadi bisa dibayangkan tiap kali naik sepeda, terasa bgt sensasinya heheheh. Gpp lah, badan jadi fit dan lansing, sekalian pemanasan buat tempur dg suami hehehehehe.
SukaSuka
Via
Juli 8th, 2014 pukul 23:46
Gak deh makasih,
SukaSuka
Erin
Juli 8th, 2014 pukul 23:54
Jauh dong harus ke jogja dl, suami nyaranin pk dukun kampung aja, tp tkt nih mlh nanti ke babat smw kacangnya. Dri dl sblm nikah jg aq sering masturbasi smp skrg udh nikah, tp menurut aq ga ada msalah sm kulup kacangnya.
SukaSuka
mayang
Juli 9th, 2014 pukul 08:19
@Via: sunat untuk wanita hukumnya sunnah aja koq, bukan wajib, jadi kalo memang belum mau disunat juga gpp sih.
Mbak sudah nikah? Kalo sudah nikah, suami ada comment apa ?
Saya disunat umur 29 thn, sudah menikah. Dulunya juga saya berpikiran begitu, kan wanita gak wajib disunat. Suami saya dari sebelum nikah sudah pernah minta saya disunat, tapi saya gak mau. Takut sakit dan malu alasannya.
Setelah melewati perjuangan 3 tahun baru akhirnya saya mau disunat. Dan setelah menikmati hasilnya, saya justru bersyukur sudah disunat.
Kalo dipikir-pikir saya salut loh dg suami saya yg sabar berjuang dan menunggu 3 tahun sampai saya mau disunat. Hahahahaha
Gitu loh cerita singkatnya. Sekadar sharing aja
SukaSuka
mayang
Juli 9th, 2014 pukul 08:26
@Erin: Jangan sembarang sunat mbak, apalagi di dukun kampung, ntar bisa-bisa kebabat habis kacangnya.
Gak perlu buru-buru juga. Cari aja pelan-pelan. Kalo emang harus travelling ke Jogja, ya cari waktu yg enak. Minta suami temenin, sekalian wisata kuliner hahahaha.
Tp ‘test drive’ nya tunggu sembuh ya.
Mgkn Mbak Erin termasuk yang kulit kacangnya agak pendek jd gak terlalu bermasalah. Tp kalo tetap mau disunat ya lebih baik.
SukaSuka
Kartika
Juli 9th, 2014 pukul 22:11
Klitoris saya juga kecil, tapi saya tetep memutuskan untuk sunat. Soalnya dari dulu emang pengen banget disunat. Karena nggak nyaman dihantui rasa belum bersih. Tapi karena takut sakit dan terutama malu akhirnya diundur sampe bertahun2. Sekarang udah 2 minggu pasca khitanan saya, alhamdulillah udah ga kebebani lagi perasaan dan merasa lebih bersih. Walopun masih ngilu dan geli karena ngeliat dan ngerasain bentuk kacang yang baru. Pada dasarnya sunat atau ga sunat di kalangan perempuan tergantung keinginan masing2, dari segi medis atau agama, tapi menurut saya sebaiknya dilakukan aja soalnya sebagian wanita susah orgasme kan. Saya aja habis dikhitan, rangsangannya joss walopun kena jari, kapas, baby oil, cd atau apapun. Apalagi kalo spedaan kayak mbak mayang, bisa2 saya gampang nyampe huhuhu ~
SukaSuka
mayang
Juli 9th, 2014 pukul 23:11
@Kartika: iya tuh mbak. Dulu abis sunat saya sempat absen dari klub sepedaan sampe dua bulan lebih, soalnya biarpun luka sunatnya ud sembuh, begitu duduk di sadel sepeda, langsung dech si kacang bereaksi hihihihi…
Sampai kawan-kawan di klub sepeda nanyain tuh knp mbak mayang yg biasanya aktif jd absen mlulu, soalnya mrk tau saya cm di rmh aja.
Tp lama-lama terbiasa koq mbak. Nikmati aja
SukaSuka
elrina
Juli 10th, 2014 pukul 10:00
@Mayang: teman2 di klub sepeda tau gak Mbak Mayang barusan sunat jd absen?
Mestinya pas sunatnya ngundang teman2 sepeda mbak. Hahaha.
@Naa: Ud jd disunat kmrn? Abis coblos kan? Malu dunk kalo datang ke TPS pake sarung jalannya ngangkang wkwkwk
SukaSuka
faisal
Juli 12th, 2014 pukul 15:28
Assalamualikum.
Perkenalkan saya Faisal, 26 thn msh lajang.
Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada mbak-mbak yang baru berkhitan. Selamat anda sudah jadi Muslimah sejati.
Menurut saya, wanita dewasa yang secara ikhlas mengkhitankan dirinya itu BERANI, PINTAR dan SOLEHA.
BERANI mengambil keputusan untuk berkhitan, BERANI mengatasi rasa takut, sakit dan terutama malu.
PINTAR karena mengerti manfaat khitan untuk kesehatan dan kebersihan diri, dan keharmonisan rumah tangga untuk yang sudah menikah.
SOLEHA karena menjalankan perintah agama, walaupun mungkin harus menanggung rasa sakit.
Saya berdoa minta kepada Allah, insya Allah wanita yg kelak akan menjadi istri saya sudah dikhitan, atau bersedia dikhitan jika memang belum. Amien.
SukaSuka
Viska
Juli 14th, 2014 pukul 12:28
Wah ada pengunjung laki-laki nih… Salam Faisal, terima kasih sudah mampir… Saya turut mendoakan semoga cita-citanya terkabul ya, aamiin 🙂
SukaSuka
faisal
Juli 12th, 2014 pukul 16:29
Untuk Muslimah yg masih belum berkhitan atau belum sempurna khitannya, agar segera berkhitan.
Jangan berlama-lama dalam kondisi tak berkhitan. Masih ada najis tersimpan di farji wanita yg belum berkhitan. Segeralah berkhitan.
Minta kepada Allah agar diberikan keikhlasan, niat dan keberanian untuk segera melaksanakan khitan ini
SukaSuka
Kartika
Juli 18th, 2014 pukul 06:47
Kemarin, saya melihat sepupu perempuan saya dikhitan di usia 15 tahun. Orangtuanya memutuskan menyunatkannya karena : 1.Bercermin dari saya yang baru disunat, 2.Dia suka masturbasi. Ketika saya lihat, prosesnya agak sama seperti sunat pada laki-laki, dokter dengan mudah memegang klito sepupu saya dan memotong kulupnya. Pertanyaan saya, apa karena klitoris besar jadi hasrat masturbasi tinggi? Atau memang karena kulupnya belum disunat jadi hasrat masturbasinya tinggi? Saya masih bingung. Buka2 blog sebelah malah jadi rancu karena saya lihat pada berantem.. ada juga yang pake bahasa kasar. Yaelah hari gini ngajak berantem -“- kapan cerdasnya dong umat muslim..
SukaSuka
mayang
Juli 18th, 2014 pukul 07:27
@Kartika: Selamat ya buat sepupunya yg barusan khitan
Kalo ABG umur 15 thn masturbasi sih saya pikir wajar aja ya. Saya yg udah nikah aja masih suka masturbasi kalo suami lg dinas luar kota.
Kalo ada yg bilang sunat itu mengedalikan libido, saya pikir omong kosong. Yg penting justru pendidikan agama dan moral supaya jgn terjerumus ke dalam seks bebas.
Kalo masih ada kakak, adik, atau sepupu yg belum disunat, sekalian aja bikin sunatan massal mbak, hahahaha.
SukaSuka
Viska
Juli 18th, 2014 pukul 12:59
Kartika dan Mayang,
Seperti yang saya tulis dalam postingan berjudul “Khitan/Sunat dalam Islam” yang disarikan dari buku “Menanti Buah Hati” (Abdat, 2001), salah satu faedah sunat adalah meng-i’tidal-kan (menstabilkan) syahwat. Ini keistimewaan khusus bagi perempuan, apabila dilakukan dengan benar sebagaimana yg diperintahkan Nabi SAW. Jelasnya, perempuan apabila tidak di khitan maka syahwatnya akan tinggi sekali, sukar untuk diatasi – kalau tidak mau dikatakan tidak dapat diatasi sama sekali. Tetapi apabila di khitan, maka syahwatnya akan melemah dan dia akan dingin terhadap jima’. Sebaliknya, yg tidak dikhitan akan membawa perempuan tersebut menjadi ‘liar’ dan tidak akan pernah merasa cukup ber- jima’ dengan suaminya.
Nanti saya cek lagi, ya. Tapi ujar-ujar bahwa sunat bisa mengendalikan libido itu ‘mungkin’ ada benarnya. Saya katakan ‘mungkin’ karena disebutkan dalam Islam, namun belum ada penelitian ilmiahnya. Atau mungkin sekarang sudah ada tapi saya saja yang tidak tahu 🙂
Saya juga pernah baca di majalah Cosmopolitan, lupa edisi kapan, seorang gadis yang belum disunat kerepotan sekali mengendalikan libidonya, karena duduk di kereta dan merasakan getaran kereta di kursinya saja bisa membuatnya terangsang. Padahal mau ke kantor, kan repot…
Mungkin nanti Kartika bisa tanya sepupunya, ‘before and after’ sunat apakah dia masih mudah terangsang seperti dulu? Saya menduga, karena secara struktur klitorisnya besar, maka ketika terkena sentuhan sedikit (baik sengaja maupun tidak disengaja) dia lalu jadi terangsang. Lalu timbul hasrat yang menuntut dipuaskan, jadi larinya ke masturbasi. Saya kira-kira saja karena dulu pernah baca kasus seperti yang saya tulis di atas.
Nanti setelah wawancara sama sepupunya, kabari saya ya.. Kita konfirmasi apakah hal itu berlaku sama pada sepupunya atau tidak 😉
SukaSuka
Kartika
Juli 18th, 2014 pukul 13:14
@Mayang : hehe iya mbak makasih. Saya juga sebelum sunat pernah masturbasi klitoris. Tapi setelah sunat kan nyentuh langsung aja sensitif banget. Bener banget kata Mbak Mayang, soal libido mah gimana didikan akhlak.
@Bu Dita : belum tau sih bu. Kan sekarang juga masih kipas2in kemaluannya karena belum kering sunatnya. Diobatin juga masih merengek2 bahkan nolak. Tapi kalau boleh saya jelasin before after nya saya (walopun gak ditanya hehehehe *nyengir nakal*), yang jelas sebelum khitan emang susah sekali terangsang. Tapi setelah kulup kelentit ga ada, malah makin geli dan pernah saya terangsang (setelah sunat). Sampai saya terusin ke orgasme. Nah, yang sekarang saya tanyain, abis sunat kok malah nambah terangsang ya bu? Tapi ya itu tadi kata Mbak Mayang, saya menahan diri dari dosa dan rasa takut akibat dosa itu. Wong kena ujung loyang panas aja kulit tangan ada bintik item bekas luka bakar.. apalagi di neraka 😥 *Umi Tattu Mode On*
SukaSuka
mayang
Juli 18th, 2014 pukul 14:22
@Viska: kalo pengalaman saya mbak, setelah disunat (saya sunat waktu sudah menikah) justru libido meningkat, tp juga kenikmatan hubungan pasutri meningkat dan tentunya menambah keharmonisan rumah tangga.
Kalo saya dan suami sedang ‘perang mulut’ tinggal lanjut ke ‘perang fisik’ di ranjang dan esoknya alhamdulilah sudah mesra dan rukun kembali.
Kalo menurut saya sih, juztru wanita yg disunat lenih menikmati hubungan pasutri, jadi justru menjauhkan diri dari dosa perselingkuhan. Lha wong sudah puas dengan suaminya sendiri, buat apa cari di luar ??
@Kartika: sama pengalaman ku jg bgitu, pas barusan sembuh dari sunat, klitonya terasa sensitif sekali, sampai kadang aku sengaja gak pakai cd soalnya kalo klito yg udah terbuka itu tergesek kakn cd langsung on. Tp lama-lama terbiasa koq.
Cobain dech naik sepeda. Rasakan sensasinya xixixixi
SukaSuka
Dita
Juli 18th, 2014 pukul 16:45
Assalamu’alaikum.
Kemarin saya di fb ngetes, modus pura2 salah kirim chatting tentang sunat. (Maaf kalo ngerasa jadi korban 😀 )
Semua responden muslimah (remaja) yg kooperatif jawabannya: “udah disunat waktu bayi”.
Setelah saya lihat2 profil & foto2nya, ditemukan 2 jenis orang yg berbeda:
1.Yg jawabannya: “udah disunat waktu bayi…digores pake kunyit / pake jarum / dioles kapas” Profil dan foto2nya: Padahal, belum menikah, udah mesra2an, fotonya ‘wah’ dan diupload ke fb. Sebagian besar tidak berjilbab.
2.Yg jawabannya: “udah disunat waktu bayi…dipotong kulit diatas klitorisnya” (hanya sedikit yg jawab begini) Profil dan foto2nya: Hampir semua berjilbab, fotonya sopan2, dan tidak pacaran.
Ini bukan penelitian, hanya iseng saja, tidak pakai metode, jadi kemungkinan besar tidak valid. Tapi bukan tidak mungkin ternyata memang valid, dan gambaran diatas dapat mendukung pendapat2 tentang salah satu manfaat sunat bagi perempuan, yaitu membantu (bukan 100%) mengendalikan nafsu syahwat. Kita sebagai muslimah yg beriman pada ajaran Islam tentunya sudah meyakini manfaatnya bahkan sebelum ada penelitiannya.
Semoga berguna.
SukaSuka
Dita
Juli 18th, 2014 pukul 17:25
Assalamu’alaikum…
@Faisal: Setuju, mas… Nanti jangan lupa istrinya juga disunat ya… 🙂
Thank you, come again!
@Kartika: Wah, sepupunya sama dengan Mbak Elrina ya.. Beda 1 tahun sama saya…
Saya enggak tau sih itu karena klito besar (klitoromegali) atau karena belum disunat. Tadi kalau boleh saya tebak2, dengan bersumber dari pengamatan masyarakat sekitar saya, itu lebih karena belum disunat. Sebab, perempuan dengan klitoris normal juga kalau belum disunat juga sulit mengendalikan nafsunya. Sedangkan untuk klitorisnya yg besar, mungkin saja ada pengaruhnya, tapi saya pikir itu bisa di imbangi dengan pendidikan akhlak yg baik.
Saya dulu waktu smp sebelum disunat juga pernah beberapa kali (maaf) masturbasi. Jadi walaupun disunat sebelum menikah, saya tetap bisa membedakan ‘rasa’ before-after sunatnya. Setelah disunat, entah kenapa saya tidak pernah lagi melakukannya. Mungkin, karena malu kalo ngeliat kepala klitoris udah dipuntung kulupnya, udah plontos. hehehehe… Dan saya pikir, “Saya udah disunat, masa masih liar begini sih?”
Alhamdulillah sekarang udah tobat.
Saya sendiri mengalami manfaatnya, yaitu mengendalikan nafsu, tapi karena belum ada penelitian yg teruji, jika ada orang awam yg bertanya, saya lebih memilih untuk tidak / belum percaya kalau sunat bagi perempuan dapat mengendalikan nafsunya.
Coba aja nanti tanya ama sepupu mbak, insya Allah lebih bisa mengendalikan nafsunya.
Seperti kata mbak Mayang, lama-lama juga terbiasa kok, tapi memang butuh waktu. Kata suami saya, laki-laki kalau baru disunat juga geli2 gitu kok, itu wajar. Kalau udah agak lama, sekedar tergesek cd gak akan sampe ngilu banget kayak sekarang. Walapun begitu, bukan berarti sensitivitas klitoris berkurang (pengalaman pribadi sih, malah jadi lebih sensitif kalau jima’, hehe), jadi jgn takut jadi tak bernafsu dgn suami nanti.
Maaf agak vulgar. Semoga bermanfaat.
SukaSuka
mayang
Juli 19th, 2014 pukul 09:08
Mungkin pengalaman tiap orang beda ya hehehe.
Kalo saya sih setelah sunat justru rasanya libido agak meningkat, alhamdulilah ada suami tercinta yg selalu siap tempur.
Kalo soal masturbasi, menurut pendapat saya sih, asal gak berlebihan atau sampai menganggu aktifitas sehar-hari sich sah-sah saja. Saya juga kadang masih melakukan masturbasi sih, kalo pas suami lg dinas ke luar kota.
Kalo dipikir-pikir pilihannya apa lagi? Tunggu suami pulang masih lama, selingkuh dosa, ya terpaksa masturbasi aj.
Maaf kalo agak vulgar.
Sekali lagi, ini pengalaman dan pendapat pribadi saya loh. Boleh setuju boleh tidak
SukaSuka
Dita
Juli 20th, 2014 pukul 17:49
Assalamu’alaikum.
Ini ada artikel mengenai manfaat sunat perempuan di Amerika.
Bahkan, Amerika saja sebenarnya mengakui manfaat sunat perempuan untuk meningkatkan sensitivitas klitoris, tapi mereka belum mengakui kalau itu dari ajaran Islam.
Hampir semua dari mereka mengatakan yg ajaran Islam adalah sunat yg memotong habis kulit penutup beserta kepala klitoris seperti di Afrika.
Dan mereka menggunakan istilah Hoodectomy, clitoral unhooding, clitoral hood removal, dll. untuk mengganti istilah sunat perempuan yang sesuai ajaran Islam. Buktinya, sebagian klinik dan rumah sakit mereka tidak menggunakan istilah “female circumcision” sebagai sinonim dari clitoral unhooding, clitoral hood removal dll. itu. Padahal sejatinya istilah2 mereka itu sama saja dengan sunat perempuan, yaitu ajaran Islam sejak 15 abad lalu, yg prosedurnya dengan hanya memotong kulup klitoris sehingga kepala klitoris terbuka.
Tapi, ternyata ada juga artikel yg menggunakan istilah “Female Circumcision” atau “Sunat Perempuan”: http://www.psmag.com/navigation/health-and-behavior/female-circumcision-sexual-therapy-past-future-plastic-surgery-73229/.
Semoga ini berarti mereka mengakui kalau sunat perempuan sebagai ajaran Islam itu memang bermanfaat.
Came On, Ladies! (and Gentlemen, maybe) Jangan cuma diam! Segera beri informasi yang benar tentang sunat perempuan pada lingkunganmu! Jangan biarkan syariah ini jadi jarang atau salah dipahami masyarakat! Semoga dapat jadi amal jariah kita semua… Amin 🙂
SukaSuka
Via
Juli 21st, 2014 pukul 20:48
Klentit aku jg besar mba trs kulup aku tebel nutupin klentit, aku jg sering masturbasi
SukaSuka
naa
Juli 22nd, 2014 pukul 05:15
sist,alhamdulillah hampir 2minggu aku udah disunat.
kemarin disunat sore hari sih sehabis pemilu,bidan yg dtg kerumah.mudah2an kali ini sunatnya udah bener ya kan klitonya udah mulai keliatan.gamau lgi deh disunat,,, hikzhikz;(
SukaSuka
Via
Juli 23rd, 2014 pukul 01:18
Emg knp mba?
SukaSuka
Via
Juli 23rd, 2014 pukul 01:34
Wajar ga sih masturbasi 2 smp 4 kali sehari? Kulup klentit aku susah dibukanya, klo masturbasi cuma gesek2in kelentit ke guling, gak smp ekstrem masukin jari ke vagina kok.
SukaSuka
Viska
Agustus 14th, 2014 pukul 10:12
Via, wajar nggak wajarnya bisa konsultasi ke psikolog 🙂 kalau misalnya lagi sibuk dgn kegiatan, bisa teralihkan nggak? Baca-baca di majalah sih, sarannya paling puasa sunnah, memperbanyak aktivitas, olahraga 🙂
SukaSuka
mayang
Juli 24th, 2014 pukul 09:05
@Naa: selamat ya mbak. Ud 2 minggu mstinya ud hampir sembuh. Ud kelihatan terbuka klitonya berarti ud bener sunatnya.
@Via: klito tertutup kulit sangat dianjurkan untuk sunat, selain agama jg penting untuk kebersihan. Kalo belum disunat, banyak kotoran dan bakteri di lipatan kulitnya.
Kalo soal masturbadi, ya coba dikendalikan
SukaSuka
iyun
Juli 24th, 2014 pukul 10:17
Assalam mualaikum mbak-mbak semuanya,
Sepertinya ada sedikit ‘kebingungan’ soal apakah sunat itu membantu mengendalikan libido wanita atau justru menambah libido wanita.
Kebetulan saya pernah ikut seminar tentang sunat wanita waktu masih kuliah di Malaysia.
Dijelaskan bahwa sunat wanita itu dilakukan dengan memotong kulit penutup klitoris, dan setelah disunat, klitoris menjadi terbuka dan lebih peka terhadap rangsangan saat berjima.
Tapi ada sebagian wanita yang memiliki libido sangat tinggi, di mana jika klitorisnya disunat hingga menjadi terbuka akan justru menambah libidonya yang sudah tinggi. Untuk wanita berlibido tinggi, sangat dianjurkan untuk dilakukan tindakan tambahan dengan mengiris sedikit saja ujung klitorisnya, kira-kira 1 mm di pucuknya saja.
Dengan diiris sedikit ujung klitorisnya, maka libidonya akan sedikit berkurang tapi tidak sampai menjadi dingin atau frigid. Temtunya harus dilakukam oleh ahlinya dengan sangat hati-hati dan tidak boleh sampai dipotong terlalu banyak.
Bahkan setelah ikut seminar itu, ada teman saya yg memutuskan untuk disunat ulang dengan diiris sedikit ujung klitorisnya, karena dia merasa libidonya sangat tinggi.
Untuk mbak-mbak yang merasa libidonya terlalu tinggi, bahkan sampai kecanduan masturbasi, mungkin bisa dilakukan ‘sunat extra’ dengan diiris sedikit ujung klitorisnya
SukaSuka
iyun
Juli 24th, 2014 pukul 10:49
Tambahan info, td lupa hehehe.
Dalam seminar itu disebutkan, tidak semua wanita perlu melakukan ‘sunat extra’ dengan diiris ujung klitorisnya. Hanya wanita berlibido tinggi saja.
Jadi untuk yg berencana mau disunat, bs dipertimbangkan apakah cukup dengan mengangkat kulup klitoris atau perlu diiris sedikit ujung klitorisnya.
SukaSuka
Dita
Juli 24th, 2014 pukul 17:17
@Iyun: Wa’alaikumsalam.
Beberapa tahun yg lalu saya juga pernah baca di blog Kaferemaja tentang pemotongan sedikit ujung (kepala) klitoris untuk mencegah rasa ngilu dan geli yg berlebihan, baik sebelum disunat ataupun sesudah disunat.
Di blog itu banyak komentarnya yg membahas tentang itu, ada juga yg menceritakan pengalamannya.
Tapi selama ini kalau ada yg bertanya, saya menjawab bahwa sunat perempuan itu hanya memotong kulup klitoris. Saya tidak berani menjelaskan tentang ‘sunat ekstra’ itu. Karena menurut saya, selain tindakan ‘sunat ekstra’ itu berisiko tinggi (apalagi dilakukan yg bukan ahlinya), juga belum terbukti secara medis, melalui penelitian.
Nah, mbak Iyun kan udah pernah ikut seminar tentang itu, di Malaysia lagi! Jadi, apa di seminar itu juga dikatakan bahwa itu sudah ada penelitiannya & terbukti secara ilmiah atau tidak , mbak? Kalau sudah terbukti, biasanya saat seminar, akan dijelaskan cukup banyak tentang itu. Kalau tidak / belum, biasanya pemateri hanya ‘sekilas’ menyebutkan tentang itu, dan pada bahan seminar biasanya juga tidak ada referensi penelitian tentang itu.
Kalau sudah ada penelitiannya, sudah bisa dong saya jelaskan, kalau ada yg nanya. 🙂
@Naa: Alhamdulillah, selamat ya mbak! 2 minggu udah sembuh dong…
Kenapa ga mau disunat lagi mbak? kan enak dapat amplop! 😀
Sharing ceritanya, please… 🙂
SukaSuka
iyun
Juli 24th, 2014 pukul 22:22
@Dita: memang saya sendiri sempat agak skeptis soal ‘sunat extra’ itu
Kalo bicara purely scientific, semata-mata ilmiah sudah pasti dunia medis tidak mendukung tindakan mengiris ujung klitoris, biarpun cuma sedikit.
Tapi terus terang saja, kalo sudah bicara agama, bisa lain ceritanya.
Kalo bicara penelitian secara ilmiah soal sunat perempuan, sudah pasti itu bukan hal yg mudah dilakukan karena bagi sebagian besar masyarakat (muslim), hal itu cenderung menjadi hal yg agak tabu untuk dibahas, dan mrk cenderung bersikap tertutup.
Jadi kalo soal apakah ‘sunat extra’ yg mengiris sedikit ujung klitoris, bermanfaat untuk mengatasi libido yg tinggi, ya menurut saya wallahuallam dech.
Saya lebih setuju dg pendapat Mbak Mayang, bahwa untuk mengatasi hal-hal seperti seks bebas dan sejenisnya, yg penting itu justru pendidikan moral dan agama.
SukaSuka
Viska
Agustus 14th, 2014 pukul 10:16
Baru denger jadi manggut-manggut saja dulu.. Hehehe.. Tfs ya..
SukaSuka
linda
Juli 26th, 2014 pukul 13:24
Barusan liat di berita, ISIS di Irak mengeluarkan fatwa yang mewajibkan semua wanita usia 11-46 tahun untuk dikhitan.
Kabarnya ISIS akan mengerahkan militan wanitanya untu melakukan pengecekan daerah kemaluan semua wanita berusia 11-46 tahun di kota Mosul, Irak, yang merupakan basis ISIS. Jika didapati belum berkhitan, para wanita tsb akan langsung dikhitan.
Wah kalo begini caranya sih namanya pelanggaran HAM. Sunat koq dipaksakan ???
SukaSuka
Kartika
Juli 26th, 2014 pukul 22:29
Mengenai usul diiris sedikit lagi ujung kelentitnya, saya yang memang trlalu terangsang saat kelentit saya terkena sesuatu akhirnya meminta lagi dokter obgyn untuk mengiris nya. Alhamdulillah ada obgyn perempuan yang biasa menyunat perempuan dewasa yang mau memenuhi permintaan saya (karena tidak nyaman). Sekitar pukul 4 sore hari Selasa kemarin di tempat praktek dokter, disitulah saya disunat lagi (untuk yang ketiga kalinya haha :|). Hanya mungkin obat bius belum bekerja optimal jadi ketika diiris sakitnya mnta ampun. Saya sampai menjerit lalu menangis. Sampai sekarang masih mengangkang dihadapkan ke kipas angin karena terasa pedih kelentitnya walaupun tidak sepedih awal. Jadi menurut saya, gak diiris lagi gapapa juga deh, lumayan nyesel, pipis dan mandi perih sekali dan batang kelentit berdenyut nahan nyeri sampai sekarang. Hiks..
SukaSuka
Viska
Agustus 14th, 2014 pukul 10:14
Kartika, tindakan itu disarankan dokter nggak? Aku baru tau nih. Coba di-share hasilnya setelah sunat yg ke-3x-nya ya 🙂 semoga cepat sembuh!
SukaSuka
Hari
Agustus 2nd, 2014 pukul 11:01
Alhamdulilah sy menemukn blog ini, krn sy bingung dg anak perempuan sy, sy memergoki anak sedang melakukn masturbasi dan istri jg memergoki anak sy sedang masturbsi. Sy khawatir anak perempuan sy trjerumus pd seks bebas aplg dy kuliah dan memiliki pacar. Apakah sy harus mengkhitankan anak sy? Sy dan istri bingung harus bagaimana, usia anak sy 20th. Ketika sy membuka menemukn blog ini sy dan istri sepakat akn mengkhitankn anak, saat libur lebaran ini, sy akn menyunatkn anak dan istri sy
SukaSuka
Viska
Agustus 14th, 2014 pukul 23:52
Alhamdulillah ya Pak Hari, malah istri juga dapat pencerahan 🙂 *nunggu komentarnya Dita*
Soal khitan, mungkin diskusi dulu sama anaknya, lebih ke soal kesehatan/kebersihan mungkin lebih masuk ya daripada bagian mengi’tidalkan syahwat. Soal seks bebas juga selain agama, coba masuk lewat resiko kehamilan, penyakit menular seksual, AIDS, dll. Lalu ya analogi permen yg dibungkus dan yg nggak dibungkus tadi 😀 nanti lihat argumennya apa dan hasil diskusinya gimana.
Jelasnya sih jangan sampai dia merasa dipaksa. Saya pernah merasa, semakin dipaksa malah semakin menolak 😀 jadi akhirnya setelah banyak baca dan diskusi menemukan insight sendiri. Nggak mesti yg melakukan masturbasi itu lari ke pergaulan bebas kok, Pak. Mungkin saat itu ada dorongan yg nggak bisa ditahan dan butuh disalurkan aja. Cuma ya orangtua waspada saja.
Terima kasih sudah mampir.. Ditunggu sharingnya, pak Hari dan bu Chaca..
SukaSuka
chaca
Agustus 5th, 2014 pukul 07:03
Saya dikaruniai dua anak perempuan, usia 18 dan 16 tahun. Terus terang saya agak kuatir tentang mereka. Dibelikan jilbab, gak mau dipakai, malahan suka berpakaian seksi tanktop, celana pendek, dan rok mini. Kalo pacaran gk pernah mau bilang ke mana dan HPnya sering dimatikan.
Saya jadi kepikiran, apakah ini karena saya gak menyunat mereka dulu? Soalnya bapaknya bilang gak usah, gak perlu katanya.
Apakah sebaiknya saya khitankan saja kedua putri saya itu ?
SukaSuka
Hari
Agustus 7th, 2014 pukul 11:47
@chaca : sebaiknya dikhitankan saja bu itu lbh baik dan bs membatasi diri nanti stelah dikhitan, kmrin saja istri sy sudah melaksanakan khitan tgl membujuk anak perempuan saya. Alhamdulilah stelah istri khitan byk manfaatnya.
SukaSuka
chaca
Agustus 8th, 2014 pukul 22:19
@Pak Hari: loh, malah istrinya yang disunat ? Emangnya blum disunat ? Usia istrinya brp pak? Trus apa manfaat yg dirasakan?
Ada tips ga membujuk anak perempuannya untuk sunat ? Saya hopeless neh
SukaSuka
Hari
Agustus 13th, 2014 pukul 00:26
@chaca : istri mmg blm disunat bu, tp alhamdulilah kmren sdh sy sunatkan. Anak belom disunat, sulit ngebujuknya bu, kmren sy bw bidan krmh, eh gak taunya anak sy kabur lewt pintu belakang.
SukaSuka
Hari
Agustus 13th, 2014 pukul 00:38
@ chaacha : umur istri 37th bu, kata istri sih jdi lbh brsih, trs agak geli jg cpet orgasme pas hub badan, sy lihat sendiri pas istri disunat. Kulit kacangnya disunat pke gunting
SukaSuka
chaca
Agustus 13th, 2014 pukul 08:29
Iya ternyata gak gampang ya.
Anak2 sy juga dibujuk untuk sunat gak mau.
Pas Lebaran kmrn disuruh pakai jilbab aj gak mau. Padahal sekeluarga besar semua berjilbab. Tadinya ngotot mau pakai tanktop dan jeans ketat tp sy suruh pakai yg lebih sopan.
Sy ud coba bujukin mrk untuk sunat sy iming-imingi belikan HP baru tp msh gak mau.
Gimana ya caranya? Ada yg bs ksh ide ?
SukaSuka
Viska
Agustus 14th, 2014 pukul 23:41
Duh belom ada pengalaman nih bun, anak masih kecil cowok lagi 😀 Tapi jangankan anak ABG yah yg sifat rebelnya masih tinggi, kadang ngasih tau yg sudah dewasa aja susah.. Hehehe.. Mungkin sesekali diajakin ke majelis taklim bun, dikasih materi tentang menutup aurat, dibelikan buku, lalu diajak diskusi.. Ditanya bagaimana pendapatnya soal kewajiban menutup aurat.. Kasih analogi soal permen yg dibungkus dan permen yg bungkusnya dah terbuka.. Analogi Ratu yg gak sembarangan salaman (bersentuhan) dengan sembarang orang.. Gitu-gitu deh, bun 🙂 dijamin, ngelesnya pasti lebih pinter tuh.. Bundanya kudu banyak baca juga biar bisa nangkis 😀
SukaSuka
mayang
Agustus 15th, 2014 pukul 13:08
@ Bu Chaca dan Pak Hari:
Kuncinya adalah sabar dan pantang menyerah, juga didikan agama harus diperkuat.
Saya srndiri harus dibujuk suami selama 3 tahun lebih sampai akhirnya ‘nyerah’ dan disunat secara ikhlas. Ga bisa dipaksakan. Spt kata Mbak Viska, makin dipaksa makin berontak. Apalagi masih remaja belasan tahun, sifat pemberontaknya masih kental.
Suami pertama kali minta saya sunat waktu masih pacaran, sy umur 26 thn, akhirnya baru ‘berhasil’ waktu kami sudah menikah, saya umur 29 thn baru sunat.
Lucunya, saking senangnya dan merasa ‘sukses’ menyunati saya, suami ingin bikin acara syukuran, tapi saya menolak soalnya malu hehehehe.
SukaSuka
Dita
Agustus 15th, 2014 pukul 23:42
Assalamualaikum.
@Viska: Wah, hampir sebulan juga ya, mbak!
Semua dah pinter2 semua sih.. Udah tau yang sunat perempuan yang benar.
Jadi, ya, no comment aja. Hehehe!
@Linda: Menurut saya fatwanya bagus sih. Kalo memang mereka menganggap sunat itu wajib buat perempuan.
Tapi ya gak gitu juga kali. Sampe di periksain satu-satu dan disunat paksa gitu. Saya liat beritanya, banyak yg sampai ngungsi dari Mosul, lho! (Gimana perkembangan beritanya ya?)
Akan lebih baik kalo rakyatnya sendiri yg sadar manfaat sunat perempuan, trus memeriksakan kemaluannya, lalu langsung disunat kalo memang belum.
ISIS bisa memfasilitasi perempuan-perempuan yg mau disunat. Di gratiskan, mungkin?
Yang penting, jangan dipaksa!
@Kartika: Cepat sembuh, ya! Nanti share lagi…
@Hari dan Chaca: Semagat Pak, Bu! Maaf, saya belum berpengalaman. Belum bisa kasih saran.
Buat semuanya, ada kabar terbaru? Ada seminar tentang sunat perempuan, misalnya? Atau yg lain?
Kabar terbaru dari saya: ada buku terbaru tentang sunat perempuan.
Judulnya: Female Circumcision and Clitoridectomy in the United States: A History of a Medical Treatment
Penulis: Sarah B. Rodriguez
Saya lihat di web-nya, rilis 15 Oktober 2014
Harga: $ 66.5, $ 70, atau $ 95! tergantung belinya dari mana. (Hadeehh, gak berani deh, minta uang sma suami. Belum termasuk ongkos kirim pula dari New York sana!)
Tapi kalau baca beginian, ya harus bisa bahasa Inggris lah.
SukaSuka
mela
Agustus 16th, 2014 pukul 12:03
Semalam ngobrol ama temen-temen cewe. Eh ada yang cerita katanya istrinya sodaranya itu mualaf, sebelum nikah disunat di RS Ananda Bekasi, kalo ga salah nama dokternya itu Widyanti atau miriip-mirip gitu deh.
SukaSuka
Dita
Agustus 16th, 2014 pukul 17:22
Oh, gitu ya mbak? Berapa biayanya? Apa disana sunatnya sudah benar dengan memotong kulup klitoris?
Trus mbak sendiri udah disunat belum? 😀
SukaSuka
Tri anhoed
Agustus 21st, 2014 pukul 08:12
Ternyata banyak manfaatnya ya..😁😲
SukaSuka
Tri anhoed
Agustus 21st, 2014 pukul 08:13
Bentuknya juga makin bagus… Ingin mengajak istri dan anak perempuanku.. Tapi masih,susah,diajak..😞
SukaSuka
Via
Agustus 23rd, 2014 pukul 23:46
Masih belum brani disunat, masih takut coz kulup nya tebel n lbh panjang dari kelentitku, kalo disunat pasti skt bget, takut aplgi smpe di jahit, gak kebayang sakitnya.. Hehe
SukaSuka
Viska
September 3rd, 2014 pukul 17:59
Via, kan dibius.. Hehehe..
SukaSuka
Erina
Agustus 24th, 2014 pukul 00:07
Alhamdulilah sya sdh sunat sdh 3 mingguan lah dan sdh sembuh. Waktu sya kerumah mertua dan dipaksa langsung suruh sunat, yang nyunatin dukun kampung. Tanpa obat bius, sore2 disuruh mandi trus berendam di air sekitar 1 jam katanya biar gampang motongnya, stelah itu sya disuruh duduk dikursi dan rambut kemaluan dicukur trus bagian yg mau disunat kacangnya dibersihkan. Trus diolesin minyak dibagian kulupnya trus dipotong, rasanya sakitt smp sya berontak tapi sdh trlanjur.
SukaSuka
Viska
September 3rd, 2014 pukul 18:01
Hadeuh, mules juga bayangin ada tindakan medis tanpa bius 😐 tapi alhamdulillah dah selesai. Selamat, ya 🙂
SukaSuka
Kartika
Agustus 26th, 2014 pukul 12:02
Setelah dikhitan lagi kepala kelentitnya, memang mengurangi rasa sensitif yang berlebihan. Cuma saya agak takut kalau kelentit terkena sesuatu lagi karena trauma sakit sewaktu disunat yang terakhir kali. Selamat mencoba mbak2, hahaha ._.
SukaSuka
Viska
September 3rd, 2014 pukul 18:04
Ooo.. Salut deh buat Kartika yg berani dikhitan 2x *jempol* Apa mungkin ya ini yang dimaksud ‘mengitidalkan syahwat’? Tapi harus dilakukan oleh tenaga medis profesional nih nampaknya.. Bahaya kan kalau sampai salah tindakan..
SukaSuka
Tri anhoed
Agustus 27th, 2014 pukul 01:04
Hehehe… Ayo sunatan,massal buat para perempuan….
SukaSuka
mayang
Agustus 27th, 2014 pukul 10:36
@Via: kalo kulupnya panjang dan tebel itu bersihinnya agak susah mnak, jadi cenderung banyak kotoran dan smegma di lipatan kulupnya. Sangat dianjurkan untuk sunat aja mbak. Sakit cuma sebentar aja koq 🙂
@Kartika: sunat koq sampe 3x awas ntar kacangnya abis loh.
@erina: dukun kampung ya ? Udah bener kan sunatnya, yg dipotong kulup kelentitnya, jangan cuma digores aja ntar bisa-bisa harus sunat ulang
@pak tri: iya pak bikin sunat massal perempuan aja. Istri dan anak perempuannya diikutsertakan. Sponsorin dananya ya pak 🙂
SukaSuka
Tri anhoed
September 1st, 2014 pukul 10:52
Tapi jarang ada yg bisa melakukan ya.. Apa smua dokter bisa melakukan sunat perempuan…
SukaSuka
Tri anhoed
September 1st, 2014 pukul 10:54
Klo,dibuat massal apa gak malu ya, kan agak tabu dalam pandangan masyarakat..😉 dilihat banyak orang..hehehe..
SukaSuka
Viska
September 3rd, 2014 pukul 18:07
Pak Tri bayanginnya kayak sunat massal anak-anak, ya.. Hihihi.. Dibilang tabu, nggak juga ya, Pak, khitan perempuan ini tindakan yg umum dilakukan tapi belum ada lisensi medisnya, jadi malah banyak dilakukan secara diam-diam.
SukaSuka
mayang
September 4th, 2014 pukul 21:36
Sunat massal untuk perempuan saat ini sudah mulai jamak dilakukan. Dulu ada teman saya yg mengikutsertakan putrinya dalam sunatan massal perempuan di Bandung. Dia bilang ruangannya khusus, dan laki-laki tidak diperbolehkan masuk. Padahal pesertanya rata-rata bayi dan balita.
Jika dilakukan sunat massal perempuan dan kebetulan ada peserta wanita dewasa, tentunya aspek privasi harus lebih diperhatikan lagi.
SukaSuka
Erina
September 5th, 2014 pukul 21:28
Iya mba kulupnya yg disunat, alhamdulilah udh sembuh tp jd trauma takut gak mau lg disunat. Perih skt waktu pipis perihhh bgt wktu blm sembuh kacangnya merah bengkak aplg klo dibuat jalan wiih periih bgt trs begitu sembuh kena rambut kemaluan rasanya kyk ditusuk2 jarum kacangku.
SukaSuka
Erina
September 5th, 2014 pukul 21:38
Waktu dukunnya nyunatin sadis bgt, kulupnya ditarik gt aja trs potong nya pk silet lgsung potong aja ga dikasih bius atw apa. Wktu brsihin kulup sblm disunat jg sadis bgt smp kulupku perih ditarik kenceng, ngomongnya jg udh telat sunatnya udh alot kulupnya.
SukaSuka
mayang
September 6th, 2014 pukul 10:48
Wah sadis juga ya. Koq pake dukun sih mbak ? Gak k dokter agau bidan aja ?
Alat2nya bersih dan steril kan ? Salah2 bisa infeksi tuh ?
Koq kacangnya bisa kena rambut kemaluan ? Emank gak dicukur dulu ? Biasanya setau aku kalo wanita dewasa yg sunat, harus dicukur dulu
SukaSuka
Erina
September 7th, 2014 pukul 04:22
Dicukur kok mbak, itu stelah sembuh kacangnya kena rambut kemaluan, alatnya yg dipake buat nyunatin bersih kok, udh sembuh, skit slama 2 minggu tp cukup trauma jg, ga mau disunat lg. Kulup yg kepotong banyak, tp skrg brsih ga kyak dl brsihinnya agak susah. Ngilu trs skit klo ujungnya kena cd
SukaSuka
Erina
September 7th, 2014 pukul 04:31
Disunatnya jg mendadak mbak waktu krmh mertua tiba2 drmh mertua udh ada dukun sunat, msa aku mau lari sih??
Waktu sblm nikah jg suami sempat tanya aku udh sunat atw blm trs waktu tunangan jg mertua tanya langsung ke mamahku, aku harus disunat kalo blm. Di keluarga suamiku tradisinya kalo anak perempuan wajib disunat.
SukaSuka
Dita
September 7th, 2014 pukul 05:11
@Mbak-mbak yang belum disunat:
Jika malu atau takut itu wajar lah, apalagi mau disunat pas udah dewasa dan menikah. Kalau harus membuka aurat saat disunat (atau saat masih periksa aja), itu wajar. Namanya juga disunat. Kalau saat disunat diperbolehkan membuka aurat, kok.
Mungkin akan terasa sakit, namanya juga ada kulit bersaraf yg dipotong, pasti sakit lah, tapi hanya sedikit aja kok (apalagi kalau dibius) dan sembuhnya lumayan cepat.
Tapi yang penting ikhlaskan saja niat kita untuk menjalankan sunnah Nabi, dan untuk membahagiakan suami. Dan juga untuk kebahagiaan dan kebersihan diri sendiri. Kalau niatnya begitu insya Allah sunatannya berjalan lancar.
Kalau penasaran, lihat proses sunatannya di Youtube, nama videonya “Pelaksanaan Tindakan Sunat Perempuan Clitoris Unhooding”. (Sebaiknya dilihat pas udah disunat aja, mungkin agak serem :D).
SukaSuka
Dita
September 7th, 2014 pukul 06:22
@Tri Anhoed:
Semangat!
Masih sedikit yg tahu caranya. Apalagi saat pendidikan dulu (dokter umum) tidak diajarkan cara menyunat perempuan. Biasanya dokter spesialis (ObGyn, Kulit-Kelamin, atau Bedah) yg lebih tahu tahu apa yg harus dilakukan kalau hendak memotong kulup klitoris. Padahal ini hanya operasi kecil, seharusnya dokter umum juga harus bisa.
Tapi jangan salah, ada juga dokter yg sama sekali belum tahu apa yg dipotong pada sunat perempuan. Mungkin saja dia tahu cara memotong kulup klitoris, tapi tidak tahu bahwa itulah yg disebut sunat perempuan.
Yg beginian kalo ada pasien yg datang minta sunat dia bilangnya, “Perempuan tidak perlu disunat” atau “Sudah dlarang pemerintah” blablabla… atau bahkan “Lho, perempuan apanya yg disunat.
Oleh sebab itu ada baiknya kita ikut membantu menyebarkan informasi yg benar tentang sunat ini.
@Mayang:
Iya, bikin sunatan massal aja, hehehe!
Tp dulu sy pernah lihat sunatan massal perempuan, dibuat seperti sunat massal laki-laki, mbak. Pesertanya 10-15 tahun, tapi ada juga yg dewasa.
@Viska: Iya mbak, enaknya sih kalau sudah jelas SOP-nya dan dilegalkan. 🙂
@Erina: Makanya jangan kelamaan. Menurut saya sebaiknya disunat waktu remaja. Klitoris sudah tumbuh sempurna tetapi kulup klitoris belum alot. Orangnya jga sudah bisa diminta persetujuan.
SukaSuka
Tri anhoed
September 8th, 2014 pukul 21:30
Mantap..,hehehe..
SukaSuka
dyah
September 9th, 2014 pukul 10:56
Alhamdulilah saya sudah disunat waktu sebelum nikah, calon suami yg minta saya sunat.
Saya sunatnya di Depok, Bidan Umi Salam, Rumah Herba TN di Hp 085781038049
Beliau belajar sunat perempuan di Bidan Emma Yusuf, dan sudah pengalaman menyunat wanita dewasa
SukaSuka
Anin
September 10th, 2014 pukul 00:56
Menjijikan sekali, saya heran ada prempuan yg menceritakan ttg alat kemaluannya dg terang2an. Apakh anda tidak malu?? Sy curiga ini pasti org2 yg sama atw laki2 yg sengaja iseng bikin koment atw postingan kyk gini. Gila tidak tahu malu. Sarap
SukaSuka
Viska
September 12th, 2014 pukul 10:05
gila, sarap dan tidak tahu malu.. wah sama dong dengan yg baca 🙂
yaa kalau nggak suka, leave aja, nggak usah dibaca.
apalagi pakai nulis komentar bernada mencela, malah cuma nambah-nambahin dosa aja, non..
ingat, bukan cuma kata-kata, tulisan kita juga nanti dihisab lho di akhirat..
jadi hati-hati dengan apa yg kamu tulis, non.
apalagi nulis di sosial media begini, terekam di dunia maya seterusnya deh..
SukaSuka
Anin
September 10th, 2014 pukul 01:02
Menceritakan itunya dipotong dll. Sarap
SukaSuka
Anin
September 10th, 2014 pukul 01:03
Sy harap forum ini ditutup sblm ada yg mengkritik. Jijik sy membacanya
SukaSuka
surya
September 10th, 2014 pukul 14:27
kepada ANIN :
coba anda ksh tunjuk, Akun siapa yg menurut anda hanya iseng saja , dan berkomentar jorok……
justru saya trbantu akhirnya menemukan RS di jogja yg bisa mengkhitan wanita dr forum ini…
klo ada yg menjelaskan mengenai prosesnya, ya wajar, krn ada yg bertanya dan yg menjelaskan pun mereka sdh melakukan, baik itu dr sisi dokter atao pasienya..
dan saya pikir wajar utk ditanyakan krn khitan wanita msh awam di indonesia..pdahal ada tuntunan dalam Agama Islam..dan ini tidak khayalan lho,
Anda bisa cek nomor2 telp yg ada diatas..silahkan anda kontak saja, bener apa gak yg dicrtiakan..
namanya jg yg diceritakn “barang sensitif” toh istilah yg digunakan masih bhs “sopan”..misal : clitoris, kulup, rambut kemaluan dll..tdk ada bahasa2 gaul dan istilah2 yg tidak enak dibaca..
sekian terima kasih..
SukaSuka
Viska
September 12th, 2014 pukul 10:08
wah dibelain nih 🙂
SukaSuka
Erina
September 10th, 2014 pukul 19:53
Maksudnya alot tuh kulupnya susah ditarik mba, agak kesulitan waktu nyunatnya, trs kulupnya panjang susah ditarik ke pangkalnya, tdnya sih dukunnya gak mau nyunat tp dipaksa sm mertuaku, aq malu jg sih tiap krmh mertua mesti ditanya sunatnya kpn?
SukaSuka
Viska
September 12th, 2014 pukul 10:10
sadisss.. pakai pemaksaaan segala 😦
SukaSuka
mayang
September 12th, 2014 pukul 13:21
Dulu adik aku yg cowok jg sampai harus dipaksa sunatnya loh, udah remaja tuh, 15 tahun baru disunat, itu juga dipaksa hehehe
SukaSuka
mayang
September 11th, 2014 pukul 10:37
@Anin:
Kalo bicara soal sunat, baik laki-laki ataupun perempuan, yg pastinya disunnahkan dalam agama Islam, ya pastinya bicara soal alat kelamin, kan yang disunat memang alat kelamin.
Saya waktu konsul sebelum sunat, dokternya juga menjelaskan secara detail, pertama-tama dijelaskan soal anatomi alat kelamin perempuan, lalu dijelaskan proses sunatnya seperti apa, malahan pakai gambar segala.
SukaSuka
Viska
September 12th, 2014 pukul 10:09
iyaa..
komentar yg terlalu vulgar jg sudah aku edit.
link-nya Dita aja aku hapus.
mungkin kurang sadis ngeditnya ya? sampai masih ada yg komentar begitu 😀
SukaSuka
mayang
September 12th, 2014 pukul 13:34
Setelah aku pikir-pikir dan analisa, mungkin selama ini banyak yg ‘salah sunat’ justru karena banyaknya informasi yang kurang jelas soal sunat wanita ini, yg diakibatkan karena rasa tabu atau malu untuk dibahas secara terbuka.
Bayangkan, kalo ditanya ‘wanita disunat apanya yang dipotong?’ dan jawabannya ‘bagian itunya sedikit saja’ ya wajar saja kalo terjadi salah potong. Instruksinya gak jelas sich.
Harapan saya Insya Allah kaum muslimah bisa lebih bersikap ‘open minded’ supaya bisa membedakan mana yg vulgar dan mana yg merupakan informasi yg bermanfaat, supaya bisa melaksanakan sunnah ini secara benar dan mendapat manfaatnya
SukaSuka
Dita
September 13th, 2014 pukul 21:13
@Dyah:
Waah, Alhamdulillah! Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah, mbak!
Share pengalamannya please. 🙂
@Viska: Hapus aja komentarnya mbak! Gak enak dibaca tuh!
@Surya: Setuju mas! 😀
@Erina: Oh, gitu ya mbak? Menurut saya itu bisa saja phimosis. Sama seperti penis, klitoris juga bisa phimosis. Yaitu kulup klitoris susah/tidak bisa ditarik kebelakang. Tapi kejadiannya sangat langka sih.
Kalau phimosis (sulit ditarik) kulup klitoris akan berpeluang menyimpan kotoran2 putih (smegma) lebih banyak, susah dibersihin lagi, mbak.
Kalau phimosis memang agak sulit sih, nyunatnya. Apalagi yg nyunat dukun. Tp alhamdulillah baik2 aja ya mbak?
Untung aja mbaknya udah disunat. Setelah ini gak bakalan nyesal deh! 😀
@Mayang: Hehehe! Mbak sama adiknya sama aja! Udah gede baru disunat! 😀
Iya mbak, banyak info yg salah karena terlalu masyarakat terlalu malu untuk belajar dan mengajarkannya.
Padahal, sebaik-baik perempuan adalah perempuan rasa malunya tidak menghalangi mereka untuk mempelajari agama. Iya, kan?
SukaSuka
Viska
September 15th, 2014 pukul 22:50
Biarin, Dit.. Jarang-jarang ada haters nih 😀
SukaSuka
Salman
September 15th, 2014 pukul 11:24
Lucu juga komentar Anin, wkkkk. Kalau membahas sunat ya artinya cerita tentang memotong alat kelamin, kulup penis untuk pria dan kulup clitoris untuk wanita. Kalau mau cerita tentang potong leher manusia ya bukan sunat namanya tapi “pancung” alias beheading, atau potong leher kambing juga bukan sunat tapi “qurban”, wkkkk !,dan bukan di forum ini tempatnya. Forum ini membahas tentang sunat wanita, yang tidak suka ya tidak usah mampir ke sini, ya kan ?
SukaSuka
na
September 16th, 2014 pukul 08:26
mungkin si anin komen begitu blm disunat,atau takut disunat.hehehee
sunatin aja tuh sekalian biar kata2 yg dia blg vulgar bermanfaat.hohohhookkk
SukaSuka
Salman
September 16th, 2014 pukul 18:12
Kalau menurut bahasa kampung asal saya, dialek Betawi, Anin itu namanya punya “otak ngeres” alias berpikir yang jorok2, wkkkk!. Pegimane kagak Nin, ente punya pikiran kok ngebayangin yang jorok sih ?, perkare sunat2an ape sunat cowo atau sunat cewe itu bukan perkare jorok2an tapi urusannye kesehatan alat reproduksi dan urusannye igame, mau sehat apa kagak ? mau ngikutin sunah nabi apa kagak ?. Yang kagak disunat udah jelas alat reproduksinya lebih riskan ame penyakit, makanye sama WHO laki dianjurkan untuk disunat. Lah apa Anin mau bilang Organisasi Kesehatan Dunia WHO ini tukang jorok2an ? Wkkkk !
SukaSuka
mayang
September 17th, 2014 pukul 15:35
Inilah mirisnya.
Banyak muslimah yang malah menganggap sunat untuk wanita itu tidak perlu, malah merugikan. Mereka ini terpengaruh ajaran WHO, yg mengajarkan sunat wanita itu merugikan atas dasar praktek FGM ( female genital mutilation atau mutilasi alat kelamin perempuan ) yg bsnyak terjadi di Afrika.
FGM memang merugikan dan harus diberantas, tapi jangan keliru membedakan antara FGM ala Afrika dengan khitan wanita secara Islami.
Khitan wanita secara Islami justru menyehatkan karena dengan diangkatnya kulup klitoris, bagian genital wanita justru menjadi lebih bersih. Juga kehidupan seksualnya lebih baik karena klitoris yg sudah diangkat kulupnya menjadi lebih terbuka dan bisa lebih mudah mencapai orgasme.
Insya Allah kaum muslim, dan terutama muslimah menjadi lebih terbuka pikirannya dan lebih mengerti tentang khitan wanita secara
Islami.
SukaSuka
vemmy
September 19th, 2014 pukul 09:58
Daripada ribut-ribut dan rusuh-rusuhan mendingan kita lucu-lucuan aja yuks 🙂
Ratna dan Amel mahasiswi kedokteran lagi nongkrong dan kongkow di cafe di kampusnya.
Ratna : “Jeng, besok kamu free kan ? Bantu aku ujian praktek spesialis ya…plis”
Amel : ” Pasti jeng. Kan kamu juga dulu bantu skripsi aku..”
Ratna : “Janji yaaaa…. lulus ujian Insya Allah aku udah jadi spesialis”
Amel : ” Sip jeng. Baidewei, kan kamu baru minggu lalu ambil spesialis, koq cepat banget udah mau ujian praktek”
Ratna : “Iya jeng, yang ini kilat jeng. Cuma seminggu trus ujian praktek. Ntar aku bakalan jadi jadi Sp.KW loh”
Amel : “Apa tuh Sp.KW ? Trus ujian prakteknya apa ?”
Ratna : ” Sp.KW itu singkatan Spesialis Khitan Wanita. Ujian prakteknya ya nyunatin kamu jeng, kan kamu udah janji jadi pasien aku ”
Amel : ” Kena jebakan dech gue….siap-siap disunat nich”
SukaSuka
Viska
September 22nd, 2014 pukul 21:10
Vemmy.. Gimana kabarnya? Kemana aja, non 🙂
SukaSuka
vemmy
September 23rd, 2014 pukul 11:22
Alhamdulilah baik mbak.
Aku sibuk mencari sesuap nasi dan sekarung berlian ( ga mau kalah sama Bang Toyib hahahaha)
Pa kbar Mbak ? Jadi kapan bikin sunatan massal buat para netters Muslimah hahaha ?
SukaSuka
Viska
September 26th, 2014 pukul 13:19
Alhamdulillah.. Sebutir dua butir dah ada lah ya di karung 😀 kamu aja yg bikin sunatan massal, aku kan ibu rumah tangga, ga ada penghasilan.. Hihihi 😀
SukaSuka
vemmy
September 27th, 2014 pukul 11:55
Amien ya robal alamin hahahaha
Koleksi berlianku emang kalo dikumpulin ada sekarung sih, tapi KW semua Made in Ma ngdu hahahah.
Lah kan mbak Viska yg bikin blog ini dan ngumpulin para netters Muslimah diskusi dan sharing pengalaman disunat hihihi, cocok lah buat jd panitia sunatan massal
SukaSuka
Viska
September 28th, 2014 pukul 21:44
Aku adain, kamu modalin ya.. Hihihi.. Wih baru tau kalo ada metode hipnotis buat keperluan khitan juga..
SukaSuka
Tri anhoed
September 19th, 2014 pukul 10:10
Malah dinegara2 maju, banyak yang melakukan khitan wanita, nama lainnya hoodectomy klo gak salah.. Yang dihilangkan kulup klitorisnya. Tapi mereka spertinya tidak paham, itu adalah khitan wanita sesuai syariat islam. Yang sperti pemotongan klitoirs atau FGM di Afrika, itu pikiran mereka khitan wanita secara islam.
SukaSuka
Tri anhoed
September 19th, 2014 pukul 10:12
Dan ternyata banyak wanita disana melakukannya, walau dengan harga,sangat mahal.. Jadi, memang ajaran,islam itu bila dilakukan dengan benar sesuai syariat, banyak manfaatnya.
SukaSuka
Tri anhoed
September 19th, 2014 pukul 10:13
Mereka yg bukan islam aja, melakukan khitan wanita sesuai apa tata cara syariat.. Sedangkan kita sendiri yg muslim aja, sering melakukan sesuatu yg tidak,berdasarkan syariat..gimana pendapat kalian para wanita??
SukaSuka
Tri anhoed
September 19th, 2014 pukul 10:16
Menurut,ane, memang stelah,dikhitan lebih bersih dan bagus bentuknya.. Dan ane sekarang sedikit banyak mengerti, mana klitoris yg sudah dikhitan atau belum..
SukaSuka
vemmy
September 19th, 2014 pukul 13:46
Bener juga tuh Pak Tri.
Teman saya yang non-muslim ada yg melakukan operasi hoodectomy ini di Thailand, sekitar tahun 2005 atau 2006. Waktu itu masih belum bisa dilakukan Jakarta. Katanya pernah coba konsul dg dokter di Jakarta, malah dikasih tau kalo disunat itu cums digores sedikit pakai jarum.
Akhirnya dia dapat info dari temannya di Thailand katanya di sana bisa. Akhirnya dia melakukan sunat, eh maksudnya hoodectomy di Thailand. Teman saya itu cerita banyak wanita dari Amerika, Inggris, German, bahkan Jepang dan Korea yg melakukan operasi vaginoplasti, labiaplasti dan hoodectomy ( alias sunat ) di Thailand karena biayanya jauh lebih murah ( teman saya kena sekitar 300 USD) dan ‘no question asked’
Di Amerika dan Eropa biayanya paling murah 2000 USD dan bisa jadi wanita tsb diminta untuk konsultasi psikologi sebelum dokternya mau melaksanakan operasi tsb
Waktu dia pulang dari Thailand, saya bercandain ‘Selamat ya mbak buat sunatannya, ditunggu tumpengannya’ hahahaha
SukaSuka
Via
September 26th, 2014 pukul 21:39
Aq masih blm berani nih disunat
SukaSuka
vemmy
September 27th, 2014 pukul 11:57
Coba sunat pake hipnotis aja mbak. Temanku cerita keponakannya yg cowok ada yg takut sunat sampe SMA msh blum sunat, akhirnya sunat pake hipnotis buat mengatasi rasa takutnya
SukaSuka
Dita
September 29th, 2014 pukul 08:43
Duh, agak sepi ya..
Kemana semua nih?
Mas2 dan Mbak2, yuk undang temannya kesini! Khususnya yg cewek. Biar rame forumnya. Biar makin cepat nyebar info tentang sunat yg benar.
😀
@Vemmy: 300 atau 2000 USD sama2 mahal mbak, buat kantong rakyat Indonesia. Hehehe! Untungnya sekarang di Indonesia dan khususnya Jakarta udah banyak klinik yg menerima sunat perempuan. Harganya juga lebih murah. Tapi ya, nama tindakannya hoodectomy.
Iya mbak, sudah pernah dengar, tapi tentu aja belum kalau untuk perempuan.
Kira2 tahannya selama proses sunatnya aja, atau selama beberapa jam seperti bius suntik?
@Viska: Kita edukasi dulu aja masyarakat, entar baru bikin sunatan massalnya…
SukaSuka
mayang
September 30th, 2014 pukul 16:53
Sunat emang makin mahal neh belakangan ini. Temanku barusan menyunatkan anaknya yg cowok usia 6 thn di RS biayanya ud 2 jtan, ya sama aj dengan 200 USD
Kasian kalo sampai biayanya gak terjangkau rakyat jelata.
Hipnotis memang bisa digunakan untuk macam-macam keperluan. Suami saya berhenti merokok dg hipnotis. Teman saya ada yg weight loss dg hipnotis jg. Jadi caranya adalah menanamkan sugesti pada orang tsb. Misalnya dalam hal berhenti merokok, maka ditanamkan sugesti bahwa merokok itu tidak enak, maka ybs jadi tidak suka merokok lg.
Kalo hal sunat, maka diberi sugesti bahwa sunat itu tidak sakit, jd ybs tidak takut disunat, biarpun tetap saja dibius. Saya rasa hipnotis bisa saja diterapkan untuk sunat perempuan.
Mbak Via mau coba ? Hehehe
SukaSuka
Viska
Oktober 2nd, 2014 pukul 22:07
Pake metode apa itu khitannya, May? Coba cek rumah sunatan kyna ga segitu deh. Di Jogja, khitan metode konvensional di bawah 500rb.an. Metode smartclamp dan fleshcutter bisa 700rb.an, nah metode laser baru jutaan.
SukaSuka
mayang
Oktober 3rd, 2014 pukul 09:47
Wah nggak tau pake metode apa, iya laser kali ya, tp RS itu emang terkenal cukup mahal dan biasanya pasiennya dari kalangan elit ( elit beneren, bukan elit= ekonomi sulit)
Aku dengar katanya tindakan hoodectomy di Ultimo Clinic biayanya sekitar 4 jt, dan banyak diminati juga oleh wanita non-Muslim. Pasiennya jstru kebanyakan wanita yg sudah menikah.
SukaSuka
Tri anhoed
Oktober 1st, 2014 pukul 22:10
Ayo yg perempuan, jangan malu,disunat….
SukaSuka
Tri anhoed
Oktober 1st, 2014 pukul 22:12
Saya pernah baca, klo,perempuan disunatnya jangan lagi yang, usia dibawah 5tahun. Krn dibawah 5 thn,klitorisnya msh kecil, susah dikhitan.. Bener gak??
SukaSuka
Dita
Oktober 2nd, 2014 pukul 08:36
Bener mas.
Menurut saya lebih baik waktu remaja aja sih, udah bisa ngambil keputusan sendiri.
SukaSuka
Tri anhoed
Oktober 2nd, 2014 pukul 11:23
Ooke.. Deh… Sedikit banyak makin mengerti tentang sunat perempuan..
SukaSuka
Tri anhoed
Oktober 2nd, 2014 pukul 11:24
Dulu,masih buta. Masuk forum ini banyak mengerti, tentang apa yg dikhitan pada perempuan.. Hehehe..
SukaSuka
mayang
Oktober 2nd, 2014 pukul 13:44
Makanya wanita yang ‘disunat’ waktu msh bayi kebanyakan sunatnya gak bener, cuma digores doank. Klitoris bayi perempuan masih sangat kecil dan lengket dengan kulit kulupnya, jadi bayi perempuan sebaiknya jangan disunat.
Yang dulu waktu bayi cuma divores doang, sebetulnya sama saja dengan tidak atau belum disunat, jadi sangat dianjurkan untuk sunat ulang secara benar
SukaSuka
delia
Oktober 4th, 2014 pukul 14:55
Dulu teman saya ada yg disunat sama Dr.Boyke.Jadi waktu itu sekitar 10 thn lalu dia udah nyari-nyari info di mana yg bisa sunat untuk perempuan dewasa, tapi waktu itu info di internet masih simpang siur gak jelas gitu. Sempat tanya ke beberapa bidan jawabnya cuma digores sekadar syarat aja.
Terus akhirnya ada yang kasih tau, koq susah-susah amat, di Dr.Boyke aja bisa koq. Akhirnya dia sunatnya di Dr.Boyke. Kabarnya sih banyak juga perempuan dewasa yang disunat di Dr.Boyke.
SukaSuka
Via
Oktober 7th, 2014 pukul 21:19
Kemarin sy dpt info kalo ada bidan deket rmh bisa mengkhitan perempuan dewasa, trs sy sms bidan tsb dan setuju lalu sy ketempat praktek bidan itu dan kelentit sy di cek trs menawarkn utk segera disunat. Tp sy menolak sbb takut. Bahkn si bidan mlh menganjurkn agr kelentit sy jg dipotong. Gimana nih sy bingung
SukaSuka
mayang
Oktober 7th, 2014 pukul 23:50
@Via: Bidan mana tuh yang anjurkan potong klitoris ? jangan sunat di situ bisa-bisa kacangnya dibabat habis. Laporkan aja ke Depkes atau Komnas HAM
Mbak tinggal di mana ? Cari bidan atau dokter lain aja mbak
SukaSuka
Faisal
Oktober 8th, 2014 pukul 14:51
Sekedar info, kalo di daerah Gorontalo, Makasar/Bugis, dan Madura sunat perempuan memang memotong klitoris sampai habis tidak ada sisa, tidak seperti di Jawa yang cuma digores.
SukaSuka
Rudy
Oktober 8th, 2014 pukul 15:51
Sunat perempuan yang benar adalah dengan membuang kulup clitoris, bukan memotong habis clitoris. Buat mbak2 yang belum sunat, dan merasa malu untuk sunat sesudah dewasa, bisa dipertimbangkan untuk sunat pada waktu melahirkan supaya tidak diketahui orang lain. Seperti istri saya yang kebetulan kami bukan dari keluarga Muslim, disunat pada waktu melahirkan anak kami yang pertama, dilaksanakan di Bandung oleh dr. Delle Heliani. Waktu itu istri saya usianya 26 tahun, dan sampai sekarang keluarga kami semua tidak ada yang tahu bahwa dia sudah disunat sekalian pada waktu melahirkan itu. Sebelum sunat, clitorisnya tertutup oleh kulup yang menyebabkan sulit stimulasi dan banyak kotoran terkumpul di celah2 kulup itu, sesudah sunat seluruh clitoris selalu terbuka dan bebas dari kotoran. Hanya saja beberapa minggu sesudah sunat katanya clitorisnya menjadi sangat sensitif sampai menjadi ngilu, tapi setelah itu sudah terbiasa lagi.
SukaSuka
Dita
Oktober 8th, 2014 pukul 22:04
Wah, selamat buat istrinya ya mas!
Istri mau sendiri atau mas yg anjurin? Kalau mas yg anjurin, selamat jga ya mas, sukses! Hehehe!
Boleh tanya dikit, mas?
Sunat di dr. Delle di RS Al Islam kan?
Boleh tahu biayanya berapa?
Kulup yg dipotong seberapa ya ukurannya? Apa dipotong smua atau masih ada sisa kulit kulupnya?
Maaf ya kalau agak vulgar.
SukaSuka
Rudy
Oktober 9th, 2014 pukul 01:11
@mbak Dita : Betul, dr. Delle dari RS Al Islam. Kebetulan rumah kami terletak di daerah Cicadas yang dekat sekali dengan Rumah Bersalin Al Islam di Jl. Awibitung (Rumah Bersalin Al Islam ini masih satu induk dengan RS Al Islam di Jl. Sukarno-Hatta, malah yang di Awibitung ini berdiri lebih dulu).
Sejak pertama menikah kami memang sudah sering membahas tentang manfaat sunat baik laki2 maupun perempuan, dan memang kulup clitoris istri itu sangat panjang menutupi clitorisnya. Pada waktu periksa hamil ke dr. Delle hal itu kami kemukakan dan dr. Delle anjurkan untuk sunat saja untuk membuang kulupnya. Biayanya saya sudah lupa karena itu sekalian dengan biaya bersalin dan menginap.
Kulupnya yang dipotong habis semua mbak, tidak ada sisanya sehingga sekarang langsung terlihat seperti biji kacang, dan waktu sesudah disunat tidak dijahit (tidak ada bekas jahitan) katanya hanya dijepit sebentar lalu diberi salep antibiotik. Itu sudah hampir 7 tahun yang lalu, bekas yang dipotong itu warna kulitnya sampai sekarang masih agak muda belum berbaur dengan warna kulit di sekitarnya.
SukaSuka
Putri
Oktober 9th, 2014 pukul 14:08
@Pak Rudy : saya sudah melahirkan anak pertama saya Agustus lalu, tidak dijahit dan anak saya laki2. Saya melahirkan di bidan. Saya ingin sekali disunat untuk dapat smua manfaatnya, tapi kok saya lupa kenapa gak sekalian minta sunat ke bidan ya? Kalau waktu istri pak rudy disunat sakit nggak sih?
SukaSuka
jimmy
Oktober 9th, 2014 pukul 14:19
Wah pengalaman saya mirip dg bro Rudy. Saya pria ket chinese, non muslim. Istri pribumi, non muslim jg dari sananya.
Waktu baru nikah, kami merasa kurang nyaman dg kulit kulup penis saya saat penetrasi, yg dirasa agak mengganggu dan penetrasi tidak bisa maksimal. Akhirnya 3 bulan kemudian saya disunat. Problem solved
Gantian istri saya. Tiap kali mau dirangsang bagian klitorisnya, kulit penutupnya harus ditark dulu ke belakang, dan biasanya ada kotoran warna putih yg agak berbau amis (ini toh yg dinamakan smegma) Oleh temannya yg muslim dianjurkan untuk sunat, tapi bingung juga cari doktrnya.
Mau sunat sama bidan lokal yg juga uztadah, malu, apalagi kami memang non muslim dan gak ada niatan untuk jadi mualaf, pasti ditanya macam-macam yang bikin kami gak nyaman.
Akhirnya pas konsul kehamilan dg Dr. Hanny Rono Sulistyo, dia bilang nanti habis lahiran, pas dijahit sekalian aja disunat. Pas bener solusinya.
Menurut Dr. Hanny ( dokternya cowok, namanya aj yg agak kayak nama cewek hehehe) banyak wanita yg mengalami masalah dengan kulup klitorisnya dan efeknya tidak bisa menikmati hub seksual secara maksimal. Solusinya, ya disunat aja. Menurut beliau, banyak koq wanita yang sekalian disunat pas habis lahiran, terutama jika lahiran normal pas sekalian jahit luka, termasuk juga wanita non muslim, termasuk istri saya hehehe.
SukaSuka
Viska
Oktober 14th, 2014 pukul 14:40
Maap Pak, saya edit dikit, biar yang belom merit nggak mupeng.. Hehehe..
SukaSuka
jimmy
Oktober 9th, 2014 pukul 14:21
Dr. Hanny Rono cukup terkenal, praktek di Bandung
SukaSuka
jimmy
Oktober 9th, 2014 pukul 14:30
@Putri : Kalo istri saya sunatnya pas sekalian jahit luka.
Buat Mba Putri, kalo mau sunat gak harus pas melahirkan sih.
Kalo kayak istri saya (dan istri Pak Rudy) karena kami memang non muslim jadi malu juga kalo sampe ketahuan keluarga atau teman-teman. Ntar bisa-bisa disangka sudah mualaf hehehe. Dan bakal dihujani sejuta pertanyaan. Belum lagi jadi sumber gosip. Jadi sunat pas habis melahirkan itu timingnya tepat sekali karena pasti gak ada keluarga yang tahu. Mrk tahunya cuma melahirkan aja.
Kalo Mba Putri muslim mestinya gak perlu malu untuk sunat. Masa harus tunggu hamil dan melahirkan lagi hehehehe
SukaSuka
Rudy
Oktober 11th, 2014 pukul 11:15
@Jimmy. Betul broer Jimmy itu dr. Hanny di Bandung biasa menawarkan pada pasutri yang periksa hamil untuk sang istri sekalian sunat waktu melahirkan. Dr. Hanny ini laki-laki, pengasuh acara pencerahan sexual “Buka Pintu” di Radio Mara 106.7 FM di Bandung. Kebetulan beliau itu kawan dari kakak saya, sama2 dokter wajib militer di TNI-AL sekitar tahun 1980an. Di Bandung dr. Hanny cukup dikenal karena beliau itu putra dari almarhum dr. Liem Tjin Lok yang juga dulu sangat terkenal di Bandung.
Kalau saya sendiri walaupun bukan muslim tapi sudah disunat sejak dari remaja, cuma istrilah yang waktu kami menikah belum disunat karena sampai sekarang pun belum ada klinik yang terang2an pasang papan “Di sini terima khitan wanita” ! hehehe, bedalah dengan klinik sunat laki yang bertebaran dimana2. Biarlah, yang tahu dia sudah sunat cuma saya sendiri, keluarga tidak ada seorangpun yang tahu. Dan memang kalau wanita sudah disunat itu kan sekilas tidak bisa dibedakan kecuali kalau memang duduk ngangkang, beda dengan laki disunat sekali buka celana langsung ketahuan.
Problem istri yang tidak sunat pasti kalau mau stimulasi kulit kulup clitorisnya itu harus ditarik keatas supaya clitorisnya bisa keluar, kalau pas anatomi kulit kulupnya ini panjang seperti istri saya dulu agak repot jadinya.
SukaSuka
jimmy
Oktober 11th, 2014 pukul 13:21
Oh saya baru tau kalo Dr.Hanny itu juga ket chinese dari bapaknya. Maklum bukan asli Bandung sih. Cm waktu itu pas ditempatkan di Bandung oleh bos saya.
Kebetulan saya ini berprofesi jd instruktur fitness. Saya selalu menekankan kepada murid-murid saya, yg kebanyakan cewek, no pain no gain, dan beauty is pain. Jangan males latihan kalo mau bodinya seksi kayak gitar spanyol. Kalo mau pantatnya seksi harus rajin squat, jangan takut besoknya pegel-pegel hehehe.
Begitu juga urusan sunat. Kalo mau V nya cantik dan rapi dan bersih, ya jangan takut sakit disunat heheheh.
Kan sekarang lagi rame vaginoplasti, labiaplasti, mengancangkan V, sampe ke operasi selaput dara dsb. Rata2 wanita yg melakukan vaginoplasti dan labiaplasti itu sekalian diangkat kulit penutup clitoriznya. Uda jadi sepaket dg vaginoplastinya. Dan bamyak wanita non muslim yg melakukannya, rata-rata justru yg sudah punya anak dan merasa ‘kendor’
SukaSuka
ana
Oktober 11th, 2014 pukul 17:17
Pak Haji tetangga sebrang saya barusan nikah lagi tuh. Istrinya mualaf cina, cantik, bodi kayak gitar spanyol, kata mas Jimy, kulit putih. Usianya baru 27 tahun, si Pak Haji udah hampir 50.
Jadi penasaran tuh, istrinya udah disunat belum ya ? Mualaf soalnya, pasti waktu kecil blum disunat.
Koq aq jd gini ya # kepo mode on #
SukaSuka
Rudy
Oktober 11th, 2014 pukul 20:27
@Jimmy. Bapaknya dr. Hanny, almarhum dr. Liem Tjin Lok itu sangat terkenal sebagai spesialis kandungan di Bandung sampai tahun 1990an. Kalau tidak salah acara dr. Hanny di Radio Mara itu tiap Selasa malam di frekuensi 106.7 FM, entah apa jabatan publik Hanny sekarang (terakhir Kepala Rumah Sakit Cibabat), dan sering juga sebagai dokter jemaah haji Indonesia kalau musim haji (keluarga dr. Liem Tjin Lok itu Katolik tapi Hanny Muslim, istrinya Muslim juga kalau tidak salah etnis Jawa atau Sunda, juga seorang dokter spesialis anak). Saya kebetulan mengenal dekat keluarga mereka karena kakak saya dulu satu angkatan dengan Hanny waktu menjalankan wajib militer sebagai dokter Angkatan Laut.
Dr. Hanny di Radio Mara rajin kampanye sunat buat perempuan secara benar tuh, silakan distel radio nya ke situ.
SukaSuka
jimmy
Oktober 11th, 2014 pukul 23:15
@rudy: saya di jakarta sekarang. Waktu itu tugas di bandung ga sampai 1 tahun. Ntar coba aku live streaming acara Dr.Hanny di Radio Mara.
Ada juga sih klinik yang beriklan ‘di sini melayani hoodectomi’ yang sebetulnya sama saja dengan khitan atau sunat wanita. Salah satunya klinik kecantikan dan bedah plastik berinisial U di Jakarta ( ada yg pastimg di atas) kebetulan ada kawan saya yang pernah kerja di situ. Kata teman saya itu banyak wanita yg hoodectomi atau sunat di klinik itu dan biayanya sekitar 2 kali UMP, pastinya di luar jangkauan rata-rata.
@ana: hahaha kepo ya. Jangan-jangan murid fitness saya tuh. Cewek ket chines. Dari gemuk jumbo trus latihan sama saya sampai bodinya kayak gitar spanyol. Kabarnya sekarang nikah sama Haji tuan takur.
Coba aja silaturahmi sama Bu Haji tuh mbak. Kalo udah akrab kan bisa tanya ‘eh, kamu mualaf udah disunat belum ?’ Kalo belum ajakin sunat aja mbak ? Mbak sendiri udah disunat blum ?
SukaSuka
mitha
Oktober 12th, 2014 pukul 01:08
Asssalam mualaikum,
Mohon infonya untuk dokter atau bidan atau klinik di Surabaya yang bisa melayani khitan untuk wanita dewasa.
Saya wanita umur 26 tahun, belum pernah khitan dari kecil soalnya di kampung saya ternyata tidak ada perempuan yang disunat.
Terima kasih. Wassalam
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:13
Ada artikel menarik neh
http://m.kiblat.net/2014/10/03/menebar-sunnah-di-daerah-minoritas-muslim/
RS Nurhidayah setiap tahun mengadakan khitanan massal di daerah minoritas muslim di Indonesia Timur, termasuk khitan untuk perempuan
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:14
Ini satu lagi
https://m.facebook.com/YatimHidayahMandiri/posts/557869307672725
Disebutkan layanan khitan massal juga untuk akhwat dewasa
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:17
http://www.rekam-kejadian.koranjuri.com/?Belasan_Perempuan_Ikut_Jadi_Peserta_Khitan_Massal
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:20
Alhamdulilah 4 mualaf laki-laki dan 28 mualaf wanita ikut khitanan massal
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:27
Ini linknyahttp://pedulimuslim.com/laporan/data-sementara-muallaf-mendaftar-khitan-flores/
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:29
Ini laporannya ada di website RS Nurhidayah
SukaSuka
Ali
Oktober 12th, 2014 pukul 14:29
http://www.rsnurhidayah.com
SukaSuka
Dita
Oktober 13th, 2014 pukul 20:39
@Jimmy, Rudi: Terima kasih banyak ya, sangat membantu infonya.
@Mitha: Waalaikumsalam, maaf kurang tau kalo di Surabaya, mbak.
Btw, mbak berani bener deh langsung mau sunat, lumayan jarang lho yg berani spt mbak. Gimana ceritanya, mbak? Mau sunat karena apa, bagaimana? Sharing dong. 🙂
@Ali: SubhanAllah!
Wow! Baru tau.
Dahsyat juga itu RS Nur HIdayah.
Mbak-mbak lainnya bantu share dong, di medsos masing-masing.
SukaSuka
jimmy
Oktober 13th, 2014 pukul 23:31
@Dita: sama2 mbak, semoga beemanfaat infonya.
@Mitha: kalo surabaya saya gak tau, tp bukannya ada RS Haji yg besar di sana ? Atau coba aja ke Madura mbak, kan tinggal nyebrang Suramadu. Setau saya biasanya cewek Madura itu disunat. Soalnya dulu aku pernah punya pacar cewek Madura. Dia sendiri yg ngaku kalo disunat, sunatnya udah gede lagi umur 16 tahun. Dia pernah tunjukkan bagian (sori vulgar) genitalnya ke saya dan memang bentuk klitorisnya bagus dan plontos gak tertutup kulit.
Makanya waktu nikah sama istri saya koq itunya beda, klitorisnya tertutup kulit dan gak ‘secantik’ punya mantan pacar saya yg Madura
SukaSuka
Rudy
Oktober 14th, 2014 pukul 09:21
@Jimmy. Wah buat mbak2 yang mau disunat di Madura hati2 tuh karena di Madura kelihatannya tidak ada prosedur baku tentang sunat perempuan, ada yang mendekati FGM (female genital mutilation). Saya punya pengalaman hampir sama dengan broer Jimmy, dulu sebelum nikah pernah punya hubungan cukup dekat dengan cewek Madura, sempat menggalang “urusan kamar tidur”. Saya perhatikan clitorisnya itu benar2 terbuka tanpa tutup sampai ke bagian atas, cuma juga terbelah dua. Dia cerita memang waktu SMP disunat, masih ingat sakit sekali sampai 2-3 hari menahan2 kencing karena perih. Kayaknya di Madura cewek disunat memang seumur gitu ?.Untung tuh clitorisnya masih ada walau kebelah dua, coba kalau dibabat habis, pan runyam ?
SukaSuka
jimmy
Oktober 14th, 2014 pukul 12:47
@rudy: kalo punya mantan pacar saya sich kacangnya gak terlihat kayak terbelah dua giitu. Dia sih bilang waktu disunat selain kulitnya dibuang, katanya ujung klitorisnya disayat sedikit, supaya gak ‘gatelan’ katanya. Cuma setipis kulit bawang diiris ujungnya.
Tapi kalo saya perhatikan sich gak kelihatan bekas dipotong di ujungnya. Mungkin cuma simbolis aja kali.
Kalo mantan saya bilang, biasanya dari kecil udah disunat, tapi dia emang telat sunat soalnya waktu kecil agak sering sakit, untungnya gedenya sehat-sehat aja.
Pastinya sih, kacangnya lumayan sensitif koq, dirangsang dikit langsung on.
Punya mantan bro rudy yang kacangnya terbelah dua apakah masih bisa berfungsi dengan baik ?
Tapi bagus juga infonya. Cewek kalo mau sunat emang harus lebih hati-hati. Pastikan dulu memang kulup klitorisnya yang dipotong. Kalo cuma digores ntar harus disunat ulang.
Tapi kalo sampe kacangnya kebabat abis. Masa mau diganti pake kacang goreng ?
SukaSuka
Rudy
Oktober 14th, 2014 pukul 18:43
@Jimmy. Nampaknya no problem yang punya mantan cewek saya itu broer, biar terbelah masih tetap sensitf, kecuali kalau dibabat habis nah itu baru repot karena harus cari titik G-spot. Saya dulu ada kawan sekantor yang sekarang sudah pindah ke Surabaya, dulu sering sharing bahwa sang istri sangat sulit untuk “turned on”, dia sendiri dari etnis Jawa tapi istrinya orang Gorontalo, Sulawesi. Waktu saya tanya tentang stimulasi clitoris, dia cerita justru itu pada anatomi istrinya tidak ada clitoris !. Katanya memang istrinya cerita waktu kecil disunat. Wah nampaknya itulah problemnya !, dugaan saya pasti itu istrinya disunat secara FGM waktu kecil, karena saya dengar di masyarakat Gorontalo sunat perempuan ya babat habis !. Saya anjuran pada dia untuk coba cari G-spot lain pada anatomi istrinya, dan ternyata setelah beberapa bulan dia bilang berhasil menemukan walau perlu perjuangan extra !.
Pengertian sunat perempuan dengan FGM ini yang harus diluruskan karena selama ini jadi campur aduk, banyak yang tidak ngerti.
SukaSuka
jimmy
Oktober 15th, 2014 pukul 09:42
@rudy: kalo istri saya dari yg dekatnya gorontalo, yg mayoritas non muslim hehehe.
Wah ternyata ada juga ya FGM di Indonesia, kirain cuma asal digores saja. Repot juga tuh kalo sampe kacangnya hilang. Selain kasian ceweknya, kasian suaminya juga.
Mungkin buat cewek jangan disunat di dukun kali ya. Sebodoh-bodohnya dokter atau bidan, paling tidak sudah mengikuti pelatihan medis dan gak mungkin sampai membabat habis klitoris wanita.
SukaSuka
mitha
Oktober 15th, 2014 pukul 10:28
@ditha: aku dari Malang mbak. Di kampungku tuh gak pernah denger ada cewek disunat. Aku juga udah SMA baru tau kalo cewek itu disunat juga.
Kenapa pingin disunat ? Yach kepingin aja. Lagian sebagai Muslimah kayaknya merasa belum sempurna gitu kalo masih belum disunat. Trus calon suami juga minta saya sunat.
@jimmy, rudy: makasi infonya mas.
Saya pernah tanya di RS Haji katanya cuma terima sunat bayi perempuan.
Wah gawat juga ya kalo sampai kacangnya terpotong habis. Mesti hati-hati tuh. Iya bener jangan sunat sama dukun.
Coba ntar aku tanya teman yang di Madura, sekalian cari bebek goreng xixixixi
SukaSuka
rika
Oktober 15th, 2014 pukul 10:44
@mbak mitha: dulu anak perempuanku disunat di RSIA NUN Surabaya.
Coba aja ditanyakan apakah bisa sunat perempuan dewasa
http://www.nun.co.id/pelayanan/rawat-jalan/klinik-dokter-umum
SukaSuka
Rudy
Oktober 15th, 2014 pukul 15:30
@Jimmy. O, istrinya Kawanua toh, hehehe cewek Manado sih gak ada yang disunat dari sananya, kecuali yang masuk Islam atau dari daerah Bolaang Mongondow yang memang komunitas Muslim (“Kawanua Muslim”). Istri dari fam apa broer ?, saya fam Nayoan.
Buat perempuan dewasa yang mau sunat, moment yang paling pas yaitu waktu melahirkan, tidak ada yang tahu, pulang ke rumah bawa bayi sekalian dengan bentuk “kacang” yang sudah direnovasi hehehe !.
Sunat perempuan yang dilakukan pada umur yang masih terlalu kecil, apalagi bayi, mempunyai resiko menjadi FGM, karena ini memerlukan ketelitian extra, maklum yang mau dibedahnya ini kan ukurannya mini betul !.
SukaSuka
jimmy
Oktober 16th, 2014 pukul 13:00
@rudy: Istri saya fam berinisial R, sori aku mesti jaga privacy ya. Ngana tau kan orang kawanua gimana. Gak lucu kalo sampe sekampungnya tau soal ini, bisa jadi bahan gosip tiada akhir.
Setuju broer, saat melahirkan adalah momen paling pas untuk sunat, apalgi kalo wanita nonmuslim, kalo sampe keluarga tau dia sunat ntar malah dikira udah pindah keyakinan dsb. Ntar bisa bisa malah di bully sama keluarga. Saya aja sunat diam diam panggil dokter ke rumah. Hampir seminggu gak kluar rumah. Tapi kalo cowok dewasa nonmuslim sunat untuk kesehatan kan sudah umum. Sepupu saya yg cowok juga ada yg sunat dewasa demi kesehatan, gak pake malu-malu pula. Sekeluarga tau semua.
Sementara untuk cewek, sunat masih identik dengan Islam, biarpun ternyata banyak juga manfaat kesehatannya.
Bener banget, jangan sunat cewek waktu bayi, beresiko terpotong habis kacangnya. Lebih baik tunggu sampai agak besar. Atau pas dewasa aja sekalian hehehehe
SukaSuka
jimmy
Oktober 16th, 2014 pukul 13:18
Tapi anehnya, saya pernah baca di internet, di Mesir ternyata cewek-cewek Kristen Koptik (penduduk asli yg sudah memeluk Kristen dari sononya) juga disunat, gak cuma cewek Muslim aja yang disunat.
Cuma sayangnya di Mesir cewek disunat dengan memotong habis klitoris cewek, jadi kayaknya susah nyari kacang di Mesir sana.
SukaSuka
Rudy
Oktober 17th, 2014 pukul 09:57
@Jimmy. Betul broer, sunat perempuan model FGM di Mesir sudah berlangsung sejak dulu sebelum adanya Kristen dan Islam, sejak jaman Firaun (Pharaonic female circumcision). Boleh dipastikan Cleopatra tanpa kacang tapi bisa bikin tergila2 Julius Caesar tuh, hehehe !.
Untuk laki non-muslim disunat sih sekarang sudah umum, broer. Cuma sunat perempuan masih kontroversial karena untuk muslim sendiri juga masih jadi perdebatan hangat karena masih sangat banyak yang tidak mengerti mengenai prosedur sunat perempuan yang benar, masih rancu dengan FGM.
Kalo orang sekampung tau ngana pe maitua ada sunat, bisa geger samua jo, hahaha !.
SukaSuka
jimmy
Oktober 17th, 2014 pukul 12:43
Bener tuh broer, baru ngeh saya. Wanita yg menaklukkan dua pria paling perkasa dan berkuasa pada zamannya, Julius Caesar dan Mark Anthony, ternyata nggak punya kacang !
Kalo orang kampungnya ada satu atau dua orang aja yang tau, bisa geger sekampung. Apalagi kampungnya 99% nonmuslim.
Dulu aja aku punya mantan pacar, cewek kawanua juga. Ada cowok yg cintanya ditolak sama dia dan sakit hati, trus cowok itu bikin akum FB palsu dengan menggunakan nama si cewek dan mengambil foto-foto si cewek dari FBnya, trus dikasih status yg ngawur dan porno. Bahkan dikasih gambar porno. Akhirnya sekampung geger dan bodohnya, banyak yg percya. Udah dikasih tau itu akun FB palsu tetap aja gak percaya, malah nanya macam-macam yg pastinya bukan urusannya. Padahal coba saja lihat, berapa banyak akun FB yg mengaku sebagai artis ternama atau bahkan ‘Presiden RI’ ?
Tp mirisnya, ya begitulah rata-rata kondisi masyarakat kita, apalagi di kampung. Masih gampang sekali dibodohin. Udah bodoh keras kepala pula.
Makanya urusan sunat perempuan pun perlu diluruskan apalagi kalo terpaksa mengandalkan jasa dukun sunat atau bidan kampung. Perlu diberi pelatihan supaya gak asal babat aja.
SukaSuka
rifta
Oktober 18th, 2014 pukul 10:36
Khitan massal untuk perempuan
http://muslimahwahdah.com/lm-soppeng-adakan-khitan-wanita/
Sayang telat infonya
SukaSuka
Dita
Oktober 21st, 2014 pukul 22:00
@Rudy: Menurut saya sudah benar kalau dilakukan waktu SMP. Sudah lumayan mengerti apa yg akan dilakukan pada dirinya dan harus dilakukan dengan persetujuan anak yang sudah mengerti tsb.
Hanya saja mungkin di Madura prosedurnya yg masih belum beres y.
Betul tuh gak setuju kalo sunat pada bayi perempuan. Bayi kan belum tau apa2 kok udah disunat aja. Pas gedenya bisa dituntut tuh ortunya.
@Jimmy: Ya, betul tuh mas… Lebih baik di dokter aja.
Betul tuh, seharusnya yg wanita jg gak perlu malu. Apalagi muslimah, selain buat kesehatan juga sunnah Nabi.
Kalau mnrut sy sih ok jga pas habis melahirkan, tp bisa dibilang telat banget tuh. Lebih cocok waktu awal remaja sekitar umur 12 tahun/ kls 6 SD atau 1 SMP gitu. Gak terlalu malu, jga lebih bersih sejak lebih dini. Anaknya juga udah lumayan ngerti tentang apa itu sunat dan manfaatnya dan juga kesannya gak dipaksa karena anaknya udah setuju.
Kalo sunatnya udah dewasa… waduh! Malunya itu lho. Walaupun sunatnya pas habis melahirkan. Udah gede, jd ibu-ibu, Hehehe! Lain lagi kalau masih SMP, masih blum terlalu malu. (Pengalaman :P)
@Mitha: Alhamdulillah, Semoga nanti jadi keluarga yg sakinah, mawaddah, wa rahmah ya 🙂 Sharing terus ceritanya 🙂
@Rika: Biasanya kalau RS yg begituan sih cuma menerima sunat buat bayi perempuan aja sih mbak. Pun, kemungkinan itu cuma simbolis aja.
Ciri2 RS yg menerima sunat perempuan tuh:
1. RS Islam
2. Dokter terkenal bisa nyunat perempuan di RS itu, biasanya juga Islam
3. Publikasi / iklannya biasanya memang sengaja ditulis : pasien perempuan anak maupun dewasa.
4. Banyak testimoni perempuan dewasa yg udah ngerasain sunat disana.
5. Jangan lupa juga pastikan sunatnya dengan memotong hanya kulup klitoris. Terserah deh gimana mastiinnya 😀
SukaSuka
Rudy
Oktober 22nd, 2014 pukul 14:56
@Dita. Memang mbak Dita dari daerah mana usia SMP baru disunat? bukan urang awak ? Kalau setahu saya di Sumatera Barat, sunat perempuan dilaksanakan waktu masih kecil betul, tapi juga tidak pada usia bayi. Saya tahu itu karena saya dulu pernah oleh kantor ditempatkan di kota Padang hampir 2 tahunan. Kalau di Jawa Tengah anak perempuan disunat umur sudah rada gede, SD kelas 4 atau 5, cuma biasanya kalau di tradisi Jawa ini sunatan perempuan cuma digores saja, tidak ada kulit kulup clitoris yang dibuang alias sunat bohong2an !.
SukaSuka
jimmy
Oktober 23rd, 2014 pukul 10:47
Kalo perempuan dewasa mau disunat, kendala utamanya tuh ada 2 macam. Takut sakit dan takut malu. Apalagi kalo sampai keluarga dan teman2 tau.
Kalo perempuan dewasa muslimah yg disunat trus ketahuan sama teman-teman atau keluarganya, paling resikonya diajak bercanda “Selamat ya mbak atas sunatannya ..manaa tumpengannya nih ?” (Jawabannya : “angpaunya dulu dunk”)
Tapi kalo perempuan dewasa non muslim yg disunat, trus ketahuan teman dam keluarga, bisa-bisa dibully dengan berbagai pertanyaan yang kurang enak, terutama dari keluarga atau ortu “Loh, kamu pindah keyakinan ya… ?” (Ini versi halusnya, kenyataannya bisa lebih kasar, apalagi kalo keluarganya taat pada agamanya)
SukaSuka
jimmy
Oktober 23rd, 2014 pukul 10:56
Dulu aku juga pernah punya mantan cewek urang awak tapi blum sempat ngecek sampai sejauh itu. Rasanya sih hampir bisa dipastikan dia pernah disunat, tapi seperti apa kondisi ‘kacangnya’ blum sempat ngecek.
Setau saya, daerah lain yang cukup kuat adat sunat perempuannya adalah Lampung dan Palembang.
SukaSuka
Via
Oktober 25th, 2014 pukul 19:27
Selamat ya yg udh pd disunat, smp sekarang aku masih belum disunat
SukaSuka
mayang
Oktober 27th, 2014 pukul 14:49
Kalo buat Mbak Via mestinya diculik aja dan disunat paksa hihihihi.
Kata Mbak Via #sakitnya tuh di siniiiiiiiii# sambil pake sarung
SukaSuka
Retno
Oktober 28th, 2014 pukul 12:54
Sekitar 2 tahunan lalu, teman saya, perempuan usia 25an gitu, ada yg memutuskan jadi mualaf.
Sama calon suaminya disuruh sunat, tapi kayaknya alot. Akhirnya dibujukin sama kakak iparnya trus akhirnya dia mau sunat juga.
Sunatnya di RS Ananda Bekasi dg Dr. Widiati.
SukaSuka
Putri
November 1st, 2014 pukul 14:46
Kemarin saya baru sunat di bidan setempat di daerah Banjar. Ternyata ada yang bisa menyunatkan perempuan dewasa. Prosesnya sore sekitat jam 4, sebelumnya dicukur plontos dan klitorisnya ditekan pakai es batu dibungkus kain selama 10 menit sampai agak kebas. Setelah itu lutut di fiksasi dengan bantuan tangan ibu&ibu mertua. Baru kemudian klitoris diolesi betadine dan dibersihkan lagi, lalu mulai digunting kulupnya. Sakitnya wow hahaha saya sampai gigit sarung yg ditarik sampai pinggang. Belum selesai disitu, saya sempat lihat sendiri di cermin kecil depan miss v, jd stelah kepala klitoris muncul keluar, kulup saya jg harus dijahit. Ya rasanya kyak dijahit habis melahirkan, cuma bedanya ini dijahit di daerah sensitif jadi lebih ‘berasa’ sakit. Setelah itu dibubuhi betadine lg, dan tidak diperban. Sakitnya ga seberapa dibanding mules pra melahirkan, tapi tetep aja sekarang keliatannya masih bengkak dan terasa perih panas.
SukaSuka
Dita
November 3rd, 2014 pukul 09:50
Sebaiknya diperban aja mbak. Biar tidak infeksi.
SukaSuka
Rina
November 5th, 2014 pukul 14:30
Perkenalkan saya Rina, usia 29 tahun, sudah menikah tinggal di Banjarmasin. Saya juga sedang cari info untuk dokter atau bidan yang bisa mengkhitan perempuan dewasa. Soalnya ternyata waktu kecil saya cuma disunat simbolis saja.
Teman saya ada yang pernah disunat oleh bidan di Martapura, waktu itu dia umur 19 tahun pas sebelum nikah. Tapi sudah lama sekali sekitar tahun 1997 dan sekarang bidannya sudah almarhumah.
Mohon infonya bidan yg kemaren menyunat Mbak Putri. Makasih. Suwun
SukaSuka
ancah
November 1st, 2014 pukul 23:51
Assalam mualaikum Mbak Putri dan kawan-kawan semuanya.
Saya kebtulan juga tinggal di Banjarbaru. Saya baru nikah habis Lebaran kemarin. Waktu pacaran sebetulnya say sudah penasaran apakah calon istri sudah disunat atau belum, tapi tidak enak mau tanya. Setelah menikah saya cek langsung ternyat memang belum disunat secara benar.
Kalo nggak keberatan mohon info bidan yang menyunat Mbak e. Minta nama, alamat dan nomor hp. Untuk bini ulun. Buat istri saya nanti kalo mau disunat.
Terima kasih sebelumnya. Wassalam
SukaSuka
Dita
November 2nd, 2014 pukul 11:59
@Putri: Wah! Selamat ya buat mbak yg sekarang udah disunat!
Jd kemana2 pke sarung nih?
Posisi waktu sunatnya spti waktu melahirkan y mbak? Oh ternyata ada jga yg sunatnya begitu. Wktu dulu, sy kakinya lurus dan ngangkang sj, sambil dipengangin. Mbak2 lain ada jg di sofa jga.
Waduh! Ditemenin ibu & ibu mertua? gimana rasanya tuh, mbak? hehehe.
Sekeluarga tau gk? Sharing dunk. 🙂
Ngerasa sakit dikit wajarlah mbak, namanya ada yg dipotong.
Maaf, mbak lihat potongan kulitnya? seberapa banyak yg dipotong?
Mnurut mbak sesakit apa sih?
Kalau sy minta mbak ngasih nilai dari 0 sampai 10, 0 itu gak sakit, dan 10 itu sakit saat melahirkan/mules pra melahirkan, kira2 sakit saat disunat tuh dapat nilai apa y mbak?
Mnurut sy sih, 7.
Eh, dijahit ya? Mbak tau kenapa?
Maaf kalo terlalu vulgar, ya mbak. Hanya mau cari referensi aja. Banyak yg nanya nih.
Semoga keluarganya tambah harmonis ya…
@Rudy:
Saya Minang, kok mas. Tapi gak kelihatan Minangnya. Kurang kental lah budayanya. Dikampung sy perempuan sunatnya waktu remaja mas, atau anak-anak 7 tahun-an keatas lah. Lagian sy bukan di Padangnya, mas. Agak ke kampung dikit lah.
@Mayang: Bener tuh mbak! Hehehe! 😛
@Retno: Waduh, udah alot ya? Jd gimana tuh mbak? Ajakin temannya sharing disini donk.
SukaSuka
Via
November 9th, 2014 pukul 20:03
Salut bwt yg udh disunat kacangnya,, selamat ya..
SukaSuka
Putri
November 10th, 2014 pukul 09:00
Banjarbaru dimana tuh? Saya di Banjar, Jawa Barat. Kota kecil sebelum Ciamis. Lagipula bidannya enggan memberi informasi kontak via internet karena rawan penipuan.
@Dita: Haha skluarga tau, cuman pada cuek nggak selametan atau apa gitu. Reaksi mreka sama kaya ada anggota kluarga yg operasi bedah minor. Sehari nengok langsung beres. Jd dipotongnya tuh kira” 1/2cm. Lumayan tebel kali ya jd luka yg menganga harus dijahit. Ga banyak koq yg dijahitnya. Iya bneran tuh antara 7-8 sakitnya. Ya malu lah sm mertua juga sm ibu walopun sama” cewe. Sampe skarang juga masih pake sarung, masih agak basah lukanya mbak.
SukaSuka
mayang
November 10th, 2014 pukul 12:08
@Via: hari geneeee masih blum sunat, malu atuh mbak heheheh……sunat donk biar gak malu ngaku Muslimah.
@Putri: Kayaknya yg dimaksud Ancah dan Rina itu Banjar di Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Oleh orang-orang setempat biasa disebut Banjar saja. Banjarbaru itu sebelelahnya Banjarmasin, dan Martapura itu setelah Banjarbaru.
Dulu waktu aku sunat, suamiku malah mau bikin selametan, tapi aku gak mau soalnya malu. Yg penting sudah dimulai dengan bismilah dan diakhiri dengan alhamdulilah dech. Gak kebayang malunya kalo pake selamatan segala.
Biar lukanya cepat kering, jangan sampai kena air dan jangan makan seafood dulu mbak. Insya Allah dalam 2 minggu sudah kering, tapi kalo mau hubungan badan sebaiknya tunggu 1 bulan, soalnya kalo lukanya biarpun sudah kering tapi kalo belum sempurna sembuhnya ntar bisa terbuka lagi lukanya kalo dipaksa hubungan badan.
SukaSuka
Dita
November 12th, 2014 pukul 09:16
@Putri: Sprtinya kita mirip2 ya, sy jga sperti itu, tp tidak dijahit. Kok gak diperban mbak? Nanti infeksi lho kalo tidak dperban.
Ternyata tidak terlalu sakit kan mbak?
Masih lebih sakit melahirkan ya kan mbak?
Kalau sudah sembuh nanti cerita lagi ya mbak. 🙂
SukaSuka
Dita
November 12th, 2014 pukul 09:27
Bagaimana dengan mbak-mbak lain yg sudah disunat?
Mnurut mbak sesakit apa sih?
Kasih nilai dari 0 sampai 10, 0 itu gak sakit, dan 10 itu sakit saat melahirkan/mules pra melahirkan(atau, buat yg belum pernah melahirkan, nilai 10 itu bisa rasa sakit yg paling sakit yg pernah mbak rasakan), kira2 sakit saat disunat tuh dapat nilai apa?
Tidak terlalu sakit kan? Silakan komen. 🙂
Mnurut saya sih, 7.
Yuk, kita bantu meringankan rasa takut para mbak yang mau disunat.
Dan sebagai referensi aja.
SukaSuka
Via
November 14th, 2014 pukul 20:24
Iya mbak, aku jg malu kok blm disunat, insyaallah hari minggu bsk aku disunat di bidan
SukaSuka
Via
November 14th, 2014 pukul 20:34
Hari kamis kemaren udh priksa ke bidan, bahkn bidannya mau langsung nyunat tp aku minta waktu hari minggu coz msh takut, ktanya kulupku trlalu panjang smpai nutupin klitorisku trs bidannya nyaranin dipotong hbis kulupnya,
bingung nih takut banget
SukaSuka
mayang
November 17th, 2014 pukul 10:26
@Via: alhamdulilah, akhirnya Mbak Via disunat juga. Gitu dunk mbak. Jadi gak malu kalo ngaku muslimah.
Belum umroh atau haji bisa karena alasan ekonomi, tapi kalo udah dewasa masih belum sunat, mau alasan apa ?
Mbak usianya brp? Sudah menikah blum? Kalo sudah menikah Insya Allah hubungan pasutrinya lebih nikmat karena bagian klitoris yg sudah disunat jadi terbuka dan lebih gampang diragsang pas hubungan. Tapi tunggu sampai sembuh total dulu ya mbak, paling 2 mingguan, tapi kalo mau aman ya 1 bulan harus “puasa” xixixixixix
SukaSuka
Putri
November 16th, 2014 pukul 07:21
Gimana sunatannya mbak via? Lancar? Harus ditemani keluarga lho seperti mama/saudara perempuan, atau suami kalau sudah menikah. Waktu dipotong akan terasa sakit lho, sehingga harus berpegangan pada orang yang mensupport. Semoga berhasil. Selamat memiliki bentuk baru dan alhamdulillah akhirnya sudah bersih, sempurna lah ibadahnya 🙂
SukaSuka
Putri
November 18th, 2014 pukul 11:08
Adik perempuan saya kemarin baru dikhitan di usia 18 tahun dan dirayakan seperti anak lelaki khitan pada umumnya.
SukaSuka
Putri
November 18th, 2014 pukul 11:11
@Via : terimakasih sarannya mbak 🙂 sekarang pun sudah sembuh total. Tapi kalo test drive suka geli geli ngilu jadi mesti dirangsang pk kain/kapas deh.. repot.
SukaSuka
erni
November 19th, 2014 pukul 23:19
@putri bagaimana kisah awalnya memutuskan untuk mau disunat,apalagi melibatkan ibu mertua dan ibu putri.adiknya perempuan disunat apa dg kemauan sendiri dg janji pesta perayaan?(dapat angpao lah) Disunat dibidan dan dg cara yg sama dg putri.salam rahayu.
SukaSuka
mayang
November 18th, 2014 pukul 13:10
@Putri: wah adiknya sunat pake acara sepitan secara adat sunda ya ? Dinaikkan ke atas singa-singaan gitu ya. Diarak keliling kampung. Hihihihi malu jg tuh.
Sekalian aja bikin khitanan massal buat cewek-cewek sekampung. Pasti banyak yg belum disunat.
Kalo baru sembuh dari sunat klitorisnya emg masih super sensitif dan agak ngilu. Gak cuma kalo pas mau hubungan pasutri aja. Jalan kaki aja berasa geli. Diolesin baby oil aja mbak.
Aku pernah dengar ada yg gelinya parah bgt sampe cewek tsb harus membuat lubang kecil di celana dalamnya pas bagian klitoris supaya sewaktu jalan kaki gak tergesek oleh CD nya.
Tapi setelah 2-3 bulan jadi terbiasa koq.
SukaSuka
Putri
November 21st, 2014 pukul 12:18
@Mayang : iya nih mbak, bedanya adik saya nggak diarak karena dia malu. Paling bikin undangan, pelaminan khitanan dll gitunya persis. Lha masa sih ada cewe yg sampe segitunya? Emg klitorisnya panjang ampe melebihi labia minor&mayor smp ujung klitorisnya kena cd? Mba via kemana nih belum komen.. ngga mood online ya gegara masih kesakitan abis disunat :p
SukaSuka
Maya
November 30th, 2014 pukul 08:02
mau sharing cerita dikit nih. waktu itu baca di forum ada cewek lagi cukur miss v nya, pas lagi cukur miss v nya hp nya bunyi dan getar kenceng banget. karena kaget terus pisau cukurnya meleset kena ke bagian clitonya dan berdarah lumayan banyak. setelah itu karena darahnya lumayan banyak, akhirnya ke rumah sakit dan kata dokter cewek bagian kulit dan kelamin bahwa bagian kulit kacangnya uda terpotong sebagian jadi sebaiknya sekalian disunat. akhirnya si cewek setuju untuk disunat deh dan cerita ke teman ceweknya. karena temennya penasaran, akhirnya ditunjukin bentuk barunya yang sudah bebas kulit clitonya. bentuk barunya jadi bagus banget kata temennya, eh malah temen ceweknya ikutan disunat juga di dokter yang sama. kalo ada temen sekalian yang ada cerita proses sunatan temennya tolong disharing juga ya.
SukaSuka
tina
Desember 1st, 2014 pukul 11:54
@Maya: wah itu ceritanya mirip sama adek qu yg cowok. Udah SMP kelas 3 masih gak mau disunat. Terus dia pas ketiduran sampe agak sore, janji maen futsal sama temennya eh telat, jadi waktu pakai celana, hp doi bunyi dan kulit si burung kejepit dech sama resleting celana. Ya akhirnya dibawa ke dokter, dokternya bilang gini “waduh ini sih udah robek kulitnya, mendingan sekalian disunat aja”
Akhirnya gak ada pilihan lain, kulit burungnya langsung eksekusi di tempat. Itupun setelah bokap telpon Pak Kyiai tanya hari baik dsb, kata Pak Kyiai gpp sunat aja karena udah emergency, kalo mau bikin selamatan nyusul bisa.
Setelah membaca ceritanya Maya, ntar kalo mau cukur V mendingan HP nya dimatiin dulu aja wkwkkwkw.
SukaSuka
Gilang
Desember 1st, 2014 pukul 14:31
Assalamualaikum. Pertama-tama saya mau curhat mengenai kondisi saya belakangan ini. Saya wanita usia 17 tahun tinggal di Soreang Kab.Bandung. Saya merasa aneh belakangan inu karena tidak kunjubg mens dan (maaf) itil saya membesar sampai berukuran 4cm keluar mencuat dari labia. Saya tidak tahu apakah saya memang tiba-tiba berubah menjadi pria karena pemeriksaan kromosom mencapai biaya yang tidak sedikit. Rencana dalam waktu dekat saya akan melakukan khitan pada alat kelamin saya yang membesar tersebut. Saya mohon sarannya kepada ibu-ibu disini apa yang harus saya lakukan?
SukaSuka
Viska
Desember 2nd, 2014 pukul 21:24
Setuju sama Mayang, periksa dulu ke dokter obgyn, ya.. Mungkin ada kelainan hormonal, kista atau penyakit lain yang menyebabkan terhentinya haid dan pembesaran genitalia. Tapi semoga nggak ada apa-apa yang serius 🙂
SukaSuka
mayang
Desember 1st, 2014 pukul 15:20
@Gilang: jangan buru2 melakukan khitan dulu. Coba dicari penyebabnya dulu. Bisa jadi ada ketidakseimbangan hormon dalam tubuh anda.
Apakah ada tanda2 maskulin yg terjadi ? Seperti tumbuh kumis atau jenggot? Suara menjadi berat seperti laki-laki ?
Jika iya, kemungkinan besar itu masalah hormon dan khitan bukan solusinya.
Coba diperiksa dulu aja neng, ke dokter perempuan aja biar gak malu. Urusan khitan tunda dulu aja sampai ketemu problemnya yg jelas dan dibereskan.
SukaSuka
chikacicak
Desember 15th, 2014 pukul 12:00
Ketawa dikit biar gak stress xixixixi.
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun bermain-main di kebun dan memanjat pohon, tiba-tiba Bu Haji lewat dan dilihatnya anak itu tidak memakai celana dalam.
“Astafirullah, dik, turun dik. Kenapa kamu gak pakai celana dalam ?”
“Ga ada duit buat beli celana Bu”
“Ini duit 100 ribu buat beli celana dalam. Beli setengah lusin ya”
“Alhamdulilah, makasi Bu”
Anak itu lalu bercerita kepada tetangganya, gadis berumur 20 tahun. Besoknya, si gadis juga kepingin dikasih duit oleh Bu Haji. Dia sengaja gak pakai CD lalu memanjat pohon. Tak lama kemudian Bu Haji lewat.
“Masya Allah…..mbak turun mbak……”
Si gadis segera turun, berharap dikasih duit minimal 100 ribu oleh Bu Haji. Eh, malah Bu Haji mengambil selembar kertas dan pulpen dan menulis sesuatu.
“Mbak, ini duit 5 ribu buat beli silet cukur, dan ini nomor HP Ibu Bidan. Cepetan ente telpon Bu Bidan minta disunat. Malu atuh udah gede gini masih belum disunat…”
Gubrrrraaakkksss…..
SukaSuka
Gilang
Desember 26th, 2014 pukul 23:14
Saya sudah memeriksakan kromosom saya. Hasilnya saya memang perempuan asli hanya mengalami peningkatan ukuran di alat genital saya. Dan 2 minggu yang lalu saya sudah disunat berhubung klitoris saya tertutup sekali oleh kulupnya. Saya disunat di klinik oleh dokter lalu mengadakan pengajian&syukuran kecil2an. Sekarang sudah kering dan selalu ditutupi kapas sebelum menyentuh cd karena ngilu sekali jika sedang tegak dan mengenai cd tersebut.
SukaSuka
koriyah
Desember 27th, 2014 pukul 01:36
Sunat perempuan sudah mulai populer di Kaltim dan direkomendasikan untuk perempuan dewasa yg mengalami kesulitan orgasme
http://m.kaltimpost.co.id/berita/detail/120574-sulit-orgasme-perlu-sunat-perempuan
SukaSuka
Dita
Desember 28th, 2014 pukul 18:20
Alhamdulillah!
SukaSuka
Gilang
Desember 28th, 2014 pukul 14:28
Sekarang setelah dikhitan malah direkomendasikan operasi pada klitoris saya agar seperti ukuran normal klitoris lainnya.
SukaSuka
Viska
Januari 6th, 2015 pukul 22:47
Gilang, mungkin perlu cari second opinion?
Apa dengan ukuran yang sekarang terhambat fungsinya sampai harus disamakan dengan yang normal segala. Kalau nggak ada alasan kesehatan dan hanya sekedar estetika, mungkin perlu dipertimbangkan urgensinya untuk operasi lagi.
SukaSuka
toyib
Desember 29th, 2014 pukul 10:21
Sophia Cilukba mualaf udah disunat blum tuh ? Ariel cb dicek dunk, kalo belum sunat suruh sunat dul
SukaSuka
Viska
Januari 6th, 2015 pukul 15:42
Wa’alaikumsalam
Hi, Ceyda. Yes it’s possible for a female to get “circumcision”, it’s known as hoodectomy or clitoral unhooding. I suggest you to go to obstetric/gynaecology doctor and discuss about it. Although it’s sunnah in Islam, there’re testimonies stating the benefits of hoodectomy such as better female hygiene and sexual pleasure. Unfortunately, there’re not many studies about it. One of the studies is as mention on comment above, you may click the link given.
In our country, female circumcision performed when women were babies and mostly only as a tradition. Adult women do get circumcised because they think it’s necessary for them, in a matter of following the sunnah or health reasons, but note that it has to be done correctly by medical professional.
Hope it’s enlighten you a bit 🙂
SukaSuka
ceydaeren13@yahoo.com
Januari 7th, 2015 pukul 04:28
Hi Viska,
I’d like to thank you for the information you have provided. I’ve learned about girl sunat this year and I was very surprised because we are Muslim so all the boys are circumcised in Turkey but no one told me about girl circumcision. I did some research on the internet and found out that Turkish ladies don’t know anything about the procedure. I think you are very lucky because you are circumcised when you are babies. I wish we could be circumcised when we are babies too. So thank you once again. You’ve been really helpful.
SukaSuka
Viska
Januari 7th, 2015 pukul 11:56
You’re most welcome!
Well, you can still get hoodectomy now if you want to 😉 somesay that circumcision in infancy is not as effective as an adult, since children are still growing and anatomical changes. So please consult your doctor about it, in case you wanna do one to your self or to your daughter in the future 🙂
Thanks for stopping by!
SukaSuka
mayang
Januari 7th, 2015 pukul 23:34
Hi Ceyda,
I was intriqued to know that Turkish Muslim ladies don’t know anything about female circumcision ( hoodectomy, not FGM) so I asked Google for some information, and seems like I found a clinic in Istanbul which offer hoodectomy service.
http://www.kozmetikcerrahi.com/estetik_kadin.htm
Hope it helps
SukaSuka
ceyda
Januari 7th, 2015 pukul 23:57
Hi Mayang,
Thank you very much for your message. I didn’t know that hoodectomy and female circumcision are the same operations actually. I have talked to some gynaecologists about female circumcision but they all discouraged me by saying that it is an awful thing. They call it female genital mutilation (FGM) They also say that it is done in Africa to harm the sexual life of girls. One of them even said that some girls died when they were circumcised in African countries.
SukaSuka
Viska
Januari 8th, 2015 pukul 21:36
As Mayang said, FGM is waaay too different to compare with hoodectomy.
Female genital mutilation (FGM) comprises all procedures that involve partial or total removal of the external female genitalia, or other injury to the female genital organs for non-medical reasons.
Female genital mutilation is classified into four major types:
– Clitoridectomy: partial or total removal of the clitoris (a small, sensitive and erectile part of the female genitals) and, in very rare cases, only the prepuce (the fold of skin surrounding the clitoris).
– Excision: partial or total removal of the clitoris and the labia minora, with or without excision of the labia majora (the labia are “the lips” that surround the vagina).
– Infibulation: narrowing of the vaginal opening through the creation of a covering seal. The seal is formed by cutting and repositioning the inner, or outer, labia, with or without removal of the clitoris.
– Other: all other harmful procedures to the female genitalia for non-medical purposes, e.g. pricking, piercing, incising, scraping and cauterizing the genital area.
Source: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs241/en/
Scary, yes? Even in hadiths mention:
“Narrated Umm Atiyyah al-Ansariyyah: A woman used to perform circumcision in Medina. The Prophet (peace be upon him) said to her: Do not cut severely as that is better for a woman and more desirable for a husband.”
Abu Dawud 41:5251
Source: http://wikiislam.net/wiki/Qur%27an,_Hadith_and_Scholars:Female_Genital_Mutilation
If the doc didn’t know that, probably he/she never done it before.. Better to find the one who really expert about hoodectomy.. We don’t want them to cut it wrongly 😀
SukaSuka
Dita
Januari 10th, 2015 pukul 16:32
Assalamu’alaikum. 🙂
If using WHO’s definiton, basically, hoodectomy is FGM Type 1b=partial removal of the clitoris ONLY the prepuce (the fold of skin surrounding the clitoris). They call it very rare case but it is the truly female circumcision in Islam.
But our definition is different. Hoodectomy, (they call it FGM type 1b) is not FGM!
Never obey WHO if contradict with our faith!
It’s safe, it’s greatly beneficial, it’s sunna.
It will proven when you’ve do it.
SukaSuka
Viska
Januari 10th, 2015 pukul 17:37
*manggut-manggut
Memang harus dijawab sama ahlinya nih..
SukaSuka
mayang
Januari 8th, 2015 pukul 16:59
Hi Ceyda,
Yes female circumcision and hoodectomy are the same thing. The procedure involves removing the prepuce of the clitoris, the skin covering the clitoris. The result is an exposed clitoris, better in hyginie and sexual pleasure. This procedure is quite popular in USA, Europe, even Korea due to its benefits. Notes that these are non Muslim countries.
The medical communities prefer to use the term hoodectomy coz female circumcision might be confused with African FGM, which is very harmful for women.
If your ob/gyn is hesitant to do it, try cosmetic surgery clinic, coz thia procedure is considered as cosmetic
SukaSuka
ceyda
Januari 10th, 2015 pukul 01:45
Dear Visca and Mayang,
I’d like to thank you for the valuable information you have given once again. I’m hoping to find a good place to get circumcised.
SukaSuka
rainy
Januari 13th, 2015 pukul 16:33
Isenk2 online, liat FB nya Rumah Sehat Al Ikhlas. Ada pelatihan pengobatan TN, termasuk pelatihan khitan wanita, tgl 15-21 Februari nanti.
Yang mau daftar , baik yg mau ikut pelatihan atau jadi ‘kelinci percobaannya’
SukaSuka
yuni
Januari 15th, 2015 pukul 12:47
Dulu kalo ndak salah tahun 2013 ada workshop khitan perempuan di Butik Muslimah Rabbani Rawamangun tp waktu itu pas aq ada acara di luar kota.
Kapan ada lagi ya ? Ada yg bisa kasih info ?
SukaSuka
Viska
Januari 19th, 2015 pukul 21:50
Coba telpun aja ke Rabbani, mbak..
SukaSuka
Ratih
Januari 26th, 2015 pukul 09:00
Saya masih takut disunat…
SukaSuka
mayang
Januari 26th, 2015 pukul 14:32
@Ceyda : I hope you find a good place to do your circumcision. Ask the doctor in detail what to be done.
Please kindly post here your updates. I will gladly translate it for our Indonesian sisters
SukaSuka
mayang
Januari 26th, 2015 pukul 14:34
@Ratih : Usianya brp mbak ? Sudah nikah blum ?
Jangan takut disunat dunk mbak. Melahirkan jauh lebih sakit loh daripada disunat
SukaSuka
Ratih
Januari 28th, 2015 pukul 15:10
@mayang : masa sih mbak? Kan dipotong. Usia sy 14 taun.
SukaSuka
Viska
Januari 28th, 2015 pukul 16:50
Mayang, jangan nakut-nakutin adik Ratih, dong.. 😀
Ada juga yg melahirkan tapi gak terlalu sakit. Intinya sakit melahirkan bukan sesuatu yang nggak bisa kita tahan. Allah nggak akan kasih cobaan yang lebih berat daripada kemampuan kita 🙂
Lagipun kalo nggak tahan sakitnya, boleh minta bius epidural kok.. Wah jadi OOT 😉
SukaSuka
mayang
Januari 29th, 2015 pukul 14:01
@viska:
bukan nakut-nakuti mbak. Memang itu maksud saya. Allah SWT mengkaruniakan wanita untuk kuat menanggung sakitnya melahirkan, jadi gak perlu takut disunat soalnya sakitnya kan cuma secuil dibanding melahirkan.
Sunat juga kan pakai bius lokal hehehehe. Paling sakit pas disuntik bius aja. Itu juga zaman saya dulu. Katanya sekarang sudah ada bius semprot atau cream.
@ratih:
gak usah takut dik. Masih sekolah ya ? SMP atau SMA ? Ntar pas liburan kalo mau disunat.
Bisa dibius koq. Sekarang sudah ada bius semprot atau cream. Kalo dulu aku masih disuntik biusnya. Ndak sakit koq.
Yang dipotong juga sedikit sekali, lebih sedikit daripada cowok disunat koq. Sebentar juga sembuh.
SukaSuka
Ratih
Januari 30th, 2015 pukul 13:09
Dipegang aja klitorisku ngilu apalagi disunat. Kalo disuntik bius di bagian klitorisnya apa dimana?
SukaSuka
Ratih
Januari 30th, 2015 pukul 13:15
@kak mayang&kak viska : kalo untuk disunat, harus persiapan apa aja ya? Paling cepet kapan sembuhnya? Ortu mau sunatin aku pas liburan nanti. Tapi kata mama sunat cewe itu sebentar paling 2 hari udah smbuh. Kalo emang bisa gt katanya libur weekend aja aku bakal disunatnya. Tapi asli takut banget. Ngga takut bgt sih, lebih ke malu. Takut sakit jg iya. Org kegores pisau aja ngilu.
SukaSuka
mayang
Januari 30th, 2015 pukul 15:14
@Ratih: Persiapan paling atur waktu sunatnya jangan pas dapet bulan. Paling bagus kalo abis kelar mens jadi mens berikutnya masih lama. Trus sebelum sunat bulu v dicukur sampe habis dan disuruh pipis sampe tiris dulu.
Kalo sunat pas weekend sih gpp paling izin gak masuk sekolah 2 hari dan jangan ikut pelajaran olahraga selama 2 minggu.
Sembuh total sih bisa 2 mingguan lebih, tapi setelah 2-3hari udah seperti normal sih. Udah bisa beraktifitas biasa.
Kalo disuntik bius ya di bagian klitorisnya. Coba aja tanya dokternya bisa bius semprot atau krim ga?
Selebihnya persiapan mental aja. Bersikap ikhlas saja kan merupakan sunnah fitrah jg.
SukaSuka
Viska
Februari 3rd, 2015 pukul 22:30
Manuut sama kakak Mayang 😉
SukaSuka
Ratih
Februari 5th, 2015 pukul 05:24
@mayang : sejak disuntik bius sampe hilang efeknya berapa lama? Aku takut banget bakal ngerasa sakit pas biusnya habis apalagi disunatnya udh fiks jumat depan hbs pulang skul jd sabtu minggu masa penyembuhan. Ya Allaaaah
SukaSuka
mayang
Februari 5th, 2015 pukul 15:10
@Ratih: Suntik bius untuk bedah minor spt sunat biasanya efeknya sekitar 2 jam. Tp pas dipotong jadi gak berasa sakit.
Kalo setelah efek biusnya habis memang terasa sakit sih, kalo gak tahan bisa minum obat penghilang sakit seperti ponstan.
Gak usah takut dik ratih. Gpp koq. Sakitnya gak usah dipikirin dibawa relax aja.
Luka sunatnya mesti dijaga supaya tetap bersih dan kering supaya cepat sembuh dan gak infeksi. Kalo habis mandi atau pipis pastikan dilap sampe kering.
SukaSuka
tutik
Februari 9th, 2015 pukul 14:38
http://www.salamaorganizer.com/2014/11/tidak-kurang-dari-100-muslimah.html
Ternyata 90-99% muslimah yg dikhitan saat masih bayi cuma khitan simbolik saja, jadi banyak yang melakukan khitan ulang secara syari’i setelah dewasa
SukaSuka
Ratih
Februari 17th, 2015 pukul 12:45
Aku udah disunat. Baru sembuh total kemaren. Jumat pagi aku meliburkan diri buat sekolah soalnya mau disunat. Kakak sepupuku yg prmpuan kebetulan dokter ginekolog jadi dia yg nyunatin. Pertama aku tiduran di kasur, terus miss v dicukur dan dibersihin. Habis itu diolesin betadine (kata mama, aku ga liat soalnua tutup mata) semuanya. Setelah betadine dibersihin lagi, miss v ditutupin kaen yg lubangnya pas seukuran klitoris. Klitorisnya (maaf) “dibangunin” dulu, diusapin katanya biar ga kelebihan potong. Berapa menit geli2 gitu baru kerasa bunyi krek langsung deh aku teriak nangis. Sakit banget. Langsung dibuka kaennya dan dikasih perban sama betadine. Baru dibuka pas pipis, perjuangan banget perih banget. Pas mandi juga tp ga trlalu. Libur seminggu, bilangnya sih keluar kota. Padahal… Aku belum berani bilang aku disunat sama temen2. Malu banget. Sakit lagi.
SukaSuka
Dianty
Februari 17th, 2015 pukul 23:01
Selamat buat Ratih yg udah di sunat.gimana perasaan Ratih saat mulai naik ranjang sampai kreek. . .btw dibius Berapa kali disuntik atau pakai cara lain.yg dipotong seberapa panjang Ratih, kok sampai clit nya di bangunin segala(malu lah ya) trus siapa saja yg nungguin waktu disunat.. .
SukaSuka
Viska
Februari 18th, 2015 pukul 18:28
Hebaat adik Ratih, berani yaa, salut deh! Hasilnya dinikmati kemudian 🙂
SukaSuka
aprildev
April 17th, 2016 pukul 11:36
Mbak ratih, itu gimana cara ngebangunin klit*risnya? Geli? Sampe keluar cairan gak?
Terus udah bangun klit nya langsung di potong?
SukaSuka
Viska
April 19th, 2016 pukul 22:52
Ya nggak sampai segitunya kali 😀 Mau disunat iniih.. Coba scroll ke atas cari link video animasi tentang hoodectomy yang pernah dishare mbak Dita, ya.. Biar ada bayangan gimananya 🙂
SukaSuka
Rani
April 20th, 2016 pukul 09:37
Yah masak mau dikhitan mlh keluar cairan mbak, malu atuh ama yg mau nyunatin.. hehehe..
SukaSuka
anggita
Februari 25th, 2015 pukul 14:21
Hoodectomy lagi mulai ngetrend nich. Rupanya banyak wanita yg melakukan hoodectomy tanpa sadar bahwa hoodectomy itu sebenernya ya sunat xixixixixi
http://www.ns3.kompas.web.id/en/health/read/2015/01/21/150004/2809772/775/hoodectomy-metode-yang-bisa-dilakukan-agar-klitoris-lebih-sensitif
SukaSuka
andi
Maret 1st, 2015 pukul 07:44
bisa minta info khitan wanita di daerah surabaya atau sidoarjo? thnx
SukaSuka
mayang
Maret 4th, 2015 pukul 22:41
Selamat buat dik Ratih. Akhirnya teman2 tau gak kalo dik Ratih barusan disunat ? Hahahaha
kalo udah kadung ketahuan ya gak usah malu, ajak tuh teman2 yang belum sunat.
Klitorisnya (maaf) dibangunin dulu ya ? Mgkn punya dik Ratih agak kecil dan tersembunyi alias ngumpet di balik kulupnya. Jadi perlu dibangunin dulu.
Kalo punyaku medium size jadi gak usah dibangunin. Untung juga, takutnya kalo pake dibangunin ntar malah on (ntar kalo udah nikah pasti ngerti)
Biusnya gimana ? Udah bisa pake bius spray atau oles ? Dulu waktu zamanku mah gak ada spray atau oles. Pilihanya cuma disuntik atau cara tradisional ditempel es batu sampe kebas.
SukaSuka
mayang
Maret 4th, 2015 pukul 22:48
@Anggita: bener mbak, hoodectomy lagi ngetren tuh. Malah banyak wanita di negara-negara seperti Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa yang notabene non Muslim melakukan hoodectomy (dan juga labiaplasti) karena ingin bentuk V nya lebih cantik, lebih bersih, dan lebih menikmati hubungan seksual.
Wanita Muslimah jangan mau kalah dunk. Masa yang non Muslim aja sunat, eh yang mengaku Muslimah malah gak sunat
SukaSuka
Ratih
Maret 6th, 2015 pukul 21:25
Rasanya deg2an, perih, sakit, tapi kalo udah sembuh gelinya kebangetan
SukaSuka
mayang
Maret 6th, 2015 pukul 22:55
@Ratih : emang begitu jeng kalo baru sembuh dari sunat.
Dulu aku juga begitu, gak sampe 2 minggu udah sembuh, tapi 2 bulan lebih absen dari klub sepeda. Soalnya gak tahan gelinya kalo pas bagian klitonya kena sadel sepeda. Akhirnya aku beli sadle sepeda khusus cewek yg tengahnya ada lubang, jadi bagian klitonya gak tergesek ke sadel sepeda.
Ntar lama2 juga biasa sih jeng. Kalo masih terlalu geli, coba diolesi baby oil atau minyak zaitun.
Kmrn waktu sunat jadi biusnya gimana ? Penasaran pingin tau perkembangan zaman hehehe
SukaSuka
meli
Maret 7th, 2015 pukul 13:42
Ternaya banyak wanita Muslimah dewasa bahkan sudah menikah tapi masih belum dikhitan. Kemungkinan waktu bayi cuma disunat ‘simbolis’ saja jadi sama saja dengan belum khitan.
Buat Muslimah dewasa apalagi yang akan atau sudah menikah, bisa diperiksa bagian kewanitaannya. Bisa minta diperiksa di bidan atau dokter, perempuan tentunya. Jika memang belum dikhitan secara benar, jangan ragu untuk khitan ulang secara benar
http://www.tauhidfirst.net/istriku-belum-disunat-apa-yang-harus-aku-lakukan/
SukaSuka
Ratih
Maret 17th, 2015 pukul 14:23
Ngga mau lagi disunat. Rasanya sakit&malu banget.
SukaSuka
Viska
Maret 18th, 2015 pukul 12:21
Masa disunat lagi.. Abis dong ntar.. Hehehe.. 😀 alhamdulillah udah selesai ya 🙂
SukaSuka
mayang
Maret 21st, 2015 pukul 10:00
Sunat kan cuma sekali aja dik. Anggap aja latihan kalo ntar melahirkan bayi.
Makanya kalo sunat mesti yg bener. Dipotong kulit klitonya. Jangan cuma digores atau ditusuk. Udah sakit, trus akhirnya mesti sunat ulang.
Jadi inget pernah baca di forum Kaferemaja dulu, yang sekarang udah ditutup. Ada perempuan mualaf, waktu sebelum nikah disuruh sunat. Eh, setelah nikah 20 tahun trus diperiksa, ternyata sunatnya cuma simbolis, masih ada kulit kacangnya. Terpaksa dech, udah ibu-ibu disunat ulang. Malunya tuh.
SukaSuka
Ratih
Maret 17th, 2015 pukul 23:28
@mayang : klentitku disuntik bius 3 kali di ujungnya, di pinggir kanan sama di batangnya. Sakit pas disuntiknya soalnya nggak dibius semprot dulu.
SukaSuka
mayang
Maret 21st, 2015 pukul 10:04
Kurang lebih sama dengan aku dulu. Yang penting sudah disunat.
Sunat cowok sudah banyak inovasinya. Ada sunat laser, sunat clamp, tp kayaknya sunat cewek masih cara manual dengan gunting. Mungkin karena ukuran klitoris yang kecil juga sih, susah kalo mau dibikinin clamp ukuran mini gitu.
SukaSuka
mayang
Maret 21st, 2015 pukul 10:08
Tuh jangan mau kalah sama perempuan Malaysia dunk
http://m.okezone.com/read/2015/02/23/481/1109459/sunat-perempuan-meningkat-di-malaysia
SukaSuka
mirna
Maret 21st, 2015 pukul 12:42
ada buku bagus neh judulnya “Khitan Syar’i Wanita” oleh Bidan Emma Yusuf.
Add aja FBnya : Rumah Sehat Al Ikhlas
Insya Allah setelah membaca bukunya jadi tidak takut untuk berkhitan
SukaSuka
Zaini
Maret 25th, 2015 pukul 12:58
Mohon info bidan atau dokter yang melayani sunat perempuan dewasa di daerah Semarang. Calon istri saya usia 29 tahun, belum pernah khitan. Sebelum nikah mau dikhitan dulu, dia sudah oke setuju.
SukaSuka
Ratih
Maret 28th, 2015 pukul 07:08
Yang lebih bikin aku heran ya kak, kenapa di Indonesia ini ngga ada satupun pihak berwenang yang membela sunat syar’i wanita. Padahal kan sunat syar’i gak bahay, cuman motong kulit supaya klentit lebih gampang dirangsang dan lebih bersih. MUI juga kayaknya tutup mata, ngga ada yang bela sunat syar’i habis2an. Jujur setelah sunat rasanya perih panas sakit ngilu geli tapi lega setelah ngejalaninnya.
SukaSuka
mayang
Maret 30th, 2015 pukul 10:56
@Ratih: Sakitnya gak lama kan dik ? Sekarang sudah sembuh total donk ? Kalo masih geli-geli ngilu itu wajar. Nikmati aja dech. Anggap aja preview ntar kalo sudah nikah rasanya gimana hehehe.
Sebetulnya MUI mendukung khitan wanita walaupun difatwakan bahwa hukumnya makrumah. Kalo sampai saat ini terkesan kurang digalakkan saya pikir karen saat ini banyak masalah yg lebih mendesak, seperti menangkal paham radikalisme seperti ISIS dsb.
Alhamdulilah saat ini seiring kemajuan teknologi internet, informasi tentang khitan wanita menjadi lebih mudah didapat.
Ada teman saya cerita, di kampungnya ada seorang ibu berusia 40an, sudah punya anak 3. Ibu itu mualaf sejak nikah tahun 90an dulu. Tapi saat itu tidak ada bidan atau dokter yang bisa mengkhitan wanita dewasa. Akhirnya dia belum pernah dikhitan sejak mualaf.
Beberapa bulan lalu, dapat info ada bidan yag barusan mengkhitan wanita dewasa mualaf. Akhirnya ibu itu pun minta dikhitan di bidan itu.
SukaSuka
Anto hoed
April 11th, 2015 pukul 10:58
Ayooo para wanita sunaatttt…
SukaSuka
Anto hoed
April 11th, 2015 pukul 10:59
Sedikit banyak jadi ngerti tentang sunat perempuan…
SukaSuka
febridwicahya
April 24th, 2015 pukul 08:57
Aku baru ngerti ini mbak, sumpah deh. Jadi perempuan pun disunat juga ya ._. klitorisnya dipotong gitu ._. ya ampun klitoris itu apa pula –_- kwkwkw bagus mbak postingannya :))
SukaSuka
Dita
April 25th, 2015 pukul 22:03
Assalamu’alaikum.
Mau ngabarin, Pelatihan Komprehenshif Thibbun Nabawi (Angkatan ke – 20)
FULL 1 Pekan mulai 17 s/d 23 Mei 2015
Salah satu pembicara Bidan Emma Yusuf, tentang teori dan praktik sunat perempuan.
http://www.yayasanalikhlas.net/2015/03/bismillahirrahmanirrahiim.html
Smoga bermanfaat. 🙂
SukaSuka
tina
Mei 2nd, 2015 pukul 11:04
Wanita pertama yang melakukan khitan adalah Siti Hajar, istri kedua Nabi Ibrahim AS
SukaSuka
Viska
Juli 28th, 2015 pukul 14:26
Ada referensinya kah?
SukaSuka
Ahmad
Juli 28th, 2015 pukul 16:17
Dalam satu riwayat diungkapkan, bermula ketika Siti Sarah, isteri Ibrahim, memberikan izin kepada Ibrahim untuk menikahi Siti Hajar. Siti Hajar pun hamil. Ini menimbulkan kecemburuan Siti Sarah. Beliau bersumah akan memotong atau melukai 3 anggota tubuh Siti Hajar. Ibrahim menyarankan agar Siti Sarah melubangi kedua telinga dan menyunat kemaluan Siti Hajar.
SukaSuka
Andi
Juni 1st, 2015 pukul 10:44
Untuk yang berdomisili di wilayah Makassar dan sekitarnya, klinik sunat Pacica melayani sunat perempuan, yang sudah dianggap tradisi turun temurun di kalangan masyarakat Bugis
http://www.pacica.co.id
Insya Allah bermanfaat informasinya
SukaSuka
Rinda
Juni 2nd, 2015 pukul 10:55
Ada yg punya informasi klinik atau dokter yang melayani sunat peremouan di daerah Bogor ?
Mohon dishare.
Terima kasih, wassalam
SukaSuka
Dewi
Juni 2nd, 2015 pukul 11:00
Untuk anda wanita dewasa, baik muslimah, mualaf, atau bahkan non-muslim yang ingin disunat atau dikhitan secara benar, silakan hubungi kami.
Dokter datang ke rumah, biaya terjangkau, kerahasiaan dijamin.
http://permakvital.blogspot.com/2014/03/produk-dan-layanan.html
SukaSuka
Dita
Juni 12th, 2015 pukul 20:11
Wah, kok sepi ya?
Kemana yang lainnya?
Bantu share blognya dong, mbak-mbak, biar rame lagi.
@Andi: Sunat perempuan di Pacica.co.id itu masih salah mas. Di situ tertulis, “Sunat perempuan adalah tindakan menggores kulit yang menutupi bagian depan klitoris, tanpa melukai klitoris (Pasal 1 angka 1 Permenkes 1636/2010)”. Walaupun itu dari Permenkes, Permenkesnya juga salah. Lagian, Permenkes itu gak berlaku lagi kok.
Sunat perempuan yang benar itu seharusnya “Memotong dan membuang (bahasa medis=eksisi) kulit yang menutupi bagian depan glans klitoris, tanpa melukai glans klitoris”
@Rinda:
Kalau di Bogor kurang tau ya mbak, tapi kalau mau ada nih di Bekasi dengan bidan Emma Yusuf. Alamatnya ada di postingan RS Al Ikhlas diatas.
@Dewi:
Siapa yang nyunat nih, mbak? Dukun? Bidan? Dokter? Perawat? atau koas? 🙂
Kok ga ada kontaknya?
SukaSuka
Viska
Juli 28th, 2015 pukul 14:45
Nggak papa Dit sepi juga, yang penting kalau ada yang cari info bisa ngoprek seabrek komentar di sini 🙂
SukaSuka
Nia
Desember 13th, 2016 pukul 11:20
http://www.nu.or.id/post/read/56955/khitanan-massal-anak-perempuan-meriahkan-maulid-nabi-di-sumedang
2016 ada ngga ya?
SukaSuka
Meli
Desember 13th, 2016 pukul 12:56
Yayasan Assalam di Bandung setiap Maulid Nabi mengadakan acara khitanan massal untuk laki-laki dan perempuan. Maulid kali ini belum ada beritanya
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/01/10/356501/assalaam-khitan-massal-laki-laki-dan-perempuan
SukaSuka
Anita
Juni 12th, 2015 pukul 22:14
Teman saya yg non muslim cerita bahwa dirinya pernah menjalani ‘operasi kecil’ di bagian kewanitaannya, di sebuah klinik di Jakarta yg juga dikelola oleh warga keturunan non muslim.
Saya tanya ‘mbak operasi apanya ?’ Dia bilang ‘ itu mbak, di bagian klitoris ada kulitnya dikelupas supaya terbuka, jadi lebih nikmat waktu hubungan. Saya senyum2 aja, trus saya bilang ‘mbak, itu kalo di agama kami namanya disunat’
Fyi ini info klinik tempat teman saya itu ‘disunat’ tanpa sadar kalo dia disunat
http://ina.aimeibeauty.com/newsDetail.aspx?news_pkid=N215004
SukaSuka
BBG
Juni 19th, 2015 pukul 10:01
1 tindakan medis yang sama untuk 2 istilah yang berbeda, tetapi yang 1 diperbolehkan sedangkan yang 1 lagi diperdebatkan, jelas ini adalah pembodohan dan pembiasan yang sengaja dilakukan
SukaSuka
via
Juni 26th, 2015 pukul 10:38
Haai udh lama nih ga nyapa…
sampai sekarang aku blm sunat, dulu sich udh janjian sm bidan tp begitu mo dipotong akunya takut trs alesan perut sakit trs kabur deh.
SukaSuka
Mayang
Juli 8th, 2015 pukul 11:46
Via kalo belum disunat gak boleh ikutan Lebaran wkwkkwkw.
Via ini harusnya diikat di kursi trus disunat biar gak bisa kabur lagi. Hehehehe.
SukaSuka
bbg
Juli 10th, 2015 pukul 22:08
@mbak mayang: kalo mau ikut lebaran wajib nunjukin bukti kwitansi dari dokter sunat mbak ya ?
SukaSuka
Mayang
Juli 11th, 2015 pukul 13:33
@BBG ( bahan bakar gas ?):
Kwitansi dari dokter sunat buat minta reimburse biaya medis ke kantor wkwkkwkw
Karyawati : Bos, izin cuti ya. Mau sunat
Bos: Oh oke. Selamat ya buat anaknya yg mau disunat
Karyawati : Bukan bos. Sy yg mau sunat koq
Bos : ????
Bbrp hari kemudian, si karyawati muncul di kantor dg membawa kwitansi.
Karyawati : Bos, ini kwitansi dari dokter sunat ya buat reimburse
Bos: Loh, koq pasien nya nama kamu ?
Karyawati : Lah kan emg sy yg sunat
Bos : ??????????
SukaSuka
bbg
Juli 13th, 2015 pukul 00:53
@mbak mayang: pengalaman pribadi mbak ya.
Istriku sampai sekarang belum disunat, clitnya kecil bingit, gk kebayang gmn bingung dokternya ntar kalo disunat
SukaSuka
Mayang
Juli 13th, 2015 pukul 13:01
@BBG: Hampir bener tuh mas hahahaha.
Tp emg aku disunat pas ud dewasa umur 29 thn. Ud nikah dan ud kerja. Tp aku gak reimburse biayanya ke kantor. Malu atuh. Ya udah bayar sendiri aja gpp. Suami yg bayar jg sih hahahaha.
Namanya clit ya emg kecil. Lagian yg dipotong kan kulit yg menutupi clit nya, kalo clit yg dipotong itu sih kayak mutilasi ala Afrika jadinya.
Istrinya suruh sunat aja mas. Banyak manfaatnya koq. Jadi lebih bersih, bentuknya lebih bagus dan hubungan pasutri jg Insya Allah lebih nikmat.
SukaSuka
via
Juli 24th, 2015 pukul 08:33
iya nih takut liat pisaunya tar mlh ngompol, belum siap. malu sih msh blm disunat kacangnya,
SukaSuka
via
Juli 24th, 2015 pukul 08:35
yg udh pernah disunat sakit gak sih?
SukaSuka
via
Juli 24th, 2015 pukul 08:42
pengennya sih gak usah sunat lgian kulup nya bisa kok dibersihin. pas liat video sunat yg diatas, lgsung takut aku. lbh enak gak disunat pokoknya.
SukaSuka
via
Juli 24th, 2015 pukul 09:24
@mayang : aku blm siap mbak, tp sih rencana mo gak sunat. kulup kacangku emg panjang bahkn smp keluar dri labia mayora,, tp bs kok dibuka smp pangkal trs gampang dibersihinnya. trs ngapain cb kudu disunat kulupnya??
SukaSuka
puspa
Juli 24th, 2015 pukul 09:50
@ bbg : istrinya di suruh sunat, biar bersih kacangnya jd organ kewanitaannya tdk menimbulkan bau tdk sedap. lebih puas ketika berhubungan badan dan gak smpai selingkuh. saran saya mending istrinya lgsung dibawa ke dokter atw bidan trus dikhitankan, kulup kacangnya dipotong smpai habis. kacangnya biar nongol.
karena dl sya prnh denger istri temen sya selingkuh punya PIL, stelah dinasehatin sm ustad kampung trs istrinya suruh disunatin, stelah disunat istrinya kapok gak selingkuh lg.
@ via : aku panggilin dokter atw bidan kerumah km ya? tpi disunatnya pk kampak biar kapok jg km gak masturbasian lagi. hahaha
SukaSuka
Mayang
Juli 24th, 2015 pukul 10:01
@Via: kamu Muslim kan ? Sudah menikah blum?
Memang sih buat wanita, khitan itu hukumnya sunnah gak wajib.
Dulu juga aku nggak mau sunat soalnya takut sakit. Tp suamiku pantang menyerah sampai akhirnya aku bersedia disunat.
Selain untuk agama dan kebersihan, sunat juga sangat bermanfaat buat hubungan suami istri soalnya kacang yang udah dibuang kulupnya itu lebih sensitif jadi pas hubungan suami istri juga lebih nikmat. Percaya dech soalnya aku sunatnya waktu udah menikah, jadi bisa membandingkan before after nya.
Sakit cuma sedikit, apalagi sekarang ada bius semprot. Setelah sunat bisa beraktifitas spt biasa koq. Seminggu juga ud sembuh.
Jd jangan takut ya. Atau mau tunggu sampe disuruh sunat sama suami xixixixi
SukaSuka
via
Juli 24th, 2015 pukul 10:04
@ puspa : mbak kulupnya disunatin smp abiss ya ? mkanya iri bgt sm aku yg msih py kulup ya kan ? atau mau aku sunatin lg kacangnya, biar abiss tuhh gak punya kacang lg. lgian aku gak kesulitan kok bersihin kulupku, klo msalah masturbasi krn emg kulupku panjang sering kena rangsangan.
SukaSuka
via
Juli 24th, 2015 pukul 10:10
@ mayang : klo kulup bisa dibuka ngapain cb harus disunatin segala?
SukaSuka
permana
Juli 24th, 2015 pukul 12:24
@ bbg : buruan istrinya dikhitankn.
@ via : km khitan gih, kalo kulup sampai keluar dri labia mayora sudah harus khitan & wajib khitan. saat ini mungkin km baru sebatas mastubasi tp nnti kalo udh merid bisa2 km selingkuh. sana dipotong dl kulupnya. malu dong nnti suamimu sampai tau km blm disunat.
SukaSuka
Mayang
Juli 24th, 2015 pukul 12:31
@Puspa: sadis euy pake kampak sunatnya. Kacang cuma secuil gitu kena kampak habis dunk.
Baru tau euy ada cerita begitu, istri ketahun selingkuh trus disuruh sunat sama ustad. Kalo suami selingkuh gimana dunk ?
@Via: Ya uda kalo emg blum siap gak usah dipaksa. Paling ntar tunggu suami atau calon suami tanya ‘yank, kamu udah disunat blum ?’
SukaSuka
permana
Juli 24th, 2015 pukul 12:37
saya pribadi sangat setuju stp wanita wajib disunat, selain utk kebersihn jg utk keharmonisan rmh tangga, lebih bersih, tdk bau, lebih sehat. alhamdulilah istri dan anak sudah sy khitankn. anak di khitan usia 12 thn saat akil baliqh, sedang istri khitan nya telat baru kemaren, tp udh sembuh, ternyata lebih nikmat dg yg sudah dikhitan.
SukaSuka
Ahmad
Juli 27th, 2015 pukul 09:45
@Via: Neng, kalo makan kacang itu kudu dikupas dulu kulitnya atuh. Jangan dimakan sama kulit-kulitnya hehehe.
SukaSuka
bbg
Agustus 8th, 2015 pukul 11:10
@Via: biarpun kulup bisa dibuka, lebih asik kalo terbuka permanen hehehehe. Akan lebih bersih pasti dong, smegma ngk ngendon disitu
SukaSuka
Viska
Agustus 8th, 2015 pukul 15:13
Aku edit dikit, Pak Bambang *nebak* biar pada mikir dan tambah penasaran.. Hehehe..
SukaSuka
bbg
Agustus 8th, 2015 pukul 11:35
@Permana, Puspa: masih negosiasi dg YBS, soalnya glans clit-nya kuecil bingit sih
SukaSuka
bamz
Agustus 9th, 2015 pukul 10:11
sangat setuju ya cewek juga kudu disunat, 2 minggu lagi rencana mau nikah, calon istri harus disunat, mau cek dulu.
SukaSuka
tanti
Agustus 9th, 2015 pukul 10:27
pernah dulu ponakan cewe setelah khatam dikhitan ama dukun, lihat prosesnya kaki ama tangannya dipegangin, anaknya ngerengek minta jgn disunat, gak dihiraukan ttp jalan prosesnya, klitorisnya cuma dibersihin pk apa gitu tanpa dibius trs kulupnya dijepit lalu dipotong pk gunting, stelah itu bagian klitorisnya disunat / dipotong dikit. sampai anaknya teriak. aku juga yang lihat merinding kok.
SukaSuka
Rani
April 19th, 2016 pukul 11:27
Keponakanya umur brp tuh sist?
SukaSuka
dev
April 19th, 2016 pukul 18:11
Terus gimana itu walimahannya kak?
Kan (maaf) kalau cowok biasanya duduk di kursi kan sambil liatin bekas khitanannya?
Apa perempuan juga seperti itu? Harus memperlihatkan bekas khitanannya ke para tamu? Trm ksh. Maaf jika ada salah kata.
SukaSuka
dev
April 19th, 2016 pukul 18:13
Terus gimana itu walimahannya kak? Kalau emg di adain syukuran seperti cwok,
Kan (maaf) kalau cowok biasanya duduk di kursi kan sambil liatin bekas khitanannya?
Apa perempuan juga seperti itu? Harus memperlihatkan bekas khitanannya ke para tamu? Trm ksh. Maaf jika ada salah kata.
SukaSuka
Viska
April 19th, 2016 pukul 22:47
Haah… Serius tuh? Anak kecil kali yah… Kalau udah gede, mah serem atuh.. 😀 Tapi anak kecil pun, aku pernah datang acara syukuran khitanan nggak ada yang pake mempertontonkan bekas khitanan.. Satu duduk pake sarung, salaman sama tamu.. Satu lagi malah pakai baju daerah kayak acara nikahan..
Menurut aku baik anak kecil atau dewasa, laki-laki atau perempuan, nggak wajib lah bikin acara syukuran khitanan.. Nggak ada contohnya..
SukaSuka
tanti
Agustus 9th, 2015 pukul 10:42
setelah ponakan disunat, keluarganya ngadain acara syukuran ngundang tetangga2. yah kyk acara khitanannya cowok gitu. sembuhnya katanya smpai 3 mingguan.
SukaSuka
Citra
Agustus 23rd, 2016 pukul 23:53
Usia brp ponakanmnya disunat mba? Lama juga ya, apakah selama 3 minggu itu tidak dapat menggunakan celana dalam? Apakah diperban atau gimana?
Mohon dijawab ya, sy belum sunat dan sedang berencana sunat.
SukaSuka
via
Agustus 9th, 2015 pukul 10:47
iiih takut ah.
SukaSuka
muhammad
Agustus 10th, 2015 pukul 02:11
punya akun fb mbak?
SukaSuka
Mayang
Agustus 10th, 2015 pukul 11:12
Wah mulai rame neh 🙂
@Bamz: Selamat ya mas. Tapi kalo belum resmi nikah belum boleh cek langsung ke TKP tuh mas. Coba aja tanya dulu ke calon istrinya sudah disunat belum. Kalo jawabannya udah sunat waktu bayi, hampir bisa dipastikan cuma digores doank. Kalo gak yakin coba cek ke bidan.
Tapi kalo 2 minggu lagi mau nikah dan ternyata calon istri belum disunat dan harus disunat dulu, berarti malam pertama harus ditunda dulu sampai benar2 sembuh.
@Bbg : oh ternyata Bbg itu Bambang ya ? Kirain Bahan Bakar Gas kayak yg dipake buat Bajaj itu wkwkkwkwk. Kalo glans clitnya kecil bingits justru lebih dianjurkan lagi untuk sunat, karena kalo glans kecil biasanya jadi tersembunyi dan agak sulit dibersihkan, trus waktu hubungan pasutri jg jadi sulit dirangsang.
@Tanti : Aduh ngilu bacanya. Koq pake dukun sih ? Mestinya ke dokter atau bidan aja. Mestinya kulupnya aja yg dipotong. Kalo sampe klitorisnya juga dipotong nanti malah sulit orgasme kalo ud nikah.
@Via : Hayo jangan jadi cewek penakut gitu. Ntar sampe udah jadi nenek2 masih blum sunat pula.
SukaSuka
Bondan
Agustus 10th, 2015 pukul 18:40
Satu lagi nich bule cantik jatuh cinta dan menikahi pria Indonesia
http://m.sooperboy.com/photo/sooper-hot/pernikahan-bayu-kumbara-dan-jennifer-brocklehurst-heboh-150810e.html
Selamat ya Mas Bayu dan Mbak Jennifer. Insya Allah jd keluarga sakinah
Eh, Mbak Jennifer udah disunat blum ? Dianjurkan loh buat Muslimah
SukaSuka
hanifah
Agustus 12th, 2015 pukul 10:41
Dengan bangga ngaku Muslimah, berhijab, bicaranya santun, selalu dimulai dengan assalam mualaikum.
Tapi ternyata belum berkhitan secara syari’i
Hmmm. Koq bisa ya ?
Ternyata beginilah jutaan bahkan puluhan juta Muslimah di Indonesia. Termasuk saya sendiri.
Apakah anda juga ?
SukaSuka
Viska
Agustus 12th, 2015 pukul 15:02
No worry, mbak, khitan perempuan itu sifatnya sunnah. Bagi yang mau berkhitan untuk menyempurnakan, itu adalah kehormatan, selain juga mendapat manfaat lain. Tapi bagi yang tidak juga tidak apa-apa. Jadi woles aja…
SukaSuka
Abdul
Agustus 13th, 2015 pukul 14:51
Buat Mbak Hanifah dan jutaaan bahkan puluhan juta Muslimah Indonesia yg belum khitan syari’i, solusinya mudah koq.
Belum khitan ? Ya khitan saja.
Istri saya juga usia 30 tahun baru khitan. Dipotongnya sedikit saja koq gak kayak khitan laki-laki. Sekarang kami merasakan manfaatnya saat ji’ma
SukaSuka
bbg
Agustus 14th, 2015 pukul 20:19
kadang terkesan ironis ya, orang sejagat pada debatin kulit secuil…..hex333
SukaSuka
bbg
Agustus 14th, 2015 pukul 20:20
@via: don’t worry….be happy ajahh
SukaSuka
bbg
Agustus 14th, 2015 pukul 20:21
@hanifah: umur brp mbak saat sunat syar’i?
SukaSuka
deni
Agustus 23rd, 2015 pukul 00:59
aku udh nanya ke istri, dy gak mau sunat. katanya takut tp setelah baca blog ini kyknya dy mulai kebuka pikirannya, seminggu kemudian aku ajak ke dokter maksutku sih sekalian disunat. tp msh belum mau sunat.
SukaSuka
fy
Agustus 23rd, 2015 pukul 02:15
aku sih disunat usia 18an, plg kuliah dirumah udh ditunggu sm bidan, disuruh siap2 trus klitoris dibersihin, after dipotong kulit klitorisku. sembuhnya lumayan lama, soalnya kulit agak panjang, dipotongnya smpe pangkalnya kelihatan.
sekarang udh setahun, alhamdulilah bermanfaat. belum nikah sih, tp nanti kalau calon suami tanya ” kamu udh disunat ?” aku bisa jwb dengan mantap ” iya sudah”. hehehe
SukaSuka
bbg
Agustus 23rd, 2015 pukul 11:30
@Fy: conratz ya… btw manfaat apa mbak dapatkan ? share dong…tks.
SukaSuka
Dita
September 2nd, 2015 pukul 19:00
Ada video baru Mbak-Mbak!
Animasi sunat perempuan dari klinik kecantikan di Korea.
Kali ini lebih jelas dari yang sebelumnya.
Search di youtube, judulnya : Sunat Perempuan Syar’i
Ini yang saya tunggu-tunggu dari dulu!
Mohon like dan subscribe-nya bila suka 🙂
SukaSuka
Entis
September 5th, 2015 pukul 13:19
Nah videonya keren tuh Mbak Dita.
Jelas banget bagian mana yg harus dipotong saat sunat. Selama ini sy cb tanya ke beberapa uztad gak ada jawabannyg jelas, ada yg bilang potong bagian yg seperti jengger ayam. Apa maksudnya jengger ayam ?
Tanya ke bidan juga dijawab gini, digores dikit mbak, atau dicoel sedikit pakai jarum. Lah, apa maksudnya tuh digores dikit ? Dan buat apa digores dikit ?
Ada lagi yang bilang, cuma dibersihkan bagian yg kotor. Saya pikir, tiap kali mandi juga dibersihkan koq.
Lebih parah lagi, pernah ada teman yg bilang, dipotong sedikit ujung klitorisnya. Waduuh, ntar jadi kurang menikmati hubungan pasutri dunk secara klitoris itu kan bagian paling sensitif wanita. Ntar salah-salah kayak di Afrika sana dipotong habis klitorisnya.
Mestinya para bidan dan juga dokter melihat video ini supaya gak salah pengertian kalo ada pasien wanita yang minta disunat.
SukaSuka
Udin
September 5th, 2015 pukul 23:30
Tuh makanya untuk para akhwat jangan takut untuk sunat.
Malu dong ngaku Muslimah tapi gak sunat, cewek Korea aja sekarang udah pada sunat
SukaSuka
Vemmy
September 9th, 2015 pukul 11:51
Udah lama bgt gak ikutan nimbrung di sini, ternyata rame jg.
Keren tuh video animasi 3D yg dishare Mbak Dita.
Nah ceritanya gini, seorang suami membujuk istrinya supaya mau disunat, jadi dikasih lihat video animasi 3D nya Mbak Dita.
Suami: Tuh yank, jadi bagus kan bentuknya kalo udah disunat. Makanya kamu sunat aja. Tuh yang dipotong cuma kulit secuil.
Istri: Iya tuh Mas. Bagus ya bentuknya. Aku mau dech disunat
Suami: Alhamdulilah
Istri: Tapi di Klinik Ladyuro di Korea ya sunatnya, sekalian kita jalan-jalan dan shopping
Suami : Oh $&#&^@/@^@¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
SukaSuka
Viska
September 11th, 2015 pukul 17:24
Vemmy paling bisaaa deh 😀
SukaSuka
Farah
September 16th, 2015 pukul 12:36
http://www.tribunnews.com/internasional/2015/01/21/kisah-perjuangan-model-majalah-playboy-felixia-yeap-jadi-mualaf
Alhamdulilah mantan model playboy Malaysia Felixia Yeap sudah jadi mualaf dan berganti nama menjadi Raisyyah Rania Yeap.
Jangan lupa bersunat ya supaya sempurna Islamnya 🙂
SukaSuka
Rista
September 16th, 2015 pukul 21:40
Klo mau disunat hrs nyiapin apa aja? Besok aku mau disunat, sumpah takut bgt.
SukaSuka
Jasminah
September 17th, 2015 pukul 00:09
@Rista: Persiapan iman aja. Yg penting ikhlas saja Insya Allah dikurangi rasa sakitnya.
Sebelumnya cukur dulu bulu di bagian kewanitaan supaya bersih dan memudahkan dokternya untuk melakukan pekerjaannya.
Selamat ya, nanti sharing ya
SukaSuka
Jasminah
September 19th, 2015 pukul 11:59
@Rista: Gimana sunatnya jeng ? Sakit nggak ?
Sebentar jg sembuh koq
Yg penting udah disunat ya . Alhamdulilah
SukaSuka
Anto hoed
Oktober 11th, 2015 pukul 06:20
Makin banyak yang sadar,, alhamdulillah….
SukaSuka
Haji Sani
Oktober 12th, 2015 pukul 13:53
Untuk perempuan golongan mualaf jangan takut untuk sunat atau khitan.
Istri saya yang nomor tiga mualaf dan alhamdulilah sudah disunat sebelum nikah dengan saya.
SukaSuka
Rena
Oktober 27th, 2015 pukul 23:52
Saya tahun 2011 kemaren udah disunat, suami yg minta dari sejak sebelum nikah. Akhirnya saya pikir secara agama juga dianjurkan jadi saya memutuskan untuk sunat
SukaSuka
BBG
Desember 3rd, 2015 pukul 22:49
Congratz ya Ren…, bgmn sdh rasakan manfaatnya kah ?
SukaSuka
anis
Desember 12th, 2015 pukul 21:09
aku sih jg udh, alhamdulilah usia 12th. dipotong kulit clitorisnya trs dikerik bagian ujung clitoris, skrg usiaku 26th.
SukaSuka
Lutfi
Desember 14th, 2015 pukul 09:44
Assalam mualaikum,
Mungkin ada yg punya info dokter atau bidan yg bisa mengkhitan wanita dewasa di daerah Lampung.
Buat istri saya yang ternyata belum pernah khitan.
Terima kasih.
Wassalam
SukaSuka
Bidan Herbal TN tasikmalaya
Desember 23rd, 2015 pukul 11:17
Assalam mualaikum,
Kami Bidan Herbal Thibbun-Nabawi Tasikmalaya melayani khitan wanita sesuai Al-Hadist, mulai usia 1 tahun hingga dewasa, bahkan lansia
Alhamdulilah kami telah dipercaya untuk mengkhitan ratusan wanita dewasa, baik Muslimah yang belum berkhitan secara Al Hadist ataupun dari kalangan Mualaf.
Alamat kami di Jl. Paseh Panututan no 19.Tasikmalaya, HP 0812-8252-3439 dan 0813-213-77670
FB kami : https://www.facebook.com/bidaniis.khoerikmah?fref=ts
Wassalam
SukaSuka
Budi
Januari 13th, 2016 pukul 09:10
Yayasan Assalam Bandung setiap tahun mengadakan khitan massal untuk laki-laki dan perempuan, tahun ini peserta laki-laki 150 orang dan perempuan 75 orang. Di antara peserta perempuan ada yang remaja bahkan ada yang sudah berusia 22 tahun
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/01/10/356501/assalaam-khitan-massal-laki-laki-dan-perempuan
SukaSuka
Dita
April 2nd, 2016 pukul 18:03
Assalamu’alaikum.
Apa kabar semuanya?
Ada perkembangan info?
Jangan lupa dishare ya, supaya makin banyak yg tau blog ini.
Ayo dong, Thread ini dulunya most read lho..sekarang udah jadi nmr 2.
SukaSuka
Viska
April 4th, 2016 pukul 15:05
Wa’alaikumsalam.. aku malah nggak tau lho kalau thread ini “most read” 😀 sejak diblokir itu jumlah visitor anjlok di bawah 10 sih..
SukaSuka
dimas
April 6th, 2016 pukul 23:44
pokoknya cewek wajib disunatin kacangnya !!!!!
SukaSuka
restia
April 7th, 2016 pukul 00:00
baru nemuin blog ini deh, setelah aku baca sambil ngilu2 gt kacangku. aku cek ke kmr mandi trnyata aku belum disunat. kulupnya rada susah ditarik smpai pangkalnya, terus di dlm kulup kacang sy ada kotoran putih agak kuning gt. apakah sy harus sunat ?? usia sy 27 thn. sy di semarang
SukaSuka
restia
April 10th, 2016 pukul 21:11
Kok sepi yah,,
SukaSuka
restia
April 10th, 2016 pukul 21:12
ga ada jawaban yah, sebetulnya cewe disunat beneran ga sih?
SukaSuka
Dita
April 11th, 2016 pukul 16:16
Ya disunat lah Mba..
Coba baca komen2 diatas.
SukaSuka
Dita
April 11th, 2016 pukul 16:17
Atau bisa dari Facebook juga bisa.
SukaSuka
Dita
April 11th, 2016 pukul 16:20
Responnya di blog ini memang enggak cepat-cepat banget Mba.
SukaSuka
Dita
April 11th, 2016 pukul 17:21
Kalau dari keterangan Mba, sepertinya Mba memang belum disunat.
Hukumnya wajib atau sunnah sih, tergantung Mbak percaya yang mana.
Kalau saya sih, berdasarkan pengalaman, lebih percaya kalau hukumnya wajib. Jadi, ya harus (wajib) disunat, Mba. 🙂
SukaSuka
restia
April 11th, 2016 pukul 22:33
okey deh mba, kira2 ada ga yah tempat khitan di daerah sy?? iya nich kulupnya kelebihan panjang smpe nutupin, trs kalo kulupnya susah ditarik smpe pangkal gpp ya ttp disunat?
SukaSuka
Viska
April 12th, 2016 pukul 14:02
Punten, kak Restia.. Ini WordPress kurang sinkron sama hp, ga keluar notifikasinya gitu, jadi gak ketauan comment-nya..
Justru yang ada lebihnya itu yang sebaiknya disunat. Kalau nggak ada, apa yang mau disunat.. Hehehe.. Apalagi kalau bentuknya panjang, banyak menyimpan kotoran jika nggak rajin bersihkan. Jadi mau disunat, boleh banget. Akan menyempurnakan dan menjadi kehormatan buat Anda. InsyaaAllah dapat pahalanya dan juga banyak keuntungannya, seperti dari sisi kesehatan dan seksualitas. Tapi kalau nggak mau juga nggak apa-apa. Demikian. Paham, ya 🙂
SukaSuka
bbg
April 13th, 2016 pukul 23:54
nah…sudah ada tanda-2 kehidupan lagi diblog ini….
SukaSuka
bbg
April 13th, 2016 pukul 23:55
knp masih banyak cewek yang gk peduli dg penting sunat ya?
SukaSuka
Viska
April 14th, 2016 pukul 22:32
Eh, ada Pak Bbg..
Well, mungkin karena mereka belum paham saja 🙂 belum sampai pengetahuannya tentang sunat. Saya kalau tidak baca-baca lagi juga tidak tahu.. Hehehe..
SukaSuka
aprildev
April 17th, 2016 pukul 11:23
Kak, maaf mau tanya. Emg pada proses khitan. Si klitor*s nya harus dirangsang dulu agar mudah di potong? Trm ksh sblmnya.
SukaSuka
Rani
April 19th, 2016 pukul 11:34
Apakah sunat utk wanita usia 23 tahun masih bisa dilakukan?
Tempo hari nanya ke ortu, kata beliau aku udah disunat waktu balita. Tp setelah aku baca blog ini, setelah aku periksa ternyata aku blm disunat scr benar (kacang nya msh tertutup kulit)
Sebenarnya agak takut sih, tp pikiran sedikit terganggu dgn rasa “belum bersih”.
Untuk mbak2 disini, boleh donk share pengalaman waktu dikhitan, soalnya aku masih ragu nih
SukaSuka
Viska
April 19th, 2016 pukul 22:48
Bisa.. Coba scroll ke atas ya, ada beberapa rekan yang sharing tentang pengalamannya dikhitan.
SukaSuka
dev
April 20th, 2016 pukul 05:43
Saya sudah scroll up, tapi kok malah jd ngilu sama geli ya?
Krn (maaf) klit saya kecil. Gmn klo harus (maaf) dibangunkan dl d dpn byk org yg pegangin sya nnti? Kok maaf kesannya saya jadi malu..
Ada yg pnya solusi? Trm ksh sblmnya.
SukaSuka
Viska
April 20th, 2016 pukul 15:48
Mbak Ditaa.. coba dibantu ini 🙂
SukaSuka
Anya
April 22nd, 2016 pukul 00:29
Buat mbak dev 🙂 kalo khitan perempuan, apalagi yang sudah akil baliq, tentunya yang mengkhitan juga perempuan, jadi tidak perlu malu.
Kalo soal dibangunkan kacangnya, saya sih kurang ngerti tp logikanya sih asal masih kelihatan kacangnya dan kulitnya seharusnya tidak perlu dibangunkan dulu sih.
Jadi kapan sunatnya ?
SukaSuka
Anya
April 22nd, 2016 pukul 00:32
Alhamdulilah ternyata di Jayapura perempuan muallaf melakukan khitan.
Daerah lain jangan ketinggalan ya
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/almanahij/article/view/502
SukaSuka
Anya
April 22nd, 2016 pukul 00:36
Buat Mbak Restia: kalo di Semarang saya belum ada info, tp di Jogja ada RS Nurhidayah yang biasa mengkhitan perempuan dewasa. Semarang ke Jogja gak jauh koq 🙂
SukaSuka
Anya
April 22nd, 2016 pukul 00:40
Insya Allah 500 anak muslimah akan dikhitan di Timika, Papua bulan Mei mendatang. Pendaftaran masih dibuka
http://timikaexpress.com/?p=6922
SukaSuka
wiwiheriyani
April 22nd, 2016 pukul 05:15
Pembaca yang setia. Mohon bantuannya info klinik yang dapat melaksanakan khitan pada perempuan dewasa di palembang
SukaSuka
Herman
April 23rd, 2016 pukul 16:18
Kalo yg ini sih sadis. Suami gigit biji kacang istri sampai putus. Ini sih bukan sunat namanya tapi kayak FGM ala Afrika. Kejadian di Medan tapi munculnya di situs berita Malaysia
http://eberita.org/terlalu-geramsuami-gigit-biji-kelentit-isteri-sampai-putus/
SukaSuka
bbg
April 24th, 2016 pukul 12:11
kalo perempuan dikhitan saat masih kecil / balita, apakah ada kemungkinan kulit kulupnya tumbuh lagi, trus nutupin biji klit-nya lagikah? kira-2 saat umur brpkah idealnya perempuan dikhitan?
SukaSuka
Herman
April 24th, 2016 pukul 15:26
Bang Bbg, kalo cowok sunat masih kecil asal sunatnya bener sih gak mungkin kulit kulupnya tumbuh lagi, kecuali emang waktu sunat kulupnya cuma dipotong sedikit jadi masih ada sisa, perlu sunat ulang.
Dulu tetangga saya ada tuh, pas abis nikah istrinya bilang abang koq belum disunat padahal dia udah sunat waktu kecil, taunya emang dulu waktu sunat cuma ujung kulupnya yang dipotong, akhirnya si abang disunat ulang.
Kalo cewek sunat waktu kecil sih kabanyakan cuma digores dikit pokoknya sampe ada darah keluar, jadi kulit kacangnya masih ada, gak ada bedanya sama yang tidak sunat.
Kalo sunatnya bener sih baik cowok atau cewek gak akan tumbuh lagi kulit kulupnya.
Ane pernah baca sih kalo cewek sebaiknya sunat jangan di bawah 5 taon soalnya masih belum jelas begitu katanya
SukaSuka
Ardian
April 27th, 2016 pukul 08:54
Sunat ulang ini saya ngalamin sendiri. Saya sudah disunat dari kecil tapi kulit kulupnya itu masih tetap ada menutupi hampir setengah kepala penis, masih suka ada kotoran terjebak di bawah kulitnya. Tujuh tahun lalu saya disunat ulang dengan laser oleh dr. Feryal Loetan di kawasan Kalibata, kali ini kulupnya benar dibuang habis sehingga kepala penis terbuka total dan penyembuhannya sangat cepat cuma seminggu sudah kering luka oleh pisau laser. Istri saya keturunan Tionghoa gak disunat dari sananya, clitorisnya tertutup sekali oleh kulit kulup, dari sebelum menikah saya anjurkan supaya disunat agak ragu dan takut dia, dan lagian malu kalau datang ke klinik bedah “mbak, mau daftar untuk disunat” !. Pas hamil dan melahirkan ditangani oleh dr. Delle Heliani di Bandung, dr. Delle bilang “ini kulup clitorisnya nutup sekali, apa tidak mau disunat saja ?”, nah kebetulan sekali.Jadilah istri saya disunat di RS Al Islam. Keluar dari RS melahirkan sekalian sudah dengan tampilan clitoris baru. Kulit kulup clitorisnya dibuang habis, clitorisnya terbuka penuh. Cuma minggu2 pertama sehabis sunat, dia bilang gelinya bukan main, tapi lama2 sudah terbiasa juga.
SukaSuka
Citra
Agustus 23rd, 2016 pukul 23:47
Mas disunatnya sudah dewasa ya? Karena adek laki-laki aku juga disunat ulang mas umur 19, waktu sunat pertama umur 16. Kebetulan waktu sunat pertama ikut nemenin di klinik, dokter yang mengkhitan perempuan. Dari awal liat proses sunatnya sampe selesai dan juga sembuh bisa pake celana sepertinya normal, maksudnya spt umumnya laki-laki yg telah disunat kemaluannya. Tapi bbrp waktu kemudian baru ketahuan saat sedang tidak ereksi kemaluannya masih tertutup kulit kembali dan cukup banyak lipatan kulitnya. Akhirnya diperiksakan dan ketauan pemotongan kulitnya kurang banyak waktu sunat pertama. Entah ini apa karena dokter yg nyunat kebetulan dokter perempuan jadi kurang ahli atau gimana aku gak tau. Padahal aku liat sendiri sudah dipotong dengan gunting.
Akhirnya disunat ulang umur 19 di rumah sunatan, di sana diberi tahu salah satu penyebabnya karena usia sunat pertama yg sudah dewasa jd kulit kemaluannya sudah ketarik dan susah untuk dikhitan. Jadi dokter pertamanya tidak terlalu banyak memotongnya akhirnya kulit kemaluannya masih menutup kembali saat tidak ereksi.
SukaSuka
Dita
April 28th, 2016 pukul 21:56
@Restia: Tidak apa apa mba, kalau tetap disunat, karena kulup yang susah ditarik sampai ke pangkalnya itu tanda fimosis. Sedangkan fimosis pada klitoris cara menyembuhkannya ya dengan disunat Mba.
Cowok juga kalau penisnya fimosis juga malah sebaiknya disunat.
Nanti akan dibuka dulu kulupnya mba sampai terbuka ke pangkalnya dengan klem tumpul, trus akan dibersihin lg dalamnya (karena biasanya didalam kulup yg sempit/belum pernah kebuka, banyak terdapat smegma (kotoran putih-putih, agak kuning)) setelah itu baru kulup klitoris dipotong. Hanya saja mungkin sedikit lebih sakit Mba.
Seperti saran Mba Anya, coba aja ke RS Nur Hidayah di Jogja Mba, gak terlalu jauh, dan RS nya udah sunat Go National.
@Rani: Kalo takut atau malu itu wajar lah, Mba apalagi mau disunat pas udah dewasa. Namanya juga disunat mbak. Ya pasti sakit dong, namanya juga ada kulit bersaraf yg dipotong mbak, tapi hanya sedikit aja kok (apalagi kalau dibius) dan sembuhnya lumayan cepat.
Tapi yang penting ikhlaskan saja niatnya untuk kebersihan Mbak. Malu dan sakitnya ditahan dulu. Nanti setelah disunat, selain jadi lebih bersih, masih ada lagi lho manfaatnya Mbak…😀
@Dev: Wah, setahu sy ndak bener itu Mba, justru keadaan klitoris ereksi/berdiri malah tidak bisa dilakukan sunat, bisa2 muncrat darahnya mba hehehe.
Klitoris itu memang kecil, dan ada beberapa wanita yang ukurannya lebih kecil dari rata2, tetap bisa disunat tanpa harus membersarkannya (tanpa harus dibuat ereksi)
@Viska: Tuh udah Mba…Hehehe!😄
Gimana kabarnya Mba?😀
Btw, kemana 2 komennya bu Wiwi Mba, di bagian Comments diatas Bu Wiwi ada komen 3 kali, kenapa tinggal satu, Mba? kemarin soalnya sempat lihat sekilas 2 komen yg lain itu.
@Anya: Walaupun disunat sesama perempuan, tetap aja malu Mba hihi…
Pengalaman teman2 yg lain sih gitu. Tapi kalo yg nyunat dokter laki-laki gpp juga sih, asal kan mereka profesional, walaupun rada lebih malu gimana gitu…(pengalaman dulu) hehe
Bagus tuh mba, sekarang memang diseluruh Indonesia semakin banyak sunat massal perempuan. (pelopornya RS Nur Hidayah) Sayangnya pemerintah masih belum memberikan peraturan resmi yang benar tentang sunat perempuan ini.
Wiiih, ingin banget rasanya ikutan jadi tim medisnya di Timika sana…!😀
@Wiwi: Bu, coba tanya ke RS Islam atau bidan terdekat aja dulu, saya pikir di Palembang tidak asing dengan sunat untuk kaum ibu.
Siapa yg mau disunat Bu?
@Herman: WAH, koq bisa yah, Mas? Jangan2 suaminya manusia serigala tuh…😀😀
Saya setuju kalau seorang perempuan itu disunat saat udah bisa memilih yang terbaik buat dirinya, alias sudah dewasa. Maksud saya, yang disunat itu sebaiknya perempuan yang bukan yang masih bayi atau anak-anak. Kalau menurut ibu saya dan masyarakat sekitar di kampung saya dulu, usia yang tepat saat perempuan disunat itu sekitar umur 10/12-14 tahun (remaja awal). Soalnya belum terlalu tua tetapi dianggap sudah bisa memutuskan yang terbaik untuk dirinya sendiri (kesannya tidak dipaksa orang tua). Klitoris dan kulupnya juga sudah matang sehingga kecil kemungkinan bisa tumbuh lagi, kecil kemungkinan klitoris terpotong karena masih terlalu kecil, dan kecil kemungkinan kalau yang dilakukan hanya simbolis (menusuk, mengoles dgn kunyit, dll.). Berbeda dengan jika disunat saat bayi atau anak-anak dimana itu semua besar kemungkinan terjadi.
@bbg: Ada kemungkinan begitu Pak, penyebabnya bisa karena:
1. Terlalu sedikit memotong kulupnya (atau malah kulupnya sama sekali tidak dipotong/simbolis saja, (karena kulup bayi memang masih sangat kecil, bahkan bisa dikatakan ‘belum ada’))
2. Klitoris dan kulupnya belum matang sempurna, sehingga seiring tumbuh kembang anak tsb kulupnya akan tumbuh lg. (Mirip tetangga Pak Herman tuh)
@Ardian: Selamat buat Istrinya ya Mas…
Luka sunat istri Mas berapa lama sembuhnya? Apa aja manfaat yg dirasakan?
Maaf, Mas kalo boleh tau yang kulit yang dipotong kira2 seukuran apa ya? Mas sempat lihat? (Buat keperluan survei )
SukaSuka
wiwiheriyani
April 29th, 2016 pukul 21:14
Assalamualaikum. Nak Gita salam kenal. Ibu kemarin sdh mencoba ke klinik bersalin dan menyampaikan niat ibu. Yang mau di khitan ibu sendiri tetapi usia sdh kepala empat. Diklinik mereka menolak karena sdh tidak boleh khitan lagi. Ibu jadi takut cari tempat lain. Malunya itu. Tapi ibu ingin sekali melaksanakannya. Kalau nak gita ada kenal tempatnya tolong secepatnya infokan ibu. Siapa tahu sebelum puasa ibu diberi kesempatan unt melaksanakannya. Aamiin.
SukaSuka
Dita
April 28th, 2016 pukul 21:58
Maaf ya jawabnya borongan gini ‘:)
SukaSuka
Viska
April 29th, 2016 pukul 18:23
Dit, kayaknya paham banget seluk-beluk proses khitan perempuan. Jawabannya ke Restia jelas banget. Aku jadi ikut manggut-manggut. Kalau buka klinik, bakal banyak pasiennya nih 🙂
Sering mampir kemari ya please, siapa tau ada pertanyaan mendetail yang aku nggak bisa jawab, tolong bantuin jawab yah 😀 Atau share alamat emailmu, nanti aku suruh mereka japri aja…
Oya, aku malah nggak merhatiin komentarnya bu Wiwi. Tapi nggak ada yang aku hapus kok…
SukaSuka
Detty
April 29th, 2016 pukul 10:02
Jadi ceritanye aq mau kasih surprise buat suami yg mau pulang dari tugas hihihi. Caranya aq full body waxing alias plontos total sehari sebelum dia pulang. Pastinya termasuk braz wax di bagian intim. Biasanya sih dicukur aja sendiri pas mandi.
Jadi aq beli voucher online trus dateng ke salonnya. Mbak yg waxing aq lumayan cantik, ramah dan friendly orangnya, masih muda paling seumuran aq. Pertama-tama tangan, trus ketty, trus kaki dan terakhir si braz wax itu.
Pas mau braz wax, si mbak tanya aq “mbak maaf ya, belum disunat ya ?” (Aq datang ke salon berhijab jd dia tau aq muslim) trus aq jawab “udah sih waktu bayi”
Trus dia bilang, kalo masih bayi sih biasanya cuma ditoreh pake jarum sampe keluar darah setitik, jadi gak ada bedanya dengan yg gak sunat. Dia bilang “punya mbak masih ada kulitnya, kacangnya blum nongol. Kalo udah sunat kacangnya nongol kelihatan jelas”
Aq jadi penasaran trus aq tanya “mbak koq tau sih ? Pengalaman pribadi ya ?”
Eh si mbak jawab “Iya mbak, dulu juga aq pikir kalo perempuan muslim pasti waktu bayi udah disunat, trus ada temen mualaf jadi disunat pas udah gede, umur 20an. Trus dia cerita, sunat perempuan itu harusnya kulit kacangnya dipotong sampe kacangnya terbuka. Jadi malamnya aq periksa ternyata masih ada kulitnya. Jd aq minta teman itu antar ke bidan yg nyunat dia”
Trus aq tanya “sunatnya di bidan mana mbak ? Waktu itu umur berapa ?”
Dia jawab “Umur 21 mbak, bidan di Puncak tapi saya dengar sekarang sudah almarhumah”
Aq tanya lagi “Sakit nggak mbak ?”
Dia jawab “Ya sakit juga sih mbak, dikompres dulu pake es dibungkus kain sampe berasa baal, trus baru disuntik dan digunting. Tapi ya namanya juga kewajiban agama, jadi ya dijalani aja”
Perasaan aq campur aduk antara penasaran, agak sedikit shock, tapi takjub juga, dan anehnya rada ngilu denger cerita si mbak hihihihi.
Pas selesai braz wax, si mbak bilang “sunat aja mbak, kan emang muslim wajib. Enak koq bersih, ntar pas sama suami juga lebih enak”
Aq jawab “iya mbak, ntar aq tanya abang dech, makasih ya mbak”
SukaSuka
bbg
April 30th, 2016 pukul 01:06
sungguh ironis ya….ternyata banyak masih banyak sekali muslimah yang sudah berhijab tapi belum disunat dg benar
SukaSuka
Dita
April 30th, 2016 pukul 19:34
@Detty: Ceritain terus kabarnya ya Mbak 🙂
@Viska: Ok dh Mbak. 🙂
Sama saya udah ada yg japri sih dari FB.
Oh, kok bisa gk kelihatan ya Mbak? Padahal kemarin sempat terbaca lho, sayangnya cuma sekilas. 😦
@Wiwi: Waalaikumsalam, Bu. Slam kenal 🙂
Udah berteman di FB kan, Bu? Kalau saya tau akan di share koq. 🙂
Ibu gk sendirian kok, itu di atas ada Bu Niar juga, kepala empat jga hehehe…
@Bbg: Yaelah pak, namanya orang tdk tau ya ga dosa dong 😀
Dikenakan hukum itu kalau sudah tau kan
Makanya, terus bantu share info di blog ini dong.
SukaSuka
bbg
Mei 1st, 2016 pukul 00:28
@Dita: banyak juga kok yg sdh tahu, tapi tdk meyakini dasar hukumnya, jadi terkesan malah menentang, belum lagi mereka yg sdh ‘teracuni’ oleh gerakan feminisme ala western
SukaSuka
Nasrul
Mei 10th, 2016 pukul 15:58
Alhamdulilah istri saya sudah melaksanakan khitan syarii sekitar setahun lalu. Yang mengkhitan namanya Bidan Hesti yang masih terhitung saudara istri. Bidan Hesti belajar khitan syarii dari Bidan Emma Yusuf di Bekasi, sebelumnya sudah sering mengkhitan perempuan, kebanyakan bayi dan balita tapi ada juga beberapa perempuan dewasa mualaf.
Bidan Hesti pun mengakui dulu sebelum belajar khitan syarii, ternyata salah cara khitannya karena cuma digores sampai keluar darah. Malah ada beberapa anak tetangga dan saudaranya yang dulu waktu kecil dikhitan oleh Bidan Hesti, ditawarkan untuk khitan ulang secara syarii, gratis. Ada yang sudah remaja malahan ada yang sudah menikah.
Istri saya juga usianya sudah 35 tahun waktu khitan syarii, tidak dibius hanya mengucap bismilah saja dan mohon kepada Allah SWT agar diringankan rasa sakitnya. Kulit yang dipotong sebesar ujung kuku kelingking, hampir 1 sentimeter panjangnya. Potongan kulitnya lalu dibungkus kain putih dan dikubur. Semoga infonya bermanfaat buat Mbak Dita.
Sekitar 2 mingguan sudah bisa melakukan hubungan pasutri dan alhamdulilah kami sangat menikmati hasilnya.
SukaSuka
Citra
Agustus 23rd, 2016 pukul 23:25
Dua minggu sudah bisa hubungan pasutri ya pak?
Kalo boleh tau total dari disunat sampe sembuh brp hari? Dan selepas sunat apakah bisa memakai celana dalam atau pembalut luka sunatnya?
SukaSuka
Nasrul
Mei 10th, 2016 pukul 16:59
Istri saya memutuskan untuk khitan juga karena takut dosa, soalnya sudah tahu jadi dosa kalau tidak dilakukan.
Makanya saya setuju sekali bahwa informasi khitan wanita ini harus dishare sebanyak mungkin, supaya jangan ada muslimah yang tidak berkhitan dengan alasan tidak tahu kalau perempuan juga harus khitan.
Bidan Hesti malahan bercerita ada yang sudah nenek-nenek baru khitan. Ada juga wanita Indonesia yang sudah berdomisili di Amerika pulang ke tanah air untuk melaksanakan khitan.
Buat yang sudah tahu tidak ada alasan lagi ya.
SukaSuka
Kiki
Mei 26th, 2016 pukul 10:17
Insya Allah bermanfaat infonya
http://mozaik.inilah.com/read/detail/2290937/manfaat-khitan-bagi-wanita-psikis-biologis
SukaSuka
Muthia
Juni 17th, 2016 pukul 10:32
Dulu pernah dikasih tau orang, katanya nya ada bidan di daerah Cilember, Puncak yang jago menyunat wanita dewasa. Kan banyak perempuan sana yang nikah dengan orang Arab, jadi biasanya suaminya yang Arab minta supaya calon istrinya disunat kayak di Arab sana.
Ada yang punya infonya bidan itu ?
Makasih sebelumnya.
SukaSuka
Dita
Juni 17th, 2016 pukul 15:06
@Nasrul: Wow, ga pake bius?
Gak sakit tuh Mas?
Iya, kalau sudah tau ya dan percaya wajib ya harus dilakukan. Kalau percaya sunnah ya sebaiknya dilakukan.
@Kiki: Artikelnya bagus Mba/Mas. 🙂
@Muthia: Saya perhatin di daerah Puncak itu bidannya ‘gaib’ gitu hehe. Banyak yg bilang, dulu pernah sunat dengan cara yg benar, tapi….udah pindah…udah almarhumah…dll. Nampaknya Puncak harus ada dokter dan bidan yg bisa menyunat perempuan dan infonya juga dibutuhkan.
Siapa yg mau sunat mba?
SukaSuka
Viska
Juni 20th, 2016 pukul 15:28
Kok pada tau yah soal bidan di Puncak? *melipir dulu *sambil nyimak 😀
SukaSuka
Kiki
Juni 17th, 2016 pukul 21:05
Iya tuh daerah Puncak sepanjang jalan tiap 200-300 meter ada bidan kayaknya tinggi sekali angka kelahiran di situ. Tp kalo soal sunat menyunat perempuan, terutama perempuan dewasa kayaknya belum ada info yang kredibel.
Saran saya untuk Mbak Muthia, kalo gak dapat info yang pasti, lebih baik ke Bidan Emma Yusuf di Bekasi atau ke RS Al Islam di Bandung yang sudah jelas reputasinya dalam mengkhitan perempuan terutama perempuan dewasa. Bandung atau Bekasi ya paling sekitar 2 jam dari Puncak.
SukaSuka
Andoel
Juni 21st, 2016 pukul 12:25
http://jarigoyang.blogspot.co.id/2012/01/berdosa-wanita-tidak-sunat.html
Pengalaman bidan di Malaysia yang biasa mengkhitan perempuan dewasa, baik Muslimah yg belum khitan ataupun mualaf
SukaSuka
Tyo
Juni 27th, 2016 pukul 12:03
Cwe ane anak semarang katanya udah disunat waktu kecil tapi gtw deh bener kaga kwkwkwkw …
SukaSuka
Gozak
Juni 27th, 2016 pukul 12:10
Cek ke TKP gan…tapi belum boleh wkwkkw, mintol bidan aja yg cek
SukaSuka
Sabri
Juni 27th, 2016 pukul 22:45
Setau saya sich kalo Jawa Tengah itu 50-50 kalo soal sunat perempuan. Ada yang sunat dan ada juga yang tidak. Istri saya dari Blora di sana ada tradisi sunat perempuan, tapi daerah lain belum tentu ada.
Kalo perempuan suku Sunda sih rata-rata sunat tapi katanya banyak yang cuma digores.
Kalo Jawa Timur justru jarang yang sunat, hampir rata-rata belum mengenal tradisi sunat perempuan. Mantan pacar saya dulu dari Malang dia malahan gak tau kalo perempuan juga disunat
SukaSuka
Blueblue
Juni 30th, 2016 pukul 23:45
Seorang gadis Muslim di Inggris batal menikah karena dirinya belum disunat
http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2016/06/24/batal-menikah-karena-belum-sunat-372832
Makanya sunat aja mbak
SukaSuka
Yulie
Juli 3rd, 2016 pukul 08:26
Kak Fika klo boleh tahu berapa biaya sunat di bidan emma Bekasi? rencana saya ingin sunat sebelum menikah. Terimakasih
SukaSuka
Fika
Juli 3rd, 2016 pukul 20:02
Tanya langsung aja ke Rumah Sehat Al Ikhlas mbak. Setau saya kalo pas acara seminarnya Bidan Emma malah khitan gratis mbak, malah pernah saking banyaknya peserta, jam 11 malam baru kelar khitanan massalnya.
Ini linknya
http://yayasan-alikhlas.blogspot.co.id/p/rumah-sehat-al-ikhlas.html
Saya rasa sih biayanya cukup murah sih, paling juga 200 ribu atau tidak lebih dari 250 ribu, sekadar jasa dan pengganti biaya obat, pastinya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Atau mungkin juga semampu dan seikhlasnya.
Selamat ya mbak. Nanti kalo boleh sharing2 pengalaman di sini mbak
SukaDisukai oleh 1 orang
Fika
Juli 3rd, 2016 pukul 20:09
Beberapa tahun lalu, sekitar 2011 kalo nggak salah, sunat perempuan dewasa di RS Nurhidayah sekitar 400an ribu, kalo sekarang mungkin naik sedikit.
Ada kawan yg cerita, katanya temannya mualaf jadi calon suaminya minta dia disunat dulu sebelum menikah.
SukaDisukai oleh 1 orang
Fika
Juli 3rd, 2016 pukul 20:19
Mbak Yulie jangan takut soal biaya sunat, biasanya klinik atau RS berbasis syariah menyediakan tarif khusus atau bahkan gratis atau seikhlasnya jika si pasien memang tidak mampu.
Yang penting niat dan ikhlas.
SukaSuka
restia
Juli 10th, 2016 pukul 19:41
takut juga ya, setelah aku baca2 ternyata emg wajib disunat. tapi kalo sampe dipotong habis kulupnya pasti skt bgt.
malu sich belom disunat, pikir2 dl deh.
SukaSuka
Viska
Juli 11th, 2016 pukul 17:53
Minta dibius aja.. Kalau sakit, bisa minum painkiller kok 😊
SukaSuka
afri
Juli 10th, 2016 pukul 20:18
kemaren hari selasa calon suami tanya “kamu udah dikhitan sayang ?? ” aku pikir dy becanda ternyata serius tanya itu dan setelah lebaran kmaren aku kedatangan 3 tamu cewek berhijab salah satunya udh usia antara 50-60 an mreka dari kelurga calon suami dan blg mau cek aku udh khitan atw blm. wktu di cek sih aku cuma suruh duduk dan ibu2 itu pegang klitorisku dan pada ujungnya berasa banget ditarik kulitnya, trs ibu2 itu blg masih ada kulitnya.
trs sabtu keluarga calon suami dtg maksut mengkhitankn aku, aku yg tanpa persiapan apa2 udh nurut aja. disuruh duduk trs lepas celana dlm, kemaluan dibasuh, klitoris di usap minyak trs di urut (pas di usap2 terangsang bgt, trs gak pake apapun bagian bawah telanjang), ujung kulitnya ditarik trs kres (kaget bgt kulitnya dipotong pake silet dan ga di bius sama sekali) sampe aku tereak.
lukanya dikompres pake es ditekan. aku liat sendiri kulitnya kepotong agak banyak tp ga sampe habis, bagian pangkal masih sisa. kulitnya ga dibuang atw dikasih ke aku gt tpi dibawa sm dukunnya (penasaran dibuang ga sm dukunnya).
sampe sekarang blm sembuh msh atit…hehe trs calon suami telepon ngucapin “selamat ya yank udh khitan, jd pengen cepet2 liat bekas khitannya”. malu bgt di khitan diliatin keluarga. malu jg baru di khitannya telat.
katanya sih tar 2 minggu dukunnya dateng lg, tp moga2 ga di khitan lg, udh cukup sekali aja kapok.
SukaSuka
Viska
Juli 11th, 2016 pukul 17:51
Masa dikhitan 2x.. Nanti abis dong 😁 Selamat ya.. Semoga lancar acara pernikahannya dan kelak menjadi keluarga samara barakah bahagia dunia akhirat aamiin ☺
SukaSuka
Yulie
Juli 15th, 2016 pukul 01:53
Selamat kk semoga lekas sembuh, yg dipotong cuma kulitnya z kan emang tidak pake alat penjepit atau apa gitu masa langsung ditarik terus dipotong gitu z apa gak ikut ketarik ato kepotong tuh bijinya
SukaSuka
dev
Juli 29th, 2016 pukul 08:07
Boleh minta alamat emai?
SukaSuka
Handi
Juli 11th, 2016 pukul 14:44
http://www.rsnurhidayah.com/pelatihan-khitan-putri-rsnh-di-timika-papua.html
Menurut saya penting untuk diadakan pelatihan khitan perempuan. Teman saya mau mengkhitan anak perempuannya susah sekali cari bidan yang bisa mengkhitan perempuan. Rata-rata jawabannya ‘sudah dilarang sama Depkes’
SukaSuka
Viska
Juli 11th, 2016 pukul 17:52
Pelatihan tidak resmi.. secara memang dilarang pemerintah..
SukaSuka
Yawar
Juli 22nd, 2016 pukul 10:10
Smegma adalah kotoran bewarna putih yang biasa ditemui di lipatan kulit penis yang belum disunat. Ternyata smegma juga ditemui pada lipatan kulit klitoris wanita, tapi yang belum disunat tentunya.
Dan gawatnya lagi, smegma yang menumpuk, selain kotor dan berbau kurang sedap, ternyata salah satu penyebab kanker.
Makanya lebih baik disunat saja, baik laki-laki maupun wanita
http://www.suara.com/health/2016/03/27/182335/kenali-smegma-krim-putih-yang-menumpuk-di-organ-intim
SukaSuka
Nia
Agustus 10th, 2016 pukul 12:01
Saya disunat tahun 2014 lalu, atas kesadaran dan kemauan sendiri setelah ikut seminar khitan syar’i. Suami saya sampai heran waktu saya bilang saya mau khitan ulang. “Loh, bukannya sudah sunat waktu kecil ?” begitu kata suami saya.Tapi suami sih langsung mengizinkan.
Setelah saya dikhitan, alhamdulilah kehidupan rumah tangga jadi lebih harmonis. Setiap kali jima dengan suami juga lebih terasa nikmat. Makanya khitan itu menjauhkan dari perselingkuhan. Lha wong kenikmatan jadi bertambah-tambah, buat apa cari selingkuhan.
Bentuknya juga jadi lebih bagus, kacangnya nongol dan jadi bersih karena gak ada kotoran di lipatan kulit seperti sebelum disunat.
SukaSuka
Citra
Agustus 23rd, 2016 pukul 23:17
Usia brp waktu disunat mba?
SukaSuka
Dita
Agustus 11th, 2016 pukul 09:18
@Nia: Seminar khitan syar’i nya Bidan Emma Yusuf ya mba, lokasinya dimana mba?
Terus bidan Emma mengkhitan dengan cara seperti apa? Apa mba masih punya seminar kit nya?
Soalnya saya lagi cari bahan pelatihannya mba.
Boleh minta email atau FB?
Btw, apa dibius dulu mba? Bius apa?
Sunatnya dimana mba dengan siapa?
Makasih sebelumnya… 🙂
SukaSuka
Gusan
Agustus 11th, 2016 pukul 11:23
Ada yg punya info kapan ada seminar khitan syari di daerah Jabodetabek ?
Saya ingin istri saya ikut seminarnya dan sekalian dikhitan ulang secara syari.
Sy dengar katanya banyak lulusan bidan Emma Yusuf yang sudah berpengalaman mengkhitan wanita dewasa tapi belum dapat informasinya.
SukaSuka
Farah
Agustus 16th, 2016 pukul 11:16
Alhamdulilah ternyata ada jagoan baru di bidang khitan wanita. Beliau adalah Ibu Bidan Fajar Nusaibah, SST, M.kes. Ada acara seminarnya dan praktek khitan tgl 12 Agustus kemarin. Sayang baru dapat infonya hari ini.
http://manjanik.net/citizens/iklan/ikutilah-workshop-persalinan-syari-perawatan-reproduksi-wanita-di-bekasi/
Insya Allah ke depannya semakin banyak bidan yang ahli mengkhitan wanita, jadi kaum Muslimah bisa melaksanakan sunnah ini tanpa ragu-ragu.
SukaSuka
Cucul
Agustus 17th, 2016 pukul 16:14
Selamat HUT RI ke 71. MERDEKA !!!
Nah buat para akhwat, sudah saatnya kamu merdeka dari kulup penutup klitoris yang mengganggu dan menyimpan kotoran/najis.
Bebaskan dirimu dari kulup penyimpan najis, segera berkhitan secara syar’i
Merdeka.
SukaSuka
Cucul
Agustus 24th, 2016 pukul 09:27
Alhamdulilah satu lagi gadis manis etnis cina yang memutuskan jadi mualaf. Dan sudah resmi jadi menantu KH Ilham Arifin
http://www.pos-metro.com/2016/08/inilah-9-fakta-tentang-larissa-chou.html
Baidewi, mbak Larissa Chou sudah disunat blum ?
Hijabnya sih sudah mantap, malu dunk kalo sudah berhijab tapi belum disunat
SukaSuka
Agusman
Agustus 29th, 2016 pukul 16:59
http://jaknews.co.id/sunat-perempuan-jadi-perdebatan-di-rusia/
Satu lagi neg artikelnya
SukaSuka
Cucul
September 3rd, 2016 pukul 19:58
https://muslimafiyah.com/wanita-dewasa-yang-belum-disunat.html
Di Indonesia sepertinya cukup banyak kasus Muslimah dewasa yang baru menyadari dirinya belum disunat.
Atau waktu kecil disunat secara simbolis yang pada hakekatnya sama saja dengan belum disunat
SukaSuka
BBG
Oktober 8th, 2016 pukul 00:26
sepi lg ya….
SukaSuka
Viska
Oktober 9th, 2016 pukul 14:59
Maklum bukan forum, Pak.. cuma kolom komentar yang panjang 😀
SukaSuka
Cucul
Oktober 10th, 2016 pukul 11:36
Sepi soalnya ‘Ratu Sunat’ mbak Dita lagi absen.
Mungkin beliau lagi bikin sunatan massal kali tuh. Khusus kaum akhwat.
Ada yang mau bantuin ?
SukaSuka
Cucul
Oktober 10th, 2016 pukul 11:48
Acara khitan massal di Bandung pas Maulid bulan Januari kermarin, dengan peserta 150 laki-laki dan 75 perempuan
Eh di artikelnya ditulis yang laki-laki kebanyakan usia TK dan SD, tapi yang perempuan ada yang sudah remaja bahkan mahasiswi usia 22 tahun.
Alhamdulilah kesadaran kaum akhwat untuk berkhitan semakin meningkat.
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/01/10/356501/assalaam-khitan-massal-laki-laki-dan-perempuan
SukaSuka
antox
Oktober 14th, 2016 pukul 12:30
Asalam mualaikum,
Saya Anto dari Pontianak. Pacar saya keturunan cina umur 21 tahun dan alhamdulilah sudah mendapat restu keluarga untuk mualaf dan menikah dengan saya.
Apakah ada yang tahu RS atau dokter perempuan di Pontianak yang bisa menyunat perempuan dewasa ? Ada temannya pacar saya mualaf cina juga disunat oleh mak dukun beranak.
Saya sih lebih yakin kalo dia disunat di RS atau dokter saja. kalo dukun takutnya siletnya kurang steril.
SukaSuka
Cucul
Oktober 15th, 2016 pukul 11:47
Satu lagi nich Muslimah dewasa yang belum disunat dan ingin disunat.
http://www.alodokter.com/komunitas/topic/sunat-wanita-saat-dewasa-bolehkah
SukaSuka
Dita
Oktober 27th, 2016 pukul 19:43
Assalamu’alaikum
@Gusan: Saya juga sedang cari2 info tentang itu mas. Semoga khitan istrinya dimudahkan ya…Salam untuk istrinya 🙂
@Farah: Saya pengen banget ikut seminar dan workshop sprti itu mba, sayang belum dapat infonya kalau disini.
@Cucul: Ah, bisa aja nih mba/mas Cucul, hihihi 😀
Saya mau aja nih buat sunatan massal hehehe kalau banyak yang bantu
Btw, nice share nya Mba/mas. 🙂
@Agusman: Wow, emang sesuatu yang bermanfaat, seperti sunat perempuan ini, siapapun itu dimanapun itu pasti akan semakin banyak saja yang mendukungnya, Mas.
@Antox: Wah kalau di Pontianak saya kurang tau tuh Mas. Tapi kalau Mas/ Mbaknya ada pertanyaan boleh deh via japri di FB atau e-mail.
Calonnya mas itu sudah mantap dan berani untuk disunat kan?
SukaSuka
Cucul
Oktober 31st, 2016 pukul 18:32
Klinik Pacica di Makassar Sulsel melayani sunat perempuan usia bayi sampai dewasa
http://pacica.co.id/layanan/read/sunat-perempuan
Sayang belum ada cabang di luar Makassar
SukaSuka
Rasyid
Desember 7th, 2016 pukul 04:39
Untuk di bandung dimana ya bisa khitan perempuan? Rs al islam tidak bisa katanya, saya suda coba tanya melalui web nya, terima kasih
SukaSuka
Rana
Desember 7th, 2016 pukul 11:53
Untuk khitan perempuan di Bandung bisa ke Dr.Yanne Cholida
Jl. Sasak Gantung, Balonggede, Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40251
(022) 4232227
Insya Allah bermanfaat informasinya
SukaSuka
Ria
Desember 16th, 2016 pukul 13:54
Dr.Lenny Oktorina di Bandung bisa mengkhitan perempuan. Silakan japri langsung ke akun FB Lenny Oktorina.
SukaSuka
Anita
Desember 21st, 2016 pukul 15:30
Klinik Apollo di Jakarta melayani khitan wanita dengan memotong kulit penutup klitoris. Tapi di klinik ini tidak menggunakan istilah khitan atau sunat, tapi ‘operasi kecil’
Pasiennya pun kebanyakan dari kalangan wanita Non-Muslim yang melakukan sunat untuk mendapat manfaat kebersihan dan kenikmatan seksual
http://ginekologi.klinikapollo.co/view/33.html
SukaSuka
Rasyid
Desember 21st, 2016 pukul 17:16
No respon ni dri Dr yane cholida ataupun Dr Lenny Oktorina, ada referensi lain di bandung :)? Terima kasih
SukaSuka
Anita
Desember 22nd, 2016 pukul 09:57
Dr. Yanne Cholida ada alamatnya tuh, samperin aja. Kalo nelpon dokter yg praktek pribadi emg kadang agak susah.
Dr.Lenny Oktorina cuma ada FB ya? Sabar aja mungkin pas gak OL. Tinggalin message aja.
Buru2 amat Bang Rasyid hehehe. Siapa yang mau disunat?
SukaSuka
Rasyid
Desember 23rd, 2016 pukul 23:28
Calon saya bu beliau non muslim hehe
SukaSuka
Bagus
Desember 26th, 2016 pukul 11:22
Ajak ke Bidan Emma aja bang. Cikarang itu paling gak sampai 2 jam dari Bandung. Istri saya juga sunat di sana. Dia sih taunya dari bayi udah disunat, tapi pas ada seminar Persalinan dan Khitan Syar’i istri saya iseng ikut diperiksa. Dia pikir pasti sudah disunat cuma perlu dipastikan aja.
Ternyata kata Bidan Emma kacangnya masih tertutup kulit, jadi sekalian disunat. Sembuhnya cepat, 10 hari sudah bisa hubungan pasutri.
SukaSuka
Anita
Desember 22nd, 2016 pukul 10:00
Kalo mau cepat, blum ketemu dokter di Bandung, ke Bekasi aja paling perjalanan 2 jam.
Bidan Emma di Rumah Sehat Al Ikhlas.
SukaSuka
supri
Desember 23rd, 2016 pukul 02:58
Cwe ane belum mau disunat katanya klo udah nikah z kwkwkw :v
SukaSuka
rani
Desember 24th, 2016 pukul 07:57
saya berusia 28 blm sunat, sudah menikah sering suami mengeluh saat berhubungan ,kelentit sulit dirangsang (msh tertutup dg kulup), kotorannya banyak di dlm kulup, kulupnya panjang sampe nutupin kelentit.dari semenjak pacaran suami sudah menanyakan sy sdh sunat atau blm, soalnya dikeluarga suami adik cewek nya disunat. saya masih takut sampai sekarang, tp malu tiap becandaan sm suami pasti membahas masalah khitan, katanya nnti py anak cewek mau disunatkn biar mamanya malu blm disunat apa sekalian disunat bareng. malunya..
SukaSuka
rani
Desember 24th, 2016 pukul 08:06
pernah jg sih mertua tanya udh disunat atau blm? sy jwb udh pas didepan suami. pdhal suami tau sy blm sunat, kdg takut keceplosan suami ngomong kalo sy bohong.
SukaSuka
Bagus
Desember 26th, 2016 pukul 11:36
Mbak Rani, sunat aja mbak. Problemnya sama tuh dengan istri saya sebelum disunat. Padahal dia taunya udah sunat dari bayi. Trus waktu ikut seminar Persalinan dan Khitan Syar’i dia iseng ikut diperiksa. Ternyata kata Bidan Emma kacangnya masih tertutup kulit. Trus diambilkan cotton bud dan dicongkelkan ke dalam kulupnya, kelihatan ada kotoran putih kekuningan berbau amis.
Kebetulan saat itu istri sedang tidak haid jadi Bidan Emma bilang kalo mau sunat sekarang bisa. Jadi langsung sunat di tempat. Kulupnya dipotong dengan gunting kecil.
Menurut istri, cuma nyeri sedikit aja dan langsung bisa berjalan normal, gak kayak kata orang kalo abis disunat jalannya gimana gitu. Sekitar 10 hari kemudian sudah bisa hubungan pasutri. Dan menurut saya bentuknya jadi lebih bagus soalnya kacangnya jadi kelihatan. Kenikmatan juga bertambah soalna kacangnya terbuka jadi gampang dimainkan hehehe.
Sunat aja mbak, gak nyesel dech, dijamin manfaatnya banyak dan Insya Allah semakin disayang suami. Istri saya waktu disunat sudah 31 tahun umurnya dan sudah punya 1 putra.
Mbak lokasinya di mana ? Kalo Bidan Emma tuh di Cikarang tapi katanya pasiennya ada yang dari Semarang, Surabaya, sampai ada pasien yang terbang dari Balikpapan untuk sunat di Bidan Emma
SukaSuka
Bagus
Desember 26th, 2016 pukul 11:37
Rumah Sehat Al Ikhlas (Bidan Emma)
Jl. Raya Kp. Utan – Setu, Desa Mekar Wangi No. 1 Kp. Rawa Banteng
Cikarang Barat, Kab. Bekasi
Contact :
(Office) 021 82607507, HP: 085216572140
http://yayasan-alikhlas.blogspot.co.id/p/rumah-sehat-al-ikhlas.html
Ada FB nya juga Rumah Sehat Al Ikhlas
SukaSuka
Bagus
Desember 26th, 2016 pukul 11:56
Mbak Rani, sunatnya diam-diam aja mbak. Cukup mbak dan suami yang tahu. Istri saya waktu sunat juga cuma dibacakan doa dan bismilah saja. Apalagi pernah ‘bohong’ ke mertua bilangnya sudah sunat.
Kalo cerita ke teman-teman apalagi posting di sosmed ntar ditagih bikin hajatan loh.
SukaSuka
rinia
Januari 13th, 2017 pukul 16:38
http://metromininews6.blogspot.co.id/2017/01/seminar-kesehatan-khitan-syari-wanita.html?m=1
Insya Allah bermanfaat infonya. Ada khitan syar’i juga bagi yg ingin khitan
SukaSuka
rinia
Januari 13th, 2017 pukul 16:40
Bismillah
Assalamu’alaykum warohmatullohi wa barokaatuh.
Hadirilah…!!!
🌸Seminar Kesehatan, khitan syar’i wanita🌸
Yang akan diselenggarakan InsyaaAlloh pada :
Hari : Sabtu, 14 Januari 2017
Pukul : 08.00/sd selesai
Tempat : Masjid Ruhama, Jln. Raya Dramaga KM. 07, Kel. Marga Jaya Kec. Bogor Barat Kab. Bogor
Pemateri : Bidan Fajar Nusaybah S.ST M Kes
Akan diadakan:
Khitan Syar’i Muslimah
🌸Siapkan infak terbaik Anda🌸
Pendaftaran hub.
Dahlia : 08568750399
Rima : 085770705378
Dina : 089642458035
Batas akhir pendaftaran hari kamis, tgl 12 Januari 2017
Peserta Terbatas
Penyelenggara : Islamic Center Ruhama
Khusus untuk Muslimah
SukaSuka
Nia
Januari 17th, 2017 pukul 16:41
Yaah telat baca deh, ada yg ikut khitanan jg kah?
SukaSuka
rinia
Januari 17th, 2017 pukul 18:32
Mbak Nia kalo mau khitan, ga perlu nunggu ada event seminar khitan syari.
Mbak di mana lokasinya? Kalo Jabodetabek bisa ke Bidan Emma Yusuf, Rumah Sehat Al Ikhlas
SukaSuka
Aguz
Januari 27th, 2017 pukul 20:13
Siapa yg belum disunat hayo? malu sama umur hehe
SukaSuka
nissa
Januari 28th, 2017 pukul 00:35
Teman saya pernah ikut seminar khitan syar’i wanita di Bekasi, ternyata setelah diperiksa banyak yang belum dikhitan secara benar, termasuk teman saya itu.
Akhirnya banyak yang memutuskan untuk khitan saat itu juga, termasuk teman saya yg saat itu usianya sudah 36 tahun.
Dia cerita peserta khitan termuda umur 19 thn, mahasiswi kebidanan dan tertua skitar 50an tahun.
SukaSuka
Dina
Januari 28th, 2017 pukul 15:35
Bagaimana prosesi sunat syar’i? apakah menggunakan alat penjepit,silet atau pisau semacamnya? apakah dibius suntik atau semprot waktu seminar di Bekasi?
SukaSuka
nissa
Januari 29th, 2017 pukul 23:07
gak dibius mbak. cukup dg mengucap bismilah. soalnya proses pembiusan dg suntik lebih sakit daripada proses sunatnya.
itu sudah beberapa thn lalu sih, thn 2010 atau 2011 gitu. sekarang gak tau ya. mungkin sudah ada bius semprot atau salep.
pake gunting kecil steril mbak.
SukaSuka
Dina
Januari 30th, 2017 pukul 19:39
gunting saja yah? apa gak susah itu atau cuma ditoreh atau gimana potongnya sekali gerakan atau berapa kali gerakan? sakit bgt dong klo gak pke bius
SukaSuka
nissa
Januari 31st, 2017 pukul 02:40
kalo cuma ditoreh itu sama saja belum sunat mbak.
dipotong kulit yg menutupi klitorisnya. teman saya bilang sih 2x gunting dari kiri trus kanan. tp kata bidannya ada yg kulitnya agak banyak dan tebal harus dibelah tengah dulu baru digunting kanan kiri, jadi 3x gunting.
sakit sih pasti terasa tp kata si bidan, kalo Alloh memberi kekuatan untuk wanita melahirkan, maka sakit karena sunat jauh lebih ringan.
mbak mau sunat mbak ?
SukaSuka
Dina
Februari 1st, 2017 pukul 00:22
ooh gitu ya berarti mesti hati2 guntingnya ya klo gak bisa2 ikut kepotong kacangnya, ntar klo udah nikah z hehe
SukaSuka
nissa
Februari 1st, 2017 pukul 10:42
kulit kacangnya dijepit dan ditarik dulu pakai pinset supaya menjauh dari kacangnya supaya aman pas digunting gak kena kacangnya.
jangan tunggu udah nikah mbak hihihi, kyk teman sy tuh, umur 36 udah nikah ud punya anak baru sunat
SukaSuka
nissa
Februari 1st, 2017 pukul 10:47
konsul dulu aja gpp mbak.
Rumah Sehat Al Ikhlas
Ibu bidan Emma Yusuf
Jl. Raya Kp. Utan – Setu, Desa Mekar Wangi No. 1 Kp. Rawa Banteng
Cikarang Barat, Kab. Bekasi
Contact :
(Office) 021 82607507, HP: 085216572140
Ibu bidan Emma Yusuf sudah sangat berpengalaman mengkhitan ribuan perempuan dewasa jadi tidak perlu kuatir salah potong atau kacangnya ikut tergunting
SukaSuka
Artika
Februari 1st, 2017 pukul 14:26
Pas disunat sambil rame2 diliatin peserta seminar yg lain ya? Jadinya khitanan massal dong?
SukaSuka
nissa
Februari 1st, 2017 pukul 15:13
sunat dilakukan dalam ruangan tertutup, cuma ada pasien yg mau disunat, bidan dan asisten.
lagipula seminarnya khusus perempuan. kalo ada yg diantar suami atau saudara laki-laki, disuruh tunggu di luar.
SukaSuka
Dina
Februari 2nd, 2017 pukul 02:37
hehe masih belum berani kk
SukaSuka
Artika
Februari 2nd, 2017 pukul 18:03
Berarti dikhitan bergiliran ya??
Trs pulangnya gmn tuh? Apa ga sakit kalau dipake jalan atau duduk?
SukaSuka
nissa
Februari 3rd, 2017 pukul 13:55
Iya, khitannya bergiliran.
Sakit pas digunting, trus dikasih obat sudah sangat berkurang sakitnya. Jalan biasa aja sih, apalagi rata2 peserta berbusana hijab syar’i yg longgar, model gamis gitu jadi gak ada yg terlihat jalan mengangkang begitu mbak.
Yg agak terasa justru pas duduk, paling dikasih pantiliner beberapa lapis.
Untuk yg sudah menikah disarankan minimal 2 minggu puasa hub pasutri, tp sih katanya ada yg baru seminggu sudah dihajar hehehe.
@Mbak Artika nanya sunat mlulu, dirimu sudah sunat blum ?
@Dina, usianya brp dek ?
SukaSuka
Artika
Februari 3rd, 2017 pukul 15:07
Belum mbak lg bayangin nunggu giliran dikhitan aja udh dag dig dug, apalagi kalau udh didepan bidan
Mbak Nissa sendiri dikhitan umur brp dan dimana?
SukaSuka
Dina
Februari 3rd, 2017 pukul 21:51
23 mau 24 hehe
SukaSuka
nissa
Februari 4th, 2017 pukul 11:01
@Dina: oalah, aku kira umur 18-19 thn, ternyata udah hampir 24. Udah punya calon suami blum dek? Gpp aku panggil dek aja soalnya aku udah kepala 4 usianya. Paling afdol sih sunat dulu sebelum nikah, jd pas nikah udah bersih.
@Artika: Gpp dek. Ntar kalo melahirkan gimana ? Melahirkan itu penuh perjuangan loh. Sunat cuma cress..cress beres.
Aku sunat di bidan waktu SMP umur 13 thn.
SukaSuka
Dina
Februari 5th, 2017 pukul 22:46
hhe iya jg sih tp gak berani klo sendiri masa iya mesti ditemenin ntar ketahuan lg hh
SukaSuka
nissa
Februari 6th, 2017 pukul 11:36
Dek Dina ikut seminarnya aj sekalian khitan syar’i. Kan pasti banyak yg ikutan tuh dari yg baru ABG sampe ibu-ibu, jadi gak takut hehehe.
SukaSuka
Artika
Februari 6th, 2017 pukul 14:16
Masih takut ama ngilu juga sih hehe…
Mbak nissa share pengalamanya waktu disunat juga dong mbak.
Atas keinginan sendiri atau memang disunatkan ortu?
SukaSuka
nissa
Februari 6th, 2017 pukul 17:58
Kalo saya sih disunatkan sama ortu. Dari kecil ibu maunya anak2 perempuan juga disunat seperti dirinya tp bapak keukeh cuma anak laki saja yg harus disunat.
Akhirnya waktu saya udah SMP, udah mulai puber ibu ngotot pokoknya saya harus disunat. Akhirnya bapak mengalah dan ibu panggil bidan ke rumah waktu liburan sekolah.
Ngeri juga deg-degan tp ibu menenangkan saya. Alhamdulilah berjalan lancar dan nyerinya cuma sebentar. Padahal gak dibius loh.
Dek Artika sunat aja, selain sunnah juga menambah kenikmatan saat bersama suami
SukaSuka
Dina
Februari 7th, 2017 pukul 18:44
kapan lagi ada seminarnya mbk di bekasi?
SukaSuka
Artika
Februari 7th, 2017 pukul 18:48
@nissa sembuhnya brp lama mbak?
Pake sarung dong?
Hii masih pikir2 dulu mbak
SukaSuka
nissa
Februari 9th, 2017 pukul 14:05
Nyeri-nyerinya paling 2 hari sih. Cuma waktu mandi dan pipis mesti hati-hati jangan sampai basah.
Pakai rok panjang aja.
Soal jadwal seminar hubungi Rumah Sehat Al Ikhlas aj. Kalo mau khitan gak perlu tunggu seminar koq.
Mau konsul dulu juga gpp.
SukaSuka
Dina
Februari 11th, 2017 pukul 16:39
klo basah bisa infeksi kah?
SukaSuka
nissa
Februari 14th, 2017 pukul 10:57
Iya,luka sunat harus dijaga supaya selalu kering. kalo basah bisa infeksi.
Sehabis mandi atau pipis harus dikeringkan.
SukaSuka
rizz
Februari 13th, 2017 pukul 21:48
kapan indonesia spt malaysia yg mewajibkan khitan untuk perempuan
SukaSuka
nissa
Februari 14th, 2017 pukul 11:03
Hukum negara sih gak bisa mengatur soal ini mbak. Kalaupun ada institusi yg bisa mewajibkan/mengajurkan khitan untuk perempuan ya paling MUI.
Yg saya lihat adalah pentolan2 MUI kebanyakan laki-laki,jadi kalo MUI mengeluarkan fatwa wajib atau menganjurkan muslimah dikhitan,bisa dipastikan akan menuai kecaman. Komentar-komentar seperti “Bisanya cuma ngurusin selangkangan, korupsi tutup mata, dan sejenisnya pasti muncul”
Seharusnya MUI membuat suatu divisi khusus perempuan,dan urusan khitan perempuan biarlah divisi ini yg mengaturnya.
SukaSuka
nira
Februari 13th, 2017 pukul 22:14
sy disunatkan usia 15 sm ortu, skrg usia sy 28. disunat oleh dukun di desa sy, pk kunyit diruncingkan dan kacangnya sbg alas, stelah kunyit terpotong barulah kulit kacang sy dipotong pk pisau bambu (welat), dipotongnya kulit yg berlebih sampai batas ujung kacang (ujung kacang skrg jd terlihat stelah sembuh lukanya). dipotongnya gak sampai batas batang atw sampai pangkal kok.
SukaSuka
nissa
Februari 14th, 2017 pukul 11:12
Wah Nira disunat sama dukun ya. Padahal kalo sekarang umur 28 dan sunat umur 15 berarti sunatnya sekitar tahun 2004 ya.
Pasti gak dibius ya.
Alhamdulilah dari penjelasan Nira kelihatannya tekniknya sudah benar sih. Kalo belum benar mesti disunat ulang xixixixi.
Buat yg belum sunat, dianjurkan sih ke bidan atau dokter saja. Nira kebetulan dapat dukun yg cukup mengerti apa yg harus dilakukan.Saya pernah baca ada dokter kandungan yg menemukan pasien wanita yg tidak punya klitoris.ternyata pasien itu pernah disunat oleh dukun.
SukaSuka
Puput
Februari 14th, 2017 pukul 13:58
Baru tau ih kalo ada khitan perempuan
@Nira knp baru dikhitan waktu usia ABG (15th)?
Apa saja prosesi sebelum dan setelah dikhitan?
Gmn perasaanya waktu tau mau disunatkan?
Gak dibius pasti sakit ih…….
SukaSuka
nira
Maret 1st, 2017 pukul 21:28
@ puput : ga ada persiapan apa2 kok, plg sekolah udh langsung suruh ganti baju sm pk kain tp gak pk celdam dan disuruh pipis dahulu. tadinya takut sampai sy nangis tp bapakku ngotot harus disunat saat itu juga.
kacangnya dibersihkan smp didalam kulit kacangnya jg. nyiapin welat trs taruh kunyit diatas kacang lalu kunyit dipotong, baru ritual potong kulit kacangku dilakukan. sembuhnya 2 mingguan, kulitnya ga dipotong smp habis kok.
efeknya malu sm temen2 trs waktu disunat ditonton sm keluarga jg saudaraku.
SukaSuka
nira
Maret 1st, 2017 pukul 21:41
wktu usia 10 thn mau disunatkn tp sy nya blm siap msh takut, smp usia 15thn baru disunatnya hehe, kulit bagian pangkal smp batangnya msh ada kulitnya, kulit bagian ujung kacangnya yg udh hilang. kalo pipis perih bekas sunatnya. setelah sembuh geli2 ujung kacangnya.
SukaSuka
Puput
Maret 2nd, 2017 pukul 21:39
Yg nyunatin siapa mbak nira?
Trs disunaTnya sambil duduk apa bobo gt?
Kok sunatnya diliatin byk orang?
SukaSuka
nira
Maret 8th, 2017 pukul 01:19
@ puput ; disunatnya sm dukun dikampung tp udh pengalaman, disunatnya tiduran, kaki sm tangan dipegangin. tadinya msh bisa berontak tp stelah welatnya udh nempel kacang aq gak berani berontak lg, takut kepotong semua..hehe. yg liat cuman keluarga sm sodara aja.
SukaSuka
Ulfa
Februari 14th, 2017 pukul 15:58
Buat daerah Lamongan dan sekitarnya.
BISMILLAAH,
🌸Seminar Kesehatan, khitan syar’i wanita🌸
Hari : Ahad, 12 Maret 2017
Pukul : 08.00/sd selesai
Tempat : Geneng Indah RT 04 / RW 07
( sebelah barat Mushola Tarbiyatul Islamiyah)
Brondong, Lamongan
Jawa Timur
Pemateri : Bidan Fajar Nusaybah STT. M Kes
HTM—->30.000 include Snack, seminar kit, plus khitan gratis khusus Muslimah(Bagi yang belum khitan)
Pendaftaran hub: Telp/wa:
🌺 Lia : +628883580424
🌺 Siti:+62895603043249
🌺 Hana: +628976304053
#Batas akhir pendaftaran hari kamis, tgl 9 maret 2017
📌 Khusus untuk Muslimah
SukaSuka
nissa
Februari 15th, 2017 pukul 08:29
ternyata tgl 14 fen kmrn juga ada seminar dan praktek khitan syar’i muslimah, berlokasi di Bogor.
Sepertinya ini acara bulanan ya ?
http://metromininews6.blogspot.co.id/2017/01/seminar-kesehatan-khitan-syari-wanita.html?m=1
SukaSuka
lenny
Februari 15th, 2017 pukul 16:14
Alhamdulilah, tgl 14 Februari saat sebagian muda mudi Muslim merayakan hari raya valentine seperti kaum kafir, justru ada sebagian Muslimah yang melaksanakan khitan syar’i di hari itu.
SukaSuka
Yudina
Februari 20th, 2017 pukul 04:44
Saya belum pernah disunat di bagian klitoris saya memang ada kulit yang nutupin cuma masih mudah dibersihin, mau sunat malu udah gede hhe
SukaSuka
nissa
Februari 20th, 2017 pukul 10:11
gpp mbak gak perlu malu.
Waktu acara seminar + khitan massal aj sering ada ibu2 usia 40an bahkan 50an.
Kadang ada ibu dan anak perempuan yg bareng ikut seminar dan sunat bareng juga. Ibu usia 40an dan anak ABG atau usia 20an. Atau ibu muda dan anak masih usia SD atau SMP.
Malah kadang ada nenek2 juga xixixixi. Malah ada yg cerita pernah terjadi sunat bareng 3 generasi dari nenek sampai cucu. Lucu kan ?
Lukanya juga kecil. Gak perlu cuti, sunat pas libur aja. Long weekend gitu. Atau Jumat sunat Senin kerja.
SukaSuka
Yudina
Februari 20th, 2017 pukul 19:19
hehe masih ragu dan bimbang kk
SukaSuka
nissa
Februari 20th, 2017 pukul 22:29
Yudina usia brp? Udah nikah blum?
SukaSuka
Yudina
Februari 22nd, 2017 pukul 00:10
22 mbk, belum menikah
SukaSuka
nissa
Februari 22nd, 2017 pukul 11:33
Oh masih muda sekali kamu dek.
Gpp sunat aj, cress…cress..beres koq. 1000x lebih ringan daripada lahiran.
Ntar kalo udah nikah terasa manfaatnya hihihihi
SukaSuka
Yudina
Februari 23rd, 2017 pukul 19:36
manfaatnya apa gagal paham nih hihii…
SukaSuka
nissa
Februari 24th, 2017 pukul 00:30
Manfaatnya terasa kalo malam Jum’at kayak malam ini. Malam sunnah rosul hihihihi.
Kacang tanpa kulit kan lebih enak daripada kacang pake kulit. Ya udah gitu aja hihihihi.
Pokoknya dijamin gak nyesel dech
SukaSuka
Yudina
Februari 24th, 2017 pukul 21:07
ooh gitu yah kk, entahlah hihii..
SukaSuka
nissa
Februari 25th, 2017 pukul 00:59
Makanya sunat aja dijamin gak nyesel
SukaSuka
Amalia
Februari 24th, 2017 pukul 22:02
mbak kalo sunat sih lebih baik potong sedikit apa potong semua kulitnya itu?
SukaSuka
nissa
Februari 25th, 2017 pukul 00:58
Pas sunat sebaiknya kulit kacangnya dipotong habis, jadi kacangnya nongol tanpa kulit.
Kalo cuma dipotong sedikit nanti masih ada kotoran atau najis yg tersimpan di lipatan kulit. Ntar malah harus sunat ulang, sakitnya jadi 2 kali.
SukaSuka
nira
Maret 8th, 2017 pukul 01:22
@ nissa : dulu waktu sunat kulit kacangnya dipotong smp habis ya?
SukaSuka
Amalia
Februari 25th, 2017 pukul 09:06
kalau kulitnya dipotong habis gampang nafsu gak mbak…soalnya saya masih smp blum menikah. takutnya nanti masturbasi
SukaSuka
nissa
Februari 25th, 2017 pukul 09:45
kan biarpun kulitnya udah dipotong saat sunat, kacangnya tetap tersembunyi di dalam bibir V.
Mgkn 1-2 bulan pertama agak terasa geli-geli gitu, diolesi aja pakai baby oil.
Cowok yg sunat saat remaja atau dewasa juga mengalami hal yang sama, kepala P nya yang dulunya tertutup kulit kulup jadi terbuka dan pas pakai CD jd tergesek2 sehingga jadi agak geli. Ntar setelah 1-2 bulan juga udah kebal hehehe.
SukaSuka
Yudina
Februari 27th, 2017 pukul 22:00
ada2 z masturbasi apa pengaruhnya klo udah disunat?
SukaSuka
nissa
Februari 28th, 2017 pukul 01:17
Mestinya gak pengaruh sih antara masturbasi dan sunat.
Untuk menghentikan masturbasi coba alihkan perhatian kepada kegiatan yang positif. Belajar, olah raga, ibadah, dll.
SukaDisukai oleh 1 orang
Viska
Maret 28th, 2017 pukul 19:24
Puasaaa..
SukaSuka
Yudina
Februari 28th, 2017 pukul 22:26
Haha yg tanya Amalia mbak bukan saya
SukaSuka
rona
Maret 1st, 2017 pukul 12:56
🌺HADIRILAH EVENT KHITAN SYAR’I KHUSUS MUSLIMAH🌺
👉Fitrah itu ada Lima : khitan, mencukur bulu disekitar kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kumis, memotong kuku (HR. Bukhari Dan Muslim
👉 Khitan ITU sunnah untuk laki laki Dan kehormatan/dianggap baik untuk wanita. (HR. Ahmad Dan Baihaqi )
👉 Apabila bertemu dua khitan maka wajib Mandi (HR. Muslim)
✳LAFA PARK SYARIAH menyelenggarakan 👉🏻 KHITAN MASSAL bagi muslimah
🔅Wanita dewasa / ibu ibu yang belum dikhitan.
🔅remaja putri yang belum khitan.
Dilakukan oleh tenaga medis ahli dan syar’i yaitu :
✳ * Yuniarti Sodiana, S. ST., M. H. Kes
🔅 Dari Klinik TAZZAKA
🗓Rabu, 1 Maret 2017
⏱09:00 – Selesai
🏚LAFA PARK (Kolam renang Dan wisata syariah) jln. Rengasbandung kp pasanggrahan, tanjung baru Cikarang timur, Bekasi.
💰 Infak terbaik semampunya.
Hubungi: WA. 0812 8206 0123
🔅Mohon dibantu share ya sahabat.
SukaSuka
debby
Maret 7th, 2017 pukul 18:34
Bismillah …
Assalamualaikum …
Afwan untuk Muslimah yang ingin Belajar khitan Syar’i … Dibuka tiap hari Selasa Pelatihan khitan Syar’i wanita Di Klinik dan Rumah Bersalin Tazakka D/A jalan Pramuka no 22 Jatiluhur Purwakarta Jabar 41152 …
MENGAPA HARUS DIKHITAN ?
Muslimah … Sudahkah Anda Melakukan Khitan Syar’i (sesuai Syariat Islam) ? ? ?
Manfaat khitan Syar’i Untuk Wanita adalah :
1.Pembuktian Ketundukan dan Penghambaan diri dihadapan Allah dan Rasul Nya
2.Kotoran Terlihat Mudah di Bersihkan ( baik kotoran darah haid ataupun sisa air kencing)
3.Syahwat yang Proporsional
=> Meningkatkan Syahwat
=> Meredam Syahwat
4.Kesempurnaan Istinja
Mengaku Cinta Rasulullah … Berharap ingin mendapat Pertolongan dan Syafaatnya … Sudahkah kita melaksanakan Sunnah2 nya … Diantarnya …. ” MUSLIMAH SUDAHKAH ANDA DI KHITAN SESUAI SYARIAT ISLAM ”
Bagi yang Berminat Silahkan Inbok …. Untuk Pendaptaran dll
FB: Debby Anggraini
Jazakallah khairan katsira
SukaSuka
anrox
Maret 7th, 2017 pukul 18:53
Aku mau dunk belajar mengkhitan perempuan.
Tapi bisa-bisa diusir soalnya aku cowox hahaha.
Nanti aja kalo sudah punya calon istri, aku tanyakan dia sudah dikhitan blum. Kalo dia blum khitan harus dikhitan dulu.
SukaSuka
anrox
Maret 7th, 2017 pukul 18:40
Biar becek juga tetap gunting beraksi..kresss..kress
SukaSuka
nira
Maret 8th, 2017 pukul 01:42
menurutku sih mmg efektif loh sunat prempuan bwt ngilangin masturbasi, buktinya setelah sy disunatkn, gak prnh lgi kok masturbasi. kepala kacangnya dipotong dikit smp mengeluarkn darah. tp sakitnya double, kulit bekas sunatannya perih, kacangnya jg perih, rasanya cenut2 kalo duduk harus ngangkang, kena air pas pipis jg rasanya perih bgt. waktu sembuh jg gak begitu geli soalnya kepala kacangnya udh dipotong.
nanti klo py anak cewek rencananya mau aq sunatkan usia 15 atw 18 thn biar kacangnya gampang dipotong.
SukaSuka
Dina
Maret 10th, 2017 pukul 03:07
masa kacangnya dipotong? fgm tuh
SukaSuka
novi
Maret 8th, 2017 pukul 10:04
salam kenal sy novi, dulu sih disunat usia 12th. disunatkan ortu. sunatnya kulup kacangnya dibelah pk silet , sama sekali ngga dipotong kulupnya, dibelah secukupnya batas batang aja. kacangnya nongol kalau lg dibuka me**k nya, tapi kalu lg biasa nutup jd ga geli. sekarang sy sudah menikah dan usia 28th. di forum ini banyak yg udh disunatin, alhamdulilah.
sy scroll ke atas ada yg namanya via, knp ga ada kabar ya, seharusnya via itu wajib disunat lho kacang sm kulitnya coz doyan masturbasi, kasian kalu sampai pergaulan bebas.
oia di semarang waktu sy jalan2 kesana ada lho rumah sunatan yg bisa nyunatin perempuan remaja / dewasa, alamatnya jl imam bonjol, cb deh cari lewat internet tar ktm alamat lengkapnya.
SukaSuka
nissa
Maret 8th, 2017 pukul 20:19
Dek novi, kalo cuma kulupnya dibelah artinya khitannya masih belum sempurna dan harus disempurnakan.
Kalo saya anjurkan Novi khitan ulang dengan memotong habis kulupnya.
SukaSuka
novi
Maret 9th, 2017 pukul 01:06
@ nissa : udah disunat mbak tp cm dibelah kulupnya jgn sunat lg ah takut.
SukaSuka
nissa
Maret 8th, 2017 pukul 20:20
Khitan Center Semarang ya ? Menurut info di websitenya cuma melayani khitan laki-laki
SukaSuka
novi
Maret 9th, 2017 pukul 01:04
@ nissa : rumah sunatan bukan khitan center.
SukaSuka
novi
Maret 9th, 2017 pukul 01:11
rumah sunatan semarang bisa melayani khitan perempuan dewasa.
SukaSuka
Dita
Maret 8th, 2017 pukul 22:28
Assalamualaikum.
Wah, sekarang sudah rame banget yaa…:D
Udah 4 bulan sih ga dilihat.
Terima kasih ya buat mba2 yg share info tentang sunat perempuan dari blog ini maupun ke blog ini.
@Debby: Nama Debby Anggraini banyak di FB mba, yang mana punya mba?
gimana kalau mbak add saya, Dita Anugrah Ayu, trims 🙂
O iya Ibu2 mbak2 smuanya, saya minta deh kalau ada yang share pengalaman atau minta saran yg private, japri/personal chat aja yaa ke yang bersangkutan.
Jangan di-share di sini, malu ahh.. bisa buat mbak2 yang lain ga nyaman ngebacanya coz tiap orang juga beda 2 ya kan? Hehehe..
Terima kasih atas perhatiannya..
SukaDisukai oleh 1 orang
ayue
Maret 9th, 2017 pukul 12:35
sy dulu enggk disunatkan tpi sy yg minta disunat usia 14 tahun. coz malu temen2 udh pd sunat, sy blm sndri. sunat di dokter, kulitnya dipotong habis, kacangnya bersih udh enggk ada kotoran lg.
SukaSuka
Dita
Maret 12th, 2017 pukul 08:24
Assalamualaikum.
Ada artikel bagus banget nih, titipan dari penulisnya langsung!
http://asiffhussein.com/2015/04/02/female-circumcision-the-hidden-truth/
SukaDisukai oleh 1 orang
yeni
Maret 12th, 2017 pukul 14:43
belum berani sunat…hehe
SukaSuka
Toni
Maret 12th, 2017 pukul 21:30
Ntar disunat sama suami gmn tuh :v
SukaSuka
yeni
Maret 17th, 2017 pukul 04:39
masak sih pake clamp sunatnya? bohong ah. ini jangan2 cowok mupeng
SukaSuka
Toni
Maret 18th, 2017 pukul 22:24
haha bisa jadi tuh mbak
SukaSuka
Antohoed
Maret 17th, 2017 pukul 23:38
Iya.. Clamp mah buat laki laki,..,ada ada aja.. Haha
SukaSuka
fanie
Maret 28th, 2017 pukul 16:42
iya ga normal spt nya cewek jadi2an itu. atau cowok mupeng punya kelainan. amit2
SukaSuka
Aguz
Maret 19th, 2017 pukul 18:18
Jadi ingin punya istri yang sudah disunat hehe
SukaSuka
anin
Maret 26th, 2017 pukul 23:35
maap yah semuanya, dan tolong dong yg py blog ini tlg koment2 yang vulgar atau yang gak pantes tlg dihapus ! ini sudah masuk dalam unsur mempermalukan wanita, karena dari beberapa koment yg saya baca ada beberapa hal yg mustahil atau dibuat2 mungkin org2 tsb adl laki2 yg memiliki kelainan. saya berkata spt ini ada sebabnya dan berdasar bukti, sy mengikuti fb dari anggota yg prnh koment di blog ini dan ternyata ybs adl laki2.
SukaSuka
Aguz
Maret 28th, 2017 pukul 16:00
Coba buktikan saja biar admnya tau fbnya dll
SukaSuka
fanie
Maret 28th, 2017 pukul 16:45
coba sampeyan baca sndri dari awal dan akhir ada beberapa yang aneh, bener kata mba anin. sapa tau itu yg koment org yg sama atau cewek jadi2an.
SukaSuka
fanie
Maret 28th, 2017 pukul 16:38
iya ihh beneran deh beberapa yg koment2 disini ada yg janggal, jangan2 cewek jadi2an atw cowok mupeng. ihh amit2.
SukaSuka
Aguz
Maret 28th, 2017 pukul 18:04
Sy jg cwo kok mbak tapi jujur
SukaSuka
Viska
Maret 28th, 2017 pukul 19:23
Terima kasih atas warningnya, Mba Anin. Sebentar nggak ngecek blog udah panjang begini threadnya. Sudah saya hapus komentar yg terlalu vulgar. Di atas juga sudah pernah saya warning. Barusan Mba Dita warning lagi. Harus sering cek para komentator nih 😊
SukaSuka
anin
Maret 26th, 2017 pukul 23:40
astaugfirullah tlg yg punya blog ini cpt bertindak. ya allah saya yakin sekali koment2 disini adl org yg sama dg menggunakan nama yg berbeda, dan sebagian besar adl laki2. naudzubillah memalukan sekali.
SukaSuka
fanie
Maret 28th, 2017 pukul 16:40
iya mba emg ada yg aneh deh. sumpah ya klo emg cewek ga mungkin smp segitunya. ya allah.
SukaSuka
Viska
Maret 28th, 2017 pukul 19:46
Buat semua yang komentar di postingan ini, mohon jaga tulisannya, ya, agar sopan dan tidak vulgar. Saran pribadi mohon japri saja. Ingat, malu adalah sebagian dari iman. Terima kasih.
SukaSuka
angga
Maret 31st, 2017 pukul 23:30
yang koment cewe2 yg belum disunat kali tp takut ktauan fakta kalo cewe bisa disunat wkwkwk
istri saya ngakunya udah disunat dari kecil trus saya percaya coz blm pernah liat bentuk kacang yg udah disunat gmna. tapi setelah baca blog ini saya cari2 tau trus faham bagian mana yg dipotong. daaaaann istri saya belum disunatttttt.
saya dibohongin.
SukaSuka
Viska
April 1st, 2017 pukul 09:28
Bukan dibohongin, Mas. Istrinya juga mungkin nggak paham apakah dulu itu khitannya sudah benar atau tidak 😁 Kalau mau menyempurnakan sunnah, dikhitan saja lagi. Tapi kalau tidak ya tidak apa, asalkan secara anatomi tidak berlebihan sehingga tidak perlu dikhitan.
SukaSuka
Ramia
April 1st, 2017 pukul 11:23
Faktanya rata2 perempuan yang merasa sudah disunat waktu bayi atau waktu kecil ternyata disunatnya “simbolis ” alias bohongan.
Cuma digores sedikit sampai keluar setitik darah dan dianggap sudah disunat, padahal secara anatomi ya sama saja dengan yang belum disunat.
Makanya di acara-acara seminar khitan syar’i dianjurkan tetap diperiksa oleh bidan, biarpun merasa sudah disunat. Dan alhasil banyak wanita dewasa bahkan ibu-ibu yang harus dikhitan ulang secara benar dan syar’i
SukaSuka
angga
April 5th, 2017 pukul 22:15
jika disunat, pada ujung kacang apakah diperbolehkan dipotong juga selain menyunat kulit kacangnya ?
SukaSuka
Viska
April 6th, 2017 pukul 16:23
Seberapa bagian yang akan dikhitan saya kira itu tergantung kondisi anatomi ybs. Pastinya konsultasi dulu ke dokter/bidan yg hendak mengkhitan. Mungkin bisa japri Dita yang lebih tau banyak soal seluk beluk khitan wanita.
SukaSuka
nissa
April 6th, 2017 pukul 17:41
Buat mas Angga coba konsultasi ke bidan atau dokter khitan seperti anjuran Mbak Viska.
Setau saya biasanya sih cuma kulit kacangnya saja yg dibuang. Kacangnya sendiri tidak perlu diapa-apakan.
Kecuali untuk kasus wanita yg cenderung hiperseks dg libido yang sangat tinggi, mungkin bisa dikurangi sedikit libidonya dengan mengiris sedikit ujung klitorisnya.
Saya pernah dengar ada mantan PSK yang sudah tobat, trus dikhitan dengan cara dipotong sedikit ujung klitorisnya supaya mengurangi nafsu libido yang tinggi.
SukaSuka
Viska
April 9th, 2017 pukul 21:59
Nah.. Ini Nissa juga banyak infonya.. Thanks for sharing, Nis..
SukaSuka
Telolet
April 2nd, 2017 pukul 05:11
Cwe sy belum disunat katanya …
SukaSuka
nissa
April 6th, 2017 pukul 17:48
Suruh sunat dulu mas sebelum dinikahi
SukaSuka
Rizal
April 2nd, 2017 pukul 10:23
Istri saya dulu seorang mualaf dan seluruh keluarga nya sudah mualaf juga sekarang. Tapi smp skrg utk kaum wanita di keluarga nya belum pernah sunat krn saya juga baru tau tentang adanya sunat wanita dewasa setelah baca blog ini.
Dulu yg saya tau tentang sunat hanya untuk bayi saja.
Kalau menurut pengalaman mbak2 disini, mualaf seperti itu apakah perlu sunat juga kah & untuk ibu mertua saya yang sudah berumur kepala 5 apakah masih perlu juga kah ?
SukaSuka
nissa
April 6th, 2017 pukul 17:46
Buat Mas Rizal, sebaiknya istrinya yang mualaf dikhitan juga. Juga anggota keluarga yg lain, mungkin kakak atau adiknya jika mualaf harus dikhitan juga.
Kalo ibunya yang sudah usia kepala lima, kali belum menoupose sih dianjurkan tetap dikhitan. Kalo sudah menoupose mungkin tidak perlu khitan.
SukaSuka
Rizal
April 7th, 2017 pukul 19:10
Terima kasih mbak nissa atas sarannya, coba aku bujuk dulu istri ku untuk disunat. Moga2 aja dia mau karena smp skrg kami blm pernah sama sekali membahas soal sunat utk wanita dewasa. Untuk keluarganya yang wanita setelah aku pikir2 nanti saja kalau istri ku sudah sunat baru ajak dia untuk bujuk keluarganya juga untuk sunat, mungkin akan lebih mudah seperti itu.
SukaSuka
nissa
April 7th, 2017 pukul 23:54
Iya Mas Rizal, coba bujuk istrinya dulu supaya mau disunat. Kasih tau manfaatnya jadi lebih bersih dan hubungan pasutri lebih harmonis karena kacangnya sudah terbuka jadi bisa menikmati rangsangan dengan maksimal.
Nanti kalo dia sudah disunat dan sudah merasakan manfaatnya, insya alloh dia bisa sharing pengalaman dengan saudara-saudaranya.
SukaSuka
Rizal
April 10th, 2017 pukul 00:13
Terima kasih mbak Nissa untuk sarannya, semalam sudah coba untuk bujuk istri supaya mau disunat, cuma sepertinya musti agak sabar bujuknya, karena dia malah kaget dan bilang setau dia tidak pernah tahu kalau ada wanita dewasa mualaf yang disunat. Kalau laki laki memang dan keluarganya yang laki laki sudah disunat semua. Memang dulu waktu bimbing dia untuk jadi mualaf saya sama sekali tidak pernah menyinggung masalah sunat karena saya blm tahu kalau wanita dewasa ada yang disunat juga. Cuma nanti coba saya bujuk dia lagi pelan pelan.
SukaSuka
nissa
April 10th, 2017 pukul 12:38
Mas Rizal, emang perlu kesabaran dan perjuangan sich. Di komentar lawas di atas ada yg sharing perlu waktu 3 tahun untuk membujuk istrinya supaya mau disunat. Sunatnya 3 menit, sembuhnya 3 minggu, mbujuknya 3 tahun.
Coba kasih lihat blog ini dan videonya mbak dita supaya istrinya ngerti bagian mana yang dipotong dan manfaatnya, juga bentuknya yang lebih cantik.
Insya allah istrinya mengerti dan mau disunat
SukaSuka
halima
April 10th, 2017 pukul 01:14
Suami saya ingin saya untuk membuat sunat. Saya lahir di InggrisMuslim saya.
suami Turki.perkawinan malam dia berkata kepada saya Anda tidak disunat.
Dia menunjukkan kulup klitoris. yang sakit karena kulup saya menempel klitoris saya ketika dia tarik kulup kembali. sangat dilucuti kulup.Dia menunjukkan smegma pada klitoris.dia membersihkan smegma.Sebelum dia saya tidak tahu apa yang smegma tersebut.klitoris saya adalah rasa sakit. Dia mengatakan bahwa saya harus disunat. Saya sangat takut dan saya sunat sangat malu.suami kakaknya memiliki tiga putra.anak laki-laki 9,12,14 tahun.
pekan lalu anak laki-laki disunat.Sunat dilakukan di rumah.Saya menyaksikan sunat anak laki-laki dan melakukan rekam video.Mereka mengambil anak-anak ke dalam sebuah ruangan dan mengunci pintu.Saya adalah satu-satunya wanita di kamar .Suami saya memberi saya sebuah kamera video dan rekaman sementara anak laki-laki yang disunat.Mereka menangkap anak kecil.
mereka semua sangat takut. Mereka menghapus hingga celana anak kecil itu.anak itu menangis dan ia berjuang untuk menyingkirkan rasa takut.Dokter menyuntikkan penis anak itu sebelum.dokter berulang kali membuat jarum narkoba .anak menjerit.maka prosedur yang sama dilakukan untuk anak laki-laki lainnya.Mereka berbaring di tempat tidur, menarik lengan anak kecil.Dokter membentang kulup dengan gunting.Ia membuka kulup .anak meratap kesakitan.Gunting adalah nip dan kulup dipotong dengan pisau cukur.Mereka harus menangkap anak.
sunat memotong besar .Setelah ia muncul pendarahan tepi kepala penis.
kemudian melemparkan jahitan.sunat dilakukan secara berurutan dengan anak-anak lain .yang paling sulit dari semua adalah sunat anak laki-laki besar itu.karena sunat itu langsung dipotong dua kapal dan pendarahan terlalu.Dokter kemudian dikaitkan pembuluh.akhirnya atas sunat.
Setelah anak-anak bersenang-senang, kami melakukan upacara sunat.Setelah penis disunat bengkak seperti balon.Kami membuat berpakaian luka sunat.kulup lebih besar maka jari saya.sebagai hasilnya, sunat laki-laki sangat sulit dan menyakitkan.jarum narkoba dan sementara mereka banyak menangis saat memotong .Aku melihat anak laki-laki memotong .Seperti untuk saya Aku takut aku tidak ingin disunat dan saya merasa malu.Suami saya akan menyunat saya .
Suami saya mengatakan bahwa wanita Muslim harus disunat .kalkun pada wanita tidak disunat .tapi Muslim .Suami saya adalah mencari sunat perempuan yang menyunat saya.sakit ketika ı menarik kembali kulup yang menutupi klitoris.karena klitoris jauh sensitif.beberapa wanita mengatakan bahwa tidak ada yang berbeda dari sunat anak laki-laki.begitu keras aku melihat sunat laki-laki .Apakah klitoris saya akan membuat jarum narkoba .Saya sangat takut jarum.Aku tidak bisa tidur di malam hari.Tolong beritahu kami tentang pengalaman Anda perempuan yang disunat? Saya memiliki tetangga hamil 6 bulan ingin disunat suaminya di.bersama-sama kita akan menjadi seperti sunat.wanita hamil ingin disunat?Apakah mereka dipotong dengan pisau cukur apa sunat perempuan.Apakah terjadi nyeri setelah sunat?Bagaimana saya mempersiapkan diri untuk sunat ? Anda dapat mengirimkan video mutilasi alat kelamin perempuan ? Berapa lama waktu yang menyembuhkan luka sunat ?
SukaSuka
Dita
April 10th, 2017 pukul 11:04
@Halima :
Do you have email so I can contact you?
It like female circumcision seems different there.
SukaSuka
Dita
April 10th, 2017 pukul 17:23
@Nissa :
“Sunatnya 3 menit, sembuhnya 3 minggu, mbujuknya 3 tahun” ya Mba Nisaa?
Hihihi. Tapi iya benar juga sihh.
Saya juga dulu butuh waktu sebelum mantap mau disunat, tapi bentar aja kok, gak sampai 3 tahun hehehe.
Teman2 saya dulu jga gitu.
Nice quote mba ^^
Motongnya 3 menit, sembuhnya 3 minggu, membujuknya 3 tahun. 😀
Apa kabar mba2 semuaa??
SukaSuka
halima
April 13th, 2017 pukul 01:27
Hello Dita thank you I am waiting your mail my mail adress halima1669@hotmail.com.Is there any picture or videos about female circumcision you can send me private.What will cut I do not know.My husband persue me about circumcision. where are you from Dita ?How old are you ? I think you are circumcised women.In my husband country (Turkey) no women circumcision is legal in law but they are muslim.But my husband say that this should be done in syari islam.I hearth some east area of Turkey womens circumcised privately.
SukaSuka
halima
April 13th, 2017 pukul 01:28
halima1669@hotmail.com
SukaSuka
angga
April 13th, 2017 pukul 22:17
alhamdulilah istri sudah disunat, saya lebih mantap kacang istri dipotong juga selain kulupnya.
SukaSuka
angga
April 13th, 2017 pukul 22:29
saya menemani istri sewaktu sunat, kulup dipotong sampai pangkal dan kacang dipotong juga, potongan kulup & kacangnya ditaruh dikapas.
SukaSuka
Rizal
April 13th, 2017 pukul 23:25
Loh, kok bisa sama kacang nya dipotong ? Memang nya sunat dimana istri nya mas ?
SukaSuka
Telolet
April 14th, 2017 pukul 16:06
Sepertinya itu menyalahi aturan kalau sampai dipotong klitorisnya, dimana itu tempat sunatnya?
SukaSuka
nissa
April 15th, 2017 pukul 08:15
Mas Angga, maksudnya kacangnya dipotong itu gimana? Ujung kacangnya doank atau sekacang-kacangnya?
Kalo ujung kacangnya doank hanya boleh dilakukan untuk kasus tertentu, misalnya wanita yg hiperseks.
Kalo dipotong semua kacangnya berarti kayak FGM di Afrika. Secara agama dan medis sudah menyalahi aturan
SukaSuka
angga
April 16th, 2017 pukul 21:06
hanya sebagian saja yang dipotong bukan semua kacangnya.
SukaSuka
angga
April 16th, 2017 pukul 21:12
sunatnya di bidan, saya yg minta kacangnya istri jg disunat, tapi potongnya tidak sampai habis. kalo habis kasian dong,
SukaSuka
Rizal
April 16th, 2017 pukul 23:40
Wah, selamat ya buat Mas Angga dan istri yang sudah dikhitan. Jadi iri aku, soalnya istri aku rada alot dibujuk nya untuk sunat karena setau dia tidak ada wanita mualaf yang disunat. Bahkan kemarin sempat ngobrol sama pas ustad di tempat kami, sambil ngobrol saya sempat secara nggak langsung tanya ke beliau, beliau bilang kalau sunat tidak wajib untuk wanita yang sudah dewasa, jadi wanita mualaf juga tidak wajib untuk disunat. Makin sulit aja untuk bujuk istri untuk disunat.
SukaSuka
karsono
April 17th, 2017 pukul 15:34
Teman saya ada yang kuliah di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir dan akhirnya beristrikan orang Mesir.
Menurut teman saya itu, rata-rata perempuan Mesir disunat dengan dipotong klitorisnya (biji kacangnya), termasuk istri teman saya itu.
Katanya perempuan Mesir itu sangat tinggi gairahnya dan harus diredam dengan cara disunat klitorisnya.
SukaSuka
Rizal
April 17th, 2017 pukul 17:56
Mas Karsono, kalau dari yang saya baca diatas dan gali2 info dari ubek2 internet, utk dipotong klitoris nya itu cara sunat yang salah, yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Utk cara sunat seperti itu namanya FGM, memang masih diterapkan di daerah Afrika smp skrg, tapi smp sekarang cara itu masih menuai banyak kontroversi karena berbahaya bagi kesehatan & jiwa wanita itu sendiri. FGM sendiri di Mesir sekarang sudah dilarang. Apalagi kalau yang sudah dewasa, kasihan lah mas kalau wanita dewasa yg belum sunat harus dipotong klitoris nya, terutama kalau itu istri sendiri.
SukaSuka
Rizal
April 17th, 2017 pukul 18:03
Tapi ini semua hanya sekedar pengetahuan yang saya dapat dari cari cari di internet saja, mungkin kalau pendapat saya ada yang salah, mbak2 & mas2 yang ada disini dapat mengkoreksi nya.
SukaSuka
nissa
April 17th, 2017 pukul 19:51
Tindakan memotong klitoris tanpa indikasi medis dikategorikan sebagai FGM (Female Genital Mutilation) atau Mutilasi Kelamin Perempuan.
Tindakan FGM inilah yang menyebabkan sunat perempuan banyak menuai kecaman dari PBB dan kaum feminis.
Pastinya FGM ini tidak sesuai dg ajaran Islam ataupun medis
SukaSuka
Dira
April 20th, 2017 pukul 10:58
Buat si mbak yg kmrn janji mau potong payudara kalo Ahoax kalah, gak usah dech, kita maafkan koq. Serem tauuk.
Gantinya mbak disunat aja ya. Sehat, bersih, dan disayang suami.
SukaSuka
mei
April 26th, 2017 pukul 07:51
saya disunatkan suami usia 22th. 3 minggu sebelum ijab, sekarang usia saya 27th
SukaSuka
Rani
April 26th, 2017 pukul 14:48
Wow ceritanya gimana tuh mbak?
Disunat dimana?
Siapa yg mengkhitankan?
SukaSuka
ida
April 26th, 2017 pukul 08:47
usia saya 28 sudah menikah, dan suami pengin saya di sunat dari dulu waktu sebelum menikah 5 tahun lalu sampai sekarang suami tanya terus kapan disunat ?
saya masih ragu belum berani sunat
SukaSuka
Toni
April 30th, 2017 pukul 19:11
Buruan di sunat nggak ada ruginya kan
SukaSuka
tri
Mei 1st, 2017 pukul 23:20
disunat aja mbak, sakit perih gak masalah yg pntg klentit bersih dan nikmat setelah sunat, istri saya juga sudah disunat diusia 25an sebelum nikah, saya minta dia sunat dulu.
SukaSuka
tri
April 27th, 2017 pukul 23:23
ada nich tempat khitanan perempuan di rumah sunatan semarang, jl pamularsih semarang barat. bisa nyunatin perempuan dewasa. khitan bisa disesuaikan keinginan ybs ataupun wali misal cuma dipotong kulitnya atau sekalian potong klentitnya jg bisa.
tapi ingat ya potong klentitnya dikit aja jangan dihabiskan ya guys.
SukaSuka
Toni
April 29th, 2017 pukul 18:33
Boleh tuh cwe ane asli semarang tapi belum disunat katanya
SukaSuka
Dimah
Mei 8th, 2017 pukul 08:22
Alhamdulilah kabar gembira, Rumah Sunatan kini secara resmi melayani khitan perempuan.
Sekarang kaum hawa tidak perlu bingung lagi ke mana harus berkhitan.
http://rumahsunatan.com/2016/khitan-perempuan/
SukaSuka
Neneng
Mei 8th, 2017 pukul 21:18
Suami sy minta sy dikhitan tapi sy masih ragu akan manfaatnya
SukaSuka
rena
Mei 9th, 2017 pukul 09:34
mbak konsul dulu aj bisa koq. Nanti dijelaskan prosesnya dan manfaatnya, ditunjukkan gambar sebelum dan sesudah sunat.
sy jg baru sunat setelah nikah, terasa manfaatnya dalam hubungan suami istri dan kebersihan.
SukaSuka
Rani
Mei 11th, 2017 pukul 08:38
Bagi mba2 sekalian Yg ingin sharing tentang khitanan, silakan bergabung melaLui facebook di grup SUNAT PEREMPUAN.
Khusus wanita ya 😉
SukaSuka
Ananda
Mei 28th, 2017 pukul 13:09
Group nya masih aktf kah mbak ?
SukaSuka
chita
Juni 1st, 2017 pukul 17:50
Grupnya aktif mbak, member sudah 100an dan alhamdulilah bertambah terus.
Ketik aja di FB dengan kata kunci ‘sunat perempuan’ ntar jg muncul. Kalo gak muncul berarti ada server down, nanti coba lagi.
Mbak sudah sunat blum?
SukaSuka
Ananda
Juni 2nd, 2017 pukul 01:06
Belum mbak, masih takut bayanginnya, padahal calon aku kepingin aku sunat dulu sebelum nikah.
SukaSuka
chita
Juni 2nd, 2017 pukul 10:03
Emang sunat itu juga harus diniatkan mbak. Kalo nggak, ntar sampai jadi nenek-nenek masih aja blum sunat hihihi.
Niatkan aja mbak. Kalo kerja ya ambil cuti atau cari waktu pas libur.
Tinggal jress..jress..beres.Insya Allah dimudahkan dan cepat sembuh.
SukaSuka
Ananda
Juni 3rd, 2017 pukul 14:48
Iya Mbak Chita, maka nya ini lagi cari2 info sambil kumpulin keneranian utk khitan, krn rencana nya akhir tahun ini saya mau menikah.
SukaSuka
chita
Juni 3rd, 2017 pukul 17:27
Tinggalnya di kota mana mbak? Ada dokter atau bidan yang kompeten untuk sunat perempuan di sana ?
Jangan sunat simbois asal gores aja, ntar malah jadi harus sunat ulang.
Sunat aja Insya Alloh 2 minggu udah ssmbuh total mbak
SukaSuka
Ananda
Juni 5th, 2017 pukul 00:37
di pulau bangka mbak
belum dapat info utk temapt sunat perempuan dewasa yg ada disini, ini juga sambil lagi cari info utk RS atau klinik yg bisa sunat perempuan di daerah ku, tapi masih belum ketemu juga
SukaSuka
chita
Juni 5th, 2017 pukul 08:27
Iya, Pulau Bangka kyknya blum ad info RS tempat sunat perempuan dewasa.
Sy jd inget teman saya dapat tiket promo Jakarta-Pangkalpinang 350 ribu hehehe.
Atau sunat di Jakarta aja mbak. Rumah Sunatan Jatiasih di Bekasi melayani sunat perempuan. Abis sunat bisa jalan-jalan hihihihi.
SukaSuka
Asih
Mei 20th, 2017 pukul 00:17
Di Cirebon ada Griya Khitan yg melayani khitan perempuan dengan tarif 150 ribu saja.
http://griyakhitan.com/halaman/tarif-khitan
SukaSuka
Anna
Mei 27th, 2017 pukul 04:20
Bulan suci ada yg sunat jg?
SukaSuka
chita
Mei 27th, 2017 pukul 14:42
Setau saya sih gak ada aturan agama soal sunat di bulan puasa. Klinik sunat buka seperti biasa tuh.
Mbak Anna sudah sunat blum hihihi..
SukaSuka
Anna
Juni 1st, 2017 pukul 11:00
Belum hihii
SukaSuka
chita
Juni 1st, 2017 pukul 17:39
Kalo blum sunat gak boleh ikut Lebaran hihihihi..
SukaSuka
Anna
Juni 4th, 2017 pukul 22:52
hihiii bisa aja
SukaSuka
chita
Juni 5th, 2017 pukul 08:28
Makanya mbak sunat dulu sebelum Lebaran
SukaSuka
Icha
Juni 20th, 2017 pukul 15:27
Assalam mualaikum.
Teman-teman ada yang tahu tempat khitan untuk perempuan dewasa di daerah Cilacap ?
Makaciii. Wassalam
SukaSuka
Ika
Juli 4th, 2017 pukul 00:19
Bawa sini biar aq yg sunatin
SukaSuka
Icha
Juli 4th, 2017 pukul 09:38
@Mba Ika: seriusan ? Mba dokter ? Bisa nyunat perempuan dewasa ? kliniknya di mana ?
SukaSuka
erti
Juni 30th, 2017 pukul 14:21
http://www.suara.com/health/2016/12/19/061200/perempuan-disunat-adakah-manfaatnya
SukaSuka
erti
Juni 30th, 2017 pukul 14:26
http://rumahsunatan.com/2016/hikmah-dan-manfaat-sunat-perempuan
SukaSuka
Ucha
Juli 2nd, 2017 pukul 00:49
https://www.brilio.net/selebritis/akhirnya-terungkap-rihanna-pacari-hassan-jameel-miliarder-dari-arab-1706295.html
Insya allah mbak rihanna bakal mualaf nich. Bisa jadi artis hollywood pertama yg mualaf. Siap2 disunat ya mbak riri.
SukaSuka
Icha
Juli 4th, 2017 pukul 09:41
Alhamdulilah. Eh, artis Indonesia banyak tuh yang mualaf udah pada disunat blum tuh?
SukaSuka
Ari
Juli 4th, 2017 pukul 12:40
Seperti nya belum, karane dari yg saya saya dgr dari teman2 yg nikah dgn mualaf, blm pernah ada yg blg harus disunat dulu
SukaSuka
Ikmah
Juli 18th, 2017 pukul 07:59
Kalo cewek yang disunat mah diam-diam atuh. Apalagi kalo udah dewasa sunatnya. Malu atuh.
Teman saya ada yang disunat umur 31 tahun, sudah menikah. Dia muslimah dari lahir tapi waktu kecil belum disunat.
Sunatnya diam-diam. Cuma suaminya yang tahu.
Artis mualaf kalo sunat juga diam-diam kali, kecuali yang mau cari sensasi.
SukaSuka
Ikmah
Juli 18th, 2017 pukul 08:17
http://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/66047-perankan-nyi-roro-kidul,-fifie-buntaran-puasa-mutih,-puasa-seks-dan-disunat.html
Mbak Fifie Buntaran sampai saat ini masih satu-satunya artis Indonesia yang terang-terangan mengaku disunat saat dewasa. Yang lain masih malu-malu hihihihi
SukaSuka
ardan
Juli 2nd, 2017 pukul 22:09
cowok disunat, cewek juga harus dikulitin. biar bersih…
SukaSuka
ardan
Juli 3rd, 2017 pukul 22:14
di forum ini cewek2nya udah pada sunat blm ? nanti nyesel loh blm sunat, kacang yang sudah dikupas lebih enak. ayo gih buruan dikupas.
SukaSuka
yuni
Juli 6th, 2017 pukul 21:12
belum berani sunat mas, masih takut
SukaSuka
Ririn
Juli 10th, 2017 pukul 17:20
Yang belum sunat buruan sunat malu sama yg sudah sunat, nggak sakit kok cuma kress.. kress.. kress… kaya digigit semut tapi semutnya yg segede kebo yah
SukaSuka
Ikmah
Juli 18th, 2017 pukul 08:08
Semutnya mah kecil, tp giginya tajam hihihi.
Gpp kan bs dibius lokal. Malah katanya bisa bius pake cream atau spray jadi gak perlu disuntik. Soalnya disuntik di bagian sensitif itu udah pasti sakit bgt.
SukaSuka
Ikmah
Juli 18th, 2017 pukul 08:01
https://m.detik.com/hot/celeb/d-3531539/ini-ayana-moon-mantan-idol-kpop-yang-jadi-mualaf
Alhamdulilah artis Korea mantan anggota girlband sudah mualaf dan berhijab.
Sudah khitan blum mbak Ayana?
SukaSuka
Midha
Juli 29th, 2017 pukul 13:39
Ada teman saya orang Bali, dia nikah dengan suaminya orang Muslim NTB tahun 2014.
Teman saya itu crita sebelum nikah dia mualaf dan disunat oleh dukun sunat tradisional. Bagian klitorisnya dimasukkan ke dalam lubang sebuah koin kuno yang tengahnya berlubang, trus ujungnya dipotong pakai silet.
Menurut ceritanya semua wanita Muslim di NTB disunat dan jika ada wanita yang masuk mualaf saat dewasa juga diwajibkan sunat.
SukaSuka
Ananda
Juli 29th, 2017 pukul 15:15
kok ke dukun mbak, kenapa nggak ke rumah sakit aja ?
kalo ke dukun tanpa bius gitu rasanya pasti sakit banget waktu dipotong itu.
SukaSuka
midha
Juli 31st, 2017 pukul 09:01
Sampai saat ini masih jarang RS yg melayani sunat perempuan.
Teman saya sunatnya di kampung suaminya, cuma ada dukun yg biasa nyunat anak perempuan yg masih kecil.
Menurut dia pas dipotong emang sakit banget, tapi habis itu dikasih obat sudah ga terasa sakit.
SukaSuka
midha
Juli 31st, 2017 pukul 09:21
Kalo RS rata2 masih belum mau sunat perempuan takut kena masalah dg Depkes. Dokter bahkan bidan jg masih banyak yg belum mau.
Makanya masih banyak perempuan yang sunat di dukun atau paraji
SukaSuka
Verawati
Agustus 1st, 2017 pukul 15:36
Kalo khitanan bwt perempuan yg mualaf seperti ini apa harus pake saksi yg ikut melihat prosesi sunatan jg nggak sih?
SukaSuka
midha
Agustus 2nd, 2017 pukul 09:35
Kan yg menyunat, baik dokter, bidan, atau barangkali dukun, sudah sekalian jadi saksinya.
Tp dokter, bidan, atau dukunnya diutamakan muslimah juga.
SukaSuka
Rian
November 8th, 2018 pukul 20:58
Percuma pakai saksi, pakai sertifikat atau surat keterangan dokter, karena kalau saya saat itu di mesjid harus nunjukin penis saya untuk membuktikan benar sudah sunat.
Sempat argumen panjang, tidak mempan.
Agak lebay sih, dan awkward, dengan pemaksaan, kesan dimata saya jadi “ini orang homo atau gimana, ngotot pengen lihat penis saya”. wkwkwkw
SukaSuka
Viska
November 21st, 2018 pukul 10:13
Subhanallah.. di masjid mana itu? Horor banget, tinggalkan aja kali ya, mending cari masjid lain. Apa urgensinya bukti sudah sunat atau belum sampai melihat harus melihat aurat orang lain, coba…
SukaSuka
Rita
Agustus 4th, 2017 pukul 20:44
Masa yg disunat klitorisnya sie? kasian dong klo dipotong jadi gak bisa nikmatin hub pasutri.
SukaSuka
lilies
Agustus 7th, 2017 pukul 21:34
Potong klitoris = FGM kyk di Afrika.
Yang benar ya kulit penutup klitoris yg dipotong, kayak sunat laki-laki, kulit penutupnya yg dipotong.
SukaSuka
Rita
Agustus 9th, 2017 pukul 19:52
Iyah kaya gitu kan kasian mbak 😥
SukaSuka
retna
Agustus 12th, 2017 pukul 10:01
Kalo di Indonesia sih kayaknya gak pernah dengar sampe klitoris dipotong pas sunat. Paling juga digores sampai berdarah atau diiris sedikit ujungnya.
Hasilnya seperti klitoris yg belum disunat, masih tertutup kulit, bisa disunat ulang secara benar.
SukaSuka
Fitri
Agustus 13th, 2017 pukul 00:02
kalau dariyg aku dengar dan aku baca si masih ada beberapa daerah di indonesia yg melaksanakan sunat dgn cara memotong klitoris, tapi itu biasa nya dilakukan untuk bayi / anak perempuan yg masih kecil.
kalau utk perempuan dewasa / mualaf aku blm pernah dengar atau tau, soalnya adik ipar ku juga ada yg tionghoa mualaf, tapi tidak pernah kami bahas utk masalah sunat atau tidaknya.
SukaSuka
Yudina Belani
Agustus 13th, 2017 pukul 03:15
Saya sudah nikah tapi belum sunat soalnya suami juga gak tau kalau cewek juga ada yang disunat dan tidak mempermasalahkan hal itu.
SukaSuka
wulan
Agustus 15th, 2017 pukul 11:10
Buat wanita tang sudah tahu pentingnya berkhitan bagi wanita, baik dari segi kesehatan maupun agama, tapi belum berkhitan, saran saya lebih baik segera berkhitan.
Usia atau status pernikahan tidak masalah. Banyak koq ibu-ibu yang usia di atas 40 tahun melaksanakan khitan, malah ada yang barengan sama putrinya.
Kalau sudah tahu tapi tidak dilaksanakan, itu namanya……(silakan dijawab sendiri)
SukaSuka
Ardi
Agustus 15th, 2017 pukul 11:25
https://m.kumparan.com/denny-armandhanu/sulitnya-mencari-penyunat-perempuan
SukaSuka
Wina
Agustus 28th, 2017 pukul 10:17
http://solo.tribunnews.com/2017/03/17/mangkunegaran-performing-art-2017-akan-tampilkan-tetesan-upacara-sunat-wanita-ala-mangkunegaran
SukaSuka
Wina
Agustus 28th, 2017 pukul 10:22
http://m.kaltim.prokal.co/read/news/261618-mudah-orgasme-jika-sirkumsisi.html
SukaSuka
Dewima
Agustus 28th, 2017 pukul 16:02
Kalau di Jember dimana ya yg bs Nerima khitan wanita dewasa?
SukaSuka
Darti
Agustus 29th, 2017 pukul 09:46
Kalo Jember kurang tahu, tp boleh coba hubungi Rumah Sunatan cabang Surabaya.
Tahun lalu cuma Rumah Sunatan Jatiasih yg melayani khitan perempuan, infonya cabang lain akan segera melayani khitan perempuan jg.
SukaSuka
Darti
Agustus 29th, 2017 pukul 10:01
Ini linknya mbak Dewima
http://rumahsunatan.com/2016/cabang/
Tahun lalu ada teman yg mengkhitankan putrinya di Rumah Sunatan Jati Asih. Trus ngobrol-ngobrol sama staffnya, infonya sih sudah mulai banyak perempuan dewasa yg disunat di situ. Ada yang mualaf, ada juga yang memang belum disunat secara benar.
SukaSuka
cinta
Agustus 30th, 2017 pukul 20:01
tidak suka
SukaSuka
Irina
September 24th, 2017 pukul 17:30
Kalau tidak suka tidak usah koment, sunat sunah bagi perempuan dan wajib bagi laki-laki
SukaSuka
Nasrida
September 21st, 2017 pukul 09:24
Kemarin itu ada kawan saya yang nyunat anaknya di Rumah Sunatan Pamulang. Ternyata di sana bisa sunat wanita juga.
Inya Allah bermanfaat informasinya buat wanita yang mau disunat atau yg ingin menyunat putrinya.
SukaSuka
Iez
September 27th, 2017 pukul 09:54
Kmrn aq ngobrol-ngibrol sama teman tionghoa non muslim, yg pacarnya Muslim.
Eh, tau-tau dia tanya dengan muka serius ‘Mbak Iez, kalo cewek masuk Muslim harus disunat juga ga?’
Waduh aku bingung jawabnya hihihi.
SukaSuka
Irina
September 29th, 2017 pukul 21:20
Bilang z harus klo ada bagian yg harus disunat hihi
SukaSuka
Iez
September 30th, 2017 pukul 09:45
Iya tuh mbak, waktu ditanya gitu aq agak kaget dan ga tau jawabannya.
Jadi aq jawab aja ‘wah, ga tau mbak, coba ntar aku tanya uztad’
Dia sih belum mualaf, tp udah gak mau makan babi. Kayaknya jg ud serius sama pacarnya yg Muslim.
SukaSuka
Sunat Perempuan
Oktober 23rd, 2017 pukul 01:38
Perempuan jg disunahkan buat disunat biar bersih kacangnya
SukaSuka
Ulfa
Oktober 25th, 2017 pukul 15:41
Mungkin ada yg perlu info khitan perempuan di Cirebon
http://griyakhitan.com/curd
SukaSuka
Kenty
November 3rd, 2017 pukul 23:38
http://rsianurulannisa.com/layanan-kesehatan/sunat-modern/
Cikarang neh sob
SukaSuka
Dita
November 17th, 2017 pukul 21:58
Wah ada banyak info tempat sunat ini yah.
Untuk mba2 yang cari info tempat sunat saran saya sih tetap harus tanya dan perhatikam prosedurnya ya.
Soalnya sekarang ini saya perhatiin banyak klinik sunat yang katanya nerima pasien perempuan. Trus giliran ditanya, eh, malah katanya cuma digores dikit/dibersihkan aja/dll. gitu…
Padahal ongkosnya mahal loh (kalau di klinik ternama atau rumah sakit)…kan kzl kalau sampai terlanjur. ><
Jadi pastikan prosesnya memotong dan membuang kulit yg menutupi klitoris kita ya mba2. Terus klitoris harus kelihatan seluruhnya setelah disunat ya.
SukaSuka
Dita
November 17th, 2017 pukul 21:59
Assalamualaikum semuanyaaa… 🙂
Maaf udah lama ya ga komen disini. (Kaya diharapin aja hihihi)
Kadang2 mampir kesini juga sih tapi belum sempat tulis komen hihihi
Apa kabar mba Viska n yang lain? 🙂 🙂
@Angga : Selamat ya mas atas sunatan istrinya. Moga selalu mendapat manfaatnya.
Tapi seharusnya ga perlu lah mas kalau klitorisnya diapa2in, cukup kulit penutup klitoris saja yang dipotong pada sunat perempuan.
Cerita dong pengalaman bersama istri sebelum, saat dan setelah disunat.
Atau istri mas langsung aja yg komen hehehe.
@Rizal : Salah pilih ustadz buat nanya nya tuh mas hehehe.
Saya doakan istri mas cepat disunat ya… semangatt mas! 😀
@Karsono : Apapun alasannya, saya pikir pemotongan klitoris itu berbahaya mas. Dulu itu sy sempat baca, ada anak gadis meninggal di mesir, saat ‘disunat’ yang memotong klitoris seperti itu. padahal dilakukan di ruang operasi dan oleh dokter loh… Biusnya juga bius umum (tidur). (karena potong klitoris itu pasti sakit banget) Anaknya ga bangun2 lagi setelah dioperasi. Dan jadi kasus. 😦
Padahal sunat perempuan yang benar dan syar’i itu lumayan simpel aja sih.
Cuma kulit kulup penutup klitoris yang dipotong… dan biusnya bius lokal aja (malah kalo di bidan Emma Yusuf ga pake bius!).
@Mei : Waaah… gimana ceritanya tuh mba cerita pengalamanya dong…
blum pernah sy nemu yg disunat calon suami sendiri 😀
@Ida : Ragu kenapa mba Ida? Duhh, apalagi disuruh suami tuhh..kudu dipatuhin mah mba
@Tri : Di Rumah Sunatan Semarang beneran bisa sesuai request pasien mas??
Soalnya biasanya tenaga medis itu berdasarkan ilmu yang dia tau, bukan permintaan pasien. Sebab itu masih banyak tempat sunat yang belum benar caranya (masih simbolis)
@Neneng : Manfaatnya itu pastinya terasa setelah dikhitan mba. Makanya mba khitan aja dulu. Bener tuh kata mba Rena, minimal konsul dulu sama yang tau gimana melakukan sunat yang benar.
Semangat ya buat mba2 yg belum disunat. Mba Ida, Neneng, Ananda, Anna, Icha, Dewima, dan mba2 lain nya ya
Kalau ada yg mau japri boleh juga ke FB Dita Anugrah Ayu atau email: ditamutselalu@gmail.com
Terima Kasih 🙂
SukaSuka
Tilla
November 20th, 2017 pukul 17:56
Ini loh bedanya sunat perempuan yang benar (clitoral unhooding) dan mutilasi kelamin perempuan (FGM)
https://www.medicalogy.com/blog/khitan-pada-wanita-fgm-atau-clitoral-un-hooding/
SukaSuka
Anik Hermianti
Desember 11th, 2017 pukul 14:40
Eh ternyata ada jg yah blog yg mengupas ttg sunatan bwt cewe 😊
Dulu ak jg pernah ngalamin loh tahun 2006an, kalo di kampung halamanku namanya tetesan. Jd waktu itu ak disunat barengan ama sodara2 gt, tp berhubung kita2 waktu itu udh tergolong telat krn usia abg 😁 (ak udh 16 tahun waktu itu, sementara sodaraku yg barengan umurnya 15 ama 14 thn).
Prosesinya ngga ribet2 amat sih, cuma kita bertiga disuruh ganti celana dgn sarung ajja. Yg nyunatin salah satu tetangga yg berprofesi jd bidan.
Jd kita bertiga disunat bergiliran deh, tempatnya dikamarku yg udh ditata ulang dgn disediain kasur dibagian tengah ruangan.
Agak deg2an jg sih ehehehe rada takut2 gmn gt, tp ada rasa seneng jg. Singkat cerita tiba giliran aq.
Ak masuk kamar, disitu udh ada bu bidan, mama, beberapa tante ak dan 2 sodara ak yg abis disunat dan mereka berdua ngeliatin ak sambil cekikikan krn tau ak rada grogi 😁😁
Lalu ak diajak ngobrol bentar ama bu bidan, ditanyain udh punya pacar apa blm (ga nyambung amat deh si ibu 😅😅) trs ak dituntun bwt ngucapin syahadat bbrp kali. Lalu ak disuruh bobo sambil sarung nya disingkap dan kaki dilebarin. Pahaku dipegangin ama tante2 aq dan proses sunatan dimulai 😥
Dagdigdug deh, kirain sakit ternyata engga ehehehe.. Cuma kyk dioles dan dibersihin gt rasanya, geli2 adem gt deh soalnya efek dioles alkohol. Ak cuma bisa megangin tangan mama yg ngusapin rambut ak saat itu. Ternyata ngga sampai 15 menit udh selesai 😁
Lega rasanya, yg diruangan pada nyium dan meluk ak, katanya skrg ak udh gede ahahahaha
Ampe sekarang selalu geli sendiri tiap ktemu 2 sodara ak, geli krn ingat pengalaman disunat barengan 😁😁😁
SukaSuka
Dita
Desember 16th, 2017 pukul 13:59
@Anik:
Mba sunatnya mba masih simbolis tuh. Kalau sunat perempuan yang bener sesuai syariat Islam itu harus dipotong kulit penutup klitorisnya mba. Mba harus disunat ulang tuh hihihi.
SukaSuka
Anik Hermianti
Januari 6th, 2018 pukul 15:15
Iyaa setelah aq baca disini kliatanya emg gt, cuma sekarang aq udh pindah rumah mb, si bidan jg udh lost contact 😁
Mb aja bikin khitanan massal khusus wanita, biar skalian kopdar dan belajar bareng ttg ginian 😜
SukaSuka
Yuna
Januari 7th, 2018 pukul 13:11
Mbak Anik Hermianti sebaiknya jangan sunat ulang sama bidan yg dulu, ntar bisa-bisa salah lagi.
Mendingan ke klinik sunat yang kompeten seperti Rumah Sunatan gitu. Eh, beidewei Rumah Sunatan sudah bisa melayani khitan perempuan.
Mbak Anik lokasinya di kota mana?
SukaSuka
Anik Hermianti
Januari 8th, 2018 pukul 09:21
Aq di pati mb..
Emang mb yuna udh sunat?
SukaSuka
Yuna
Januari 8th, 2018 pukul 20:47
Pati di Jawa Tengah ya mbak?
Coba ke Rumah Sunatan Semarang dech, atau RS Nurhidayah di Bantul di Jogja.
Dulu aku sunat di RS Nurhidayah thn 2008, disuruh sunat sama calon suami.
SukaSuka
Irah
Desember 26th, 2017 pukul 11:42
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/12/17/khitanan-massal-ini-didominasi-perempuan-416032
Acara tahunan dalam rangka Mauludan
Yg belum sunat nanti tahun depan ikutan ya
SukaSuka
Irah
Desember 26th, 2017 pukul 12:03
Insya Allah bermanfaat
http://www.suarasulsel.com/kesehatan-fkm-umi-begini-cara-khitan-pada-perempuan/3762/
SukaSuka
Esti
Desember 26th, 2017 pukul 22:27
Kalo aku sih ikt tetesan usia 16 thn dan disunat sm tukang sunat cowok. Udh pengalaman nyunat prempuan jg. Critanya tuh waktu aku plg sekolah,dirumah udh ada sodara2 keluarga besar trs aku disuruh ganti baju pk bju adat, sunatnya dikamar, aku disuruh duduk dibuka kakiku trs klentitku dioles minyak rasanya panas brasa bgt ujung kulit klentitku ditarik dipotong pk pisau, aku teriak kesakitan tp kakiku dipegangin stelah slesai potongan kulit klentitku ditaruh di kain putih trs di tanam. Manfaatnya banyak untuk *hubungan pasutri*. Nikmat rasanya gak sia2 disunat. Cukup potong dikit aja deh ujung kulit kelentitnya. Jgn dipotong semua.
SukaSuka
Viska
Desember 27th, 2017 pukul 08:57
Detailnya bisa japri Esti langsung ya 😄
SukaSuka
Viska
Desember 27th, 2017 pukul 08:59
Punten di-edit komentarnya, detailnya bisa bikin mupeng yang belum nikah nih 🤣
SukaSuka
Anik Hermianti
Januari 6th, 2018 pukul 15:17
Eeh masa yg nyunatin kok cowo sih???
Beneran tuh??
SukaSuka
Esti
Desember 26th, 2017 pukul 22:36
Sekarang usia aku 26thn. Wajib loh hukumnya prempuan disunat, kalo gak sunat bisa dosa loh. Kalo udh tau hukumnya wajib dijalanin ya jgn smp gak sunat.
SukaSuka
Viska
Desember 27th, 2017 pukul 08:53
Gak wajib neng, sunnah.. Kalau nggak dikerjakan, nggak apa. Kalau dikerjakan berpahala dan lebih sempurna bagi wanita. Baca postinganku dulu di atas ya 😊
SukaSuka
Anik Hermianti
Januari 6th, 2018 pukul 15:11
Jd wajib kalo pas sampai rumah udh ditunggu bu bidan ama keluarga besar mb, wajib ganti celana dengan sarung maksudnya 😂😂😂
SukaSuka
Anik Hermianti
Januari 6th, 2018 pukul 15:26
Ternyata rame jg yah, dan aq lihat kok kebanyakan mbak2 disini dapat surprise saat akan dikhitan alias sepulang sekolah/kuliah udh ditungguin keluarga besar beserta orang yg mau nyunatin.
Mendadak dikhitan dong 😂😂😂
Ga kebayang gmn deh perasaannya 😅
SukaSuka
Dissa
Januari 11th, 2018 pukul 08:50
Di Semarang ada Hj.Dr.Hermien RS yang melayani khitan wanita secara syar’i. Beliau juga biasa mengkhitan wanita dewasa.
Malahan di pinggir jalan dekat tempat prakteknya ada papan reklame dengan tulisan KHITAN WANITA dengan huruf besar.
Alamatnya di Jl.Setiabudi 94, Semarang.
SukaSuka
Nurul
April 23rd, 2019 pukul 11:38
Nah ini maksudnya Dr. Hermien yg ini.
Mbak Dissa sunat di sana jg ya?
SukaSuka
Nurul
April 23rd, 2019 pukul 11:42
Iya maksudnya Dr. Hermien yg ini, alamatnya sama tuh Jl. Setiabudi 94 Semarang
Mbak Dissa sunat di sana juga ya?
SukaSuka
Kiki
Januari 17th, 2018 pukul 13:18
Teman-teman, mbak-mbak, sis, jeng, neng,ci, ce, ukhti
Di Facebook ada grup bernama “Sunat Perempuan” yg membernya khusus perempuan.
Di sana kita bisa diskusi, sharing pengalaman, dan cari info dokter/bidan/RS yg kompeten untuk melakukan sunat perempuan.
Gabung yuk. Don’t worry, membernya perempuan semua.
SukaSuka
Dita
Januari 17th, 2018 pukul 18:09
Correction for previous comment.
If using WHO’s definiton, basically, hoodectomy is FGM Type 1a=partial removal of the clitoris ONLY the prepuce (the fold of skin surrounding the clitoris). They call it very rare case but it is the truly female circumcision in Islam.
But our definition is different. Hoodectomy, (they call it FGM type 1a) is not FGM!
Never obey WHO if contradict with our faith!
It’s safe, it’s greatly beneficial, it’s sunna.
It will proven when you’ve do it.
SukaSuka
Wina
April 7th, 2018 pukul 21:08
Yang belum disunat buruan sunat keburu tebel susah dipotong sakitnya lebih berasa lg, hhii
SukaSuka
dede
Juli 23rd, 2018 pukul 22:12
groupnya sepi
SukaSuka
dede
Juli 23rd, 2018 pukul 22:24
dikeluarga sy, sunat cewek udh tradisi. adek prempuan sy disunat umur 15 th, telat sunatnya. awalnya sih mau disunatkan waktu dy umur 10 th tp dy msh tkt dan blm siap, umur 12 mau disunatkan tp berhubung sakit trs batal,, susah kendala byk.
trs ada kesempatan sunat setelah umur 15 th.
SukaSuka
athadiagg
Juli 27th, 2018 pukul 05:13
Daerah mana? Dan hanya simbolis atau dipotong beneran
SukaSuka
Dita
Oktober 19th, 2018 pukul 15:02
Assalamualaikum semuanyaaa… 🙂
Waah udah lama ya ga komen disini
Kadang2 mampir kesini juga sih tapi kelihatannya sepi yah.
Apa kabar mba Viska n yang lain?
Kalau mba mba yg lagi baca dan kepingin nanya, nanya aja yaa, jangan takut ga dibales. Insya Allah dibales dan dibantu kok 🙂
SukaSuka
Viska
November 1st, 2018 pukul 06:37
Wa’alaykumsalam
Dit.. ini baru bisa login lagi 😅 app-nya terkunci dan lupa email/password.. hadeuh..
Kalau mau update terus mungkin join groupnya Kiki tuh di facebook, kali yah.. 😉
SukaSuka
Sri
April 22nd, 2019 pukul 22:14
Sekedar info ada tempat khitan perempuan di semarang tepatnya di jalan.setiabudi dekat transmart. Dr.anik hermianti.ada plang besar tulisannya khitan wanita dewasa.
Bagi mbak2 atw ibu2 yg mau disunat ketempat itu aja.
Sy pernah tny biaya nya murah di bawah 200rb.
Sy mmg belum.di sunat krn masih ragu saat konsul katanya kulup kelentit nya cm di robek yg artinya kulup masih ada. Dan suami sy maunya kulup kelentit sy di potong /di buang, krn keadaan kulup sy melebihi kelentit.
Jd kita masih nyari2 sih dokter.
Tp bagi yg minat bs cari alamatnya di google. Anik hermianti ada nomor tlp nya jg.
SukaSuka
Nurul
April 23rd, 2019 pukul 11:24
Mbak Sri, mungkin maksudnya Dr. Hj. Hermien RS ya? Alamatnya di Jl. Setiabudi 94 Semarang no HP +62 813-2606-0225
Teman saya ada yg khitan di sana. Waktu khitan ud umur 34 tahun. Dia mualaf, suami pertama non Muslim trus cerai. Nah suami keduanya alhamdulilah Muslim jd teman saya mualaf dan khitan di Dr. Hermien.
SukaSuka
tika
September 12th, 2019 pukul 23:38
aku disunat umur 11 thn tp kakakku disunat nya umur 27thn, beda cara sunatnya klo aku cuman dipotong penutup klitoris tp kalau kakakku 2 kali disunatnya yg pertama penutup klitorisnya trs yg kedua disunat klitorisnya, ngiluuuuu liatnyaaa.
SukaSuka
Annisa
September 17th, 2019 pukul 18:32
kok bisa disunat 2x kakaknya ?
SukaSuka
Fanny
Desember 11th, 2020 pukul 22:35
Numpang tny dong. Alamat dan nomr tlp dokter yg bisa nyunat perempuan dewasa di Semarang yg di FB ada plang nya ,disini ada yg tau gak?
SukaSuka
Ijah
Februari 16th, 2021 pukul 11:15
Mbak Fanny, itu ada di posting Mbak Nurul di atas.
Dr. Hj. Hermien RS. Alamatnya di Jl. Setiabudi 94 Semarang no HP +62 813-2606-0225
Mbak mau sunat ya ? Hihihi
Insha Allah Bermanfaat infonya.
SukaSuka
Iroel
Mei 28th, 2023 pukul 23:43
Diramaikan lagi dong blognya butuh info untuk area palembamg
SukaSuka
Fella
Maret 2nd, 2024 pukul 01:11
nemu blog ini pas aku searching² obat buat luka sunatku. aku disunat di bidan deket rumah mertua, ditemenin suami doang. awalnya krn clit ku kecil dan ga muncul, jd susah orgasme. bidan nyaranin ga cm digores jarum tp dipotong sdikit ujung kulup clit-ku. pertamanya aku tiduran persis ky mau pasang KB IUD. udh gt miss v dibersihin pk kapas yg dingiin bgt, kayaknya alkohol sih. habis itu ak ga tau diapain, soalnya ak takut n tutup mata juga. labia mayor minor kerasa dibuka, dan br kerasa ada yg sakiiiiit bgt di clit aku, pgn ngejerit nahan sakit tp malu, lagian aku terus dipeluk suami. jalan agak susah soalnya perih bgt dan smp skrg msh bengkak lukanya, pgn cpt kering tp susah soalnya kena air terus habis pipis. ini udh dua hari dan blm kering sampai skrg.
SukaSuka